Saya memutuskan meski mendapatkan
tekanan dari kedua orangtua dan perusahaan, saya akan melanjutkan
berlatih Falun Gong. Keesokan harinya saya mencari rekan praktis
yang pernah saya kenal sebelumnya. Saya akhirnya menemukan seorang
praktisi yang sangat gigih, dan saya kembali bisa membaca
ceramah-ceramah Guru lagi.
Saya ingin berterima kasih kepada Guru atas kepedulian dan
penyelamatan yang belas kasih selama ini sehingga saya bisa teguh
berkultivasi Dafa. Saya telah menuliskan pengalaman kultivasi saya
di bawah ini dan berharap dapat memberikan beberapa pandangan bagi
praktisi muda untuk mencegah mereka menyimpang pada kultivasi
selanjutnya.
Kebijakan Terbuka Melalui Belajar Dafa
Saya mulai berlatih Falun Gong pada 1996 saat berusia 13 tahun.
Pada suatu malam ketika pergi ke rumah kakek, beliau sedang
berlatih latihan Falun Gong. Saya tidak tahu apa yang dia sedang
lakukan dan saya mengikuti gerakannya. Saya merasa sangat nyaman
setelah itu dan kakek memberi tahu saya, “Ini adalah Falun Gong.”
Nama ini terdengar akrab, tetapi saya tidak bisa ingat kapan
mendengarnya. Kakek berkata, “Saya melihat orang-orang berlatih di
alun-alun pada hari ini, jadi saya belajar sedikit dari sana. Mari
kita pergi ke sana pada besok hari dan melakukan latihan gerakan
bersama mereka.”
Beginilah bagaimana saya mengenal Falun Gong dan setelah itu saya
menyadari bahwa saya memang ditakdirkan untuk berlatih.
Sayangnya, kedua orangtua saya sangat ketat dengan pelajaran
sekolah saya dan tidak mengizinkan saya untuk berlatih Falun Gong.
Setiap kali saya memutuskan, “Saya siap untuk menanggung segala
resiko” dan pergi ke tempat latihan bersama untuk melakukan latihan
gerakan di pagi hari, saya merasa khawatir mereka akan memarahi
saya. Ketika saya menghadiri kelompok belajar Fa pada malam hari,
saya juga “siap menanggung segala resiko.” Saya berpikir, “Bahkan
saya hanya belajar sedikit Fa pada hari ini, itu sudah cukup.
Bagaimana menghadapi omelan saat pulang, saya tidak ingin
memikirkannya sekarang!”
Karena saya takut dimarahi, saya merasa sangat tidak enak setiap
kali pergi. Tetapi ketika saya berlatih atau belajar Fa, saya
merasa sangat tenang dan damai serta merasakan Xinxing
(watak, kualitas moral) saya sedang meningkat. Energi yang belas
kasih mencairkan hal-hal yang negatif. Tanpa diduga, kedua orangtua
saya tidak mengatakan apapun lagi saat saya pulang ke rumah.
Tantangan pertama yang saya temui setelah berlatih adalah mengatur
waktu antara belajar Fa dan belajar pelajaran sekolah. Saya
berpikir, apa alasannya menuntut ilmu di sekolah? Itu hanya
mendapatkan ilmu pengetahuan dan prinsip kehidupan. Sekarang. Guru
telah memberikan prinsip-prinsip ini dan saya harus mempelajarinya
dengan baik. Tetapi, saya harus memperhatikan sekolah karena ini
adalah tanggung jawab seorang murid dan juga apa yang harus
dilakukan oleh seorang praktisi karena kita adalah orang baik
dimana pun kita berada.
Pada mulanya, saya menghadapi banyak kesulitan, seperti harus
bangun sangat pagi untuk berlatih Gong, lalu harus mengerjakan PR
pada malam hari. Saya selesai mengerjakan PR pada larut malam dan
merasa sangat ngantuk. Tetapi manakah yang lebih penting?
Mengerjakan PR atau belajar Fa?
Maka dari itu, setiap malam, saya keluar rumah setengah jam lebih
awal untuk belajar Fa terlebih dahulu sebelum mengerjakan PR. Tidak
peduli betapa larut malam menyelesaikan PR, saya belajar satu
ceramah Zhuan Falun. Tidak peduli betapa lelah di pagi hari, saya
memaksakan diri untuk bangun.
Sangatlah sulit pada awal mulanya. Ketika saya benar-benar tidak
bisa bangun di pagi hari, saya akan berkata pada diri sendiri,
“Abaikan rasa kantuk ini dan bangun!” Begitu kaki menginjak lantai,
saya merasa segar dan rasa kantuk pun hilang!
Setelah menyelesaikan PR, saya berpikir, “Saya sangat lelah. Saya
harus cepat tidur.” Bilamana hal ini terjadi, saya akan
mengingatkan diri sendiri, “Saya sangat ingin belajar Fa dan saya
belum melakukannya. Jika saya pergi tidur, saya akan menyia-nyiakan
hari saya. Belajar Fa adalah hal utama.” Saat mengambil buku, saya
langsung merasa segar dan akan melihat Guru tersenyum kepada saya.
Sejak itu, tidak peduli betapa larut atau betapa kantuknya, setelah
mengerjakan PR, saya akan segera menjadi segar ketika mengambil
buku Fa dan mempelajarinya.
Seiring terus berlatih, pikiran saya semakin jernih dan saya bisa
mengingat berbagai hal dengan sangat cepat. Suatu kali, guru bahasa
memberikan dua artikel kuno kepada kami untuk menghafalkannya.
Murid-murid lain berusaha keras untuk menghafalnya sementara saya
melihatnya dengan tenang dan memperhatikan sebanyak dua kali. Lalu
saya mulai mengerjakan PR matematika saya. Saya berpikir
menyelesaikan PR di sekolah dan belajar Fa pada malam hari.
Guru bahasa merasa tidak senang saat melihat saya sedang
mengerjakan PR matematika dan meminta saya untuk berdiri. Dia
berkata, “Saya meminta kamu untuk menghafal artikel. Apakah kamu
sudah melakukannya?” Saya berkata bahwa saya telah menghafalnya.
Sang guru tidak percaya dan meminta saya untuk melafalkannya
sedikit. Saya pun mulai melafalkan paragraf pertama dan ketika saya
hampir menyelesaikannya, dia berkata bahwa itu bukan paragraf yang
dia inginkan.
Lalu saya melafalkan paragraf kedua dan ketika hampir
menyelesaikan, guru kembali mengatakan bahwa itu bukanlah paragraf
yang dia inginkan. Jadi, saya melafalkan paragraf ketiga. Ketika
guru melihat saya telah melafalkan bagian awal dari artikel
tersebut, dia merasa mungkin saya tidak bisa mengingat paragraf
terakhir, jadi dia pun berkata, “Lafalkan paragraf terakhir.”
Saya bisa melafalkan paragraf terakhir dan selurus kelas memberikan
tepuk tangan serta bersorak. Guru berkata, “Kamu bagus. Kamu boleh
mengerjakan PR matematika kamu.”
Saya bisa dengan mudah memahami apa yang guru ajarkan dan bisa
menyelesaikan PR dengan sangat cepat. Hal ini membuat saya memiliki
lebih banyak waktu untuk belajar Fa. Ini saling melengkapi satu
sama lain — dengan banyak waktu belajar Fa, kebijakan saya terbuka
dan saya dengan mudah dapat memahami apa yang diajarkan
guru-guru saya. Saya memahami banyak hal begitu saya
memandangnya.
Pekerjaan sekolah menjadi sangat berat saat menjelang ujian SMA,
tetapi belajar menjadi semakin mudah bagi saya. Pada waktu yang
sama, muncul beberapa kemampuan supernormal yang membantu studi
saya dan saya dapat menyelesaikan PR lebih cepat dan memiliki waktu
untuk belajar Fa.
Pada suatu hari, ayah saya pulang rumah dan dengan senang berkata,
“Saya dengar beberapa guru mengatakan bahwa kamu adalah murid
yang paling pintar di kelas. Murid lain harus belajar dengan susah
payah sementara mudah bagi kamu. Kamu sangat berbakat!”
Sebenarnya, ada praktisi muda di kelas saya dan juga cukup
berbakat. Dia pernah menjadi anak nakal yang tidak pernah belajar.
Setelah dia berlatih Falun Gong, dia menyimak dengan perhatian di
kelas. Guru memuji dia sebagai murid yang meningkat paling cepat
dan mengalami perubahan besar. Seluruh kelas memberi tepuk tangan
kepadanya.
Menjauhi Dafa
Pada tahun 1999, saya duduk di bangku SMA dan tidak bisa sering
pergi ke tempat belajar Fa. Di rumah, orangtua saya tidak
mengizinkan saya belajar Fa dan melakukan latihan. Perlahan-lahan,
saya menjadi semakin mengendur. Ketika penganiayaan dimulai, dengan
fitnahan terhadap Dafa dan Guru yang merajalela, saya tidak tahu
apa yang sedang terjadi dan saya tidak tahu apa yang harus
dilakukan. Saya bahkan berpikir bahwa Guru mengakui ini sebagai
ujian untuk manusia dan praktisi. Pada saat itu, pikiran saya
sepenuhya sejalan dengan kekuatan lama dan banyak pemahaman saya
menyimpang dari Fa.
Perlahan-lahan, pikiran saya berubah dan tidak lagi mengikuti
prinsip Fa, tetapi saya tidak menyadarinya. Saat sedang belajar Fa,
saya tidak lagi merasakan peningkatan yang cepat seperti
sebelumnya. Orangtua menghancurkan buku-buku Dafa milik kakek dan
karena kakek diancam oleh mereka, sehingga kakek tidak berani
berbicara mengenai perihal kultivasi kepada saya. Kemudian, ketika
masuk perguruan tinggi, saya tidak bisa menghubungi kakek dan tidak
membaca artikel-artikel terbaru Guru lagi. Saya sepenuhnya dikukung
oleh kekuatan lama dan tidak menyadarinya, dan perlahan-lahan saya
merosot.
Hanya di dalam lubuk hati, saya merasakan pedih dan sangat
menyesal. Jadi, saya mulai bermain game komputer untuk menghibur
diri sendiri. Kemudian, ini menjadi tak terkendali dan
kadang-kadang saya akan duduk dan bermain game sepanjang
malam.
Pada tahun 2004, seorang praktisi membagikan DVD klarifikasi fakta
tentang rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen kepada
asrama-asrama di perguruan tinggi kami. Saya terkejut setelah
menyaksikannya – ternyata peristiwa bakar diri adalah rekayasa!
Saya tidak bisa tidur semalaman. Apa yang telah saya lakukan selama
ini! Saya benar-benar marah! Kemudian, ketika saya tertidur, di
dalam mimpi saya melihat bahwa saya sebelumnya telah menandatangi
surat persetujuan dengan beberapa makhluk surgawi di mana saya
harus melepaskan Dafa selama sepuluh tahun. Kelihatahnya sisi
mengerti saya telah ditekan karena setelah bangun, saya
perlahan-lahan melupakan semua ini sama sekali.
Setelah tamat, saya menjadi sangat sibuk bekerja dan dipaksa oleh
atasan agar belajar minum minuman keras. Pada suatu malam saya
terbangun di tengah malam dalam keadaan mabuk. Saya merintih,
“Apakah saya sungguh-sungguh ingin hidup seperti ini? Saya pernah
berkultivasi dan berlatih Falun Gong. Saya pernah menjadi seorang
yang mematut diri pada Sejati, Baik dan Sabar. Jika hidup saya
tidak dipenuhi dengan Sejati-Baik-Sabar, lebih baik saya
mati!”
Keesokan harinya, saya pergi mencari rekan praktisi yang saya
kenal. Saya akhirnya menemukan seorang praktisi yang gigih. Sekali
lagi, saya bisa membaca ceramah-ceramah Guru dan mulai berlatih
lagi.
Menerobos Gangguan Kekuatan Lama
Kultivasi adalah serius. Saat mulai berlatih lagi, orangtua
saya dengan cepat menyadari bahwa saya sedang membaca
buku-buku Dafa. Karena saya adalah seorang anak kecil, mereka
selalu mengekang saya dengan ketat dan tidak mengizinkan untuk
berlatih. Kini, Dafa sedang dianiaya dan mereka bahkan lebih takut
lagi. Khusunya ibu saya. Tekanan mental pada dirinya sangat besar
dan dia memaksa saya untuk tidak berlatih. Saya biasanya setuju,
karena saya bermaksud untuk meyakinkan dia di kemudian hari di mana
saya sedang melakukan hal benar.
Lalu, saya memberi tahu rekan praktisi apa yang terjadi dan
beberapa praktisi berpikir bahwa karena saya telah kembali
berkultivasi, mengatakan ini untuk menenangkan beliau seharusnya
tidak ada masalah. Akibatnya, setelah beberapa hari saya dianiaya.
Polisi mendobrak masuk ke dalam rumah dengan menggunakan alasan ada
buku-buku Dafa di komputer untuk menangkap saya.
Banyak pikiran manusia mulai timbul. “Saya belum menikah, bagaimana
saya bisa mencari istri di kemudian hari?” “Saya tidak bisa
melakukan pekerjaan dan orangtua saya tidak akan memahami saya…”
Tetapi pada akhirnya, saya memiliki pikiran ini, “Saya akhirnya
bisa berkultivasi lagi. Pasti ada praktisi di dalam penjara. Saya
bisa belajar Fa dan berkultivasi bersama dengan mereka.”
Ketika berpikir untuk berkultivasi, ikat pinggang saya tiba-tiba
mengencang dan rusak. Saya terkejut tetapi tiba-tiba memahami bahwa
ini menyadarkan saya. Saya akan keluar dengan aman.
Sebenarnya polisi telah lama berencana untuk menangkap saya. Ketika
saya dipenjara di pusat penahanan, saya melihat situasi sangatlah
menyeramkan. Orangtua saya takut bahwa tekanan mental akan membuat
saya sengsara jadi mereka mempercayakan seseorang untuk datang
menghiburkan saya. Saya mengatakan pada mereka bahwa saya akan
baik-baik saja dan pasti bisa keluar.
Ada seorang tahanan di pusat penahanan yang menanyakan pertanyaan
yang aneh (sebuah teka-teki) untuk mencari masalah dengan orang
lain. Banyak orang berusaha untuk mencari jawabannya selama dua
hari tetapi tidak ada yang berhasil. Salah seorang berkata agar
saya, seorang praktisi Falun Gong, untuk mencobanya. Di dalam hati,
saya meminta bantuan Guru, membantu untuk menguatkan saya untuk
membuktikan keindahan Dafa kepada mereka.
Setelah mendengar pertanyaannya, jawabannya muncul di benak saya.
Ketika saya mengucapkan jawabannya secara lantang, mereka semua
tercengang dan berkata, “Sangat hebat! Sangat hebat!” Tahanan itu
juga berkata, “Luar biasa! Saya mengagumi kamu!”
Seorang pemuda berkata dengan kencang, “Saya harus berlatih Falun
Gong setelah bebas.” Seorang pria tua yang pergi mengajukan
permohonan dan ditangkap, menggoyang lengan saya dan berkata, “Saya
percaya sama kamu. Saya ingin mengundurkan diri dari PKC. Bagaimana
saya bisa mengundurkan diri?”
Karena saya baru kembali berkultivasi, saya tidak cukup memahami
apa yang dinamakan tiga pemunduran. Maka dari itu, saya hanya
memberitahunya bahwa dia harus ingat di dalam hati bahwa dia bukan
lagi anggota PKC.
Kisah kemampuan saya untuk memecahkan teka teki pun tersebar dengan
cepat ke tahanan lain dan kebanyakan dari mereka telah merubah
pandangannya terhadap Falun Gong. Selama beberapa hari berada dalam
pusat penahanan, sepertinya saya sedang duduk di dalam
lingkaran dengan satu lapisan yang menyelimuti dan melindungi saya.
Benak saya juga kosong dan tidak memiliki pikiran buruk
apapun.
Beberapa hari kemudian, situasi berubah secara drastis karena
materi tuntutan dilaporkan kembali ke kota ditahan oleh seeseorang
dan tidak disetujui. Awalnya, tidak ada jalan untuk menyelamatkan
saya tetapi kemudian berubah di mana pimpinan perusahaan saya,
orang-orang di departemen kepolisian dan departemen pengawasan
kedisiplinan datang untuk berbicara dengan saya dan berbicara
dengan kepala kantor polisi, meminta pembebasan saya. Kepala kantor
polisi yang menjebak saya tidak bisa menahan tekanan tetapi tidak
ingin membebaskan saya. Maka dari itu, dia mengirim saya ke pusat
pencucian otak.
Ketika saya dikirim ke pusat pencucian otak, saya menjadi sangat
lelah. Orang-orang itu sangat takut, karena kerabat dan atasan
perusahaan saya sering datang untuk meminta pembebasan saya dan
saya diperbolehkan untuk kembali bekerja. Setelah itu, seorang
pemimpin dari kota datang dan mengatakan kepada orang-orang di
pencucian otak, “Kalian harus menjelaskan situasi ini dengan jelas.
Jika kalian bisa menjelaskan kejahatannya dengan jelas, hukum saja
dia. Jika kalian tidak bisa, jangan terus mempersulit dia.” Jadi,
saya pulang ke rumah pada keesokan harinya.
Akan tetapi, saya dijebak untuk menandatangani sesuatu oleh seorang
agen PKC yang bersama saya di pusat pencucian otak. Dia berbohong
kepada saya bahwa perlu tanda tangan saja dan tidak usah menulis
apapun. Akibatnya, saya masuk ke dalam perangkap dan bekerja sama
dengan kejahatan. Saya juga tanpa sadar memberi alasan kepada
kekuatan lama untuk terus menganiayai saya.
Tekanan di dimensi lain tidak mereda ketika saya pulang ke rumah.
Tekanan mental pada kakek saya sangatlah besar sekali karena saya
telah ditangkap secara ilegal. Pada awalnya, dia sangat sehat
tetapi tiba-tiba karma penyakit mulai termanifestasi. Beberapa hari
kemudian setelah saya kembali, kakek meninggal dunia.
Ketika kakek meninggal dunia, ibu mengatakan dengan diam-diam,
“Ketika orang lain meninggal dunia, mereka terbelenggu dan ditarik
oleh pencabut nyawa dari neraka. Kenapa begitu banyak makhluk
surgawi datang untuk menyambut kakek kamu ketika dia meninggal
dunia? Berlatih Falun Gong benar-benar berbeda!”
Saya ditinggal sendirian untuk menghadapi tekanan yang lebih besar.
Sanak saudara tidak memahami dan berpikir bahwa saya hanya mencari
masalah saja. Para pimpinan di perusahaan juga berpikir bahwa saya
sedang memberikan masalah kepada mereka dengan meneruskan berlatih
Falun Gong.
Saya tidak tahu bagaimana untuk menerobos lingkungan yang represif
ini, jadi dalam kondisi tertekan saya terus belajar Fa.
Perlahan-lahan, saya memahami bahwa ini bukanlah kultivasi pribadi,
dan saya teringat beberapa prinsip Fa dari kultivasi pelurusan
Fa.
Pada saat ini, kaki-tangan hitam dari kekuatan lama telah
menjangkau perusahaan saya dan mulai melakukan gangguan. Perusahaan
memanggil orangtua saya, dan mengancam serta memaksa ayah saya
untuk menuliskan “jaminan tidak berkultivasi” dengan
mengatasnamakan saya.
Ibu sangat marah terhadap pimpinan yang mengancam saya sehingga
beliau mengalami serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit.
Ketika mobil ambulans tiba, semua orang di perusahaan mengetahui
apa yang terjadi. Saya meminta Guru untuk tidak membiarkan ibu
meninggal sehingga orang-orang tidak salah paham terhadap Dafa.
Guru menyadarkan saya bahwa selama kita berjalan di jalan yang
lurus, tidak ada yang berani menyebabkan masalah dan ibu saya akan
baik-baik saja.
Ketika saya mengambil surat jaminan itu dan merobeknya, saya
tiba-tiba merasa lega. Semua medan di dimensi lain menjadi jernih
dalam sekejap. Saya tahu bahwa pengaturan yang dilakukan oleh
kekuatan lama telah dimusnahkan.
Saat pulang ke rumah, ibu sudah menunggu saya dan mengejutkan
dengan mengatakan bahwa ketika dia sedang berbaring di dalam mobil
ambulans, dia tiba-tiba terbangun dan tidak pernah merasakan begitu
energik sebelumnya. Dia keluar dan berjalan pulang ke rumah. Dia
merasa sehat dan sangat nyaman. Dia berkata, “Ini sungguh luar
biasa!”
Ayah saya masih merasa cemas bahwa atasan di termpat kerja saya
akan menyulitkan saya. Saya berkata kepada beliau bahwa kejahatan
dan kebaikan sedang berperang dan saya menggunakan kesempatan
ini untuk mengklarifikasi fakta kebenaran Dafa kepadanya. Dia
berkata dengan sangat gembira, “Kamu adalah putra yang luar biasa.
Guru kamu sangat luar biasa. Begitu banyak hal yang terjadi dalam
beberapa tahun terakhir ini, namun kamu masih bisa melewati
malapetaka dengan selamat. Guru kamu sedang melindungi kamu.”
Saya tidak tahu apakah sudah diperhitungkan dengan merobek kertas
jaminan. Jadi pada malam itu saya bertemu denga seorang kolega dan
menanyakan pendapatnya. Dia memberikan dua jempol dan
berkata, “Luar biasa. Kami tahu apa yang sedang terjadi.” Kemudian,
tidak ada kejadian apa-apa. Malahan, hal baik terjadi.
Fokus pada Penyelamatan Makhluk Hidup
Gangguan akan berkurang saat jalan yang ditempuh lurus dan
seseorang memiliki pikiran lurus yang cukup. Lingkungan belajar Fa
saya telah berubah menjadi baik dan saya memiliki lebih banyak
energi ketika melakukan tiga hal.
Suatu hari, saya pergi ke gerbang masuk sebuah desa untuk
menempelkan poster. Tiba-tiba, saya merasa takut dan segera
memancarkan pikran lurus untuk melenyapkannya. Saya menyadari bahwa
tidak peduli unsur kejahatan apapun yang eksis, saya harus
melenyapkannya karena saya datang ke sini untuk menyelamatkan
manusia. Serta merta, medannya menjadi bersih.
Ketika akan pergi setelah menempelkan poster, seorang pejalan kaki
berjalan lewat dan dia melihat kembali apa yang baru saya
tempelkan. Dia membaca dengan suara lantang, “Falun Dafa baik.” Dia
berteriak di belakang saya, “Tunggu! Apakah kamu memiliki DVD?”
Kebetulan saya memiliki DVD Shen Yun dan memberikan kepadanya. Dia
sangat senang.
Saya sering kali menaruh DVD Shen Yun di dalam mobil saya dan
membawa mobil ke berbagai tempat. Saya akan menghentikan mobil
ketika melihat orang di jalan dan memperkenalkan pertunjukan itu
kepada mereka dan memberikan DVD kepada mereka. Kadang-kadang, saya
membagikan lebih dari 200 DVD dalam satu kali perjalanan.
Suatu kali, ketika memberikan DVD Shen Yun kepada seseorang, dia
berkata, “Falun Gong bukan? Saya tidak mau.” Orang di sebelahnya
telah menonton DVD Shen Yun tahun lalu dan bertanya apakan dia
boleh memintanya. Saya menjelaskan keindahan dari materi di dalam
DVD itu. Orang tersebut pada mulanya menolak dan mendengar dengan
cermat, akhirnya dia menginginkannya tetapi malu untuk meminta.
Jadi saya memberikan satu keping kepadanya. Saya berkata,
“Lihatlah, saya berani membagikan DVD ini, kenapa kamu tidak berani
untuk menontonnya?” Dia pun tertawa sambil menerima DVD dari
saya.
Saya pergi ke sebuah kota dan begitu saya menyebutkan sedang
membagikan DVD Shen Yun, seorang pria berteriak dengan suara
kencang, “DVD Shen Yun tahun ini!” Segera, banyak orang
mengelilingi saya. Saya membagikan semua DVD dalam beberapa menit
dan mereka berharap Shen Yun segera hadir di China.
Kesimpulan
Suatu kali ketika saya sedang bermeditasi, saya melihat semua
detail dari suatu peristiwa yang terjadi saat saya masih
muda:
Sekitar tahun 1992, saya mengalami mimpi yang sama setiap
malam. Saya bermimpi terjatuh dari tempat yang sangat tinggi dan
tidak bisa melihat ujungnya. Saya terus jatuh dan jatuh. Dalam
keadaan takut, saya terbangun. Saya mengalami mimpi ini selama
beberapa hari dan di dalam mimpi-mimpi saya, saya terus menerus
jatuh dan tidak pernah mencapai tanah.
Terakhir kali saya mengalami mimpi di mana saya akhirnya jatuh ke
tanah, dan saya terbangun dengan ketakutan. Ketika saya
membangkitkan ingatan terhadap ayah saya, dia berkata, “Apakah kamu
mengalami mimpi buruk terjatuh lagi?” Saya menanyainya, “Siapa itu
Li Hongzhi, ayah? Kali ini, ketika saya jatuh ke tanah, saya
melihat seorang pria tua berjenggot putih. Dia memberi tahu saya
harus mencari seseorang bernama ‘ Li Hongzhi.’”
Kini saya memahami bahwa mimpi tersebut sedang memberi tahu saya
bahwa alam semesta tempat asal saya telah berada dalam kondisi yang
berbahaya. Jika tidak dicegah, maka akan dihancurkan. Pria tua itu
memberi tahu saya bahwa hanya dengan berani menanggung segala
resiko dan turun ke dunia manusia untuk mencari Guru, baru saya
memiliki harapan. Tetapi, saya juga bisa dihancurkan di dunia
manusia.
Pada saat itu, saya berpikir bahwa selama saya turun ke bawah, alam
semesta ini akan berlimpahan harapan! Maka dari itu, saya menutup
mata saya dan melompat ke bawah. Pria tua itu mengikuti saya untuk
memastikan saya mencari Guru. Dia memberi tahu saya harus menemukan
beliau.
Dalam kehidupan ini, saya telah dipertemukan dengan kesempatan ini.
Saya benar-benar beruntung. Ketika saya menanyakan ayah lagi
mengenai saya akan sadar dari mimpi buruk dan menanyakannya di mana
saya bisa menemukan Guru, dia berkata telah lama melupakan hal
ini.
Semua orang datang ke sini untuk mendapatkan Fa tetapi berapa
banyak orang yang tersesat di dunia manusia serta diboohongi oleh
partai jahat dan melupakan apa tujuan utama mereka datang ke sini.
Murid Dafa harus melakukan tiga hal dengan baik karena itu
merupakan sumpah kita kepada Guru sebelum datang ke sini, dan ini
juga merupakan harapan dari makhluk hidup di dunia.
(Konferensi Fa Berbagi Pengalaman China Ke-10 di situs web
Minghui.org)
Chinese version click here
English
version click here