(Minghui.org)
Pada tanggal 25 April, polisi membuat pengumuman bahwa tidak ada
yang diizinkan untuk berlatih Falun Gong lagi. Praktisi lain
berkata kepada saya, “Pemerintah tidak mengizinkan kita berlatih,
jadi mari kita lupakan saja. Jangan terlalu serius.” Saya berkata,
“Kenapa kamu mendengarkan pemerintah?” Praktisi wanita itu berkata
bahwa pemerintah jauh lebih berkuasa daripada kita. Saya berkata,
“Dulu saya iri dengan kecepatan membacamu. Bukankah kamu baca
setiap hari? Mengapa kamu masih belum jelas tentang siapa yang
lebih berkuasa. Dafa adalah hukum alam semesta. Bagaimana sebuah
negara bisa dibandingkan dengan Dafa? Saya masih ingin
berlatih.”
- Dari penulis
Saya telah melalui banyak peristiwa malang dalam hidup saya. Saya
hampir tenggelam ketika berusia 10 tahun dan tak sadarkan diri
sepanjang hari sebelum akhirnya sadar. Ayah saya meninggal ketika
saya berusia 20 tahun. Lalu saya jatuh dari rak bagasi di atas bus
ketika saya berumur 31, saya tak sadarkan diri selama satu hari dan
mengalami sakit kronis akibat tulang belakang di punggung bergeser.
Saya memiliki banyak penyakit; katarak (saya hanya bisa melihat
bayangan), tumor yang berkembang pelan di dalam hidung yang tidak
bisa disentuh (saya bahkan tidak dapat mencuci wajah saya), lemah
syaraf, dan kesakitan setiap kali saya menggelengkan kepala. Hanya
pendengaran saya saja yang bagus. Suatu kali, saya terbaring di
ranjang selama setengah tahun. Saya berpikir mati akan lebih baik
daripada apa yang saya derita.
Karena kesehatan yang buruk saya mencoba berbagai jenis qigong.
Saya bahkan pergi ke kuil untuk bertobat. Suami saya pergi bersama
saya. Saya bersumpah di depan patung dewa kalau saya akan membakar
dupa dan berdoa padanya, jika tidak seluruh keluarga saya akan mati
mengenaskan. Kami membuat sebuah ruangan sembahyang kecil di rumah
dan meletakkan patung Bodhisattva di sana. Suatu kali, setelah
berlutut dan memanjatkan doa di ruang sembahyang, saya tidak dapat
berdiri. Saya menunggu suami saya pulang untuk membantu saya
berdiri. Suami saya harus menggendong saya ke kamar tidur. Saya
akhirnya dapat berdiri kembali setelah berbaring untuk beberapa
waktu.
Saya diperkenalkan Falun Gong melalui teman seorang dokter. Kami
telah mencoba berbagai jenis qigong bersama-sama. Suatu hari pada
tahun 1997, dia mengatakan pada saya bahwa ia telah menemukan
sebuah qigong yang sangat baik yang dinamakan Falun Gong, dan
diajarkan oleh seorang Guru sejati. Teman perempuan saya itu
mengajak saya untuk berlatih bersamanya. Saya sempat ragu-ragu,
tapi dia terus memaksa. Saya mengatakan padanya kalau saya takut
qigong ini akhirnya juga tidak berguna, seperti semua yang sudah
telah saya coba. Namun dia tidak menyerah, dan mengajak saya pergi
ke tempat latihan. Saya pergi, saya hanya mencicipi dua tahun
sekolah dan sudah tidak membaca buku selama 40 tahun; saya mengenal
sangat sedikit tulisan karakter mandarin. Teman saya membacakan
Zhuan Falun untuk saya. Saya tidak mengerti banyak pada waktu itu,
tapi saya tidak bisa berbicara dan berhenti menangis sewaktu
mendengarkannya. Saya tidak mengerti mengapa. Apakah karena isi
buku itu yang sangat menyentuh saya? Saya meminta buku itu dari
teman saya dan dia memberikannya kepada saya.
Kami pergi ke tempat latihan di sebuah pertanian padi di desa kami.
Awalnya saya tidak mampu berjalan ke sana karena punggung saya
lemah. Saya membawa tas kain. Saya berjalan beberapa langkah dan
kemudian berlutut di atas tas tersebut untuk beristirahat di
sepanjang keseluruhan perjalanan. Ketika melakukan latihan kedua,
“Berdiri Memancang Metode Falun,” saya harus berlutut dan istirahat
di setiap pergantian posisi. Saya berkeringat karena sakit di
punggung. Namun, saya merasakan punggung saya perlahan-lahan
membaik ketika saya terus melakukan latihan.
Dua minggu kemudian, saya membaca tentang “berspesialisasi tunggal”
di Zhuan Falun. Saya segera menyingkirkan patung dewa.
Saya juga membakar buku qigong lain untuk benar-benar membersihkan
lingkungan saya. Seorang pegawai desa melihat apa yang saya lakukan
dan berkata “Kamu benar-benar bernyali. Apakah kamu tidak takut?”
Saya berkata, “Tidak, ini semua adalah hal buruk. Sekarang saya
berkultivasi Dafa sejati.”
Suami saya mulai melihat perubahan dalam diri saya. Dulu saya tidak
mampu berdiri untuk waktu lama dan tidak bisa membungkuk, tapi
sekarang tidak punya masalah melakukannya. Saya juga berhenti
merokok. Dia ingin tahu jenis qigong apa yang memiliki kekuatan
tersebut. Sebelumnya, ia telah menyembunyikan buku Zhuan Falun
saya, jadi sekarang dia agak malu karena ingin mempelajarinya.
Dengan demikian, ia belajar Falun Gong secara diam-diam. Dia akan
membaca Zhuan Falun ketika saya sedang memasak. Saya membiarkan dia
membaca buku saya sejak dia berhenti menyembunyikannya. Dia mulai
berlatih di tahun yang sama dengan saya berlatih. Pada waktu itu
dia masih merokok, tapi merasakan rokok sudah tidak memiliki rasa
lagi. Dia berpikir kalau rokoknya yang berkualitas buruk dan
menggantinya dengan merek yang lebih mahal, tetapi ternyata juga
tidak ada rasa. Akhirnya ia menyadari kalau Guru telah membantunya
berhenti merokok. Dia berhenti merokok dan minum. Dulu salah satu
praktisi yang belajar bersama-sama dengan saya adalah seorang guru
perempuan. Dia sering menyinggung kalau dia telah menyelesaikan
membaca Zhuan Falun lagi. Saya iri dan juga khawatir. Saya
berpikir: “Saya hanya melakukan latihan tapi tidak belajar Fa.
Bagaimana saya akan berkultivasi? Tidak diperlukan waktu yang lama
bagi dia untuk menyelesaikan membaca buku. Apa yang harus saya
lakukan? Saya bahkan tidak bisa membaca. Guru, bagaimana saya bisa
berkultivasi?” Saya menangis dan akhirnya tertidur. Dalam mimpi,
saya duduk dengan posisi lotus (waktu itu saya masih belum bisa
duduk dengan posisi lotus) dan di tangan saya ada Zhuan Falun. Saya
membaca dan dengan cepat menghafal Lunyu. Saya terbangun dan sangat
senang. Sejak saat itu, membaca Fa menjadi lebih gampang; hanya ada
beberapa huruf yang saya tidak tahu. Kemudian saya menyadari kalau
Guru telah membantu saya.
Suatu kali, suami bertanya pada saya: “Berapa lama kamu bisa duduk
dengan posisi lotus ketika duduk meditasi setiap hari?” Saya
berkata kaki saya menjadi mati rasa sehingga saya hanya bisa duduk
selama kurang dari 20 menit. Kemudian dia mengatakan bisa melakukan
lebih baik dari saya, karena ia bisa duduk selama setengah jam.
Pada awal kultivasi, dia tidak gabung dengan kelompok belajar atau
berinteraksi dengan praktisi lain. Kemudian, Guru mempublikasikan
ajaran bahwa kami harus belajar Fa bersama. Suami saya memberitahu
saya kalau dia tidak dapat berkultivasi seorang diri lagi di rumah.
Dia kemudian membersihkan ruang kosong di tempat kerjanya, memasang
tikar dan bantal di lantai dan mengundang praktisi lain datang
untuk belajar Fa bersama. Semua praktisi di kota kami berkumpul
bersama.
Tidak mengakui kejahatan, pergi ke Beijing untuk mengajukan
permohonan bagi Falun Gong
Pada bulan April 1999, pemerintah daerah tiba-tiba mengumumkan
bahwa buku-buku Dafa harus diserahkan. Saya sangat tidak bersedia,
tapi saya menyerahkan dua buku yang telah saya gandakan. Pada 25
April, polisi membuat pengumuman bahwa tidak ada yang diizinkan
berlatih Falun Gong lagi. Praktisi lain berkata pada saya:
“Pemerintah tidak mengijinkan kita berlatih Falun Gong lagi, jadi
mari kita lupakan saja. Jangan terlalu serius.” Saya berkata,
“Kenapa kamu mendengarkan pemerintah?” Praktisi wanita itu berkata
bahwa pemerintah itu lebih berkuasa daripada kita. Saya berkata.
“Saya dulu iri dengan kecepatan membacamu. Bukankah kamu baca
setiap hari? Mengapa kamu masih belum jelas tentang siapa yang
lebih berkuasa. Dafa adalah hukum alam semesta. Bagaimana bisa
sebuah negara dibandingkan dengan Dafa? Saya tetap akan
berlatih.”
Beberapa hari kemudian, kami mendengar kalau beberapa praktisi
telah pergi ke Beijing mengajukan permohonan untuk Falun Gong. Saya
berkata, “Kita semua adalah bagian dari alam semesta. Kita semua
mendapat keuntungan dari Dafa. Mereka pergi, kenapa kita tidak?”
Suami saya berkata, “Kamu benar. Kamu tidak tahu bagaimana sampai
ke sana, jadi saya akan pergi bersama kamu.” Ketika kami sampai ke
Beijing, kami tidak mengenal siapapun di sana dan tidak tahu harus
berbuat apa, jadi kami berjalan mengitari lapangan Tiananmen sampai
keesokan paginya dan pulang ke rumah setelah itu.
Pada 20 Juli 1999, kami mendengar tentang pengajuan permohonan
untuk Falun Gong lagi. Kami berencana untuk pergi ke pemerintah
provinsi. Kami melakukan perjalanan sepanjang malam, ketika tiba di
ibukota provinsi, mobil kami diberhentikan polisi sebelum kami
sampai ke kantor pemerintahan. Praktisi lain dan saya membantu
setiap orang melepaskan diri. Akhirnya kami menginap semalam di
kantor polisi. Kemudian PKC membuat tuduhan palsu terhadap Falun
Gong. Lalu saya dan beberapa praktisi pergi ke Beijing lagi. Saya
terpisah dari kelompok di Beijing tapi bertemu praktisi lain dari
Wuxue, Provinsi Hubei. Dia memberikan saya informasi kontak seorang
praktisi Beijing. Saya menemui praktisi laki-laki itu dan kami
pergi mengajukan permohonan bersama-sama.
Sangat susah untuk sampai ke Kantor Pengajuan Permohonan, dan saya
terpisah dari praktisi lain. Saya masuk ke dalam dan mengambil
sebuah formulir. Saya harus menulis alasan permohonan di formulir
itu. Seorang laki-laki menawarkan bantuan untuk mengisinya dengan
imbalan. Saya menyuruhnya menulis, “Falun Dafa baik. Guru kami
tidak bersalah.” Dia mengatakan dia akan dibunuh kalau menuliskan
itu. Saya berkata, “Tidak apa-apa, saya yang akan kehilangan
kepala, bukan kamu.” Dia menunjuk ke orang yang berdiri di dekat
sana dan berkata, “Biar dia yang membantu kamu mengisi
formulirnya.” Saya ke laki-laki itu dan menemukan kalau dia adalah
polisi berpakaian sipil. Dia membawa saya ke sebuah ruangan di mana
praktisi lain ditahan. Polisi menampar muka mereka dan mengeluarkan
semua bawaan mereka di lantai. Enam orang praktisi ditampar. Hanya
saya satu-satunya yang tidak dipukul.
Kemudian kami dibawa ke pusat penahanan. Begitu sampai di sel, saya
segera duduk dengan posisi lotus dan tidak berbicara dengan
siapapun. Kepala napi berkata, “Turunkan kakimu!” Saya
mengacuhkannya. Dia kemudian berkata, “Bawa ke sini hidangannya.”
Saya tidak mengerti maksudnya, tapi orang lain mulai memukuli
kepala saya dengan sol sepatu. Saya tidak membuka mata, ataupun
bergerak. Saya membaca dalam hati, “Teguh berkultivasi Dafa dengan
hati tak tergoyahkan” (“Watak Sejati Terungkapkan” dari Hong Yin
II). Kemudian kepala napi menyuruh orang yang memukuli saya
berhenti. Dia berkata pada seorang perempuan tua: “Lihat dia, dia
adalah seorang praktisi Falun Gong sejati. Kamu bilang kami
memukuli orang yang salah dan kamu tidak berlatih Falun Gong hanya
setelah kami memukuli kamu beberapa kali saja.” Saya dulu mempunyai
masalah saraf di kepala, tapi setelah pemukulan itu saya tidak
mempunyai sindrom itu lagi. Saya telah lulus ujian ini.
Setelah beberapa hari di pusat penahanan, mereka yang memberikan
nama dan alamat kepada kantor polisi dipulangkan semua. Hanya
tertinggal kami beberapa orang saja. Orang yang bertugas menyuruh
kami memberikan nama dan alamat. Saya menggunakan nama putra saya
dan petugas dari kantor polisi lokal saya membawa saya pulang. Saya
ditahan selama dua minggu di kantor polisi lokal. Beberapa hari
setelah dibebaskan, artikel Guru “Melangkah Menuju Kesempurnaan”
dipublikasikan. Praktisi lain dan saya bertukar pemikiran dan
memutuskan kami bersepuluh akan pergi ke Beijing lagi. Kami mencari
transportasi dan siap-siap berangkat jam 3 pagi. Namun rencana kami
bocor dan sembilan praktisi ditangkap. Semuanya langsung ditangkap
setelah meninggalkan rumah. Saya adalah satu-satunya yang tidak
ditangkap dan sampai ke ibukota dengan lancar. Saya naik kereta api
jam 7 dan sampai di Beijing. Di sana saya bertemu beberapa praktisi
dari Shijiazhuang dan kami berbagi pemahaman. Seorang polisi
berpakaian sipil mendekati kami dan berpura-pura jadi praktisi,
menanyakan apa rencana kami selanjutnya: “Membentangkan spanduk
atau meneriakkan 'Falun Dafa baik!'” Kami tidak menyadari dia telah
menipu kami sampai dia membawa kami ke mobil polisi.
Ketika kami tiba di kantor polisi, saya adalah orang pertama yang
masuk. Seorang polisi berjalan ke saya dengan membawa tongkat
listrik. Waktu itu saya tidak tahu bagaimana bentuk tongkat
listrik, jadi saya bertanya-tanya apa yang sedang dia pegang itu,
yang mengeluarkan percikan listrik. Saya mengenakan kaos lengan
pendek, dan polisi itu menyetrum tangan kosong saya. Awalnya saya
tidak berkesempatan bereaksi, tapi ketika dia mencoba menyetrum
saya kedua kalinya, saya menangkisnya dan dan berkata, “Apa kamu
sudah gila?! Apa yang sedang kamu lakukan?” Dia berkata, “Bukankah
kamu mengikuti “Sejati-Baik-Sabar?” Saya berkata, “Ya, saya
mengikuti 'Sejati-Baik-Sabar,' dan kamu mau memukuli saya dan
menyetrum saya dengan tongkat listrik? Apakah kamu tidak bisa
membedakan baik dan jahat? Yang mana yang boleh dilakukan?” Dia
kehilangan kata-kata, menaruh tongkat listrik dan keluar ruangan.
Saya juga meninggalkan ruangan itu. Praktisi lain yang ditangkap
diseret masuk satu per satu; mereka semua dipukuli dengan
hebat.
Saya sebelumnya tidak menyadari, bahwa hari itu saya menangkis
polisi itu adalah berasal dari pikiran lurus saya. Saya teguh dan
dia mundur. Saya ditahan di kantor polisi selama beberapa hari,
kemudian majikan suami saya mengirim orang untuk membawa saya ke
pusat penahanan lokal. Tapi pusat penahanan lokal penuh, jadi saya
dikirim ke pusat penahanan lain.
Surat yang menyatakan saya dihukum satu tahun kerja paksa tiba di
pusat penahanan. Penanggung jawab pusat penahanan menanyakan apa
saya mau pulang ke rumah. Saya berkata, “Tentu saja saya mau
pulang. Saya tidak melanggar hukum apapun. Kenapa saya harus
tinggal di sini?” Dia berkata saya harus bekerjasama; saya harus
mengikuti petunjuk mereka dan mengutuk Dafa dan Guru. Saya berkata,
“Saya bahkan tidak tahu bagaimana mengutuk orang, kamu ingin saya
mengutuk Guru saya?” Dia tidak berkata apa-apa dan pergi. Beberapa
hari kemudian, suami saya dipanggil dan saya diijinkan pulang.
Belakangan saya berpikir kalau itu pasti karena efek dari pikiran
lurus saya.
Kedua kalinya saya dihukum kerja paksa adalah setelah saya
tertangkap di jalan. Dua orang praktisi dan saya sedang menuju
rumah setelah melakukan sharing. Malamnya, polisi menangkap kami
dan berencana untuk membawa kami ke pusat penahanan. Saya menolak,
berkata bahwa saya tidak melakukan sesuatu yang salah dan mereka
tidak berhak untuk menangkap kami. Tiga orang polisi muda mencoba
untuk menyeret saya ke dalam mobil polisi, tapi saya tidak mau
mengalah. Saya berteriak kencang. Mereka berkata, “Jangan begitu
berisik.” Saya berkata, “Apakah kamu takut? Kami tidak melakukan
kesalahan. Kenapa kamu menangkap kami? Kamu melanggar hukum dan
melakukan kejahatan. Ada banyak orang jahat di luar sana dan kamu
tidak menangkap mereka. Saya tidak melakukan sesuatu yang buruk,
kenapa kamu menangkap kami?” Mereka membujuk saya dengan mengatakan
untuk menemani praktisi lain di pusat penahanan selama satu bulan,
dan saya bisa pulang setelah itu.
Setelah satu bulan, praktisi yang seharusnya saya temani pulang,
tapi saya tidak dibebaskan. Seorang napi memberitahu saya kalau
saya tidak dilepaskan karena saya telah dihukum satu tahun kerja
paksa. Saya berkata itu tidak mungkin dan saya akan segera pulang.
Segera, seseorang yang bertugas menemui saya dan memberitahu kalau
seseorang akan mencari saya dan saya harus tidak mempedulikannya.
Saya tahu Guru menggunakan mulut orang ini untuk memberi saya
petunjuk. Ketika penyelidik itu datang untuk merekam “pengakuan”
saya, saya tidak memandangnya, atau pun berkata sepatah kata pun.
Kertasnya tetap kosong setelah beberapa jam. Saya dibebaskan
setelah tiga bulan.
Setiap kali saya kembali dari Beijing, rumah tangga kami tidak
mempunyai uang. Rekan praktisi akan membawakan saya beras dan bahan
makanan. Saya kemudian memulai bisnis kecil saya di pasar loak
lagi. Saya belajar Fa dan melakukan latihan sambil menjaga kios
saya.
Harmonis dengan belas kasih, keluarga belajar kebenaran dan
menerima berkah
Kami adalah keluarga dengan empat orang anggota, dengan seorang
putra dan seorang putri. Ketika saya di pusat penahanan, putra saya
tidak mengunjungi saya, bahkan dia dan istrinya pergi berlibur ke
Hong Kong. Setelah saya dibebaskan, putra saya menuduh saya: “Kamu
melakukan hal yang dilarang pemerintah. Ada apa dengan diri kamu?”
Perilakunya terhadap saya benar-benar jelek. Saya berkata, “Saya
adalah ibumu. Kamu harus memperhatikan perilakumu.” Dia berkata,
“Memangnya kenapa kalau kamu adalah ibuku? Tidak bolehkah saya
menunjukkan kesalahanmu?” Saya berkata, “Saya tidak melakukan
kesalahan apapun. Saya adalah orang baik yang mengikuti
'Sejati-Baik-Sabar.' Kamu ingin sekolah kedokteran supaya dapat
menyembuhkan saya. Pernahkah saya meminta satu sen padamu untuk
obat? Saya dipenjara karena kepercayaan saya. Kesalahan apa yang
telah saya lakukan? Kamu bahkan memiliki pendidikan perguruan
tinggi, tidak bisakah kamu membedakan mana yang benar dan salah?”
Dia tidak dapat berkata apa-apa.
Putra dan menantu saya tidak mempunyai anak. Mereka telah
menghabiskan banyak uang mencoba untuk hamil tapi tidak berhasil.
Saya memberitahukan putra saya: “Putraku, saya tidak ingin
memberitahu kamu ini, tapi saya akan tidak bertanggung jawab jika
tidak memberitahukanmu. Kamu tidak melakukan sesuatu yang benar.
Saya berlatih Dafa dan semua penyakit saya hilang. Ketika saya
dipenjara, kamu tidak hanya tidak datang menjenguk saya, tetapi
juga pergi jalan-jalan. Ini bukan tentang datang menjenguk saya
atau tidak; ini adalah tentang moralitas. Walaupun kamu masuk
perguruan tinggi, perguruan tinggi tidak mengajari kamu prinsip
kehidupan. Jika kamu percaya pada saya dan setuju dengan Dafa,
keajaiban akan terjadi. Kamu tidak perlu menghabiskan uang. Apakah
saya salah? Saya mendapat keuntungan dari Dafa, dan Dafa difitnah.
Jika saya sembunyi di rumah, dimanakah moralitas saya?” Putra saya
mendengarnya dengan diam. Ketika saya selesai, dia segera
mengeluarkan seribu yuan dan berkata, “Ibu, saya salah, dari awal
saya tidak melihat ini. Uang ini untuk Guru, Dafa dan ibu.” Saya
sangat senang. Akhirnya putra saya mengerti. Segera dia dan
istrinya menunggu kelahiran seorang anak. Setelah Sembilan komentar
tentang Partai Komunis keluar, dia diam-diam keluar dari PKC dan
membujuk menantu saya untuk keluar juga.
Tahun lalu di Hari Guru, putra saya dan teman-temannya berkumpul.
Saya sudah siap tidur ketika dia memanggil saya setelah jam 10
malam. Dia berkata dia akan segera pulang dan menyuruh saya
menyalakan lampu di luar. Segera saya mendengar beberapa suara
memanggil “Ibu, saya pulang.” Mereka adalah teman-teman sekolah
anak saya, dan mereka sudah setengah mabuk. Saya mengundang mereka
masuk, tapi anak saya berkata mereka tidak akan masuk dan akan
segera pergi. Dia kemudian berkata pada teman-temannya: “Kalian
semua telah bergabung dengan Partai Komunis, bukan? Berikan namamu
pada ibuku dan keluar dari Partai.” Mereka semua berkata kalau
telah bergabung dengan Partai dan hendak keluar. Putra saya
melakukan perjalanan spesial ini hanya untuk teman-temannya keluar
dari PKC.
Menantu laki-laki saya pada awalnya tidak setuju dengan Dafa. Saya
menyuruhnya melafalkan “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!”
tapi dia berkata dia tidak mau melakukannya. Saya memancarkan
pikiran lurus ke dia dan mengklarifikasi ke kesadaran utamanya.
Kemudian ketika dia datang ke rumah saya, dia merasa saya sangat
mempedulikannya dalam segala cara dan sangat terharu. Bukan hanya
dia keluar dari PKC, tapi juga meminta beberapa “jimat” (Di China,
para praktisi terkadang mengklarifikasi fakta dengan memberikan
orang sesuatu yang kecil untuk digunakan atau disimpan, mengandung
beberapa kata yang mengingatkan mereka akan kebaikan Falun Dafa)
Dafa, supaya dia bisa memberikannya pada orangtua dan familinya.
Lalu orang tua menantu laki-laki saya datang mengunjungi putra saya
karena masalah penyakit. Putra saya berkata bahwa saya lebih bisa
membantu mereka daripada dirinya. Dia mengantar dengan mobil
pasangan tua itu ke rumah saya. Ayah menantu laki-laki saya adalah
seorang guru dan ibunya adalah kepala brigade produksi Partai;
mereka berdua telah bergabung dengan PKC dalam waktu lama. Saya
meminta mereka membaca materi klarifikasi fakta dan menyuruh mereka
untuk keluar dari PKC. Keduanya segera berhenti.
Melakukan tiga hal dengan baik, menyelamatkan makhluk hidup dengan
bermartabat
Rumah tangga di sekitar beberapa kilometer dari rumah saya semuanya
menerima brosur klarifikasi fakta dan mendengar kebenaran tentang
Falun Gong. Suami saya membawa saya dengan motornya, dan sebelum
berangkat kami memancarkan pikiran lurus. Saya berbicara dari satu
rumah ke rumah, dan suami membagikan brosur.
Pada awalnya, kami hanya mempunyai sedikit materi untuk dibagikan.
Saya menggunting kertas kalender dan menuliskan “Falun Dafa baik!”
di baliknya. Suami saya membeli isolatip dan kami menempelkannya di
jalan-jalan. Suatu malam, saya keluar menempelkan poster sendiri
dan tidak membawa senter. Saya berpedoman pada tiang listrik untuk
melihat jalan dan tidak melihat parit besar di depan. Saya
terjerumus ke parit dan kaki saya terkilir, sepertinya patah; saya
bisa merasakan tulangnya mencuat. Di dekat sana ada peternakan
ayam, jadi saya merangkak ke pintu dan memohon pemiliknya untuk
membawa saya pulang dengan sepeda tiga rodanya. Mulanya, setelah
mendengar saya berlatih Falun Gong, dia takut untuk menolong. Saya
beritahu kalau saya hanya melakukan hal baik. Kemudian dia bertanya
kenapa saya bisa jatuh kalau saya sedang melakukan hal baik. Saya
berkata, “Setiap orang mempunyai karma. Ditambah, saya juga tidak
melakukan begitu baik waktu itu, jadi saya jatuh.” Dia membantu
saya pulang keesokan harinya.
Setelah pulang, famili saya menyuruh saya ke rumah sakit, tapi
dengan tegas saya tolak. Kaki dan tungkai saya membiru, dan saya
membungkusnya dengan pakaian. Praktisi lain datang mengunjungi saya
dan mengatakan benar-benar akan menjadi sebuah keajaiban kalau saya
pulih.
Melalui kecelakaan ini, saya menyadari itu karena saya sibuk
mencari kesempatan untuk tinggal di rumah dan belajar Fa. Saya
membaca Fa siang malam. Saya mempunyai setumpukan buku-buku Dafa di
sebelah saya, dan saya membacanya satu per satu. Seorang praktisi
menyarankan saya untuk ke rumah sakit. Saya berkata Guru dapat
menciptakan alam semesta dengan sebuah niat pikiran, dan kaki saya
bukanlah apa-apa dibandingkan dengan itu, jadi saya dapat pulih
dengan cepat. Saya menulis banyak poster “Falun Dafa baik!” dan
meminta praktisi untuk menempelkannya. Beberapa praktisi mengatakan
mereka bisa melihat kamar saya bersinar ketika mereka memasuki
rumah saya. Dalam satu bulan, saya sudah bisa jalan. Tulang di kaki
kanan saya terlihat lebih tebal daripada yang di kiri, tapi tidak
mengganggu ketika saya berjalan. Berita tentang kecelakaan ini
tersebar di daerah kami, dan orang-orang menyebutnya
keajaiban.
Setelah kaki saya sembuh, saya keluar menempel poster lagi. Saya
orangnya pendek, sehingga poster yang saya tempel bisa dengan mudah
dirobek. Saya menemukan pemecahannya; saya menggunakan sapu untuk
menaruhnya lebih tinggi. Kemudian saya menyambung sebuah tongkat
untuk membuat sapunya menjadi lebih panjang, sehingga saya bisa
menempelkannya lebih tinggi lagi dan orang tidak dapat
merobeknya.
Suatu kali, seorang rekan praktisi membawa beberapa spanduk raksasa
dari kota, sekitar 2 meter panjangnya. Praktisi wanita itu dan saya
berusaha mencari cara untuk memasangnya; spanduk itu tidak cocok
untuk digantung di tiang listrik. Saya menyarankan untuk
menempelkannya di lantai dua stasiun bus. Malam hari kami ke sana
dan menggunakan kuas roll untuk menempelkan spanduk itu di dinding
luar. Tiba-tiba polisi datang dan mengepung gedung itu. Setiap
polisi membawa senter dan mereka mencari ke mana-mana. Kami tidak
mempunyai tempat bersembunyi. Saya memancarkan pikiran lurus: “Kami
ada perlindungan Guru; kalian tidak dapat melihat kami.”
Senter-senter itu menyinari kami, tapi polisi tidak bisa melihat
kami dan pergi. Ketika saya sudah dekat rumah, tiba-tiba seorang
polisi mulai mengikuti saya. Saya mempunyai banyak kunci di
gantungan kunci dan di kegelapan tidak mudah membedakan kunci mana
untuk pintu depan. Saya mengambil satu kunci dan bisa untuk membuka
pintu. Saya secepatnya masuk dan mengunci pintu. Saya memancarkan
pikiran lurus: “Ada Guru di sini, ada Fa di sini, tidak ada rasa
takut! Musnahkan kejahatan!” Polisi itu berdiri di luar lama
sekali, tapi dia tidak berkata sepatah kata pun dan akhirnya pergi.
Spanduk yang kami tempelkan tetap menempel di sana. Kemudian gedung
itu direnovasi, tapi bekas dari spanduk kami masih bisa terlihat di
dinding.
Selanjutnya saya membeli cat, dan sambil berjinjit, menuliskan
kata-kata klarifikasi fakta di beberapa tempat yang cukup tinggi.
Suatu kali seorang polisi menyuruh saya untuk berdiri di bawah
kata-kata yang saya cat. Kemudian dia berkata, “Kata-kata itu
terlalu tinggi; bukan kamu.” Suatu kali saya melihat seseorang
menutupi tulisannya, saya menggunakan air untuk mencucinya dan
mengatakan pada orang itu; “Manusia mempunyai banyak karma, jadi
mereka sakit. Mengatakan 'Falun Dafa baik' dapat membantu
memusnahkan hal-hal buruk di tubuh manusia dan memusnahkan penyakit
dan karma. Jika kamu menghapus hal bagus seperti ini, bukankah kamu
melakukan hal buruk?” Dia setuju dengan saya.
Cucu laki-laki saya sering melihat saya menulis “Falun Dafa baik,”
sehingga dia mulai menulis “Falun Dafa baik” di tiang-tiang
listrik. Ketika anak lain menghapus tulisannya, cucu saya mengejar
anak itu, dan memanggilnya “monster.” Saya kemudian mengerti kenapa
tidak ada seorang pun yang peduli ketika seorang anak menulis di
tiang listrik; itu dikarenakan anak-anak adalah murni. Orang dewasa
sudah tidak semurni itu lagi, jadi kita bisa dengan gampang
dipengaruhi oleh gangguan. Ketika kami membagikan brosur dengan
pikiran murni dan tanpa perasaan takut, maka tidak ada apapun yang
terjadi. Setelah itu saya berhenti keluar di malam hari dan
mengklarifikasi fakta di siang hari. Ada sebuah pemberhentian bus
di dekat rumah. Saya membawa brosur dan naik ke bus kapan pun ada
bus datang. Saya memberitahu orang-orang: “Jangan melihat
propaganda PKC di TV; mereka bermaksud untuk menghancurkan manusia.
Saya mempunyai hal yang benar-benar baik di sini. Alam semesta
mempunyai sebuah awal dan akhir. Manusia lahir dan kemudian mati.
Kalian akan mempunyai masa depan yang baik bila kamu membaca brosur
ini.” Bus penuh sesak selama Tahun Baru Imlek, dan saya bisa
membagikan ratusan brosur setiap harinya.
Saya membantu cucu laki-laki saya keluar dari Pioner Muda, dan dia
tidak mengenakan syal merah. Anak-anak praktisi lain juga keluar
dari Pioner Muda. Kemudian sekolah membuat peraturan kalau anak
tanpa syal merah tidak diijinkan masuk kelas atau taman bermain.
Suatu hari, seorang teman melihat saya dan berkata bahwa cucu saya
sedang berdiri di luar kelas. Saya segera ke sana dan melihat
beberapa anak berdiri diluar. Saya menemui murid yang bertugas.
Saya berkata, “Nak, kamu janganlah mengenakan syal merah itu; ada
darah di mana-mana. Ada banyak hal-hal buruk yang tidak bagus bagi
kamu; jangan mengenakannya. Kenapa kamu harus dipaksa untuk
mengenakannya? Dulu hanya dipilih beberapa untuk mengenakan syal
merah, tapi sekarang setiap orang mengenakannya. Pikirkanlah, apa
ini normal? Partai Komunis China adalah iblis; Ia menghancurkan
manusia.” Saya membawa anak-anak itu dan memberitahu mereka, dan
teman-teman sekelasnya keluar dari Pioner Muda. Dalam waktu
singkat, 48 murid keluar dari Pioner Muda, dan dua guru keluar dari
PKC.
Ketika saya klarifikasi fakta kepada orang, bayi yang baru lahir
sering tersenyum pada saya. Anak tetangga suka datang ke rumah. Ada
sangat banyak keajaiban. Beberapa anak keluar dari Pioner Muda dan
memberitahu orangtuanya. Orangtuanya memberitahukan mereka bahwa
mereka tidak dapat keluar. Kemudian anak-anak itu datang ke rumah
saya dan menginginkan nama mereka dicoret dari daftar saya. Saya
masuk ke kamar untuk mengambil catatannya. Ketika saya kembali ke
ruang tamu, semua anak sedang berlutut di foto Guru. Tangan mereka
di posisi heshi dan berkata mereka tidak ingin mencoret nama mereka
lagi, karena mereka melihat Buddha asli.
Suatu waktu saya melihat sekelompok anak sedang bermain. Saya
berjalan ke sana dan berusaha memberitahu mereka fakta tentang
Falun Gong. Begitu mereka tahu saya hendak memberitahu mereka
tentang Falun Gong, mereka menolak brosur dan membuangnya ke tanah.
Saya memancarkan pikiran lurus ke anak-anak itu untuk memusnahkan
iblis di belakang mereka. Secara bersamaan saya mulai klarifikasi
fakta kepada seorang perempuan tua di dekat situ. Perempuan tua itu
setuju dengan saya juga. Dan bukan hanya dia keluar dari PKC, tapi
dia juga meminta saya jika saya bisa membantu suaminya untuk keluar
juga. Saya beritahu dia kalau suaminya harus menyetujuinya dulu. Di
saat itu, anak-anak itu mengerubungi kami dan ingin melihat brosur.
Saya memberitahu mereka untuk mengingat “Falun Dafa baik,” dan
tugas sekolah mereka akan menjadi lebih gambang, mereka akan dapat
masuk ke perguruan tinggi yang bagus dan mempunyai sebuah keluarga
yang baik. Dua belas orang keluar dari PKC dan organisasi
afiliasinya.
Ketika melakukan latihan, saya tidak pernah bersembunyi. Saya
melakukannya di luar dengan penuh martabat. Suatu kali seorang
murid SMA melihat saya membaca Zhuan Falun di pinggir jalan dan
berkata: “Nenek, saya lihat kamu selalu membaca buku itu. Apa yang
bagus dari buku itu?” Saya berkata, “Kamu adalah seorang pemuda
yang beruntung. Buku ini memberitahu kamu tentang hukum alam
semesta. Semua kehidupan dalam alam semesta ada dalam buku ini.
Hidup seseorang menjadi harmonis setelah membaca buku ini. Bakat
siswa akan terbangunkan begitu dia membacanya, dan dia akan masuk
ke perguruan tinggi yang bagus.” Dia berkata telah bergabung dengan
Liga Pemuda Komunis, dan saya membantunya keluar. Selusin siswa
datang dan keluar juga. Ini adalah kekuatan dari bermartabat.
Saya sering bersama-sama dengan praktisi lain mengklarifikasi fakta
secara langsung di tempat umum. Suatu kali kami pergi ke sebuah
desa dan melihat kebanyakan penghuni desa ada di dalam ruang
Mahjong. Praktisi lain berkata, “Ada banyak orang di dalam ruang
Mahjong. Apa kamu berani masuk?” Saya berkata, “Ayo kita coba.”
Seseorang melihat ke saya dan berkata, “Apa yang sedang kamu
lakukan dengan senyuman selebar itu?” Saya menjawab, “Saya
tersenyum karena saya datang untuk melakukan hal baik. Jangan hanya
bermain Mahjong saja, datang dan dengarkan kebenaran alam semesta.
Nikmati permainan kamu nanti dan bacalah brosur ketika kamu ada
waktu. Informasi ini ada hubungannya dengan masa depan. Ingat,
‘Sejati-Baik-Sabar baik,’ dan kamu akan mempunyai masa depan yang
cerah.” Kami membagikan brosur, dan enam orang keluar dari PKC.
Hanya satu meja yang menolak brosur kami.
Dalam perjalanan pulang, saya dan praktisi lain berbagi pemahaman.
Saya berkata bahwa jika kita tidak melenyapkan keterikatan terhadap
rasa takut, kehidupan-kehidupan itu akan kehilangan kesempatan
untuk diselamatkan. Kemudian, kami melihat seorang ibu tua. Kami
memberinya “jimat” keberuntungan dan memberitahunya untuk
melafalkan “Falun Dafa baik” sehingga dia akan mendapatkan badan
yang sehat dan anaknya tidak harus khawatir dengannya lagi. Dia
mengatakan kakinya sakit dan tidak bisa berjalan. Saya menyuruhnya
untuk tidak khawatir tentang kakinya, sebutkan saja “Falun Dafa
baik.” Dia berulang mengatakannya. Saya baru akan pergi, tetapi dia
ingin saya untuk melafalkan bersamanya lagi, sehingga dia mengikuti
saya cukup jauh. Saya bertanya padanya, “Bukankah kamu berkata kamu
tidak bisa berjalan?” Dia merasa aneh bahwa dia tiba-tiba sudah
bisa berjalan. Malam itu, saya mempunyai sebuah mimpi indah. Ada
buah-buahan emas bergelantungan di pohon-pohon di seluruh gunung.
Saya beritahu suami kalau Guru sedang menyemangati saya.
Ada seorang laki-laki tua di daerah kami yang dulunya berlatih
Falun Gong. Setelah penganiayaan dimulai, dia berkompromi dengan
PKC dan berhenti berkultivasi. Saya merasa sungguh disayangkan.
Saya membawakan dia satu buku Zhuan Falun dan menyemangati dia
untuk mulai berkultivasi lagi. Ketika dia membuka buku dan melihat
foto Guru, airmatanya mengalir. Setelah dia berkultivasi kembali,
dia masih mempunyai hambatan. Dia takut untuk klarifikasi fakta ke
orang secara langsung dan meminta saya untuk pergi bersamanya. Kami
pergi ke sebuah pusat Mahjong, dan mengklarifikasi fakta.
Orang-orang di tiga buah meja keluar dari PKC. Di lain waktu,
ketika kami berada di luar sebuah salon, seorang laki-laki berkata
dengan kebencian, “Mengapa kamu tersenyum selebar itu?” Saya
berkata, “Saya datang untuk memberitahu kamu berita baik. Saya
datang untuk memberitahu kalau 'Falun Dafa baik' untuk melindungi
masa depanmu.” Seorang perempuan tua di samping kami berkata,
“Jangan pedulikan dia, dia tidak tahu bagaimana berbicara.”
Suatu kali, seseorang di meja Mahjong berseru kepada saya: “Jangan
bilang PKC sudah tidak berkekuatan lagi. Mereka mempunyai senapan
dan meriam. Apakah kamu praktisi Falun Gong hendak memberontak?”
Saya berkata, “Jadi kenapa kalau mereka mempunyai senapan dan
meriam? Kami berkultivasi Dafa alam semesta. Buddha dan Bodhisattva
dapat mengendalikan guntur dan petir. Siapa takut dengan senapan
dan meriam? Tidak ada satupun orang bersalah yang akan lolos!”
Orang lain ikut bergabung dan berkata kepada saya, “Nenek, jangan
biarkan dia mengganggumu. Dia tidak tahu bagaimana untuk
berbicara.” Rekan praktisi lain semua berdiri menjauh dan melihat
saya berbicara. Saya sama sekali tidak merasa gugup.
Di lain waktu, kami pergi ke sebuah desa untuk membagikan brosur.
Tiba-tiba seorang perempuan melompat keluar dan berteriak: “Kalian
Falun Gong berani sekali! Kalian bahkan di siang bolong membagikan
brosur ke rumah saya.” Saya mempunyai pikiran untuk pulang setelah
ini, tapi akhirnya memutuskan tidak. Saya berbalik dan berkata
padanya: “Saya tidak mencuri atau meminta sesuatu darimu. Saya
datang ke sini demi keselamatanmu. Orang-orang sekarang ini
mempunyai moralitas rendah dan mengalami banyak bencana. Falun Gong
ke sini untuk menyelamatkan orang. Kamu akan terselamatkan setelah
membaca brosur ini. Kenapa kamu berteriak seperti itu?” Saya mulai
berbicara tentang keluar dari PKC, dan enam orang setuju untuk
keluar. Saya berpikir: “Untung saya tidak pergi. Guru telah
menyemangati saya untuk menyelamatkan orang.” Setelah saya
klarifikasi fakta dan mendorong orang untuk keluar dari PKC, hati
saya terasa lebih tenang ketika saya belajar Fa di rumah. Tidak
heran Guru menyuruh kita melakukan tiga hal. Mereka bagaikan tiga
bagian dari sebuah mesin; mereka perlu disinkronisasikan dengan
baik, jika tidak akan bagaikan kereta yang keluar dari rel.
Ketika menyuruh orang keluar dari PKC, saya tidak mengerti
pembicaraan tentang tren-tren nasional; sebaliknya, saya
menggunakan pembicaraan yang membumi. Suatu kali saya
mengklarifikasi fakta kepada kepala kelompok produksi Partai dan
memberitahunya untuk keluar dari PKC. Dia setuju dengan perkataan
saya dan mengambil buku Sembilan Komentar tentang Partai Komunis.
Istrinya kemudian keluar, mengambil buku Sembilan Komentar di
tangannya dan menaruhnya di atas tembok luar, sambil menggerutukan
kata-kata yang tidak enak. Saya berkata, “Suami kamu mempunyai
pemahaman yang lebih baik daripada kamu. Itulah sebabnya dia jadi
pejabat dan kamu tidak. Buku ini sangat baik untukmu. Jika kamu
membacanya, ia akan menjaga keselamatan dan kebahagiaanmu.”
Suaminya menurunkan buku itu dari tembok dan menaruhnya di mobil.
Dia mengatakan ingin berbicara lebih banyak lagi dengan saya tapi
ada pertemuan yang harus dihadirinya.
Saya dan suami mencurahkan sepenuh hati dalam mengklarifikasi
fakta. Ada beberapa kelompok produksi PKC dalam radius sekitar
sepuluh kilometer dari kami, dan kami sudah cukup menangani mereka.
Delapan dari sembilan kepala kelompok produksi telah keluar dari
PKC.
Mengklarifikasi fakta kepada polisi
Saya belajar Fa di luar karena cahayanya lebih bagus. Suatu kali
seorang polisi menepuk saya dengan keras dan berkata, “Mengapa kamu
masih membaca ini?” Saya berkata bahwa jika dia membaca buku ini
dan mengerti isinya, dia tidak akan ingin menaruhnya lagi. Karena
ingin mengambil buku saya, dia pura-pura ingin melihat buku. Saya
berkata, “Dalam keadaan kamu sekarang, kamu hanya perlu berkata
'Falun Dafa baik.' Ingat itu, dan kamu akan mempunyai masa depan
yang cerah. Jika kamu kelak ingin berlatih, saya akan mendukungmu.”
Dia berjalan pergi.
Suatu kali, saya berbicara tentang keluar dari PKC dengan penjual
makanan kecil. Saya berkata, “Apakah kamu sudah mendengar tentang
keluar dari PKC?” Dia menjawab belum. Saya bertanya, “Apakah kamu
bergabung dengan Liga Pemuda Partai Komunis?” Dia menjawab iya.
Selagi saya berbicara, seorang polisi lewat dan menatap saya. Saya
terus berbicara dengan penjual itu. Saya memberitahunya bahwa
keluar dari PKC adalah demi keselamatannya sendiri, karena Dafa
menyelamatkan manusia. Akhirnya polisi itu pergi. Saya mengerti
bahwa selama saya lurus, kejahatan tidak akan memengaruhi
saya.
Lain waktu, saya sedang berdiri di sebelah telepon umum sambil
membagikan materi klarifikasi fakta kepada pengguna telepon.
Seorang pria memakai telepon, dan saya menawarkannya brosur. Dia
berkata, “Kamu tahu apa pekerjaan saya? Saya bisa menangkapmu
sekarang juga.” Saya berkata, “Anda tidak masuk akal. Kenapa kamu
ingin menangkap saya? Saya tidak memberitahu kamu untuk melakukan
hal jelek. Saya memberitahu kamu untuk mengingat 'Sejati-Baik-Sabar
baik,' 'Falun Dafa baik,' untuk melindungi keselamatan dan masa
depanmu. Saya sedang melakukan hal baik, jadi kenapa kamu mau
menangkap saya? Tidakkah kamu bisa membedakan antara baik dan
jahat?” Akhirnya dia menerima brosur dan pergi.
Di lain kesempatan, sebuah mobil polisi parkir di depan saya ketika
saya sedang membaca. Saya menawari polisi itu kursi dan
membiarkannya duduk di samping saya. Saya mengklarifikasi fakta
kepadanya. Dia berkata dia sedang dalam perjalanan untuk menangkap
seseorang (bukan praktisi Falun Gong). Saya memberitahunya kalau
dia seharusnya hanya menangkap orang jahat, bukan praktisi Falun
Gong. Saya juga memberitahunya bahwa Dafa adalah Fa alam semesta.
Dia setuju dengan semua yang saya katakan. Saya memberitahunya
untuk menceritakan apa yang sudah saya katakan kepada keluarga dan
kenalannya. Dia mengangguk tanda setuju.
Selama Olimpiade 2008, polisi dari kantor polisi kota dan
departemen kepolisian kota datang ke rumah saya dengan borgol.
Mereka mengambil brosur klarifikasi fakta dan menaruhnya di atas
meja. Saya berkata, “Kamu ke sini untuk mendengarkan fakta,” dan
meminta suami saya untuk menuangi mereka teh. Saya menunjukkan
mereka isi brosur dan berkata, “Kamu laksanakan Olimpiade kamu dan
jangan mengganggu kami. Kami praktisi Falun Gong semuanya adalah
orang baik. Suami saya menemukan 14.800 yuan di jalan ketika dia di
kota pada tahun 2003. Dia menunggu di sana selama dua jam untuk
mengembalikan uang itu kepada pemiliknya. Apakah ada orang seperti
dia di Partai Komunis kamu yang jahat? Orang lain memanggilnya
orang tua bodoh dan berkata dia seharusnya mengambil uang itu dan
pergi, tetapi dia berkata, 'Saya berlatih Falun Gong; Saya harus
memikirkan orang lain. Orang dengan uang sebanyak ini pasti dalam
perjalanan untuk melakukan bisnis penting.' Pemilik uang itu
berkata padanya, 'Saya akan ambil 10.000 yuan, kami simpan
sisanya.' Suami saya berkata, 'tidak perlu,' dan mengembalikan
semua uang itu.”
Saya melanjutkan, “Dapatkah kalian melakukan itu? Jika setiap orang
di negara kita berlatih Falun Gong, negara kita akan menjadi dunia
yang lebih baik dan kita akan selalu mempunyai cuaca yang
bersahabat. Kalian melihat Falun Gong sebagai musuh, tapi itulah
sebabnya kenapa begitu banyak bencana di negeri ini. Kalian harus
berhenti menangkap praktisi Falun Gong, dan sebaliknya harus
melindunginya. Itu akan bagus untuk kalian semua.”
Kemudian saya menunjukkan mereka buku-buku Dafa dan berkata,
“Kalian lihat sebentar. Apakah di sana ada sepatah kata di dalamnya
yang melawan Partai Komunis? Semuanya tentang mengajarkan orang
untuk menjadi baik. Kenapa kalian bersikeras menangkap praktisi
Falun Gong? Apa logika kalian?” Mereka mendengar dengan diam; tidak
ada satupun yang mengatakan sepatah kata. Di ruang tamu kami, kami
mempunyai tiga lukisan dewa. Di tengah adalah foto Guru. Ketika
para polisi pergi, mereka menghadap ke lukisan itu, membentuk
posisi tangan heshi dan berkata, “Maaf, maaf.”
Keesokan harinya, polisi dari stasiun polisi kota kami datang lagi.
Saya berkata, “Apakah karena saya belum tuntas mengklarifikasi
fakta kepada kamu dan kamu ingin mendengarnya lagi?” Saya
memberitahu mereka karena mereka telah menangkap beberapa praktisi
dan merobek spanduk-spanduk, mereka telah menciptakan karma. Saya
menyarankan mereka untuk setuju dengan Sejati-Baik-Sabar dan
berhenti melakukan hal buruk. Saya juga berkata bahwa mereka harus
mengingat “Falun Dafa baik,” untuk memastikan keselamatan keluarga
mereka. Mereka setuju. Setelah itu polisi tidak pernah datang ke
rumah saya lagi.
Kultivasi tidaklah mudah. Sebuah pikiran yang tidak lurus bisa
menyebabkan masalah. Iblis harus dimusnahkan, dan perasaan takut
dan mentalitas yang salah harus dimusnahkan. Saya sering membagi
pengalaman dengan praktisi lain. Setiap pengikut Dafa harus
melakukan bagiannya dengan baik; ini adalah membantu Guru.
Chinese version click here
English
version click here