(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong Yu Ming (pria) telah menderita penganiayaan
bertahun-tahun di tangan Partai Komunis China (PKC). Dia secara
ilegal ditangkap lagi pada September 2013, dan keluarganya di China
belum bisa menghubungi dia. Pada tanggal 12 November 2013, istri Yu
dan anak perempuannya, bersama dengan praktisi Falun Gong lain dari
Bay Area, mengadakan konferensi pers dan aksi damai di depan
Konsulat China di San Francisco untuk mengekspos penganiayaan
brutal PKC terhadap Yu Ming. Para praktisi menuntut pembebasan Yu
segera.
Ma Li, istri praktisi Falun Gong
Yu Ming, dan praktisi Falun Gong yang lain memprotes penahanan PKC
atas Yu Ming dan menuntut pembebasannya di depan Konsulat China di
San Francisco 12 Nopember 2013.
Istri Yu Ming dan putrinya 14
tahun menceritakan penganiayaan yang diderita oleh
keluarganya
Istri Yu, Ma Li dan putri mereka
yang berusia empat belas tahun, mengunjungi San Francisco ketika
mereka mendengar bahwa Yu Ming diculik di China oleh Tim Keamanan
Domestik Kota Shenyang dan polisi lokal Beizhen. Yu dibawa pergi
pada 29 Agustus 2013 ketika ia mengunjungi adiknya untuk
membantunya mempersiapkan pernikahan keponakannya. Menurut polisi,
alasan penangkapan itu adalah National Games mendatang di Shenyang
dan kunjungan mendatang Kepala PKC Xi Jinping ke komunitas
perumahan Duofu di Distrik Shenhe Kota Shenyang. Yu berhasil
melarikan diri pada tanggal 30 Agustus, tapi ditangkap lagi pada
tanggal 24 September dan ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota
Shenyang. Situasinya saat ini tidak diketahui.
Menurut Ma, keluarga suaminya di Shenyang telah mencoba untuk
mengunjunginya di pusat penahanan dan pengacaranya telah mencoba
untuk bertemu dengannya enam kali. Namun, semua permintaan
kunjungan ditolak oleh pusat penahanan, dengan berbagai
dalih.
Korban Penyiksaan Bertahun-tahun
Praktisi Falun Gong Empat puluh dua tahun Yu Ming adalah pemilik
bisnis pakaian dengan lebih dari seratus karyawan. Karena ia
menjunjung tinggi kebebasan keyakinannya, ia dipenjara sebanyak
tiga kali dari tahun 2001 sampai 2009. Ia disiksa dengan berbagai
metode, termasuk dipukul, disetrum dengan tongkat listrik tegangan
tinggi, diikat ke papan tempat tidur, dijemur di terik matahari
untuk waktu yang lama, dikurung di sel isolasi, dan diikat dengan
rantai anjing.
Pada tahun 2001, Yu Ming ditahan di Kamp Kerja Paksa Tuanhe di
Beijing. Dia dilarang tidur, dipaksa untuk berdiri di bawah terik
matahari, diikat kakinya, dan dipaksa untuk melakukan kerja berat.
Ia ditangkap lagi pada bulan Oktober 2003, setelah bebas hanya
dalam waktu singkat. Dia ditahan di Kamp Kerja Paksa Tuanhe lagi
dan kemudian dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa No.1 di Distrik
Kaiping Kota Tangshan, Provinsi Hebei.
Pada bulan Maret 2006, Yu ditangkap oleh petugas keamanan dari Tim
Keamanan Nasional Beijing. Ia kemudian ditahan di Kamp Kerja Paksa
Beijing Dispatch Center. Pada tanggal 14 September 2006, Yu
dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Tuanhe lagi. Kali ini, para penjaga
menggunakan bentuk penyiksaan lain. Mereka mengikat Yu ke kursi,
mengikat lehernya, dada, tangan, dan kaki. Tahanan lainnya
ditugaskan untuk mengawasinya terus-menerus. Yu Ming mengalami dua
serangan jantung selama periode ini. Berat badannya turun dengan
cepat, dari 175 pon sampai 100 pon, dan otot-ototnya berhenti
berkembang. Dia tidak bisa lagi menjaga punggungnya lurus tanpa
bantuan, atau mengangkat lengan dan tangannya.
Pada tanggal 21 Mei 2007, Yu Ming dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa
Masanjia, tempat yang terkenal brutal menyiksa tahanan. Di sana ia
dipukuli, disetrum dengan tongkat listrik, dan digantung pada
pergelangan tangannya selama beberapa hari. Dia ditahan selama tiga
bulan di sebuah kandang besi besar, yang dirancang sedemikian rupa
sehingga dia tidak bisa berdiri atau berbaring. Para penjaga
menyetrum kemaluannya dengan tongkat listrik dan kemudian
menuangkan air dingin di atasnya. Mereka memukulinya dengan
sebatang besi sampai ia kehilangan kesadaran.
Keluarga Menjadi Trauma
Keluarga Yu juga sangat menderita di bawah penganiayaan. Ayahnya
begitu trauma dengan penganiayaan, ia meninggal pada tahun 2002.
Putrinya jarang melihat ayahnya sejak berusia dua tahun. Dia
menyaksikan kengerian anggota keluarganya diculik dan dipukuli.
Anak Yu yang berumur dua tahun tidur nyenyak dalam pelukan ayahnya
ketika polisi mendobrak masuk dan menangkap Yu. Anak kecil sangat
ketakutan saat melihat ayahnya dipukuli dan dianiaya, dan tidak
bisa berbicara selama beberapa hari. Dia masih memiliki mimpi buruk
dan menangis di malam hari.
Pada konferensi pers 12 November, Ma mengatakan pada akhir
pernyataannya, "Saya adalah orang China. Saya mencintai negara
saya. Saya tidak tertarik dengan politik atau kekuasaan politik.
Kami praktisi Falun Gong percaya bahwa kebaikan akan mendapatkan
berkah dan orang jahat akan dihukum. Selama penganiayaan Falun
Gong, rejim Jiang Zemin telah menghancurkan beribu-ribu keluarga
seperti keluarga saya. Kejahatan PKC terlalu banyak. Ia harus
dibawa ke pengadilan. Saya menyerukan agar pejabat China mengikuti
hukum langit dan kehendak rakyat, melepaskan praktisi Falun Gong
yang dipenjara. Mari kita bekerja sama untuk mengakhiri
penganiayaan ilegal terhadap orang-orang tak berdosa dan membawa
rezim Jiang ke pengadilan."
Chinese version click here
English
version click here