(Minghui.org)
Salam hormat kepada Guru dan teman-teman praktisi.
Nama saya Bambang, pensiunan BUMN yang mulai berlatih Falun Dafa
pada 11 November 2012. Saya di sini guna menyampaikan pengalaman
yang saya dapat sejak berkultivasi dan berlatih Falun Dafa.
Awal pertemuan dengan Dafa, saya membuka-buka internet tentang
taichi dan qigong, namun yang terasa cocok dengan saya rupanya
hanya Falun Dafa. Pada minggu kedua merupakan perjumpaan pertama
saya dengan buku Zhuan Falun melalui seorang rekan praktisi.
Sungguh asyik, ternyata buku ini cocok dengan saya, sehingga dengan
hati-hati saya membacanya. Oo… ternyata ini merupakan rahasia
tentang jati diri manusia, lebih tepatnya rahasia kehidupan
manusia, belakangan saya pahami bahwa manusia adalah Alam Semesta
Kecil yang identik dengan Alam Semesta Raya jadi kesimpulan saya,
buku Zhuan Falun adalah juga Fa atau prinsip hukum Alam Semesta
Raya. Sembilan Ceramah dari buku Zhuan Falun ini saya baca dalam
waktu empat bulan, cukup lama, dan terasa berat buat saya.
Bulan Februari 2013 saya
kena stroke ketiga, pendarahan otak 2 cm di sebelah kanan, saya
sama sekali tidak dapat bergerak, dokter menyuruh masuk ICU namun
ruang ICU penuh, jadi saya hanya dirawat di ruangan biasa. Pada
saat saya putus asa, muncul pikiran-pikiran tak keruan: WAH MATI
AKU, CACAT dan lain-lain. Dua minggu saya hanya terdiam dan selalu
tidur, begitu dapat bangun, saya teringat metode kelima, saya
berusaha duduk tegak lalu berlatih metode kelima, lima menit saja
kemudian tidur lagi, saat bangun saya ulang hal yang sama. Besoknya
saya diijinkan pulang, di rumah dengan berdiri sempoyongan saya
mencoba latihan perangkat kesatu hingga kelima, tanpa musik, sehari
bisa sampai empat kali namun tidak mengikuti standar waktunya,
terasa berat dan sungguh berat. Setiap hari istri menyiapkan obat
dan menyuruh saya menelannya, kebetulan istri kerja pulang selalu
malam jadi saya beruntung hanya pagi saja saya minum obat di
depannya. Saya tahu dia khawatir sekali, tapi pada saat saya tidak
minum obat saya tidak pernah cerita. Buku Zhuan Falun semakin rajin
saya baca.
“Fa Melatih Manusia”
Pada saat mulai dapat latihan di luar lagi, ketemu teman-teman
praktisi saya amat senang. Saya berlatih di Taman Kota BSD
Tangerang Selatan. Seorang praktisi nyeletuk setelah saya
sharing tentang stroke ketiga saya, katanya: ”Nanti stroke keempat
kamu mampus.” Saya sebagai praktisi baru kaget mendengar ucapannya,
namun saya diam dan senyum saja, saya ingat dalam buku Zhuan Falun
(Ceramah 1), Guru berkata: “Fa melatih manusia.” Untung saya sudah
baca Fa jadi dapat menahan diri.
Pada suatu hari ada informasi dari praktisi A, dia bilang ada
belajar Fa di Yogyakarta. “Itu penting mas,” ujarnya. Saya pun
bersemangat dan daftar mau berangkat bersama praktisi B yang juga
dari tempat latihan yang sama. Berangkat dengan bus sewaan,
di perjalanan praktisi lama mengajak baca Zhuan Falun bersama, bagi
saya ini hal luar biasa. Dari Yogya ke Ungaran yang dingin itu,
hari pertama belajar Fa mulai sore, baru masuk kamar sekitar jam 10
malam. Jam 3 pagi saya terbangun, mandi namun aneh tidak
kedinginan, jam 4.55 memancarkan pikiran lurus kemudian turun ke
lapangan bawah untuk latihan Gong. Sehabis sarapan pagi
langsung belajar Fa. Saat belajar Fa kaki dan badan semua terasa
sakit luar biasa. Pada saat sharing banyak praktisi menyampaikan
hal yang sama yaitu seperti yang saya rasakan. Itulah rupanya yang
dinamakan pemurnian, saya malah jadi bersemangat. Pada saat pulang
para praktisi lama mengajak baca Lunyu dan memancarkan pikiran
lurus di dalam bus, dan saya diajak ikut FZN di depan kedutaan
China, saya pun tanpa banyak pemikiran - bilang pasti nanti
bergabung di depan kedutaan China.
Sampai di Jakarta semangatku lebih kuat. Saya semakin banyak
latihan Gong dan baca buku Zhuan Falun serta ceramah Guru yang
lainnya, banyak rahasia yang diungkapkan oleh Guru, saya jadi
secara tulus hormat dan sayang pada beliau. Beliau membuat mata
hatiku terbuka luas.
Pada suatu hari praktisi A memberi tahu lagi akan ada belajar Fa di
puncak. Saya berangkat dengan praktisi B dan C. Sayang hanya satu
hari, namun saya mengalami hal yang sama yaitu pemurnian tubuh dan
penambahan semangat seperti di Yogyakarta. Ketika tiba di Jakarta,
besok sorenya ada kegiatan malam lilin di depan kedutaan China.
Pemancaran pikiran lurus pertama saya lakukan di sebelah pembimbing
saya, tiba-tiba tubuh belakang saya dari kepala sampai pantat
mengalir arus panas, Saya ceritakan ke pembimbing saya, dia hanya
tersenyum. Saya belakangan mengerti itu adalah fenomena
Guanding seperti yang ada di buku. Guru berkata, “Pengikut Falun
Dafa juga sama seperti pengikut aliran Fa Buddha yang lain, adalah
guru sesepuh yang berkali-kali memberikan Guanding, namun di luar
pengetahuan anda. Bagi orang yang memiliki kemampuan Gong mungkin
dapat mengetahui, orang yang sensitif mungkin juga merasakan,
ketika tidur atau pada suatu saat mungkin tiba-tiba merasakan suatu
arus panas mengalir dari atas ubun-ubun terus ke bawah menembus
seluruh tubuh.” (Zhuan Falun, Ceramah 4)
Besoknya saya mulai memancarkan pikiran lurus di depan
kedutaan China. Dan seterusnya saya rutin melakukan fa zhen nian di
depan kedutaan China sampai saat menulis tulisan ini, mengapa saya
mantap melakukannya? Selain arahan Guru yang membenarkan kegiatan
tersebut dalam ceramah-ceramah beliau, saya juga dimurnikan
terus-menerus dalam proses tersebut, memang sakitnya luar biasa
buat saya yang pernah stroke tiga kali - namun di sini saya sadari
harus menderita sedikit saat bayar utang karma dan saya jadi lebih
jelas dengan prinsip-prinsip FA. Klarifikasi fakta dan bagi brosur
juga saya lakukan di depan kedubes, juga di tempat-tempat lain.
Saya sadari pula setiap hari ketemu dengan orang yang lalu lalang
kita saling bertegur sapa dengan senyum. Di rumah, hubungan dengan
anak-anak dan istri jadi lebih harmonis dan penuh kasih, melepaskan
nafsu dan qing jadi cepat, ini benar dan saya tidak asal omong.
Sebenarnya masih banyak lagi kebaikan dari berkultivasi Dafa,
mudah-mudahan teman-teman praktisi lain dapat karunia lebih lainnya
dari Guru.
Kesehatan saya, setiap hari semakin total sehat misalnya ambein
saya sudah bersih dan hilang, gula darah normal, tekanan darah
normal, tapi yang paling penting saya semakin memahami FA,
rupa-rupanya stroke ketiga adalah pemurnian yang merupakan lintasan
besar buat saya, namun juga mengingatkan saya kembali untuk
menemukan jalan kultivasi.
Pada saat kegiatan Hari Falun Dafa di Surabaya, saya bersama
beberapa rekan satu tempat latihan berangkat dengan kereta api, di
perjalanan saya melakukan klarifikasi fakta dan
membagi brosur. Di Surabaya ini kami tinggal sekitar 5 hari,
hari pertama belajar Fa di tempat praktisi Surabaya dan hari
kedua belajar Fa di asrama haji, Pulang malam jam 10, dua teman
saya ajak cepat pulang ke rumah praktisi dengan taksi, salah satu
teman praktisi marah pada saya, saya dianggap tidak menghargai
orang yang mau jemput, saya tidak diberi tahu kalau ada yang mau
jemput dan ternyata orang yang mau jemput masih ada pertemuan.
Akhirnya pulang dengan taksi karena jam 04.55 ada fa zhen nian dan
latihan gong. Besok paginya praktisi yang marah tersebut saya sapa
seperti yang lain, dianya diam saja, saya jadi ingat lagi
rupanya saya perlu meningkat, saya bertanya ke dalam hati, saya
sadar mungkin saya tengah bayar utang ke dia. Setiap hari rekan ini
saya sapa namun diam saja, saya tidak ambil di hati. Di Jakarta
praktisi ini setiap ketemu saya sapa dan saya ajak bicara namun
saya dicuekin saja sampai satu bulan lebih. Akhirnya saya juga diam
saja, saya juga tidak ada rasa dendam atau benci, ya biasa-biasa
saja, dalam hati, saya berterima kasih diberi banyak kesempatan
untuk meningkat.
Tanggal 20 Juli 2013, saya bergabung dalam kegiatan yang menyerukan
penghentian penganiayaan terhadap Falun Dafa di China, baik di
depan kedutaan China ataupun di bundaran Hotel Indonesia,
tubuh saya terasa diliputi materi energi tinggi. Diguyur
hujan yang sangat deras selama beberapa jam, saya tidak
merasa kedinginan namun malah terasa hangat-hangat, pulangnya
dengan baju basah kuyup saya masih bisa minum es kelapa.
Memang pertemuan dengan Dafa adalah hal yang luar biasa buat saya.
Kegiatan-kegiatan pembuktikan Dafa seperti yang disampaikan Guru
baiknya diikuti, sangat disayangkan apabila saya tidak
melangkah keluar, karena kesempatan tidak
terulang lagi, dalam setiap kegiatan ada kesempatan
memurnikan pikiran dan tubuh, meningkatkan Xinxing dan membangun
keagungan De kita.
Pada saat di depan kedutaan China saya merasa kita ini, para
praktisi sungguh diberi kesempatan istimewa oleh Guru. Pada saat
pasang spanduk klarifikasi yang besar-besar itu saja
sudah dapat keagungan De, membagikan brosur dan melakukan
klarifikasi dapat menyelamatkan orang dan meningkatkan Xinxing
kita. Demikian sharing mengapa saya semakin rajin mengikuti
kegiatan-kegiatan pembuktian Dafa. Saya ini manusia yang sebelumnya
sudah memupuk banyak karma, terima kasih pada Guru yang dengan
belas kasih terus memurnikan saya, lapis demi lapis.
Pemahaman saya terbatas, mohon koreksi jika ada yang keliru. Terima
kasih kepada Guru dan teman-teman semua.