Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Minghui Fahui | Saya Beruntung Mendapatkan Dafa Ketika Sedang Putus Asa

25 Jan. 2013 |   Oleh Pengikut Falun Dafa dari Provinsi Hubei, China


(Minghui.org) Pada tanggal 25 April, polisi membuat pengumuman bahwa tidak ada yang diizinkan untuk berlatih Falun Gong lagi. Praktisi lain berkata kepada saya, “Pemerintah tidak mengizinkan kita berlatih, jadi mari kita lupakan saja. Jangan terlalu serius.” Saya berkata, “Kenapa kamu mendengarkan pemerintah?” Praktisi wanita itu berkata bahwa pemerintah jauh lebih berkuasa daripada kita. Saya berkata, “Dulu saya iri dengan kecepatan membacamu. Bukankah kamu baca setiap hari? Mengapa kamu masih belum jelas tentang siapa yang lebih berkuasa. Dafa adalah hukum alam semesta. Bagaimana sebuah negara bisa dibandingkan dengan Dafa? Saya masih ingin berlatih.”

- Dari penulis

Saya telah melalui banyak peristiwa malang dalam hidup saya. Saya hampir tenggelam ketika berusia 10 tahun dan tak sadarkan diri sepanjang hari sebelum akhirnya sadar. Ayah saya meninggal ketika saya berusia 20 tahun. Lalu saya jatuh dari rak bagasi di atas bus ketika saya berumur 31, saya tak sadarkan diri selama satu hari dan mengalami sakit kronis akibat tulang belakang di punggung bergeser. Saya memiliki banyak penyakit; katarak (saya hanya bisa melihat bayangan), tumor yang berkembang pelan di dalam hidung yang tidak bisa disentuh (saya bahkan tidak dapat mencuci wajah saya), lemah syaraf, dan kesakitan setiap kali saya menggelengkan kepala. Hanya pendengaran saya saja yang bagus. Suatu kali, saya terbaring di ranjang selama setengah tahun. Saya berpikir mati akan lebih baik daripada apa yang saya derita.

Karena kesehatan yang buruk saya mencoba berbagai jenis qigong. Saya bahkan pergi ke kuil untuk bertobat. Suami saya pergi bersama saya. Saya bersumpah di depan patung dewa kalau saya akan membakar dupa dan berdoa padanya, jika tidak seluruh keluarga saya akan mati mengenaskan. Kami membuat sebuah ruangan sembahyang kecil di rumah dan meletakkan patung Bodhisattva di sana. Suatu kali, setelah berlutut dan memanjatkan doa di ruang sembahyang, saya tidak dapat berdiri. Saya menunggu suami saya pulang untuk membantu saya berdiri. Suami saya harus menggendong saya ke kamar tidur. Saya akhirnya dapat berdiri kembali setelah berbaring untuk beberapa waktu.

Saya diperkenalkan Falun Gong melalui teman seorang dokter. Kami telah mencoba berbagai jenis qigong bersama-sama. Suatu hari pada tahun 1997, dia mengatakan pada saya bahwa ia telah menemukan sebuah qigong yang sangat baik yang dinamakan Falun Gong, dan diajarkan oleh seorang Guru sejati. Teman perempuan saya itu mengajak saya untuk berlatih bersamanya. Saya sempat ragu-ragu, tapi dia terus memaksa. Saya mengatakan padanya kalau saya takut qigong ini akhirnya juga tidak berguna, seperti semua yang sudah telah saya coba. Namun dia tidak menyerah, dan mengajak saya pergi ke tempat latihan. Saya pergi, saya hanya mencicipi dua tahun sekolah dan sudah tidak membaca buku selama 40 tahun; saya mengenal sangat sedikit tulisan karakter mandarin. Teman saya membacakan Zhuan Falun untuk saya. Saya tidak mengerti banyak pada waktu itu, tapi saya tidak bisa berbicara dan berhenti menangis sewaktu mendengarkannya. Saya tidak mengerti mengapa. Apakah karena isi buku itu yang sangat menyentuh saya? Saya meminta buku itu dari teman saya dan dia memberikannya kepada saya.

Kami pergi ke tempat latihan di sebuah pertanian padi di desa kami. Awalnya saya tidak mampu berjalan ke sana karena punggung saya lemah. Saya membawa tas kain. Saya berjalan beberapa langkah dan kemudian berlutut di atas tas tersebut untuk beristirahat di sepanjang keseluruhan perjalanan. Ketika melakukan latihan kedua, “Berdiri Memancang Metode Falun,” saya harus berlutut dan istirahat di setiap pergantian posisi. Saya berkeringat karena sakit di punggung. Namun, saya merasakan punggung saya perlahan-lahan membaik ketika saya terus melakukan latihan.

Dua minggu kemudian, saya membaca tentang “berspesialisasi tunggal” di Zhuan Falun. Saya segera menyingkirkan patung dewa. Saya juga membakar buku qigong lain untuk benar-benar membersihkan lingkungan saya. Seorang pegawai desa melihat apa yang saya lakukan dan berkata “Kamu benar-benar bernyali. Apakah kamu tidak takut?” Saya berkata, “Tidak, ini semua adalah hal buruk. Sekarang saya berkultivasi Dafa sejati.”

Suami saya mulai melihat perubahan dalam diri saya. Dulu saya tidak mampu berdiri untuk waktu lama dan tidak bisa membungkuk, tapi sekarang tidak punya masalah melakukannya. Saya juga berhenti merokok. Dia ingin tahu jenis qigong apa yang memiliki kekuatan tersebut. Sebelumnya, ia telah menyembunyikan buku Zhuan Falun saya, jadi sekarang dia agak malu karena ingin mempelajarinya. Dengan demikian, ia belajar Falun Gong secara diam-diam. Dia akan membaca Zhuan Falun ketika saya sedang memasak. Saya membiarkan dia membaca buku saya sejak dia berhenti menyembunyikannya. Dia mulai berlatih di tahun yang sama dengan saya berlatih. Pada waktu itu dia masih merokok, tapi merasakan rokok sudah tidak memiliki rasa lagi. Dia berpikir kalau rokoknya yang berkualitas buruk dan menggantinya dengan merek yang lebih mahal, tetapi ternyata juga tidak ada rasa. Akhirnya ia menyadari kalau Guru telah membantunya berhenti merokok. Dia berhenti merokok dan minum. Dulu salah satu praktisi yang belajar bersama-sama dengan saya adalah seorang guru perempuan. Dia sering menyinggung kalau dia telah menyelesaikan membaca Zhuan Falun lagi. Saya iri dan juga khawatir. Saya berpikir: “Saya hanya melakukan latihan tapi tidak belajar Fa. Bagaimana saya akan berkultivasi? Tidak diperlukan waktu yang lama bagi dia untuk menyelesaikan membaca buku. Apa yang harus saya lakukan? Saya bahkan tidak bisa membaca. Guru, bagaimana saya bisa berkultivasi?” Saya menangis dan akhirnya tertidur. Dalam mimpi, saya duduk dengan posisi lotus (waktu itu saya masih belum bisa duduk dengan posisi lotus) dan di tangan saya ada Zhuan Falun. Saya membaca dan dengan cepat menghafal Lunyu. Saya terbangun dan sangat senang. Sejak saat itu, membaca Fa menjadi lebih gampang; hanya ada beberapa huruf yang saya tidak tahu. Kemudian saya menyadari kalau Guru telah membantu saya.

Suatu kali, suami bertanya pada saya: “Berapa lama kamu bisa duduk dengan posisi lotus ketika duduk meditasi setiap hari?” Saya berkata kaki saya menjadi mati rasa sehingga saya hanya bisa duduk selama kurang dari 20 menit. Kemudian dia mengatakan bisa melakukan lebih baik dari saya, karena ia bisa duduk selama setengah jam. Pada awal kultivasi, dia tidak gabung dengan kelompok belajar atau berinteraksi dengan praktisi lain. Kemudian, Guru mempublikasikan ajaran bahwa kami harus belajar Fa bersama. Suami saya memberitahu saya kalau dia tidak dapat berkultivasi seorang diri lagi di rumah. Dia kemudian membersihkan ruang kosong di tempat kerjanya, memasang tikar dan bantal di lantai dan mengundang praktisi lain datang untuk belajar Fa bersama. Semua praktisi di kota kami berkumpul bersama.

Tidak mengakui kejahatan, pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong

Pada bulan April 1999, pemerintah daerah tiba-tiba mengumumkan bahwa buku-buku Dafa harus diserahkan. Saya sangat tidak bersedia, tapi saya menyerahkan dua buku yang telah saya gandakan. Pada 25 April, polisi membuat pengumuman bahwa tidak ada yang diizinkan berlatih Falun Gong lagi. Praktisi lain berkata pada saya: “Pemerintah tidak mengijinkan kita berlatih Falun Gong lagi, jadi mari kita lupakan saja. Jangan terlalu serius.” Saya berkata, “Kenapa kamu mendengarkan pemerintah?” Praktisi wanita itu berkata bahwa pemerintah itu lebih berkuasa daripada kita. Saya berkata. “Saya dulu iri dengan kecepatan membacamu. Bukankah kamu baca setiap hari? Mengapa kamu masih belum jelas tentang siapa yang lebih berkuasa. Dafa adalah hukum alam semesta. Bagaimana bisa sebuah negara dibandingkan dengan Dafa? Saya tetap akan berlatih.”

Beberapa hari kemudian, kami mendengar kalau beberapa praktisi telah pergi ke Beijing mengajukan permohonan untuk Falun Gong. Saya berkata, “Kita semua adalah bagian dari alam semesta. Kita semua mendapat keuntungan dari Dafa. Mereka pergi, kenapa kita tidak?” Suami saya berkata, “Kamu benar. Kamu tidak tahu bagaimana sampai ke sana, jadi saya akan pergi bersama kamu.” Ketika kami sampai ke Beijing, kami tidak mengenal siapapun di sana dan tidak tahu harus berbuat apa, jadi kami berjalan mengitari lapangan Tiananmen sampai keesokan paginya dan pulang ke rumah setelah itu.

Pada 20 Juli 1999, kami mendengar tentang pengajuan permohonan untuk Falun Gong lagi. Kami berencana untuk pergi ke pemerintah provinsi. Kami melakukan perjalanan sepanjang malam, ketika tiba di ibukota provinsi, mobil kami diberhentikan polisi sebelum kami sampai ke kantor pemerintahan. Praktisi lain dan saya membantu setiap orang melepaskan diri. Akhirnya kami menginap semalam di kantor polisi. Kemudian PKC membuat tuduhan palsu terhadap Falun Gong. Lalu saya dan beberapa praktisi pergi ke Beijing lagi. Saya terpisah dari kelompok di Beijing tapi bertemu praktisi lain dari Wuxue, Provinsi Hubei. Dia memberikan saya informasi kontak seorang praktisi Beijing. Saya menemui praktisi laki-laki itu dan kami pergi mengajukan permohonan bersama-sama.

Sangat susah untuk sampai ke Kantor Pengajuan Permohonan, dan saya terpisah dari praktisi lain. Saya masuk ke dalam dan mengambil sebuah formulir. Saya harus menulis alasan permohonan di formulir itu. Seorang laki-laki menawarkan bantuan untuk mengisinya dengan imbalan. Saya menyuruhnya menulis, “Falun Dafa baik. Guru kami tidak bersalah.” Dia mengatakan dia akan dibunuh kalau menuliskan itu. Saya berkata, “Tidak apa-apa, saya yang akan kehilangan kepala, bukan kamu.” Dia menunjuk ke orang yang berdiri di dekat sana dan berkata, “Biar dia yang membantu kamu mengisi formulirnya.” Saya ke laki-laki itu dan menemukan kalau dia adalah polisi berpakaian sipil. Dia membawa saya ke sebuah ruangan di mana praktisi lain ditahan. Polisi menampar muka mereka dan mengeluarkan semua bawaan mereka di lantai. Enam orang praktisi ditampar. Hanya saya satu-satunya yang tidak dipukul.

Kemudian kami dibawa ke pusat penahanan. Begitu sampai di sel, saya segera duduk dengan posisi lotus dan tidak berbicara dengan siapapun. Kepala napi berkata, “Turunkan kakimu!” Saya mengacuhkannya. Dia kemudian berkata, “Bawa ke sini hidangannya.” Saya tidak mengerti maksudnya, tapi orang lain mulai memukuli kepala saya dengan sol sepatu. Saya tidak membuka mata, ataupun bergerak. Saya membaca dalam hati, “Teguh berkultivasi Dafa dengan hati tak tergoyahkan” (“Watak Sejati Terungkapkan” dari Hong Yin II). Kemudian kepala napi menyuruh orang yang memukuli saya berhenti. Dia berkata pada seorang perempuan tua: “Lihat dia, dia adalah seorang praktisi Falun Gong sejati. Kamu bilang kami memukuli orang yang salah dan kamu tidak berlatih Falun Gong hanya setelah kami memukuli kamu beberapa kali saja.” Saya dulu mempunyai masalah saraf di kepala, tapi setelah pemukulan itu saya tidak mempunyai sindrom itu lagi. Saya telah lulus ujian ini.

Setelah beberapa hari di pusat penahanan, mereka yang memberikan nama dan alamat kepada kantor polisi dipulangkan semua. Hanya tertinggal kami beberapa orang saja. Orang yang bertugas menyuruh kami memberikan nama dan alamat. Saya menggunakan nama putra saya dan petugas dari kantor polisi lokal saya membawa saya pulang. Saya ditahan selama dua minggu di kantor polisi lokal. Beberapa hari setelah dibebaskan, artikel Guru “Melangkah Menuju Kesempurnaan” dipublikasikan. Praktisi lain dan saya bertukar pemikiran dan memutuskan kami bersepuluh akan pergi ke Beijing lagi. Kami mencari transportasi dan siap-siap berangkat jam 3 pagi. Namun rencana kami bocor dan sembilan praktisi ditangkap. Semuanya langsung ditangkap setelah meninggalkan rumah. Saya adalah satu-satunya yang tidak ditangkap dan sampai ke ibukota dengan lancar. Saya naik kereta api jam 7 dan sampai di Beijing. Di sana saya bertemu beberapa praktisi dari Shijiazhuang dan kami berbagi pemahaman. Seorang polisi berpakaian sipil mendekati kami dan berpura-pura jadi praktisi, menanyakan apa rencana kami selanjutnya: “Membentangkan spanduk atau meneriakkan 'Falun Dafa baik!'” Kami tidak menyadari dia telah menipu kami sampai dia membawa kami ke mobil polisi.

Ketika kami tiba di kantor polisi, saya adalah orang pertama yang masuk. Seorang polisi berjalan ke saya dengan membawa tongkat listrik. Waktu itu saya tidak tahu bagaimana bentuk tongkat listrik, jadi saya bertanya-tanya apa yang sedang dia pegang itu, yang mengeluarkan percikan listrik. Saya mengenakan kaos lengan pendek, dan polisi itu menyetrum tangan kosong saya. Awalnya saya tidak berkesempatan bereaksi, tapi ketika dia mencoba menyetrum saya kedua kalinya, saya menangkisnya dan dan berkata, “Apa kamu sudah gila?! Apa yang sedang kamu lakukan?” Dia berkata, “Bukankah kamu mengikuti “Sejati-Baik-Sabar?” Saya berkata, “Ya, saya mengikuti 'Sejati-Baik-Sabar,' dan kamu mau memukuli saya dan menyetrum saya dengan tongkat listrik? Apakah kamu tidak bisa membedakan baik dan jahat? Yang mana yang boleh dilakukan?” Dia kehilangan kata-kata, menaruh tongkat listrik dan keluar ruangan. Saya juga meninggalkan ruangan itu. Praktisi lain yang ditangkap diseret masuk satu per satu; mereka semua dipukuli dengan hebat.

Saya sebelumnya tidak menyadari, bahwa hari itu saya menangkis polisi itu adalah berasal dari pikiran lurus saya. Saya teguh dan dia mundur. Saya ditahan di kantor polisi selama beberapa hari, kemudian majikan suami saya mengirim orang untuk membawa saya ke pusat penahanan lokal. Tapi pusat penahanan lokal penuh, jadi saya dikirim ke pusat penahanan lain.

Surat yang menyatakan saya dihukum satu tahun kerja paksa tiba di pusat penahanan. Penanggung jawab pusat penahanan menanyakan apa saya mau pulang ke rumah. Saya berkata, “Tentu saja saya mau pulang. Saya tidak melanggar hukum apapun. Kenapa saya harus tinggal di sini?” Dia berkata saya harus bekerjasama; saya harus mengikuti petunjuk mereka dan mengutuk Dafa dan Guru. Saya berkata, “Saya bahkan tidak tahu bagaimana mengutuk orang, kamu ingin saya mengutuk Guru saya?” Dia tidak berkata apa-apa dan pergi. Beberapa hari kemudian, suami saya dipanggil dan saya diijinkan pulang. Belakangan saya berpikir kalau itu pasti karena efek dari pikiran lurus saya.

Kedua kalinya saya dihukum kerja paksa adalah setelah saya tertangkap di jalan. Dua orang praktisi dan saya sedang menuju rumah setelah melakukan sharing. Malamnya, polisi menangkap kami dan berencana untuk membawa kami ke pusat penahanan. Saya menolak, berkata bahwa saya tidak melakukan sesuatu yang salah dan mereka tidak berhak untuk menangkap kami. Tiga orang polisi muda mencoba untuk menyeret saya ke dalam mobil polisi, tapi saya tidak mau mengalah. Saya berteriak kencang. Mereka berkata, “Jangan begitu berisik.” Saya berkata, “Apakah kamu takut? Kami tidak melakukan kesalahan. Kenapa kamu menangkap kami? Kamu melanggar hukum dan melakukan kejahatan. Ada banyak orang jahat di luar sana dan kamu tidak menangkap mereka. Saya tidak melakukan sesuatu yang buruk, kenapa kamu menangkap kami?” Mereka membujuk saya dengan mengatakan untuk menemani praktisi lain di pusat penahanan selama satu bulan, dan saya bisa pulang setelah itu.

Setelah satu bulan, praktisi yang seharusnya saya temani pulang, tapi saya tidak dibebaskan. Seorang napi memberitahu saya kalau saya tidak dilepaskan karena saya telah dihukum satu tahun kerja paksa. Saya berkata itu tidak mungkin dan saya akan segera pulang. Segera, seseorang yang bertugas menemui saya dan memberitahu kalau seseorang akan mencari saya dan saya harus tidak mempedulikannya. Saya tahu Guru menggunakan mulut orang ini untuk memberi saya petunjuk. Ketika penyelidik itu datang untuk merekam “pengakuan” saya, saya tidak memandangnya, atau pun berkata sepatah kata pun. Kertasnya tetap kosong setelah beberapa jam. Saya dibebaskan setelah tiga bulan.

Setiap kali saya kembali dari Beijing, rumah tangga kami tidak mempunyai uang. Rekan praktisi akan membawakan saya beras dan bahan makanan. Saya kemudian memulai bisnis kecil saya di pasar loak lagi. Saya belajar Fa dan melakukan latihan sambil menjaga kios saya.

Harmonis dengan belas kasih, keluarga belajar kebenaran dan menerima berkah


Kami adalah keluarga dengan empat orang anggota, dengan seorang putra dan seorang putri. Ketika saya di pusat penahanan, putra saya tidak mengunjungi saya, bahkan dia dan istrinya pergi berlibur ke Hong Kong. Setelah saya dibebaskan, putra saya menuduh saya: “Kamu melakukan hal yang dilarang pemerintah. Ada apa dengan diri kamu?” Perilakunya terhadap saya benar-benar jelek. Saya berkata, “Saya adalah ibumu. Kamu harus memperhatikan perilakumu.” Dia berkata, “Memangnya kenapa kalau kamu adalah ibuku? Tidak bolehkah saya menunjukkan kesalahanmu?” Saya berkata, “Saya tidak melakukan kesalahan apapun. Saya adalah orang baik yang mengikuti 'Sejati-Baik-Sabar.' Kamu ingin sekolah kedokteran supaya dapat menyembuhkan saya. Pernahkah saya meminta satu sen padamu untuk obat? Saya dipenjara karena kepercayaan saya. Kesalahan apa yang telah saya lakukan? Kamu bahkan memiliki pendidikan perguruan tinggi, tidak bisakah kamu membedakan mana yang benar dan salah?” Dia tidak dapat berkata apa-apa.

Putra dan menantu saya tidak mempunyai anak. Mereka telah menghabiskan banyak uang mencoba untuk hamil tapi tidak berhasil. Saya memberitahukan putra saya: “Putraku, saya tidak ingin memberitahu kamu ini, tapi saya akan tidak bertanggung jawab jika tidak memberitahukanmu. Kamu tidak melakukan sesuatu yang benar. Saya berlatih Dafa dan semua penyakit saya hilang. Ketika saya dipenjara, kamu tidak hanya tidak datang menjenguk saya, tetapi juga pergi jalan-jalan. Ini bukan tentang datang menjenguk saya atau tidak; ini adalah tentang moralitas. Walaupun kamu masuk perguruan tinggi, perguruan tinggi tidak mengajari kamu prinsip kehidupan. Jika kamu percaya pada saya dan setuju dengan Dafa, keajaiban akan terjadi. Kamu tidak perlu menghabiskan uang. Apakah saya salah? Saya mendapat keuntungan dari Dafa, dan Dafa difitnah. Jika saya sembunyi di rumah, dimanakah moralitas saya?” Putra saya mendengarnya dengan diam. Ketika saya selesai, dia segera mengeluarkan seribu yuan dan berkata, “Ibu, saya salah, dari awal saya tidak melihat ini. Uang ini untuk Guru, Dafa dan ibu.” Saya sangat senang. Akhirnya putra saya mengerti. Segera dia dan istrinya menunggu kelahiran seorang anak. Setelah Sembilan komentar tentang Partai Komunis keluar, dia diam-diam keluar dari PKC dan membujuk menantu saya untuk keluar juga.

Tahun lalu di Hari Guru, putra saya dan teman-temannya berkumpul. Saya sudah siap tidur ketika dia memanggil saya setelah jam 10 malam. Dia berkata dia akan segera pulang dan menyuruh saya menyalakan lampu di luar. Segera saya mendengar beberapa suara memanggil “Ibu, saya pulang.” Mereka adalah teman-teman sekolah anak saya, dan mereka sudah setengah mabuk. Saya mengundang mereka masuk, tapi anak saya berkata mereka tidak akan masuk dan akan segera pergi. Dia kemudian berkata pada teman-temannya: “Kalian semua telah bergabung dengan Partai Komunis, bukan? Berikan namamu pada ibuku dan keluar dari Partai.” Mereka semua berkata kalau telah bergabung dengan Partai dan hendak keluar. Putra saya melakukan perjalanan spesial ini hanya untuk teman-temannya keluar dari PKC.

Menantu laki-laki saya pada awalnya tidak setuju dengan Dafa. Saya menyuruhnya melafalkan “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!” tapi dia berkata dia tidak mau melakukannya. Saya memancarkan pikiran lurus ke dia dan mengklarifikasi ke kesadaran utamanya. Kemudian ketika dia datang ke rumah saya, dia merasa saya sangat mempedulikannya dalam segala cara dan sangat terharu. Bukan hanya dia keluar dari PKC, tapi juga meminta beberapa “jimat” (Di China, para praktisi terkadang mengklarifikasi fakta dengan memberikan orang sesuatu yang kecil untuk digunakan atau disimpan, mengandung beberapa kata yang mengingatkan mereka akan kebaikan Falun Dafa) Dafa, supaya dia bisa memberikannya pada orangtua dan familinya. Lalu orang tua menantu laki-laki saya datang mengunjungi putra saya karena masalah penyakit. Putra saya berkata bahwa saya lebih bisa membantu mereka daripada dirinya. Dia mengantar dengan mobil pasangan tua itu ke rumah saya. Ayah menantu laki-laki saya adalah seorang guru dan ibunya adalah kepala brigade produksi Partai; mereka berdua telah bergabung dengan PKC dalam waktu lama. Saya meminta mereka membaca materi klarifikasi fakta dan menyuruh mereka untuk keluar dari PKC. Keduanya segera berhenti.

Melakukan tiga hal dengan baik, menyelamatkan makhluk hidup dengan bermartabat


Rumah tangga di sekitar beberapa kilometer dari rumah saya semuanya menerima brosur klarifikasi fakta dan mendengar kebenaran tentang Falun Gong. Suami saya membawa saya dengan motornya, dan sebelum berangkat kami memancarkan pikiran lurus. Saya berbicara dari satu rumah ke rumah, dan suami membagikan brosur.

Pada awalnya, kami hanya mempunyai sedikit materi untuk dibagikan. Saya menggunting kertas kalender dan menuliskan “Falun Dafa baik!” di baliknya. Suami saya membeli isolatip dan kami menempelkannya di jalan-jalan. Suatu malam, saya keluar menempelkan poster sendiri dan tidak membawa senter. Saya berpedoman pada tiang listrik untuk melihat jalan dan tidak melihat parit besar di depan. Saya terjerumus ke parit dan kaki saya terkilir, sepertinya patah; saya bisa merasakan tulangnya mencuat. Di dekat sana ada peternakan ayam, jadi saya merangkak ke pintu dan memohon pemiliknya untuk membawa saya pulang dengan sepeda tiga rodanya. Mulanya, setelah mendengar saya berlatih Falun Gong, dia takut untuk menolong. Saya beritahu kalau saya hanya melakukan hal baik. Kemudian dia bertanya kenapa saya bisa jatuh kalau saya sedang melakukan hal baik. Saya berkata, “Setiap orang mempunyai karma. Ditambah, saya juga tidak melakukan begitu baik waktu itu, jadi saya jatuh.” Dia membantu saya pulang keesokan harinya.

Setelah pulang, famili saya menyuruh saya ke rumah sakit, tapi dengan tegas saya tolak. Kaki dan tungkai saya membiru, dan saya membungkusnya dengan pakaian. Praktisi lain datang mengunjungi saya dan mengatakan benar-benar akan menjadi sebuah keajaiban kalau saya pulih.

Melalui kecelakaan ini, saya menyadari itu karena saya sibuk mencari kesempatan untuk tinggal di rumah dan belajar Fa. Saya membaca Fa siang malam. Saya mempunyai setumpukan buku-buku Dafa di sebelah saya, dan saya membacanya satu per satu. Seorang praktisi menyarankan saya untuk ke rumah sakit. Saya berkata Guru dapat menciptakan alam semesta dengan sebuah niat pikiran, dan kaki saya bukanlah apa-apa dibandingkan dengan itu, jadi saya dapat pulih dengan cepat. Saya menulis banyak poster “Falun Dafa baik!” dan meminta praktisi untuk menempelkannya. Beberapa praktisi mengatakan mereka bisa melihat kamar saya bersinar ketika mereka memasuki rumah saya. Dalam satu bulan, saya sudah bisa jalan. Tulang di kaki kanan saya terlihat lebih tebal daripada yang di kiri, tapi tidak mengganggu ketika saya berjalan. Berita tentang kecelakaan ini tersebar di daerah kami, dan orang-orang menyebutnya keajaiban.

Setelah kaki saya sembuh, saya keluar menempel poster lagi. Saya orangnya pendek, sehingga poster yang saya tempel bisa dengan mudah dirobek. Saya menemukan pemecahannya; saya menggunakan sapu untuk menaruhnya lebih tinggi. Kemudian saya menyambung sebuah tongkat untuk membuat sapunya menjadi lebih panjang, sehingga saya bisa menempelkannya lebih tinggi lagi dan orang tidak dapat merobeknya.

Suatu kali, seorang rekan praktisi membawa beberapa spanduk raksasa dari kota, sekitar 2 meter panjangnya. Praktisi wanita itu dan saya berusaha mencari cara untuk memasangnya; spanduk itu tidak cocok untuk digantung di tiang listrik. Saya menyarankan untuk menempelkannya di lantai dua stasiun bus. Malam hari kami ke sana dan menggunakan kuas roll untuk menempelkan spanduk itu di dinding luar. Tiba-tiba polisi datang dan mengepung gedung itu. Setiap polisi membawa senter dan mereka mencari ke mana-mana. Kami tidak mempunyai tempat bersembunyi. Saya memancarkan pikiran lurus: “Kami ada perlindungan Guru; kalian tidak dapat melihat kami.” Senter-senter itu menyinari kami, tapi polisi tidak bisa melihat kami dan pergi. Ketika saya sudah dekat rumah, tiba-tiba seorang polisi mulai mengikuti saya. Saya mempunyai banyak kunci di gantungan kunci dan di kegelapan tidak mudah membedakan kunci mana untuk pintu depan. Saya mengambil satu kunci dan bisa untuk membuka pintu. Saya secepatnya masuk dan mengunci pintu. Saya memancarkan pikiran lurus: “Ada Guru di sini, ada Fa di sini, tidak ada rasa takut! Musnahkan kejahatan!” Polisi itu berdiri di luar lama sekali, tapi dia tidak berkata sepatah kata pun dan akhirnya pergi. Spanduk yang kami tempelkan tetap menempel di sana. Kemudian gedung itu direnovasi, tapi bekas dari spanduk kami masih bisa terlihat di dinding.

Selanjutnya saya membeli cat, dan sambil berjinjit, menuliskan kata-kata klarifikasi fakta di beberapa tempat yang cukup tinggi. Suatu kali seorang polisi menyuruh saya untuk berdiri di bawah kata-kata yang saya cat. Kemudian dia berkata, “Kata-kata itu terlalu tinggi; bukan kamu.” Suatu kali saya melihat seseorang menutupi tulisannya, saya menggunakan air untuk mencucinya dan mengatakan pada orang itu; “Manusia mempunyai banyak karma, jadi mereka sakit. Mengatakan 'Falun Dafa baik' dapat membantu memusnahkan hal-hal buruk di tubuh manusia dan memusnahkan penyakit dan karma. Jika kamu menghapus hal bagus seperti ini, bukankah kamu melakukan hal buruk?” Dia setuju dengan saya.

Cucu laki-laki saya sering melihat saya menulis “Falun Dafa baik,” sehingga dia mulai menulis “Falun Dafa baik” di tiang-tiang listrik. Ketika anak lain menghapus tulisannya, cucu saya mengejar anak itu, dan memanggilnya “monster.” Saya kemudian mengerti kenapa tidak ada seorang pun yang peduli ketika seorang anak menulis di tiang listrik; itu dikarenakan anak-anak adalah murni. Orang dewasa sudah tidak semurni itu lagi, jadi kita bisa dengan gampang dipengaruhi oleh gangguan. Ketika kami membagikan brosur dengan pikiran murni dan tanpa perasaan takut, maka tidak ada apapun yang terjadi. Setelah itu saya berhenti keluar di malam hari dan mengklarifikasi fakta di siang hari. Ada sebuah pemberhentian bus di dekat rumah. Saya membawa brosur dan naik ke bus kapan pun ada bus datang. Saya memberitahu orang-orang: “Jangan melihat propaganda PKC di TV; mereka bermaksud untuk menghancurkan manusia. Saya mempunyai hal yang benar-benar baik di sini. Alam semesta mempunyai sebuah awal dan akhir. Manusia lahir dan kemudian mati. Kalian akan mempunyai masa depan yang baik bila kamu membaca brosur ini.” Bus penuh sesak selama Tahun Baru Imlek, dan saya bisa membagikan ratusan brosur setiap harinya.

Saya membantu cucu laki-laki saya keluar dari Pioner Muda, dan dia tidak mengenakan syal merah. Anak-anak praktisi lain juga keluar dari Pioner Muda. Kemudian sekolah membuat peraturan kalau anak tanpa syal merah tidak diijinkan masuk kelas atau taman bermain. Suatu hari, seorang teman melihat saya dan berkata bahwa cucu saya sedang berdiri di luar kelas. Saya segera ke sana dan melihat beberapa anak berdiri diluar. Saya menemui murid yang bertugas. Saya berkata, “Nak, kamu janganlah mengenakan syal merah itu; ada darah di mana-mana. Ada banyak hal-hal buruk yang tidak bagus bagi kamu; jangan mengenakannya. Kenapa kamu harus dipaksa untuk mengenakannya? Dulu hanya dipilih beberapa untuk mengenakan syal merah, tapi sekarang setiap orang mengenakannya. Pikirkanlah, apa ini normal? Partai Komunis China adalah iblis; Ia menghancurkan manusia.” Saya membawa anak-anak itu dan memberitahu mereka, dan teman-teman sekelasnya keluar dari Pioner Muda. Dalam waktu singkat, 48 murid keluar dari Pioner Muda, dan dua guru keluar dari PKC.

Ketika saya klarifikasi fakta kepada orang, bayi yang baru lahir sering tersenyum pada saya. Anak tetangga suka datang ke rumah. Ada sangat banyak keajaiban. Beberapa anak keluar dari Pioner Muda dan memberitahu orangtuanya. Orangtuanya memberitahukan mereka bahwa mereka tidak dapat keluar. Kemudian anak-anak itu datang ke rumah saya dan menginginkan nama mereka dicoret dari daftar saya. Saya masuk ke kamar untuk mengambil catatannya. Ketika saya kembali ke ruang tamu, semua anak sedang berlutut di foto Guru. Tangan mereka di posisi heshi dan berkata mereka tidak ingin mencoret nama mereka lagi, karena mereka melihat Buddha asli.

Suatu waktu saya melihat sekelompok anak sedang bermain. Saya berjalan ke sana dan berusaha memberitahu mereka fakta tentang Falun Gong. Begitu mereka tahu saya hendak memberitahu mereka tentang Falun Gong, mereka menolak brosur dan membuangnya ke tanah. Saya memancarkan pikiran lurus ke anak-anak itu untuk memusnahkan iblis di belakang mereka. Secara bersamaan saya mulai klarifikasi fakta kepada seorang perempuan tua di dekat situ. Perempuan tua itu setuju dengan saya juga. Dan bukan hanya dia keluar dari PKC, tapi dia juga meminta saya jika saya bisa membantu suaminya untuk keluar juga. Saya beritahu dia kalau suaminya harus menyetujuinya dulu. Di saat itu, anak-anak itu mengerubungi kami dan ingin melihat brosur. Saya memberitahu mereka untuk mengingat “Falun Dafa baik,” dan tugas sekolah mereka akan menjadi lebih gambang, mereka akan dapat masuk ke perguruan tinggi yang bagus dan mempunyai sebuah keluarga yang baik. Dua belas orang keluar dari PKC dan organisasi afiliasinya.

Ketika melakukan latihan, saya tidak pernah bersembunyi. Saya melakukannya di luar dengan penuh martabat. Suatu kali seorang murid SMA melihat saya membaca Zhuan Falun di pinggir jalan dan berkata: “Nenek, saya lihat kamu selalu membaca buku itu. Apa yang bagus dari buku itu?” Saya berkata, “Kamu adalah seorang pemuda yang beruntung. Buku ini memberitahu kamu tentang hukum alam semesta. Semua kehidupan dalam alam semesta ada dalam buku ini. Hidup seseorang menjadi harmonis setelah membaca buku ini. Bakat siswa akan terbangunkan begitu dia membacanya, dan dia akan masuk ke perguruan tinggi yang bagus.” Dia berkata telah bergabung dengan Liga Pemuda Komunis, dan saya membantunya keluar. Selusin siswa datang dan keluar juga. Ini adalah kekuatan dari bermartabat.

Saya sering bersama-sama dengan praktisi lain mengklarifikasi fakta secara langsung di tempat umum. Suatu kali kami pergi ke sebuah desa dan melihat kebanyakan penghuni desa ada di dalam ruang Mahjong. Praktisi lain berkata, “Ada banyak orang di dalam ruang Mahjong. Apa kamu berani masuk?” Saya berkata, “Ayo kita coba.” Seseorang melihat ke saya dan berkata, “Apa yang sedang kamu lakukan dengan senyuman selebar itu?” Saya menjawab, “Saya tersenyum karena saya datang untuk melakukan hal baik. Jangan hanya bermain Mahjong saja, datang dan dengarkan kebenaran alam semesta. Nikmati permainan kamu nanti dan bacalah brosur ketika kamu ada waktu. Informasi ini ada hubungannya dengan masa depan. Ingat, ‘Sejati-Baik-Sabar baik,’ dan kamu akan mempunyai masa depan yang cerah.” Kami membagikan brosur, dan enam orang keluar dari PKC. Hanya satu meja yang menolak brosur kami.

Dalam perjalanan pulang, saya dan praktisi lain berbagi pemahaman. Saya berkata bahwa jika kita tidak melenyapkan keterikatan terhadap rasa takut, kehidupan-kehidupan itu akan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Kemudian, kami melihat seorang ibu tua. Kami memberinya “jimat” keberuntungan dan memberitahunya untuk melafalkan “Falun Dafa baik” sehingga dia akan mendapatkan badan yang sehat dan anaknya tidak harus khawatir dengannya lagi. Dia mengatakan kakinya sakit dan tidak bisa berjalan. Saya menyuruhnya untuk tidak khawatir tentang kakinya, sebutkan saja “Falun Dafa baik.” Dia berulang mengatakannya. Saya baru akan pergi, tetapi dia ingin saya untuk melafalkan bersamanya lagi, sehingga dia mengikuti saya cukup jauh. Saya bertanya padanya, “Bukankah kamu berkata kamu tidak bisa berjalan?” Dia merasa aneh bahwa dia tiba-tiba sudah bisa berjalan. Malam itu, saya mempunyai sebuah mimpi indah. Ada buah-buahan emas bergelantungan di pohon-pohon di seluruh gunung. Saya beritahu suami kalau Guru sedang menyemangati saya.

Ada seorang laki-laki tua di daerah kami yang dulunya berlatih Falun Gong. Setelah penganiayaan dimulai, dia berkompromi dengan PKC dan berhenti berkultivasi. Saya merasa sungguh disayangkan. Saya membawakan dia satu buku Zhuan Falun dan menyemangati dia untuk mulai berkultivasi lagi. Ketika dia membuka buku dan melihat foto Guru, airmatanya mengalir. Setelah dia berkultivasi kembali, dia masih mempunyai hambatan. Dia takut untuk klarifikasi fakta ke orang secara langsung dan meminta saya untuk pergi bersamanya. Kami pergi ke sebuah pusat Mahjong, dan mengklarifikasi fakta. Orang-orang di tiga buah meja keluar dari PKC. Di lain waktu, ketika kami berada di luar sebuah salon, seorang laki-laki berkata dengan kebencian, “Mengapa kamu tersenyum selebar itu?” Saya berkata, “Saya datang untuk memberitahu kamu berita baik. Saya datang untuk memberitahu kalau 'Falun Dafa baik' untuk melindungi masa depanmu.” Seorang perempuan tua di samping kami berkata, “Jangan pedulikan dia, dia tidak tahu bagaimana berbicara.”

Suatu kali, seseorang di meja Mahjong berseru kepada saya: “Jangan bilang PKC sudah tidak berkekuatan lagi. Mereka mempunyai senapan dan meriam. Apakah kamu praktisi Falun Gong hendak memberontak?” Saya berkata, “Jadi kenapa kalau mereka mempunyai senapan dan meriam? Kami berkultivasi Dafa alam semesta. Buddha dan Bodhisattva dapat mengendalikan guntur dan petir. Siapa takut dengan senapan dan meriam? Tidak ada satupun orang bersalah yang akan lolos!” Orang lain ikut bergabung dan berkata kepada saya, “Nenek, jangan biarkan dia mengganggumu. Dia tidak tahu bagaimana untuk berbicara.” Rekan praktisi lain semua berdiri menjauh dan melihat saya berbicara. Saya sama sekali tidak merasa gugup.

Di lain waktu, kami pergi ke sebuah desa untuk membagikan brosur. Tiba-tiba seorang perempuan melompat keluar dan berteriak: “Kalian Falun Gong berani sekali! Kalian bahkan di siang bolong membagikan brosur ke rumah saya.” Saya mempunyai pikiran untuk pulang setelah ini, tapi akhirnya memutuskan tidak. Saya berbalik dan berkata padanya: “Saya tidak mencuri atau meminta sesuatu darimu. Saya datang ke sini demi keselamatanmu. Orang-orang sekarang ini mempunyai moralitas rendah dan mengalami banyak bencana. Falun Gong ke sini untuk menyelamatkan orang. Kamu akan terselamatkan setelah membaca brosur ini. Kenapa kamu berteriak seperti itu?” Saya mulai berbicara tentang keluar dari PKC, dan enam orang setuju untuk keluar. Saya berpikir: “Untung saya tidak pergi. Guru telah menyemangati saya untuk menyelamatkan orang.” Setelah saya klarifikasi fakta dan mendorong orang untuk keluar dari PKC, hati saya terasa lebih tenang ketika saya belajar Fa di rumah. Tidak heran Guru menyuruh kita melakukan tiga hal. Mereka bagaikan tiga bagian dari sebuah mesin; mereka perlu disinkronisasikan dengan baik, jika tidak akan bagaikan kereta yang keluar dari rel.

Ketika menyuruh orang keluar dari PKC, saya tidak mengerti pembicaraan tentang tren-tren nasional; sebaliknya, saya menggunakan pembicaraan yang membumi. Suatu kali saya mengklarifikasi fakta kepada kepala kelompok produksi Partai dan memberitahunya untuk keluar dari PKC. Dia setuju dengan perkataan saya dan mengambil buku Sembilan Komentar tentang Partai Komunis. Istrinya kemudian keluar, mengambil buku Sembilan Komentar di tangannya dan menaruhnya di atas tembok luar, sambil menggerutukan kata-kata yang tidak enak. Saya berkata, “Suami kamu mempunyai pemahaman yang lebih baik daripada kamu. Itulah sebabnya dia jadi pejabat dan kamu tidak. Buku ini sangat baik untukmu. Jika kamu membacanya, ia akan menjaga keselamatan dan kebahagiaanmu.” Suaminya menurunkan buku itu dari tembok dan menaruhnya di mobil. Dia mengatakan ingin berbicara lebih banyak lagi dengan saya tapi ada pertemuan yang harus dihadirinya.

Saya dan suami mencurahkan sepenuh hati dalam mengklarifikasi fakta. Ada beberapa kelompok produksi PKC dalam radius sekitar sepuluh kilometer dari kami, dan kami sudah cukup menangani mereka. Delapan dari sembilan kepala kelompok produksi telah keluar dari PKC.

Mengklarifikasi fakta kepada polisi

Saya belajar Fa di luar karena cahayanya lebih bagus. Suatu kali seorang polisi menepuk saya dengan keras dan berkata, “Mengapa kamu masih membaca ini?” Saya berkata bahwa jika dia membaca buku ini dan mengerti isinya, dia tidak akan ingin menaruhnya lagi. Karena ingin mengambil buku saya, dia pura-pura ingin melihat buku. Saya berkata, “Dalam keadaan kamu sekarang, kamu hanya perlu berkata 'Falun Dafa baik.' Ingat itu, dan kamu akan mempunyai masa depan yang cerah. Jika kamu kelak ingin berlatih, saya akan mendukungmu.” Dia berjalan pergi.

Suatu kali, saya berbicara tentang keluar dari PKC dengan penjual makanan kecil. Saya berkata, “Apakah kamu sudah mendengar tentang keluar dari PKC?” Dia menjawab belum. Saya bertanya, “Apakah kamu bergabung dengan Liga Pemuda Partai Komunis?” Dia menjawab iya. Selagi saya berbicara, seorang polisi lewat dan menatap saya. Saya terus berbicara dengan penjual itu. Saya memberitahunya bahwa keluar dari PKC adalah demi keselamatannya sendiri, karena Dafa menyelamatkan manusia. Akhirnya polisi itu pergi. Saya mengerti bahwa selama saya lurus, kejahatan tidak akan memengaruhi saya.

Lain waktu, saya sedang berdiri di sebelah telepon umum sambil membagikan materi klarifikasi fakta kepada pengguna telepon. Seorang pria memakai telepon, dan saya menawarkannya brosur. Dia berkata, “Kamu tahu apa pekerjaan saya? Saya bisa menangkapmu sekarang juga.” Saya berkata, “Anda tidak masuk akal. Kenapa kamu ingin menangkap saya? Saya tidak memberitahu kamu untuk melakukan hal jelek. Saya memberitahu kamu untuk mengingat 'Sejati-Baik-Sabar baik,' 'Falun Dafa baik,' untuk melindungi keselamatan dan masa depanmu. Saya sedang melakukan hal baik, jadi kenapa kamu mau menangkap saya? Tidakkah kamu bisa membedakan antara baik dan jahat?” Akhirnya dia menerima brosur dan pergi.

Di lain kesempatan, sebuah mobil polisi parkir di depan saya ketika saya sedang membaca. Saya menawari polisi itu kursi dan membiarkannya duduk di samping saya. Saya mengklarifikasi fakta kepadanya. Dia berkata dia sedang dalam perjalanan untuk menangkap seseorang (bukan praktisi Falun Gong). Saya memberitahunya kalau dia seharusnya hanya menangkap orang jahat, bukan praktisi Falun Gong. Saya juga memberitahunya bahwa Dafa adalah Fa alam semesta. Dia setuju dengan semua yang saya katakan. Saya memberitahunya untuk menceritakan apa yang sudah saya katakan kepada keluarga dan kenalannya. Dia mengangguk tanda setuju.

Selama Olimpiade 2008, polisi dari kantor polisi kota dan departemen kepolisian kota datang ke rumah saya dengan borgol. Mereka mengambil brosur klarifikasi fakta dan menaruhnya di atas meja. Saya berkata, “Kamu ke sini untuk mendengarkan fakta,” dan meminta suami saya untuk menuangi mereka teh. Saya menunjukkan mereka isi brosur dan berkata, “Kamu laksanakan Olimpiade kamu dan jangan mengganggu kami. Kami praktisi Falun Gong semuanya adalah orang baik. Suami saya menemukan 14.800 yuan di jalan ketika dia di kota pada tahun 2003. Dia menunggu di sana selama dua jam untuk mengembalikan uang itu kepada pemiliknya. Apakah ada orang seperti dia di Partai Komunis kamu yang jahat? Orang lain memanggilnya orang tua bodoh dan berkata dia seharusnya mengambil uang itu dan pergi, tetapi dia berkata, 'Saya berlatih Falun Gong; Saya harus memikirkan orang lain. Orang dengan uang sebanyak ini pasti dalam perjalanan untuk melakukan bisnis penting.' Pemilik uang itu berkata padanya, 'Saya akan ambil 10.000 yuan, kami simpan sisanya.' Suami saya berkata, 'tidak perlu,' dan mengembalikan semua uang itu.”

Saya melanjutkan, “Dapatkah kalian melakukan itu? Jika setiap orang di negara kita berlatih Falun Gong, negara kita akan menjadi dunia yang lebih baik dan kita akan selalu mempunyai cuaca yang bersahabat. Kalian melihat Falun Gong sebagai musuh, tapi itulah sebabnya kenapa begitu banyak bencana di negeri ini. Kalian harus berhenti menangkap praktisi Falun Gong, dan sebaliknya harus melindunginya. Itu akan bagus untuk kalian semua.”

Kemudian saya menunjukkan mereka buku-buku Dafa dan berkata, “Kalian lihat sebentar. Apakah di sana ada sepatah kata di dalamnya yang melawan Partai Komunis? Semuanya tentang mengajarkan orang untuk menjadi baik. Kenapa kalian bersikeras menangkap praktisi Falun Gong? Apa logika kalian?” Mereka mendengar dengan diam; tidak ada satupun yang mengatakan sepatah kata. Di ruang tamu kami, kami mempunyai tiga lukisan dewa. Di tengah adalah foto Guru. Ketika para polisi pergi, mereka menghadap ke lukisan itu, membentuk posisi tangan heshi dan berkata, “Maaf, maaf.”

Keesokan harinya, polisi dari stasiun polisi kota kami datang lagi. Saya berkata, “Apakah karena saya belum tuntas mengklarifikasi fakta kepada kamu dan kamu ingin mendengarnya lagi?” Saya memberitahu mereka karena mereka telah menangkap beberapa praktisi dan merobek spanduk-spanduk, mereka telah menciptakan karma. Saya menyarankan mereka untuk setuju dengan Sejati-Baik-Sabar dan berhenti melakukan hal buruk. Saya juga berkata bahwa mereka harus mengingat “Falun Dafa baik,” untuk memastikan keselamatan keluarga mereka. Mereka setuju. Setelah itu polisi tidak pernah datang ke rumah saya lagi.

Kultivasi tidaklah mudah. Sebuah pikiran yang tidak lurus bisa menyebabkan masalah. Iblis harus dimusnahkan, dan perasaan takut dan mentalitas yang salah harus dimusnahkan. Saya sering membagi pengalaman dengan praktisi lain. Setiap pengikut Dafa harus melakukan bagiannya dengan baik; ini adalah membantu Guru.

Chinese version click here
English version click here