(Minghui.org)
Seorang praktisi Falun Gong dari kota Dalian, Qu Shumei, ditangkap
secara ilegal di rumahnya pada 17 Desember 2012, oleh petugas dari
Departemen Kepolisian Jiaojinshan. Polisi menggeledah rumahnya dan
membawanya ke Pusat Penahanan Yaojiao di Dalian malam itu.
Qu, 49 tahun, adalah seorang pramuniaga di Pasar Zhonghua.
Suaminya, Zhu Changbin, 46 tahun, adalah seorang pelaut yang
bekerja di Dalian Ocean Shipping Company. Pasangan itu mulai
berlatih Falun Dafa sejak tahun 1996.
Setelah Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun Gong pada
Juli 1999, kehidupan mereka menjadi berantakan. Qu dikirim ke kamp
kerja paksa dua kali, dan Zhu dijatuhi hukuman 12 tahun dan saat
ini mendekam di Penjara Shenyang No. 1. Ayahanda Zhu saat ini
sedang kritis terbaring di tempat tidur, sangat berharap bisa
melihat anaknya untuk yang terakhir kali. Putra pasangan ini, Zhu
Dongfang, berusia 15 tahun ketika ayahnya dikirim ke penjara dan
dibesarkan oleh kakek-neneknya.
Setelah Mengajukan Permohonan di Beijing
Setelah Falun Gong dilarang oleh PKC, Qu pergi ke Beijing untuk
memohon keadilan. Dia ditangkap dan ditahan di Departemen
Kepolisian Distrik Dalian Xigang selama satu bulan. Dia telah
diperas sebesar 36.000 yuan dan juga telah kehilangan pekerjaannya.
Petugas yang bertanggung jawab untuk kasusnya adalah Li Tijian,
bagian kepala wakil Komite Urusan Politik dan Hukum di
Xigang.
Karena mendistribusikan brosur klarifikasi fakta pada 28 September
2000, Qu ditangkap oleh petugas dari Departemen Kepolisian Nasha.
Petugas Li Zhenxia membawa Qu ke sebuah ruangan, dan empat perwira
(3 laki-laki dan 1 perempuan) mulai menyiksanya. Mereka memborgol
tanggannya ke belakang punggung dan berulang kali menendang kakinya
saat mereka mengangkat dan menurunkan tangannya yang terborgol.
Borgol memotong pergelangan tangannya, dan tangannya membengkak
dengan parah. Qu kemudian dikirim ke Pusat Penahanan Yaojia, di
mana dia dijatuhi hukuman dua tahun di Kamp Kerja Paksa
Dalian.
Di Kamp Kerja Paksa
Pada 19 Maret 2001, otoritas Kamp Kerja Paksa Dalian memulai babak
baru penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong yang ditahan. Pada
malam hari, tak seorang pun diizinkan untuk tidur. Pada pukul 9
malam, penjaga memerintahkan semua praktisi untuk berdiri dan
membungkuk 90 derajat dengan kaki terpisah. Kertas bertuliskan
kata-kata fitnahan tentang Falun Gong dan Guru kemudian ditempatkan
pada kaki mereka. Slogan serupa ditempelkan di pintu, dan pengeras
suara digunakan untuk menyiarkan kebohongan. Praktisi yang
menggerakan kaki mereka karena kelelahan dipukul dengan tongkat
listrik. Siapa pun yang tidak tahan penyiksaan dipaksa untuk
mendukung fitnahan tersebut dengan membubuhkan tanda tangan sebelum
ia diizinkan tidur. Qu sangat sakit dan mulai muntah dan gemetar
tetapi tetap berdiri sepanjang malam. Menjelang fajar, kakinya
bengkak dan dia melihat rambutnya yang rontok tergeletak di
depannya. Para penjaga mengancam akan menelanjangi semua praktisi
perempuan dan mendorong mereka ke wilayah laki-laki. Banyak
praktisi mengalami lecet di wajah karena kejutan listrik. Qu
kemudian memutuskan untuk memulai mogok makan untuk memprotes
penganiayaan. Para penjaga menempatkannya di sel isolasi. Dia
menemukan darah dalam urinnya, mengalami demam tinggi, dan kudis.
Dia hanya bisa tidur tiga jam per hari, dan kesehatannya menurun
drastis. Pada April 2001, dia dibebaskan dengan jaminan untuk
perawatan medis.
Suami Dihukum 12 Tahun Penjara
Suami Qu, Zhu, bekerja di sebuah kapal pesiar ketika penganiayaan
dimulai pada Juli 1999. Setelah kapalnya kembali, ia diperintahkan
untuk berhenti bekerja. Manajemen menyuruhnya untuk menulis
pernyataan jaminan sebelum ia bisa kembali bekerja. Zhu menolak dan
diberhentikan.
Pada Maret 2001, petugas Li Zhenxia dari Kepolisian Nansha pergi ke
rumah Zhu dan membawanya ke penahanan. Zhu kemudian dipindahkan ke
Pusat Penahanan Yaojia selama 15 hari.
Pada 22 April 2002, beberapa perwira yang dipimpin oleh Yuan
Zhiming dari Distrik Shahekou menggeledah rumah mereka. Setelah
itu, polisi pergi dengan membawa uang tunai sekitar 100.000 yuan
dan 110.000 yuan – buku bank. Mereka kemudian menbawa kedua Zhu dan
Qu ke Pusat Penahanan Dalian. Qu kembali melakukan mogok makan
untuk memprotes dan kemudian dibebaskan pada 3 Juni 2002.
Pada awal Tahun Baru Imlek 2003, Zhu Changbin dikirim ke Penjara
Dabei di Kota Shenyang untuk menjalani masa hukuman 12 tahun. Pada
19 Desember 2007, ia dipindahkan ke Penjara Shenyang No. 1, di mana
ia masih berada di sana sampai hari ini.
Disiksa di Kamp Kerja Paksa Dalian
Pada Juli 2002, sekitar sebulan setelah Qu Shumei dibebaskan,
beberapa orang dari kantor perumahan dan kantor polisi datang ke
rumahnya. Mereka menekan wajah Qu ke lantai dan memborgolnya.
Anaknya mulai menangis, "Mengapa kalian memperlakukan ibu saya
seperti itu? Kejahatan apa yang ibu saya lakukan?" Para petugas
mendorong anak itu ke samping dan membawa Qu ke mobil polisi. Dia
dibawa ke Kamp Kerja Paksa Dalian dan dikurung dalam jeruji baja.
Mereka membentangkan tangannya dengan diborgol dan mengikat kakinya
ke setiap sisi jeruji sehingga ia harus menopang dirinya sendiri di
jari-jari kakinya. Dia dibiarkan seperti itu selama dua hari.
Di bawah arahan petugas penjara, narapidana kriminal kemudian
mengikat tangan Qu, punggung, dan satu kaki ke rel pagar dan
kakinya yang lain dalam posisi horizontal. Mereka menendang di
antara kakinya, memukulnya dengan tongkat kayu, dan memutar
putingnya. Mereka juga menggunakan tali tebal penuh knot dan
menariknya bolak-balik antara kedua kakinya. Bubuk cabai kemudian
dioleskan pada matanya serta di alat vitalnya yang mengeluarkan
darah. Mereka kemudian mengikatnya dan rekan praktisi Wu Yueju ke
ranjang kematian.
Disiksa di Kamp Kerja Paksa Masanjia
Pada 19 April 2004, Qu dan praktisi Li Shuzhen sedang
mengklarifikasi fakta kepada orang-orang tentang Falun Gong. Mereka
dijemput dan dibawa ke Departemen Kepolisian Xinhaiwan. Kemudian
mereka dikirim ke Pusat Penahanan Yaojia. Qu dijatuhi hukuman 30
bulan kerja paksa di Kamp Kerja Dalian, di mana selama 22 hari
dimasukan ke dalam kurungan isolasi, termasuk tiga hari di tempat
tidur kematian.
Pada akhir Oktober 2004, Qu dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa
Masanjia yang terkenal sangat jahat. Awalnya dia ditempatkan di
Kamp Perempuan No. 2. Dan pada April 2005, dia dipindahkan ke Kamp
Perempuan No. 1, di mana ia diawasi oleh narapidana kriminal. Dia
menderita beberapa luka-luka dari penyiksaan dan perlakuan
buruk.
Antara tanggal 28 dan 30 Mei 2006, para penjaga menyiksa Qu dengan
apa yang mereka sebut "pembangkangan". Dia diborgol di sudut,
dengan wajahnya dekat dengan pipa baja. Dia tidak bisa berdiri
dengan normal ataupun jongkok dengan normal.
Chinese version click here
English
version click here