Wang Aiying sudah dua kali
disidangkan dan keduanya telah dibatalkan. Pengadilan ketiga
dijadwalkan pada 29 Agustus 2013, di Pengadilan Menengah Handan,
tetapi dibatalkan. Petugas di pengadilan menengah mengembalikan
kasusnya ke Pengadilan Kota Wuan untuk sidang berikutnya.
Latar belakang: Menganiaya Orang Mengatasnamakan
Hukum
Wang dan suaminya, Wang Hongliang, ditangkap pada pagi hari, 1 Juni
2011 oleh petugas dari Kantor Polisi Chengguan, Kantor 610 dan
Divisi Keamanan Domestik. Polisi juga menggeledah rumah dan menyita
barang-barang pribadi mereka termasuk uang tunai 14.900 yuan, DVD,
komputer, alat laminating, alat pencetak dan buku-buku Falun
Dafa.
Petugas dari Kejaksaan Wuan mengenakan tuduhan terhadap pasangan
ini di Pengadilan Kriminal No. 1 Kota Wuan. Hakim Chen Jianguo
menggelar sidang dan memvonis pasangan ini pada Februari 2012 tanpa
memberi tahu pengacara atau keluarganya.
Keluarga pasangan itu pergi ke pengadilan pada 2 Maret 2012 dan
diberi tahu bahwa suaminya telah divonis tiga tahun penjara dan
istrinya empat tahun. Menurut hukum China, adalah sah berlatih
Falun Gong di China, tetapi petugas pengadilan masih secara ilegal
memvonis pasangan itu.
Pasangan suami istri Wang mengajukan banding ke Pengadilan Menengah
Handan dan kasus mereka dibatalkan pada September 2012, karena
“kurang bukti.” Kasus mereka kemudian dilimpahkan ke Pengadilan
Kriminal No. 2 Pengadilan Kota Wuan.
Wang Hongliang kemudian dibebaskan dengan jaminan pada 2 Februari
2013, karena tuduhan palsu dan dukungan dari komunitas
internasional. Wang Aiying masih ditahan karena beberapa petugas
dari Sistem Keamanan Publik Wuan menolak untuk
membebaskannya.
Wang disidangkan lagi pada 1 Maret 2013 di Pengadilan Kota Wuan.
Setelah membacakan dakwaan, penuntut Yu Weiping memberikan apa yang
disebut bukti kesaksian tertulis petugas polisi dari Kantor Polisi
Chengguan yang mendengarnya dari seseorang lima tahun lalu.
Pengacara Wang berargumen bahwa kesaksian itu hanya membuktikan
kliennya tidak bersalah. Penuntut Wu tidak bisa berkata lagi dan
segera meninggalkan ruang sidang.
Wang Aiying tetap divonis tiga tahun penjara pada 18 Maret 2013.
Keluarganya kemudian menyewa pengacara lain dari Beijing dan
mengajukan banding lagi ke Pengadilan Menengah Handan.
Pemberitahuan dibuat pada pertengahan Agustus 2013 bahwa sidang
ketiga akan digelar di Pengadilan Kriminal No. 2 di Pengadilan
Menengah Handan pada 29 Agustus 2013, jam 09.00.
Petugas dari Pengadilan Menengah Handan berusaha menghalangi
pengacara Wang pada 23 Agustus 2013, supaya tidak bisa mewakili
kliennya sehingga mereka bisa cepat menutup kasus ini.
Selama itu, praktisi di Handan mengklafikasi fakta tentang Falun
Gong dan kasus Wang kepada masyarakat setempat dan komunitas
internasional. Di bawah tekanan dan pengawasan masyarakat, petugas
Pengadilan Menengah Handan membatalkan sidang pada 29 Agustus.
Kasus Wang dikembalikan lagi pada awal September 2013 dan
persidangan dijadwalkan lagi.
Tuduhan Palsu terhadap Wang Aiying
Selama sidang pertama, Hakim Chen Jianguo dari Pengadilan Kriminal
No. 1 takut memperlihatkan isi DVD dan brosur yang disita dari
rumah Wang. Ia juga bersikap kasar dan sering menginterupsi
pengacara Wang. Hakim Chen mengabaikan peraturan hukum dan berdebat
serta memvonis penjara terhadap pasangan suami istri Wang tanpa
memberi tahu keluarga atau pengacara pasangan tersebut.
Ketika ditanya mengapa ia tidak memberi tahu keluarga pasangan itu
atas vonisnya, Hakim Chen menjawab ia mengikuti intruksi dari
atasan. Ketika keluarga Wang menghubunginya lagi pada Maret 2012,
Chen dengan kasar berkata, ”Berhenti menghubungi saya! Pergi bicara
dengan polisi atau pejabat Pengadilan Menengah Handan.”
Pejabat dari Pengadilan Kota Wuan tidak mengharapkan kasus Wang
dikembalikan lagi, juga mereka tidak menyesal atas tindakan salah
mereka atau berhenti menyidangkan Wang. Dalam usahanya untuk
mencapai tujuan mereka, penuntut Yu Weiping bahkan memberikan
“kesaksian baru” oleh petugas setempat berdasarkan apa yang
didengarnya lima tahun lalu. Lebih tidak masuk akal lagi, Hakim
Dong Guanghui memperkenankan kesaksian itu.
Selama 14 tahun terakhir, Partai Komunis China (PKC) telah
menggunakan Komite Urusan Hukum dan Politik serta Kantor 610 untuk
mengontrol polisi dan sistem peradilan untuk menganiaya praktisi.
Hakim memvonis praktisi berdasarkan Kode Kriminal No. 300,
berkenaan dengan “menggunakan organisasi terlarang untuk melemahkan
pelaksanaan hukum.” Tetapi, pengadilan tidak bisa menunjukkan hukum
apa yang dilanggar oleh praktisi Falun Gong atau menjelaskan
bagaimana mereka melanggar hukum.
Kenyataannya, banyak orang tahu Falun Gong mengajarkan moralitas
tinggi dan mereka yang mempelajarinya boleh bebas ikut atau keluar.
Ini bukanlah sesat. Adalah PKC yang menganiaya orang-orang dengan
menggunakan petugas dari sistem keamanan publik dan mencuci otak
orang-orang dengan medianya. PKC-lah sesungguhnya sesat.
Hingga hari ini, tidak ada satu hukum di China yang menyatakan
Falun Gong adalah sesat. Dengan fakta kebenaran Falun Gong dan
Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis tersebar luas, semakin
banyak petugas tahu bahwa adalah sah untuk berlatih Falun Gong dan
ilegal menganiaya praktisi.
Mengapa Kasus Wang Aiying Dikembalikan
Rejim China mengeluarkan dua dokumen pada Agustus 2013 berjudul
“Petugas Keamanan Publik Dianggap Bertanggung Jawab Selama Masa
Hidupnya atas Hasil Akhir Kasus yang Mereka Tangani” dan “Panduan
untuk Mencegah Salah Penegakan Keadilan” yang menyatakan: ”Guna
menegakkan tanggung jawab dan sistem yang adil dalam menangani
kasus, mereka yang memegang jabatan berwenang, seperti dewan
kehormatan, hakim, penuntut dan polisi, akan diminta
pertanggungjawaban atas kelakuan mereka selama menjabat oleh negara
seumur hidup mereka. Standar bagi ketidakadilan, kesalahan dan
kepalsuan kasus perlu diperjelas dan prosedur hukum untuk menangani
penyelewengan seperti itu perlu dinyatakan dengan jelas, bersama
dengan sistem yang jelas atas hukuman bagi mereka yang melakukan
tindakan-tindakan seperti itu. Tindakan tegas akan diambil terhadap
kegiatan apapun seperti memeras pengakuan dengan siksaan,
menggunakan kekerasan untuk memperoleh kesaksian atau
menyembunyikan atau memalsukan bukti-bukti.”
Ini dengan jelas mengungkapkan maksud PKC untuk sepenuhnya
melepaskan petugas keamanan publik yang dengan ketat mengikuti
kebijakan dalam menganiaya dan melaksanakan kejahatan terhadap
Falun Gong. Kenyataannya, inilah tepatnya bagaimana rejim
menggunakan personilnya di departemen keamanan publik sebagai
kambing hitam untuk semua tindakan kriminal yang dilancarkan oleh
PKC sendiri. Orang-orang tahu Falun Gong tidak bersalah, maka
bukankah para hakim di Pengadilan Menengah Handan dengan saksama
mempertimbangkan situasinya sebelum memvonis Wang untuk ketiga
kalinya?
Setelah pengumuman sidang ketiga, artikel berjudul “Apakah Hakim
Tidak Patuh pada Hukum di Kota Handan Sebagai Kambing Hitam
Terakhir PKC?” diterbitkan di situs web Minghui. Saat bersamaan,
praktisi dari Handan dan luar negeri terus menerus mengungkap
kejahatan PKC dan menyerukan kepada pejabat di Pengadilan Menengah
Handan dan Kejaksaan agar berhenti menganiaya Wang dan tidak
menjadi kambing hitam bagi rejim China. Petugas keamanan publik di
Handan menjadi ketakutan karena tidak mau dianggap bertanggung
jawab dan kejahatan mereka diungkap kepada masyarakat.
Sidang ketiga Wang dibatalkan dan hakim dari Pengadilan Menengah
Handan mengembalikan kasusnya ke Pengadilan Kota Wuan. Kelihatannya
mereka tidak mau berurusan lagi dengan kasus itu.
Apa yang Seharusnya Dilakukan oleh Pejabat Pengadilan Kota
Wuan?
Selama 14 tahun penganiayaan PKC terhadap Falun Gong, banyak
ketidakadilan dijalankan. Banyak petugas dari Sistem Keamanan
Publik Handan mengetahuinya. Sekarang setelah hakim Pengadilan
Menengah Handan mengembalikan kasus Wang ke Wuan, kami bertanya,
”Apakah para hakim di Wuan belum juga sadar?” Apakah Pengadilan
Kota Wuan masih mau mengadakan sidang ketiga?”
Rejim China sedang berada diambang keruntuhan dan tidak dapat
mempertahankan penganiayaan lebih lama lagi, jadi berusaha
melemparkan semua kejahatan yang dilakukan selama penganiayaan
kepada anggota sistem peradilan, meski mereka dikontrol langsung
oleh rejim.
Adalah menyedihkan bahwa para hakim di Wuan digunakan sebagai
kambing hitam tanpa menyadarinya. Mungkin mereka masih tidak sadar
bahwa Falun Gong telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan
diterima dengan hangat di seluruh dunia. Mereka seharusnya ingat
setelah revolusi kebudayaan berakhir, Kepala Departemen Kepolisian
Kota Beijing yang sangat berkuasa, Liu Chuanxin, dibunuh dan
dianggap “bunuh diri karena takut dihukum.” Lagi pula, 793 polisi
dan 17 pejabat militer yang dengan aktif mengikuti kebijakan PKC
dikirim ke Provinsi Yunnan dan diam-diam dieksekusi. Tetapi
keluarganya diberi tahu bahwa mereka meninggal dalam tugas. Barisan
depan dari revolusi kebudayaan yang berhasil kabur semuanya telah
menerima pembalasan karma. Banyak dari mereka yang menderita
penyakit jantung, lumpuh atau kanker dan meninggal dalam
penderitaan.
Di Handan, banyak orang yang secara aktif ikut serta dalam
penganiayaan Falun Gong telah menerima pembalasan karma. Li
Guihong, mantan direktur Departemen Kepolisian Kota Handan, yang
memimpin penganiayaan terhadap Falun Gong di Handan, dikeluarkan
dari partai pada 2013. Ia kemudian menderita stroke dan dioperasi.
Meski Li selamat, operasi menyebabkan ia sakit mental dan menangis
terus menerus. Istri Li juga terkena impas - ia menderita stroke
dan lumpuh. Gao Fei dari Kantor 610 Handan menderita penyakit
langka. Ia ditinggalkan oleh PKC pada 2013 dan kehilangan
pekerjaan.
Kejahatan yang dilakukan oleh PKC di masa belakangan ini sangat
banyak, tetapi tidak ada seorangpun dapat lolos dari tanggung jawab
apa yang telah mereka lakukan. Penghakiman terakhir sudah dekat.
Kami dengan tulus mengingatkan para petugas Keamanan Publik Kota
Wuan dan memberi tahu mereka bahwa melepaskan Wang dan meninggalkan
kasus ini adalah hal yang paling benar. Satu-satunya cara
menyelamatkan diri adalah keluar dari PKC dan organisasi
terkaitnya, melepaskan diri dari kontrol partai, menengakkan
keadilan dan mengungkap penganiayaan Falun Gong oleh PKC.
Chinese version click here
English
version click here