Dalam sebuah pidato di pertemuan
itu, juru bicara Lucy dari Pusat Layanan Mundur dari Partai Komunis
China berbicara mengenai asal mula, pengembangan dan status saat
ini dari “Pengunduran diri dari PKC.” Ia membahas pentingnya buku
Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, yang mendorong
masyarakat untuk menyadari watak dasar dari Partai Komunis dan
mengenai pentingnya mundur dari partai. Fan (wanita), seorang
praktisi Falun Dafa yang baru-baru ini lolos dari penganiayaan di
China, menyampaikan pengalamannya sendiri saat dianiaya di
China.
Banyak pejalan kaki berhenti dan mendengarkan pidato serta
mengambil gambar. Ketika mereka mendengar mengenai pengambilan
organ paksa hidup-hidup terhadap praktisi Falun Dafa yang dilakukan
oleh PKC, mereka terkejut dan mengutuk keras PKC. Banyak orang
bersemangat menandatangani sebuah petisi yang menyerukan agar
penganiayaan segera dihentikan.
Penduduk Melbourne Steve dan Barbara mendengar penampilan Tianguo
Marching Band dan datang ke pertemuan tersebut dari beberapa blok
jauhnya. Mereka telah menyadari penganiayaan terhadap Falun Gong di
China dan telah menandatangani sebuah petisi atas hal itu
sebelumnya. “Saya sangat bersimpati kepada para praktisi Falun Gong
China yang berada di bawah penganiayaan. Saya percaya semua ini
akan segera berakhir,” ucap Steve. “Suatu hari, orang China akan
mempunyai kebebasan yang sama seperti orang Australia, melakukan
hal yang ingin mereka lakukan, mengatakan hal yang ingin mereka
katakan.” Barbara menambahkan, “Saya adalah seorang pasien yang
membutuhkan transplantasi. Saya membutuhkan transplantasi
paru-paru. Tetapi saya sama sekali tidak dapat menerima pengambilan
organ hidup-hidup dan tidak akan menerima organ yang akan mencabut
hidup orang lain. Itu adalah jauh-jauh di luar batas dasar etika
manusia.”
Dona dari Melbourne berkata, “Saya hanya berjalan di daerah ini dan
mengetahui tentang hal yang terjadi di China. Sedihnya, banyak
orang yang masih belum tahu tentang hal ini. Aktivitas ini sangat
penting. Ini dapat membantu untuk menghentikan penganiayaan yang
mengerikan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang boleh disiksa.
Semua orang mempunyai hak atas kepercayaan. Ini [penganiayaan
di China] harus segera dihentikan. Orang mempunyai hak untuk
memilih. Pengambilan organ hidup-hidup sangat buruk sekali. Itu
adalah kejahatan. Kita harus segera menghentikannya!”
“Situasi di China buruk. Saya melihat polisi menindak warga yang
protes. Orang tidak mempunyai saluran untuk menyampaikan keinginan
dan pemikiran mereka,” ucap David Brewer dari New Zealand. “Saya
telah menanyakan komentar beberapa teman China saya. Mereka sangat
takut untuk mengatakan pemikiran mereka yang sesungguhnya. Dan
situasi belum berubah. Orang China telah memberikan pemerintah
waktu dan kesempatan untuk memperbaiki diri, berseru kepada
pemerintah. Pemerintah harus memperbaiki kesalahannya. Saya telah
melihat Falun Gong berunjuk rasa di Konsulat China di New Zealand.
Saya tidak tahu terlalu banyak mengenai Falun Gong tetapi saya
percaya yang mereka katakan adalah benar. Di China, seluruh berita
disensor dan orang tidak mengetahui kebenaran. Ketika China
menindak protes orang Tibet, satelit kami langsung mati. Kami
benar-benar kehilangan koneksi dengan dunia luar. Beberapa hari
kemudian, ketika kami dapat mengunduh dari Internet kembali, kami
mengetahui hal yang terjadi. Hal ini telah berulang kali terjadi.
Pemerintah China tidak mau orang asing mengetahui apa yang telah
mereka lakukan.”
Keluarga Angelika, berkunjung dari Jerman, berhenti di pertemuan
itu. Ibunya berkata, “Saya mendengar tentang penganiayaan terhadap
Falun Gong, di Jerman. Saya telah membaca berita mengenai hal ini
di sana. Saya membaca cerita lain mengenai hal ini kemarin. Hal ini
menarik perhatian saya. Ini sangat menakutkan. Saya tidak dapat
membayangkan bahwa orang dianiaya seperti ini, organ mereka diambil
karena mereka bertahan pada kepercayaannya. Ini tidak dapat
dibayangkan.” Putrinya Isabell menambahkan, “Sangat jahat! Banyak
orang di masyarakat barat masih belum mengetahui hal ini. Jadi
aktivitas ini sangat penting, agar lebih banyak orang mengetahui
tentang peristiwa yang terjadi di China. Saya ingin tahu lebih
banyak dan berharap saya dapat menemukan cara untuk membantu
mereka.”
Geortia dari Melbourne berkomentar, “Kegiatan seperti ini penting
karena banyak orang yang masih belum tahu mengenainya [penganiayaan
di China]. Karena kita tidak dapat melihatnya di TV, ataupun
membacanya di surat kabar. Tanpa kegiatan seperti ini, banyak orang
seperti saya tidak akan menyadari kebenaran. Saya telah mengetahui
[sesuatu mengenai hal ini] dan saya akan melanjutkan bacaan saya
ketika saya tiba di rumah. Kemudian saya akan berbicara dengan
teman-teman saya agar mereka mengetahui peristiwa yang terjadi di
China.”
Mao (wanita) adalah seorang pelajar dari Beijing yang telah
mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Ia berkata
kepada seorang wartawan bahwa ibunya mempunyai sebuah pemahaman
rasional terhadap Partai Komunis sehingga ia menentang tekanan dan
tidak pernah setuju untuk menjadi anggota Partai Komunis. Berdasar
atas pemahaman yang sama, orangtuanya mengirimnya ke Australia
untuk belajar, jauh dari makanan, minuman, udara, dan propaganda
berbahaya di China. Mao berkata ia tidak memercayai propaganda
Partai Komunis tentang Falun Gong karena PKC sangat ekstremis dan
satu-sisi. Tetapi ia tidak berani menyuarakan pemikirannya yang
sesungguhnya di China dan bahkan bertahun-tahun setelah ia datang
ke Australia, “karena ada banyak mata-mata yang bekerja untuk China
di sini.”
“Saya tidak menyukai aturan kejam dan diktator Partai Komunis
China, dan ketidakhormatannya terhadap hak asasi manusia. Mereka
menghancurkan kehidupan warga sipil sesukanya, dan memperlakukan
rakyatnya seperti sampah,” ungkap Mao. “Ini adalah alasan saya suka
hidup di Australia, tempat saya dapat menikmati hak asasi manusia
dan kebebasan berbicara. Ketika saya datang ke Australia pada tahun
2003, saya takut untuk mendekati sebuah acara seperti ini. Saya
berkeliling dan berdiri jauh. Sekarang saya adalah seorang penduduk
tetap Australia; saya ingin menikmati hidup baru saya dan hidup
sebagai saya yang sesungguhnya.”
Direktur Himpunan Falun Dafa Melbourne, Fan (pria), dan ketua Pusat
Layanan Mundur dari Partai Komunis China, Simon, juga
berbicara di pertemuan tersebut.
Chinese version click here
English
version click here