(Minghui.org)
Pada 29 Juli 1999, pemimpin Partai Komunis China Jiang Zemin
meluncurkan penganiayaan brutal terhadap 100 juta praktisi Falun
Gong di China, mengerahkan semua perangkat negara: TV, radio,
suratkabar, angkatan bersenjata, polisi, agen rahasia, dan
agen-agen lainnya.
Selama 14 tahun di hadapan
penindasan PKC yang keji, para praktisi Falun Gong menggunakan cara
damai untuk melawan penganiayan itu dan mengklarifikasi fakta
kepada umum. Hasil dari keteguhan hati dan keyakinan yang lurus,
semakin lama semakin banyak dukungan yang mereka peroleh di China
maupun di seluruh dunia.
Banyak orang di seluruh dunia memihak pada Sejati-Baik-Sabar,
prinsip utama Falun Gong, sambil mengecam kejahatan PKC yang
berlawanan dengan kemanusiaan. Sebagai bukti, ada 140 juta penduduk
China hingga sekarang ini yang keluar dari Partai dan organisasi
afiliasinya.
Penganiayaan yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia dan
masih berlangsung hingga hari ini. Dalam jangka waktu selama itu,
setiap orang diberi kesempatan untuk memilih yang benar dari yang
salah dan mendapatkan masa depan yang cemerlang.
Kisah-kisah para praktisi Falun Gong di Michigan Amerika Serikat di
bawah ini mencerminkan bagaimana dukungan untuk Falun Gong telah
berkembang selama lebih dari 14 tahun.
Mengingat Kembali Awal Penganiayaan
Penduduk Michigan Zhao (pria) yang datang dari Provinsi Shandong,
China, mulai menjadi praktisi pada tahun 1993. Setelah penganiayaan
dimulai dia ditangkap dan ditahan karena keyakinannya itu. Di China
maupun di luar negeri dia tidak pernah berhenti berusaha melakukan
klarifikasi fakta, walau seharipun.
Mengingat kembali awal penganiayaan itu dia bercerita: “Waktu itu
jam 3 siang 22 Juli 1999 ketika fitnahan yang keterlaluan terhadap
Falun Gong dimulai. Sebenarnya kelompok belajar bersama dan sharing
pengalaman kami secara rahasia sudah dipantau sejak 25 April. Pada
bulan Juli polisi dikerahkan ke stasiun bus dan kereta api; bahkan
Jembatan Sungai Kuning dijaga angkatan bersenjata. Tujuannya adalah
mencegah para praktisi pergi ke Beijing untuk memohon keadilan.
Saya pergi ke Beijing berjalan kaki dan bersepeda. Saya
meninggalkan dua lembar surat wasiat di rumah. Saya ditakdirkan
mencari keadilan, dan tidak akan pulang sebelum berhasil.”
Apa yang dihadapi Zhao adalah dua kali penangkapan dan kerja paksa.
Penguasa kamp kerja memanggil masuk semua teman-teman dan anggota
keluarganya, memaksa dia untuk berjongkok dan berlutut dihadapan
mereka, untuk menghinanya.
Penganiayaan itu sangat merajalela. Banyak yang tidak dapat menahan
tekanan dan mengalah pada penguasa yang lalim. “Bahkan keluarga
yang terdekatpun berpihak kepada PKC.” Kata Zhao.
Seperti jutaan praktisi Falun Gong lainnya. Zhao tidak pernah
meninggalkan keyakinannya. Setelah keluar dari kamp kerja, dia
masuk dalam daftar “pencarian orang” dan menjadi tunawisma untuk
menghindar dari penangkapan lagi.
Hasil dari usaha yang berani dan teguh mengklarifikasikan fakta
pada publik —untuk menyangkal fitnahan PKC dan kebohongan yang
mencemarkan nama Falun Gong— pada tahun 2010, banyak penduduk di
kota Zhao tinggal telah keluar dari PKC dan organisasi afiliasinya.
Bahan klarifikasi setiap hari dibagi-bagikan di tempat-tempat
seperti di pangkalan taksi dan pertokoan.
“Klub Keluar dari Partai”
Zhao teringat kembali kepada salah seorang temannya yang memiliki
toko kebutuhan sehari-hari. Dia selalu mengklarifikasi fakta kepada
para pelanggannya dan meyakinkan mereka agar keluar dari PKC dan
organisasi afiliasinya. Dalam perjalanan waktu mereka menamakan
toko itu “Klub Keluar dari Partai.”
Kantor polisi setempat mengetahui hal ini, tetapi tak seorangpun
datang menangkapnya karena para polisi telah keluar dari partai
atas usahanya juga.
Suatu hari ada seorang pekerja yang datang dari luar daerah
melaporkan kepada polisi bahwa dia melakukan klarifikasi fakta
Falun Gong. (Catatan Editor: Selama lebih dari 14 tahun
penganiayaan. Penguasa komunis di seluruh China menjanjikan hadiah
uang kepada siapapupun yang melaporkan praktisi). Perwira polisi
yang sedang bertugas menjelaskan, “Kami semua tahu praktisi ini dan
Falun Gong itu tak bersalah.”
Sikap keluarga Zhao juga ikut berubah, terutama setelah menyaksikan
DVD Shen Yun Performing Arts.
Zhao mengatakan: “Setelah menyaksikan Shen Yun, semangatnya
berubah. Sekarang mereka keluar dari Partai dan organisasi
afiliasinya.”
Terpilih Sebagai Wakil Penduduk China
Seperti para praktisi di China, semua praktisi di seluruh dunia
berusaha dengan gigih memberitahukan kepada umum tentang fakta
Falun Gong dan penganiayaan.
Zhang adalah seorang pria terhormat yang bersemangat yang hidup
bersama isterinya di komunitas pensiunan di Michigan. Dia dulu
mengajar di sekolah menengah atas di Provinsi Hubei, China
Ada lebih dari 50 keluarga China di kompleks apartemen tempat
tinggal Zhang. Ketika penganiayaan baru dimulai, karena diracuni
oleh kebohongan PKC yang merembes ke luar negeri, beberapa orang
tetangganya menolak membaca bahan klarifikasi fakta dari
Zhang.
Banyak generasi tua dari China yang selamat dari Revolusi
Kebudayaan (gerakan politik-sosial yang menindas dari rezim komunis
China tahun 1966-1976) masih saja takut kepada PKC —meski sudah
tinggal di A.S.— dan selalu menghindari para praktisi Falun Gong.
Namun berkat sikap rendah hati, sopan dan damai para praktisi,
maupun usaha yang teguh dalam mengklarifikasikan fakta akhirnya
dapat mengubah sikap mereka terhadap Falun Gong.
Pada 2009 Zhang terpilih sebagai wakil penduduk China. Dua tahun
kemudian dia terpilih kembali.
Sekarang banyak orang yang belajar latihan Falun Gong, membaca
Zhuan Falun, dan menyaksikan ceramah Guru Li di video. Surat kabar
mingguan tentang Falun Gong juga cepat habis.
Mengubah Sikap Teman Sekerja China
Jia (wanita) adalah seorang analis tehnis di perusahaan farmasi
besar di Michigan. Dulu, teman kerjanya bila mendengar dia mulai
berbicara sedikit saja tentang Falun Gong menjadi gelisah, mereka
cepat-cepat mengganti topik pembicaraan. Namun sekarang, tak
seorangpun berbuat begitu lagi, dan mengambil sikap positif
terhadap Falun Gong. Mereka percaya itu adalah keyakinan seseorang,
dan sepantasnya tak boleh dianiaya.
Jia mengatakan: “Suatu kali seorang teman kerja datang mengeluh
kepada saya tentang sesuatu yang dianggapnya tidak adil. Saya
memberikan pandangan, saya harus berbuat apa jika saya diperlakukan
tidak benar. Sebagai seorang praktisi, saya bisa menyelami penyebab
masalah dari beberapa sudut. Teman itu percaya dengan sepenuh
hatinya. Dia mengatakan bahwa dia dapat melihat bagaimana para
praktisi Falun Gong dapat benar-benar mengkultivasi hatinya, dan
tidak menaruh dendam.”
Zuo (wanita) adalah seorang analis keuangan, menceritakan bahwa
ketika dia masih mahasiwa tingkat akhir kira-kira 10 tahun yang
lalu, ada seorang mahasiswa China melihat dia dengan pandangan aneh
ketika mengetahui bahwa dia praktisi Flun Gong, —tertipu oleh
propaganda yang memfitnah dari rezim— mereka tidak tahu apa
sebenarnya Falun Gong itu.
“Namun kemudian kami berteman baik,” begitu menurut ingatan Zuo.
“Suatu hari ada seorang mahasiswi langsung mengutip kebohongan PKC
dengan kejam menjelek-jelekkan Falun Gong. Dengan pengalaman
pribadi, saya menjelaskan kepadanya mengapa mereka dianiaya dan
harus mengklarifikasi fakta. Mahasiswi itu tidak agresif lagi, dan
bahkan mengeluarkan air mata. Dia tidak mengeluarkan kata-kata
buruk terhadap Falun Gong lagi.”
Zuo mengatakan sekarang ini teman-teman sekerja China bisa
berdiskusi dengan terbuka tentang Falun Gong. Waktu istirahat makan
siang, sering membaca Epoch Times di rubrik Chinese online dan
mendiskusikan kejadian-kejadian yang berlangsung di China.
Baru-baru ini mereka membicarakan tentang dosa rezim China tentang
pengambilan organ tubuh pratisi-praktisi Falun Gong yang masih
hidup. Salah seorang mengatakan, “PKC pasti hancur.”
Zhou (wanita) bekerja di perusahaan mobil multi-nasional. Dia dan
beberapa orang telah berlatih Falun Gong dekat kafetaria waktu
istirahat makan siang sejak 1999.
Dia mengatakan: “Hampir semua teman sekerja China membawa makan
siangnya. Jika kami sedang melakukan latihan, mereka akan
menyaksikan kami dari dekat.”
Software Anti Sensor Populer di China
Lu (pria) adalah seorang usahawan, karena itu dia mempunyai banyak
koneksi dengan banyak usahawan lainnya di China.
Dia mengatakan: “Yang paling mengejutkan saya adalah rakyat China
merindukan kebenaran. Sangat merindukan.”
Sejak PKC mengontrol semua media termasuk juga internet, rakyat
China tidak mempunyai kebebasan untuk memperoleh informasi yang
obyektif, dan benar.
Setelah Lu memperlihatkan kepada orang-orang bagaimana menjelajahi
Internet dengan menggunakan software anti sensor, mereka serta
merta ingin mencobanya. Lalu mereka menyampaikannya kepada teman
lainnya dan menginstalnya. Dengan cara ini banyak orang yang dapat
mengetahui fakta tentang Falun Gong dan penganiayaan.
Para pimpinan senior perusahaan-perusahaan besar, tokoh-tokoh
pimpinan di banyak kementerian dan komisi-komisi, para pemilik
pabrik dan teknologi tinggi di China tidak asing lagi dengan
software anti sensor. Lu telah banyak mempunyai kesempatan
berbicara kepada banyak dari mereka pada berbagai pameran dagang di
A.S.
Katanya: “Karena saya seorang praktisi Falun Gong, mereka sangat
senang berbincang dengan saya. Mereka menjelajahi internet
menggunakan software anti sensor setiap hari dan mengerti segala
hal yang terjadi di luar negeri. Mereka menaruh simpati kepada
Falun Gong dan menyatakan bahwa penganiayaan itu tidak
benar.”
Chinese version click here
English
version click here