(Minghui.org)
Saat saya memikirkan kembali perjalanan kultivasi saya, saya
menyadari bahwa Guru telah mendukung dan menyadarkan saya di setiap
langkah saya. Kata-kata tidak bisa mengungkapkan rasa hormat saya
yang besar kepada Guru. Saya telah menuliskan pengalaman saya
diberkati oleh rahmat Guru untuk berbagi dengan rekan-rekan
praktisi.
“Pembawa Nasib
Buruk”
Saya lahir pada tahun 1946 di sebuah desa pegunungan kecil. Saya
datang ke dunia menangis, menangis begitu keras hingga saya
menjengkelkan semua orang. Ayah adalah seorang buruh kasar, dan
sering pulang kelelahan dari pekerjaan sehari-hari. Tapi tangis
saya membuat dia tidak dapat tidur di malam hari.
Sebelum saya berusia satu tahun, ayah bergabung dengan tentara dan
meninggalkan desa kami. Empat tahun kemudian, ia kehilangan
nyawanya di Provinsi Guangdong. Beberapa orang mengatakan bahwa
tangis saya penyebab kematiannya, dan kerabat mulai memanggil saya
"si pembawa sial."
Masa Kecil yang Sulit
Ketika saya masih berumur 6 tahun, saya dan ibu pindah ke rumah
ayah tiri saya. Ibu dan saya mengambil baskom air untuk ayah tiri
setiap hari untuk mencuci muka dan kakinya. Saya bertubuh kecil dan
mengalami kesulitan membawa baskom penuh ke oven. Setiap kali saya
tidak sengaja menumpahkan sedikit saja, saya akan mendapatkan
omelan dan tamparan di wajah.
Pada usia delapan tahun, saya diharapkan untuk menjaga adik saya
atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Setiap kali adik meludahkan
biskuit atau nasi yang dia tidak mau makan, ayah tiri saya akan
memerintahkan saya untuk memakannya, yang tidak akan saya lakukan.
Saya tidak akan diizinkan untuk makan sampai saya selesai melakukan
semua pekerjaan rumah yang telah diberikan. Pada saat itu, saya
sudah tahu rasa air mata.
Ibu ingin saya berperilaku baik dan mengatakan hal-hal baik tentang
ayah tiri saya di depan saudara-saudara. Ketika saya menolak untuk
mematuhi, dia akan memarahi saya "bodoh." Saya dimarahi sampai saya
berada di sekolah menengah.
Kata-Kata Bijak di Tengah Ketidakbahagiaan yang Semakin
Besar
Selama Revolusi Kebudayaan, saya ditugaskan di bagian yang sangat
terpencil di negeri ini. Di tempat kerja, saya rajin dan tidak
mengeluh. Tapi gaji saya, yang seharusnya lebih tinggi daripada
kebanyakan pekerja usia saya, adalah setengah dari orang lain.
Suami memarahi saya "bodoh." Salah satu rekan kerja berusia lebih
tua menghibur saya, mengatakan, "Nak, jadilah orang yang selalu
jujur dan berbuat benar. Penderitaan adalah berkat." Saat itu
bagaimana mungkin saya dapat mengerti kata-kata itu!
Ibu mertua, yang tinggal bersama kami, memiliki semua jenis aturan.
Di rumah, saya tidak berani berbicara terlalu banyak. Ketika saya
berusaha untuk berjalan dengan perlahan-lahan, dia mengatakan bahwa
saya tampak seperti pencuri. Ketika langkah-langkah saya sedikit
lebih keras, dia menuduh saya berusaha untuk membuatnya kaget
sampai mati. Demi dua anak saya, saya menelan semua
ketidakbahagiaan itu selama bertahun-tahun. Pada saat saya berumur
30an, saya menderita banyak jenis masalah kesehatan. Terutama, saya
memiliki penyakit jantung dan harus tidur dengan posisi duduk. Saya
punya mimpi buruk setiap kali saya berbaring untuk tidur.
Saya mengalami ini sampai tahun 1997, ketika dua anak perempuan
saya akhirnya menemukan pekerjaan dan teman hidup. Pada saat itu,
saya akhirnya bisa mengatakan bahwa saya telah memenuhi tanggung
jawab saya.
Saya Mulai Berlatih
Ibu saya sudah mulai berlatih Falun Gong, dan dia meminta saya
untuk berlatih, juga. Ibu tidak bisa membaca, jadi suatu hari dia
datang dengan buku Zhuan Falun dan menyuruh saya
membacakannya.
Saya membaca Zhuan Falun sampai ibu saya tertidur, tapi saya merasa
saya seperti telah terbangun melihat sesuatu dengan jelas. Saya
membaca seluruh isi buku itu sampai selesai menjelang fajar. Saya
mengerti bahwa latihan ini bukan latihan qigong biasa, tapi
benar-benar kultivasi. Saya menangis ketika saya menyadari hal ini.
Sambil melihat langit malam, saya benar-benar ingin berteriak,
"Sekarang saya juga dapat berkultivasi!" Saya menjadi seorang
praktisi Dafa pada bulan Februari 1997.
Guru Mendorong Saya
Ketika pertama kali mulai berlatih, gerakan saya tidak tepat.
Pernah saat melakukan latihan keempat, ketika saya membuat
lingkaran di sekitar kaki dengan tangan saya, ada sebuah busur
cahaya terang. Saya terkejut dan pada awalnya mengira itu adalah
ilusi belaka. Tapi ketika saya perlahan membuat lingkaran di
sekitar kaki saya lagi, saya melihat busur cahaya terang lagi. Saya
sangat senang, dan tahu bahwa Guru mendorong saya untuk memiliki
keyakinan yang teguh.
Ketika membuat dua kepalan tangan di belakang punggung saat latihan
keempat, saya khawatir saya tidak melakukan gerakan dengan benar,
jadi saya melirik praktisi lain. Tapi mereka semua melakukannya
berbeda-beda. Pada saat itu, Guru muncul di depan saya melakukan
gerakan itu berulang-ulang. Kemudian, dalam sekejap mata, ia
menghilang.
Sekitar 10 hari setelah mulai belajar Fa, saya pergi ke rumah
seorang rekan praktisi untuk menonton video ceramah Guru. Saya
duduk di depan televisi dan menyaksikan dengan penuh konsentrasi,
khawatir akan melewati sesuatu yang Guru katakan. Seperti semua
orang di rumah itu telah lenyap, dan saya satu-satunya orang yang
hadir. Sebelum Guru mulai berbicara tentang Tianmu (Mata Ketiga),
saya merasa otot-otot di antara alis saya menegang.
Guru berbicara tentang membersihkan buku-buku qigong lain di rumah,
jadi ketika sampai di rumah saya merobek-robek dan membakar semua
buku qigong yang saya miliki. Pada saat itu, tubuh saya penuh
dengan energi hangat, dan ketika saya membaca Zhuan Falun malam
itu, saya bisa merasakan sesuatu berputar di perut saya.
Ketika saya tidur, saya tidur dengan gelisah. Lalu saya merasakan
sensasi adanya sebuah tongkat yang besar memukul punggung saya tiga
kali. Benar-benar sakit, tetapi ketika saya menyentuh punggung
tidak berdarah. Sejak saat itu, tubuh saya selalu ringan. Orang
yang mengenal saya mengatakan bahwa saya telah berubah menjadi
orang yang sama sekali berbeda, mereka juga mengakui kebaikan
Dafa.
Melakukan Sesuatu yang Benar
Penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada tahun 1999. Saya
pergi ke Beijing pada tanggal 25 Desember tapi sebelum saya bisa
menemukan kantor permohonan, petugas berpakaian sipil menangkap
saya dan membawa saya ke kantor polisi Lapangan Tiananmen. Saya
dikawal pulang, dan ketika mobil polisi telah mencapai pinggiran
Kota Jinzhou, saya mendengar genderang perayaan dan musik
dimainkan. Namun, ketika saya melihat keluar jendela, saya hanya
melihat tanah tandus, lahan terbuka bermil-mil jauhnya dan tidak
ada seorang pun yang terlihat. Saya mengerti bahwa makhluk hidup di
dimensi lain sedang merayakan fakta bahwa saya telah melakukan hal
yang benar.
Pada musim semi 2001, saya mulai membagikan materi klarifikasi
fakta untuk pertama kalinya. Saya begitu takut serasa jantung
hampir melompat keluar dari dada. Malam itu, saya bermimpi Fashen
Guru muncul di depan saya, Fashen itu sangat tinggi dan memancarkan
cahaya ilahi. Ini memperkuat tekad saya bahwa saya telah melakukan
hal yang benar.
Pada bulan November 2001, saya ditangkap, dan rumah saya digerebek.
Sewaktu di pusat penahanan, saya dan seorang rekan praktisi
melakukan mogok makan. Pada hari kelima, bibir saya retak dan
berdarah, denyut jantung saya di atas normal, tangan saya gemetar,
dan napas dangkal. Tapi di ruang interogasi, saya tersenyum saat
saya mengklarifikasi kebenaran tentang adegan "bakar diri" di
Lapangan Tiananmen kepada polisi, yang mendengarkan dengan
seksama.
Suami, Kerabat, dan Kawan-Kawan Mengetahui bahwa Falun Dafa
Baik
Pada tahun 2004 suami saya menderita pendarahan di otak, yang
membutuhkan operasi. Dia koma selama empat hari. Personil ICU
berkata kepada saya, "Adik ipar Anda mencari seorang peramal, yang
mengatakan bahwa karena Anda berlatih Falun Gong, dia akan sadar,
karena dia punya nasib baik dari Anda."
Suami saya sadar keesokan harinya, pada saat itu kakak ipar (yang
bukan praktisi) segera memberitahu dia untuk mengatakan, "Falun
Dafa Hao (Falun Dafa baik)." Ketika rekan-rekannya berkunjung, dia
akan menyapa mereka dengan, "Falun Dafa Hao."
Suami saya dirawat di rumah sakit selama 40 hari, dan selama dua
minggu pertama saya hanya tidur satu hingga dua jam setiap malam.
Saya harus berdiri atau berjalan saat belajar Fa, saya tidak bisa
duduk, karena saya akan langsung tertidur jika duduk. Saya
merasakan ketika saya semakin sibuk, semakin cepat Falun di tubuh
saya berputar. Jadi setiap kali saya memasang dupa untuk Guru, saya
akan mengatakan, "Terima kasih, Guru!" Setiap kali saya merasa
Falun berputar cepat saya juga akan mengatakan, "Terima kasih,
Guru!"
Saya membagikan brosur informasi dan bercerita tentang Dafa kepada
pasien lain di bangsal. Hasilnya dua pasien sakit berat
terselamatkan. Seorang kerabat dari salah satu pasien itu adalah
seorang pria tinggi tegap, bersujud kepada saya di depan bangsal
penuh pasien dan kerabat mereka. Saya buru-buru menghentikannya dan
berkata, "Tidak perlu berterima kasih pada saya, Anda harus
berterima kasih kepada Guru saya dan berterima kasih kepada Falun
Dafa. Dapatkan buku Zhuan Falun untuk kerabat Anda pelajari, dan ia
akan pulih lebih cepat."
Selama waktu itu, ketika tetangga melihat betapa sibuknya saya
setiap hari, mereka berkata, “Falun Gong memang benar-benar baik.
Perempuan itu sungguh cakap, bahkan orang muda tidak dapat
dibandingkan dengannya.”
Pada saat itu, mimpi saya adalah seperti apa yang Guru jelaskan:
Saya seakan mengambang saat berjalan, dan dari mengambang menjadi
terbang. Saya pernah melihat beberapa bidadari. Awalnya saya pikir
mereka adalah lukisan dinding, saya mengulurkan tangan untuk
menyentuh mereka. Tiba-tiba mereka tersenyum pada saya, yang
mengejutkan saya.
Belajar Fa
Pada tahun 2007 beberapa rekan praktisi ditangkap, dan pencetakan
Mingguan Minghui untuk sementara berhenti. Rekan-rekan praktisi
menyuruh saya untuk istirahat sementara, dan mereka mengatakan
kepada saya untuk menahan diri untuk pergi ke rumah praktisi
lain.
Itu adalah waktu yang ideal bagi saya untuk belajar Fa dengan
tenang. Saya menghafal Fa dan menyalin ceramah. Ketenangannya
begitu besar sehingga bahkan suara dari televisi dan lingkungan
sekitar menghilang. Semua yang tersisa adalah buku di depan saya,
buku catatan, tulisan tangan saya, dan kesadaran saya yang
menghafal Fa Guru. Guru berkata "Haruslah banyak membaca buku,
banyak membaca buku,..." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika
Serikat Barat") Belajar Fa adalah sukacita yang tidak dapat
dijelaskan.
Bertanggung Jawab Terhadap Fa
Untuk jangka waktu tertentu, saya membantu rekan-rekan praktisi
mengubah huruf dalam buku Dafa. Pada awalnya, huruf yang disisipkan
kotor dan tidak bisa dilihat dengan jelas. Jadi saya harus
menemukan huruf yang sama dalam salinan Mingguan Minghui dan
memotongnya lalu menempelkannya di atas huruf yang kotor. Dan saya
harus memastikan bahwa huruf yang kotor itu benar-benar tidak
terlihat. Saya harus melakukan ini pada hampir 300 huruf. Butuh
waktu yang sangat lama, dan saya bekerja sampai punggung dan badan
saya sakit.
Untuk mengejar ketertinggalan dalam belajar Fa, saya belajar tiga
ceramah dari Zhuan Falun setiap hari. Tapi penglihatan saya buram,
jadi saya selalu berusaha menatapnya sekuat mungkin untuk
menyelesaikan tiga ceramah per hari. Sebuah keajaiban kemudian
terjadi - halaman dalam edisi lama Zhuan Falun saya menjadi putih
kembali, dan huruf-hurufnya berubah menjadi besar dan jelas, bahkan
mereka bersinar terang.
Pernah, saya menghabiskan sore dengan mendistribusikan materi ke
rumah-rumah di sebuah desa. Malam itu, seperti biasa, saya membantu
rekan-rekan praktisi membetulkan huruf dalam Zhuan Falun mereka.
Tanpa menghilangkan sebuah huruf pun, saya belajar, membaca keras,
dan menyalin kata-kata di bawah cahaya lampu, memerlukan sedikit
usaha.
Tiba-tiba, saya melihat ada cahaya terang datang dari bawah tangan
saya yang memegang buku terbuka. Saya mengangkat tangan dan menatap
telapak tangan saya, tapi tidak ada apa pun di atasnya. Ketika saya
meletakkan tangan saya di atas buku lagi, saya melihat cahaya
terang lagi. Saya sangat senang dan tercerahkan dengan fakta bahwa,
selama saya berjalan di jalan yang benar berdasarkan Fa, Guru akan
membimbing saya berjalan dengan baik.
Rahmat Guru
Seluruh keluarga kami tidak akan pernah melupakan rahmat Guru,
terutama selama insiden mengejutkan yang belum berani saya
bicarakan selama bertahun-tahun. Itu terjadi pada tahun 2003,
ketika China dilanda wabah SARS.
Putri kedua saya baru saja mendapat pekerjaan di Beijing, tetapi 10
hari kemudian, karena wabah itu, sekolah yang mempekerjakan
dia mengumumkan istirahat panjang. Semua siswa pulang untuk
menghindari tertular.
Pada saat itu, saya tidak menyadari betapa buruknya wabah itu, jadi
pada saat itu saya meminta anak saya untuk mencari pekerjaan
sambilan untuk sementara waktu. Dia tidak berhasil dan pulang dua
hari kemudian. Dia telah merasa tidak sehat di Beijing, namun,
karena dia tidak mengalami demam, dia berhasil melewati pos
pemeriksaan suhu badan saat naik dan turun kereta.
Ketika sampai di rumah, ia berbaring dan tidak bergerak. Saya pikir
dia kelelahan karena mencari pekerjaan dan menempuh perjalanan,
tapi setelah satu hari, saya menemukan ia pingsan dan tidak bisa
dibangunkan. Dia tidak bisa minum dan mulutnya berbusa, semua itu
adalah gejala SARS.
Saat saya berdiri di samping putri saya, saya berkata dalam hati
kepada Guru, "Guru, biarkan virus itu terkurung di rumah saya, dan
ijinkan keluarga kami yang menanggungnya. Tolong jangan biarkan
penyakit ini menular kepada orang lain. Distrik kami belum ada yang
terkena kasus SARS. Jika dia dikirim ke rumah sakit, dia tidak akan
kembali, dan juga akan menyebabkan lebih banyak masalah bagi semua
orang yang berhubungan dengannya. Biarkan keluarga kami yang
menanggung beban ini!"
Saya mengusap busa putih dari mulutnya dengan tisu, dan melemparkan
tisu ke dalam tungku. Ayahnya tidur di rumah lain untuk menghindari
tertular, saya tinggal di sisinya. Setelah tiga hari dan tiga malam
yang mencekam, akhirnya dia membuka matanya dan berbicara lemah
kepada saya.
Segera setelah itu, ia menderita sakit gigi tapi tidak berani untuk
pergi ke rumah sakit. Beberapa hari kemudian dia menderita fistula
anal yang memerlukan operasi. Kurang dari 24 jam setelah operasi
dia pergi ke toilet di rumah sakit, tiba-tiba ia berteriak, "Bu,
saya tidak tahan lagi. Cepat!" Dan kemudian ia jatuh pingsan. Saya
menangkapnya saat ia jatuh.
Saat itu tengah malam, dan saya tidak bisa memanggil dokter karena
takut membangunkan pasien lain. Saya harus memancarkan pikiran
lurus diam-diam: "Singkirkan semua kejahatan, setan busuk, dan
tangan hitam yang menggunakan keterikatan saya terhadap keluarga
untuk mengintimidasi saya!" Saya memanggil nama putri saya dan
berkata, "Ikutlah dengan Ibu!"
Dengan susah payah, saya setengah menyeret dan setengah
menggendongnya ke tempat tidur dan kemudian pergi untuk memanggil
dokter. Wajah putri saya pucat pasi. Dia akhirnya terbangun setelah
waktu yang lama. Menangis, dan berkata, "Bu, saya mengerti
sekarang. Saya berhasil dua kali lolos dari kematian karena Anda
berlatih Falun Dafa."
Sebelum kembali ke Beijing, putri saya membantu saya memasang
spanduk dan membagikan materi, meskipun dia belum sepenuhnya sembuh
dari operasi. Pada tanggal 13 Mei tahun 2009 (Hari Falun Dafa
Sedunia) dia menemani saya ke gerbang Tiananmen untuk memancarkan
pikiran lurus, membantu saya memenuhi keinginan yang telah lama
saya miliki.
Bahkan sekarang, ketika orang bertanya putri saya tentang kesehatan
orangtuanya, dia mengatakan kepada mereka bahwa kesehatan ibunya
sangat baik karena dia berlatih Falun Gong, ayahnya juga memperoleh
manfaat darinya dan hidupnya telah diperpanjang. Dengan demikian,
dia bisa bekerja jauh dari rumah tanpa khawatir.
Dia juga memperlakukan dirinya sesuai prinsip Fa yang tertuang
dalam Zhuan Falun dalam kehidupannya sehari-hari. Setiap tahun dia
pulang membawa buah untuk melakukan penghormatan kepada Guru, dan
kadang-kadang dia akan menelepon saya dan berkata, "Tadi malam saya
bermimpi buruk, tapi Guru datang menyelamatkan saya lagi." Dia
mengatakan, "Falun Dafa Hao" kemanapun dia pergi. Bagaimana kita
bisa tidak berterima kasih kepada Guru atas belas kasihNya dan atas
usahaNya menyelamatkan kita?
Chinese version click here
English
version click here