(Minghui.org)
Saya beberapa kali mengendur di jalur kultivasi, dan gagal
melepaskan ego, tetapi berbagi pengalaman para praktisi
secara online telah mendorong saya untuk meningkat lebih tinggi.
Saya berterima kasih kepada Guru, karena telah memberikan proses
agung ini melalui berbagi pengalaman kepada kita, di mana kita
benar-benar mendapatkan manfaat dan memberikan inspirasi.
Bertahun-tahun telah berlalu, dan akhirnya saya menulis tentang
pengalaman saya sendiri, berharap ini akan menjadi laporan saya
kepada Guru. Rekan-rekan praktisi, mohon tunjukkan jika ada yang
tidak tepat.
Mengikuti Guru dan Balik
ke Asal Kembali ke Jati Diri yang Asli
Ibu saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996. Penyakit
kronisnya kemudian sembuh, menyelamatkan jiwanya. Beliau sangat
gembira karena membeli buku Zhuan Falun untuk semua orang di dalam
keluarga kami. Saya adalah seorang mahasiswa yang belajar seni film
pada saat itu dan berperan di beberapa sinetron terkenal. Saya
sepenuhnya terfokus untuk menjadi terkenal. Pengejaran ketenaran
dan kekayaan menyebabkan saya kehilangan kesempatan untuk memulai
kultivasi pada saat itu.
Penganiayaan Falun Dafa dimulai pada tahun 1999. Ibu pergi untuk
mengajukan permohonan bagi Falun Dafa, tapi ditangkap. Saya pergi
ke kantor permohonan untuk mencari tahu di mana ibu ditahan dan
meminta pembebasannya. Bilamana saya mendengar orang memfitnah
Dafa, saya mengklarifikasi fakta kepada mereka. Guru pasti telah
melihat pikiran lurus saya dan memberi kesempatan lain kepada
saya.
Ibu dipaksa meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan lebih
lanjut. Beliau kembali pada tahun 2002, dan bermimpi membujuk saya
untuk berkultivasi. Pada saat itu, saya kelelahan karena mengejar
tujuan duniawi. Apa yang telah saya peroleh tidak ada yang memberi
kebahagiaan sejati. Ketika ibu menceritakan tentang mimpinya dan
menyarankan saya untuk berlatih kultivasi, saya menangis karena
terharu. Saya sungguh-sungguh menyatakan untuk memulai kultivasi,
dan mengikuti Guru untuk kembali ke jati diri yang asli.
Melepaskan Keterikatan Ego, dan Belajar
Bersabar
Guru berkata,
“Anda semua
masih ingat, saya sering mengatakan kepada kalian sebuah ucapan,
pengikut Dafa dalam melakukan hal apa saja haruslah pertama-tama
memikirkan orang lain. Setiap kali ketika terjadi sebuah masalah,
atau muncul suatu keadaan, sekalipun sebuah masalah kecil, pikiran
pertama saya adalah memikirkan orang lain terlebih dahulu, karena
sudah menjadi kebiasaan, saya seyogianya memikirkan orang lain
terlebih dahulu.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Boston - 27
April 2002”)
Karena kehidupan nyaman dan
prestasi sebelumnya, saya menjadi arogan, mau menang sendiri, dan
egois. Begitu mulai berlatih kultivasi pada tahun 2002, saya
mengalami ujian dan menyaksikan manfaat dari peningkatan Xinxing
(watak, kualitas moral) saya.
Pada suatu kali, saya menghabiskan sepanjang hari untuk mengedit
beberapa rekaman video. Ketika hampir selesai sekitar jam 8 malam,
seorang kolega tanpa sengaja menghapus proyek saya dari server
ketika ingin memperbesar kapasitas harddisk. Dia (wanita) merasa
panik dan meminta administrator untuk membantu mengembalikannya,
tetapi mereka tidak bisa menemukan filenya. Saya sangat frustrasi
karena hasil kerja saya sepanjang hari telah hilang. Proyek ini
akan digunakan pada keesokan harinya, dan saya harus mengerjakannya
dari awal sepanjang malam. Saya berlari kembali ke kantor penuh
dengan kemarahan.
Saya ingin melayangkan keluhan, tetapi panggilan telepon pertama
saya tidak berhasil, dan panggilan telepon kedua tidak dijawab. Ini
membuat saya mempertimbangkan kembali masalah tersebut, dan saya
bertanya-tanya apakah seorang praktisi kultivasi seharusnya
mengadukan keluhan. Saya menelepon ibu, dan beliau berkata, "Mereka
tidak bermaksud melakukannya. Tidak ada yang terjadi tanpa alasan.
Bukankah ini adalah ujian untuk kamu? Lagipula, praktisi Dafa
seharusnya menjadi orang baik dalam kondisi apapun. Pikirkan
orang lain terlebih dulu." Kata-kata ibu membantu saya untuk
menenangkan diri. Saya kemudian menerima sebuah telepon dari bagian
dukungan teknis. Dia telah bekerja sepanjang hari dan baru saja
tertidur sebelum saya menelepon dia. Saya merasa kasihan karena
mengganggu tidurnya. Saya benar-benar telah mengatasi kemarahan
saya dan tidak mengeluh tentang kerugian saya.
Saya menyadari bahwa kolega saya seharusnya menjadi cemas, dan
kembali ke ruang komputer. Saat itu musim dingin, dan dia dengan
cemas mondar-mandir di ruangan yang dingin. Saya berkata, "Jangan
khawatir! Saya tahu kamu tidak bermaksud untuk menghapus proyek
saya. Saya akan mengerjakannya lagi. Ini adalah pelajaran buat saya
juga." Dia sangat tersentuh hingga menangis, dan terus menerus
berkata "maaf."
Saya masuk ke ruang komputer, dan kemudian sesuatu yang menakjubkan
terjadi. Administrator server mengatakan bahwa proyek tersebut
telah ditemukan. Tidak ada yang hilang! Semua pekerjaan saya
tertata rapi pada layar komputer. Saya sangat gembira, dan
berulang-ulang berterima kasih kepada Guru. Ini adalah pertama
kalinya saya mengalami perasaan yang baik dalam melewati ujian
Xinxing, dan merasakan bahagia telah memaafkan orang lain. Sebuah
dunia baru terbuka di depan saya. Memikirkan orang lain adalah
manifestasi dari belas kasih!
Kultivasi terus menerus membawa saya untuk melihat keindahan alam
yang lebih tinggi. Mereka yang baru mengenal saya setelah tahun
2002 berpikir bahwa saya adalah orang yang lembut hati dan pribadi
toleran yang bersedia membantu orang lain – berbeda jauh dengan
"saya" yang sebelumnya arogan dan mau menang sendiri.
Melepaskan Ego dan Menawarkan Penyelamatan Belas
Kasih
Pertama kali mencoba untuk klarifikasi fakta dengan membagikan
brosur, saya tidak tahu tentang memancarkan pikiran lurus. Dengan
hati berdebar-debar dan perasaan takut, saya membuat brosur
di tempat kerja. Kertas macet di dalam printer dan saya tidak bisa
mengeluarkannya, tidak peduli seberapa keras saya mencobanya.
Salah seorang kolega membantu saya untuk mengeluarkan kertas itu
dan melihat brosur dengan ekspresi kebingungan. Ketakutan saya
menyebabkan jantung hampir meledak. Saya sebelumnya adalah orang
yang tegas dan tidak pernah gugup ketika tampil di depan ribuan
orang. Mengapa tangan saya gemetaran sekarang? Kemudian saya
menemukan melalui belajar Fa bahwa faktor kejahatan yang
menyebabkan gangguan ini. Saya selalu merasakan tekanan berat di
dalam hati selama masa-masa itu.
Saya bertekad untuk menerobos ketakutan saya. Saya memanfaatkan
setiap kesempatan untuk klarifikasi fakta Falun Gong kepada peserta
lain di program TV ini. Awalnya saya merasa takut, tidak peduli
seberapa pelan saya mengucapkan kata "Falun Gong." Mereka yang
mendengar kata-kata ini memandang sekeliling dengan cemas. Saya
kemudian belajar bagaimana cara memancarkan pikiran lurus untuk
melenyapkan unsur-unsur jahat yang menghalangi mereka mendengar
fakta kebenaran.
Saya memeriksa penggunaan bahasa dan isi dari topik klarifikasi
fakta saya. Saya menjelaskan penganiayaan yang dialami oleh ibu
saya dan praktisi lainnya. Karena saya mengerti cara kerja di dalam
stasiun TV, banyak orang tertarik mendengar fakta kebenaran di
balik liputan TV tentang bakar diri di Lapangan Tiananmen dan
mereka memercayai saya.
Untuk mengklarifikasi fakta Falun Gong kepada lebih banyak orang,
saya sering menawarkan diri untuk berbicara kepada anak-anak dan
teman-teman dari kolega tentang peluang karir. Saya mulai dengan
berbicara tentang tujuan karir saya di industri TV, dan mengatakan
kepada mereka bagaimana stasiun TV diminta untuk membantu Partai
Komunis dan menyebarkan informasi palsu. Saya lebih lanjut
menjelaskan mengapa Partai Komunis menganiaya Falun Gong, dan watak
PKC.
Setiap pembicaraan berlangsung lebih dari dua jam dan meliputi
banyak permasalahan, termasuk kebijaksanaan hidup dan
prinsip-prinsip kultivasi aliran Buddha. Proses ini ternyata sangat
efektif. Orang-orang muda sungguh-sungguh merasa beruntung
berbicara dengan saya tentang masalah ini. Saya berterima kasih
kepada Guru karena telah memberi kesempatan dan kebijaksanaan ini
kepada saya. Bekerja keras untuk makhluk hidup dan menginspirasi
sifat ke-Buddha-an mereka adalah sukacita!
Kasus lainnya membuat saya menyadari bahwa saya mampu menawarkan
keselamatan kepada lebih banyak makhluk hidup hanya jika saya
melepaskan ego. Sebelum penerbangan dari Shanghai ke Kunming, saya
meminta Guru untuk mengatur seseorang yang mempunyai takdir
pertemuan dengan Dafa agar duduk di sebelah saya. Saya cukup pandai
berbicara dengan wanita-wanita muda, akan tetapi, seorang pria
setengah baya dengan tanda lahir besar di wajahnya duduk di samping
saya. Saya terganggu oleh tanda lahir besarnya dan merasa tidak
ingin berbicara dengannya. Saya kemudian menyadari bahwa seharusnya
tidak bersikap diskriminasi di antara makhluk hidup. Saya
memutuskan untuk berbicara dengannya, mulai memancarkan pikiran
lurus, dan meminta Guru untuk memberi kesempatan kepada saya.
Pramugari segera mulai melayani minuman, tetapi pesawat kemudian
bergoncang keras akibat turbulensi. Minuman saya tumpah pada orang
sebelah, dan saya bergegas untuk memberinya handuk serta membantu
untuk menyeka pakaiannya, kemudian secara alami memulai percakapan.
Saya mengatakan kepadanya bahwa saya bekerja di sebuah stasiun TV,
dan dia menjadi penasaran tentang pekerjaan saya.
Saya mulai memberi tahu dia bagaimana kami menerima daftar topik
setiap minggu di mana kami tidak diperbolehkan untuk melapor
ataupun menyebutnya. Ini bertujuan untuk berpropaganda dan
bagaimana orang-orang China telah ditipu oleh Partai Komunis China.
Saya menjelaskan bagaimana program TV tentang bakar diri di
Lapangan Tiananmen dan "mengepung" Komplek Zhongnanhai untuk
menghasilkan bukti palsu terhadap Falun Dafa. Dia menunjukkan minat
yang besar dan terus bertanya. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia
adalah seorang pengusaha, dan sedang menuju ke Wuxi untuk menyembah
patung Buddha besar. Saya kemudian menjelaskan perbedaan antara
ibadah, dan kultivasi di dalam aliran Buddha. Saya mengatakan
kepadanya bahwa Buddha tidak memuaskan keinginan bagi kepentingan
dan keselamatan pribadi. Kultivasi ortodoks adalah jalan terbaik
untuk diikuti.
Sebelum kami turun dari pesawat, dia berkata dengan tulus, "Terima
kasih telah bercerita tentang semua ini. Saya ditipu oleh PKC
tentang Falun Gong, sampai bertemu dengan Anda hari ini. Saya akan
berpikir tentang apa yang Anda katakan tentang Fa Buddha. Saya
belajar banyak dari Anda!" Saya berterima kasih kepada Guru dari
lubuk hati karena memberi kesempatan ini. Saya merasa pentingnya
melepaskan ego. Ketika saya menolak untuk mengikuti mentalitas
manusia pada saat-saat penting, belas kasih saya bangkit,
memungkinkan saya untuk menawarkan penyelamatan kepada makhluk
hidup.
Saya tahu bahwa saya masih banyak kekurangan. Saya memiliki
keterikatan akan kenyamanan, dan kadang-kadang gagal memanfaatkan
waktu untuk melakukan tiga hal. Keterikatan saya pada kesenangan
duniawi terus-menerus menghambar selama tahun-tahun ini. Saya
merasa sangat bahagia setiap kali mengklarifikasi fakta kepada
seseorang atau membantu dia mundur dari Partai Komunis, juga ketika
saya menyadari prinsip-prinsip Dafa, melewati ujian, membuat
kemajuan lebih lanjut dalam kultivasi, dan ketika saya merasa Guru
sedang bersama saya. Rekan-rekan praktisi, lepaskan ego dan lakukan
tiga hal dengan baik!
Chinese version click here
English
version click here