(Minghui.org)
Mungkin sudah direncanakan sejak lama bahwa saya akan memainkan
peran sebagai guru dalam hidup ini. Saya memiliki hubungan yang
ditakdirkan dengan anak-anak, jadi saya mengalami banyak kejadian
sambil membantu Guru meluruskan Fa dan menyelamatkan makhluk
hidup.
Menyingkirkan Ideologi
Partai, Mengubah Prilaku
Saya mengambil jurusan bahasa China. Dalam beberapa dekade
terakhir, kebudayaan tradisional China dikritik sebagai "racun" dan
diserang oleh pemerintah China. Saya diajari propaganda Partai
komunis dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hanya beberapa
puisi kuno yang tetap dipertahankan dalam buku kurikulum dan
diinterpretasikan dengan ideologi Partai. Karena nilai ujian
menentukan nasib seseorang, esai harus sesuai dengan jawaban yang
diharapkan. Inti dari kebudayaan China tradisional perlahan-lahan
lenyap.
Untuk sementara waktu, saya berada di bawah tekanan dan tidak tahu
bagaimana mengajar para murid. Saya tahu akan membahayakan
anak-anak jika saya mengajar seperti seorang guru pada umumnya di
China. Namun, jika saya mengajar mereka berdasarkan Dafa,
murid-murid saya tidak akan bisa melalui ujian negara. Suatu kali
saat saya belajar Fa, Fa Guru tiba-tiba muncul: misi saya adalah
menyelamatkan makhluk hidup, memberi tahu orang-orang tentang Dewa,
mengajarkan mereka tentang Fa sehingga dapat diselamatkan.
Dengan inspirasi dari Guru dan kebijaksanaan yang saya dapatkan
dari Dafa, saya secara bertahap belajar memanfaatkan materi
pelajaran secara fleksibel. Kecuali untuk pengetahuan dasar siswa,
budaya China tradisional dan kandungan dari Fa dapat dimasukkan ke
dalam pelajaran kelas, yang juga merupakan materi paling disukai
anak-anak. Membaca buku, menulis esai dan jurnal menjadi cara
terbaik bagi kami untuk berkomunikasi. Saya melihat interaksi
sebagai kesempatan untuk memperbaiki ideologi mereka yang telah
menyimpang serta menanamkan benih Fa ke dalam pikiran anak-anak.
Selama bekerja di kelas, saya memancarkan pikiran lurus terhadap
anak-anak - menggunakan kekuatan Dafa untuk membuka pikiran dan
membangkitkan watak asli mereka.
Guru berkata:
"Pada
partikel udara, batu, kayu, tanah, besi baja, tubuh manusia dan
segala materi, semua mengandung karakter Zhen, Shan, Ren ini.
Dahulu dikatakan ada lima elemen yang membentuk segala benda dan
segala makhluk alam semesta, itu pun mengandung karakter Zhen,
Shan, Ren semacam ini." (Zhuan Falun)
Ketika saya mengajar dengan cara
ini untuk sementara waktu, murid-murid saya umumnya mulai percaya
pada keberadaan Dewa, Buddha, dan menerima konsep takdir,
reinkarnasi, karma, baik dan jahat, ganjaran, dan lain-lain.
Beberapa siswa mengatakan kepada saya dengan tenang: "Guru,
Yuanshen saya pernah meninggalkan tubuh saya sebelumnya, pengalaman
pergi ke dimensi lain sangat menakjubkan!" "Saya memiliki kemampuan
supernormal meramal!" Ketika Dafa membuka pikiran mereka, beberapa
siswa menjelaskan dalam jurnal mereka: "Guru adalah seorang peri
yang tengah terbang di langit."
Saya ditangkap sebelum mereka lulus, tapi anak-anak memiliki sikap
yang benar dan tahu fakta penganiayaan. Saya bertemu mereka lagi
beberapa tahun kemudian, dan sangat mudah untuk meyakinkan mereka
agar mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Komunis China (PKC)
dan organisasi afiliasinya.
Saya tidak diijinkan kembali mengajar ke sekolah setelah saya
dibebaskan dari penjara, dengan demikian, saya mengajari
anak-anak di luar kelas. Mengajar di rumah adalah yang paling
nyaman. Buku referensi berada di rak dalam jangkauan, dan kami
mampu menjelajah di internet untuk penelitian topik, seperti
bagaimana Dewa telah menciptakan dunia, bagaimana orang-orang kuno
mengultivasi diri sendiri, bagaimana makhluk bereinkarnasi dan
bagaimana ramalan terbukti.
Kami meneliti informasi mengenai makanan tradisional, pakaian,
lukisan, puisi, arsitektur, dan banyak lagi, serta bagaimana mereka
diberikan oleh Langit. Ketika murid-murid saya telah memperoleh
sejumlah besar pengetahuan tentang budaya tradisional dari berbagai
saluran, mentalitas mereka mulai berubah. Ateisme, teori Darwin
(manusia adalah evolusi dari kera) dan paham materialisme mulai
memudar dan lenyap dari pikiran mereka.
Saya memilih dan mengatur materi yang saya ingin ajarkan, kemudian
dicetak dan diberikan pada murid-murid. Salah satu siswa saya,
seorang anak kecil, sangat piawai di kelasnya. Gurunya bertanya
dari mana ia mendapat ide-ide dan pengetahuannya. Dia menjawab
bahwa ia belajar itu dari seorang laki-laki seusai sekolah dan
menunjukkan kepada guru itu lembar cetakan yang saya buat.
Setelah itu, gurunya memintanya membawa cetakan saya setiap hari
Senin dan membicarakan isinya di kelasnya. Dengan demikian, teman
sekelas anak itu memperoleh manfaat juga. Oleh karena itu, saya
lebih serius mempersiapkan pelajaran. Suatu Minggu, anak kecil itu
mengatakan kepada saya bahwa topik minggu ini di kelas biologi
adalah teori Darwin, dan ia telah memberikan contoh budaya
prasejarah yang ia dengar dari saya. Kelas menjadi hidup ketika
siswa lain memberi contoh untuk mendukung budaya prasejarah. Pada
akhirnya, para siswa menunjukkan bahwa teori evolusi adalah salah
dan gurunya setuju.
Ketika saya mengajar, saya berbicara tentang Buddhisme,
Konfusianisme, Taoisme dan Dewa-Dewa, dan siswa segera tersentuh
oleh esensi dari budaya China - memiliki keyakinan terhadap Dewa
dan metode kultivasi. Dengan jenis informasi seperti ini, pikiran
para siswa berkembang dan mereka menjadi sangat tertarik. Saya
mengundang orang tua mereka untuk mendengarkan kelas saya bersama
anak-anaknya. Mereka menemukan topik tersebut menyegarkan dan lebih
serius membuat catatan daripada anak-anaknya.
Setelah ‘Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis’ dan
‘Mencerai-beraikan Budaya Partai’ diterbitkan, saya memasukkan ke
dalam materi mengajar saya. Saya terus-menerus membuat
perbandingan: Dewa menciptakan umat manusia dan menghargai mereka,
PKC melakukan pembunuhan. Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme
mengajarkan orang untuk kembali ke diri sejati mereka, teori PKC
menentang kemanusiaan dan mengubah orang menjadi jahat. Buddhisme
dan Taoisme memiliki kekuatan dan kebijaksanaan tak terbatas, ilmu
pengetahuan modern tidak hanya berpandangan sempit dan dangkal,
juga mencemarkan alam kita. Sejati-Baik-Sabar meningkatkan
spiritual dan standar moralitas manusia, doktrin komunis tentang
"perjuangan kelas" menuntun manusia menjadi putus asa. Perbandingan
ini membantu siswa dan orang tua dengan mudah membedakan yang baik
dari yang jahat, benar dan salah, dengan demikian, mentalitasnya
yang terdistorsi diperbaiki. Setelah itu, mereka benar-benar
memiliki pemahaman positif tentang Dafa dan secara alami mundur
dari organisasi PKC.
Setelah DVD Shen Yun tersedia, saya mengajar siswa untuk menghargai
seni dan kami menonton DVD selama pelajaran. Saya meminjamkan DVD
untuk siswa SMP serta SMU, dan mereka sungguh menontonnya di rumah.
Selama kelas berikutnya saya memberi mereka pertanyaan: Apakah
kalian sudah menontonnya? Apakah kalian mengerti? Apa yang kalian
pelajari darinya?” Hanya demikian, beberapa anak sudah hidup sesuai
dengan kriteria Fa. Beberapa dari mereka meminjam Zhuan Falun dari
saya, dan setelah membacanya, mereka mendekap buku di dadanya dan
sungguh-sungguh berkata: "Guru Li Hongzhi, Anda Guru saya!"
Lu Ping (bukan nama asli untuk melindungi dirinya) adalah siswa
saya ketika saya mengajar di sekolah. Untuk membantunya masuk ke
SMU yang baik, orang tuanya menyembah banyak kuil dan membawa
beberapa roh jahat. Mereka kemudian mencari solusi, tetapi hasilnya
bahkan lebih buruk. Roh-roh jahat mengikuti Lu Ping. Lampu jalanan
akan menakutkannya ketika dia berjalan di malam hari dan ia melihat
bayangan. Dia sangat takut dan orang tuanya tidak mampu berbuat
apa-apa.
Ibu Lu Ping datang kepada saya suatu hari dan mengatakan kepada
saya tentang situasinya. Mereka telah mencoba segalanya. Nenek Lu
Ping berlatih Falun Gong dan mengatakan kepada ibu Lu Ping untuk
berbicara dengan saya. Saya berkata: “Saya tidak bisa membantu
Anda, hanya Guru yang bisa.” Saya mengatakan padanya untuk membuang
apa saja yang mereka dapatkan dari orang-orang, termasuk dekorasi.
Saya kemudian pergi ke rumahnya dan membiarkan Lu Ping membaca
bagian tentang "Futi" di buku Zhuan Falun.
Lu Ping membaca dua paragraf pertama dan mengeluh sakit kepala yang
tak tertahankan. Saya mengatakan padanya untuk terus membaca. Dia
membaca dua paragraf lagi, dan kepalanya sakit lagi. Dia terus
membaca sampai bagian akhir. Lalu ia berdiri dan berkata penuh
semangat: "Saya baik-baik saja!" Semangat telah muncul dan matanya
bahkan tampak berbeda. Dia memegang Zhuan Falun dan ingin
menyelesaikan membacanya, sambil berkata, "Saya seorang praktisi
Xiulian sejak sekarang." Lu Ping kemudian mengatakan kepada saya
bahwa dia mengatakan kepada teman-teman sekelasnya bahwa Dafa baik
dan mengkritik ateisme. Dia selalu menang pembicaraan jika
seseorang dengan pemahaman yang salah menantang dia. Saya percaya
Dafa telah memberinya kekuatan dan pikiran lurus. Anak ini akhirnya
masuk ke perguruan tinggi, lulus sekolah, dan sekarang mengajar di
sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat. Dia mendapat
penghargaan warga kehormatan di komunitasnya.
Suatu malam, saya mendapat telepon dari orang tua dari keluarga
yang dulu tinggal di lantai bawah. Sang ibu ingin saya berbicara
dengan anaknya. Ketika di dalam mobil, dia mengatakan
masalah-masalahnya. Dia ingin anaknya belajar lebih keras sehingga
dia terus-menerus mengingatkan anaknya untuk mengerjakan tugas
sekolahnya. Namun, sang anak tidak mendengarkannya dan kesal, jadi
keduanya sering berdebat. Suaminya tidak ingin tinggal di rumah dan
tidak pulang sampai tengah malam. Pasangan ini mulai konflik dan
tampaknya ada pertikaian terus menerus di rumah.
Saya berbicara dengan putranya tentang Sejati-Baik-Sabar,
mengatakan kepadanya kisah-kisah bakti, agar memikirkan ibunya, dan
menghormati orang tuanya, yang merupakan cerminan dari kebaikannya.
Saya juga berbicara dengan ibunya tentang Sejati-Baik-Sabar, dan
menekankan agar menggunakan cara orang-orang kuno untuk
mendisiplinkan anak-anak mereka. Saya menyarankan kepadanya untuk
mencari seorang penulis kaligrafi yang baik dan memintanya
menuliskan kata "sabar". Kemudian, kata "sabar" dipasang pada pintu
kamar anaknya, dan semua orang bercermin pada diri mereka sendiri
setiap saat. Sepuluh hari kemudian, dia menelepon saya dan berkata:
"Guru, itu berhasil! Ketika saya melihat kata 'sabar ' - sebelum
saya memasuki ruangan anak saya, hati saya menjadi tenang, dan anak
saya tidak merasa terusik lagi. Rumah tangga kami damai dan suami
saya berhenti pergi keluar pada malam hari."
Saat saya ditahan di kamp kerja paksa, para penjaga membawa
anak-anaknya kepada saya untuk belajar usai sekolah. Saya merasa
kasihan pada anak-anak ini. Orang tua mereka adalah "alat pemukul"
PKC dan mereka menerima propaganda PKC di sekolah. Anak-anak
bertanya-tanya mengapa saya ditahan. Saya mengatakan kepada mereka
karena saya berlatih Falun Dafa dan karena partai komunis
menganiaya Falun Gong dan praktisinya. Dafa memberikan kebaikan
pada anak-anak ini, dan mereka mengatakan kepada orang tua mereka
agar membebaskan saya.
Suatu kali, seorang anak terkejut melihat saya: "Guru, saya tahu
Anda!" Itu aneh, jadi saya bertanya di mana dan kapan dia telah
melihat saya. "Di TV, saluran pendidikan, Anda mengajarkan
pelajaran!", jawabnya. Saya bertanya, "Kapan itu?" Dia berkata,
"Sekarang, sedang disiarkan sekarang!" Saya tidak tahu apakah harus
tertawa atau menangis. Apa yang dia rujuk adalah rangkaian
pelajaran yang pernah saya rekam untuk saluran televisi pendidikan.
Saluran televisi pendidikan masih sering menyiarkannya sementara
saya dianiaya di kamp kerja paksa.
Secara alami, saya menjelaskan kepada anak-anak fakta penganiayaan
dan menjawab pertanyaan mereka selama pelajaran kami. Salah seorang
siswa mengatakan kepada ibunya: "Ibu, biarkan guru kami pulang, dia
harus mengajar kami di kelas." Selama liburan, anak-anak
mengirimkan buah dan kue-kue untuk saya, dan mengatakan kepada para
penjaga untuk mengawasinya sehingga tidak ada orang lain yang akan
menyentuhnya. Saya berharap anak-anak akan menjaga sifat baik
mereka.
Fa Memberi Saya Kebijaksanaan untuk Menyelamatkan Makhluk
Hidup
Ketika saya mengklarifikasi fakta kepada orang-orang saat
pelajaran, keterikatan terhadap rasa takut muncul. Saya mengajar di
rumah, tapi petugas dari kantor polisi dan komite lingkungan
terus-menerus mengganggu saya. Saya harus melepaskan rasa takut
saya sedikit demi sedikit.
Ketika saya baru saja mulai mengajar di rumah, saya mengobrol
dengan siswa baru dan orang tuanya selama pertemuan pertama kami.
Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta tentang
penganiayaan, dan mengatakan kepada mereka bahwa saya sedang
dianiaya karena berlatih Falun Gong. Sebagian besar siswa tinggal
di kelas saya.
Suatu kali, seorang ibu datang ke kelas saya dengan anaknya. Itu
terjadi karena ayah anak ini adalah kepala bagian pelayanan medis
di pusat penahanan di mana saya ditahan. Saya mengatakan kepada
mereka untuk tidak menganiaya praktisi Dafa dan memperlakukan
mereka dengan baik. Orang tua lain bekerja di Divisi Keamanan
Domestik. Dia mendengarkan saya dengan tulus. Saya bertanya:
"Dapatkah Anda memahami saya?" Dia berkata: "Saya bisa memahami
Anda dari sudut pandang pribadi saya, tetapi terkait pekerjaan ...
" Dia menggeleng. Meskipun saya tidak mendapat kesulitan apa pun
karena saya berbicara tentang Falun Gong dengan mereka, dua
keluarga ini tidak menyekolahkan anaknya di kelas saya. Saya
berpikir, bagaimana saya bisa menyelamatkan mereka jika mereka
tidak datang!
Belakangan saya mengubah pendekatan saya. Saya pertama-tama
memberikan mereka pelajaran, dan secara bertahap berbicara tentang
penganiayaan. Selama masing-masing pelajaran, saya sengaja berfokus
pada perubahan konsep, menyingkap kebohongan, mengajarkan cara
berpikir, dan lain-lain. Saya tetap fleksibel dan membuat
penyesuaian berdasarkan keadaan masing-masing individu.
Tidaklah mudah berbicara tentang penganiayaan ketika saya harus
mengajar kelas di luar rumah, karena saya tidak mengenal anak-anak
atau orang tua mereka dengan baik. Saya harus mencari cara. Saya
kadang-kadang tiba lebih awal dan meninggalkan pamflet klarifikasi
fakta tentang Falun Gong di luar gerbang, lorong dan ruang kelas di
mana siswa bisa melihatnya. Saya kemudian menggunakan pikiran lurus
saya untuk memberi tahu mereka: temukan mereka, bacalah, dan
teruskan ke orang lain!
Anak-anak mendengarkan saya! Mereka membawanya ke kelas, mereka
membacanya keras-keras sehingga orang lain bisa mendengarnya.
Karena saya meninggalkan pamflet dengan isi yang berbeda, mereka
berbagi versi yang berbeda dengan orang lain. Setelah itu, mereka
memiliki diskusi yang hidup. Saya menambahkan beberapa kata di
tengah pembicaraan mereka. Saya menambahkan beberapa poin lagi
selama pelajaran, dan berbicara menyeluruh tentang budaya China
warisan Dewa, dan mengekspos penganiayaan, yang merupakan bagian
alami dari itu. Saya mengatakan kepada siswa untuk menyimpan
pamflet, memberikannya kepada guru dan orang tua mereka, dan jika
ada sesuatu yang mereka masih tidak mengerti, mereka bisa tanya
saya lagi. Satu set pamflet memiliki dampak yang demikian
besar.
Salah satu kelas saya hanya memiliki sepuluh sesi pelajaran, jadi
saya harus menggunakan waktu saya dengan bijaksana untuk menyiapkan
bahan apa yang saya butuhkan untuk memberi tahu tentang
penganiayaan. Beberapa siswa memahami cukup baik dan mundur dari
organisasi PKC. Saya bertanya-tanya apa yang harus saya katakan di
sesi terakhir? Saya tiba-tiba teringat cara Guru memberikan
ceramah, karena itu saya menerapkan tanya jawab. Saya mengundang
siswa untuk mengajukan pertanyaan, sambil memancarkan pikiran
lurus, dan anak-anak bertanya segala sesuatu yang saya ingin mereka
tanyakan: “Apakah benar-benar ada Dewa? Bagaimana dengan pria yang
membakar dirinya di Lapangan Tiananmen? Apakah Falun Gong dilatih
di negara-negara lain?” Hal ini berlangsung selama dua jam. Mereka
terus bertanya, dan akhirnya semua siswa mengundurkan diri dari
organisasi PKC.
Di kelas enam mengajar subjek "Ideologi dan Moralitas", sebuah
gambar Liu Siying ditampilkan, di mana ia terbungkus perban dan
tengah diwawancarai. Sejak insiden "bakar diri" ini terungkap
sebagai rekayasa, edisi baru telah mengubah gambar. Warna pembalut
diubah agar sama dengan kulit Liu Siying, dan lengannya tampak tak
wajar. Seseorang bisa langsung tahu bahwa gambar telah diubah. Saya
menunjukkan kepada siswa saya dua edisi buku dan membiarkan mereka
membandingkan. Para siswa melihat langsung dan menyatakan:
"Bukankah mereka menipu kita sedemikian bodohnya? Bakar diri di
Lapangan Tiananmen direkayasa! Apa kita ditipu lagi dengan
ini?"
Saya telah menceritakan kepada murid-murid kisah masa kecil saya
berkali-kali: Ketika saya masih muda, saya memakai syal merah dan
bersumpah pada Hari Anak, karena "anak-anak di Taiwan kelaparan
sampai mati di jalanan seperti gadis kecil di Little Match Girl.
Saya akan menyelamatkan anak-anak Taiwan setelah saya dewasa."
Murid-murid saya menertawakan kebodohan saya karena mereka tahu
bahwa anak-anak di Taiwan tidak kelaparan dan ini adalah sebuah
dusta.
Salah satu dari mereka berkata: "Guru, Anda tertipu! Anda terlalu
naif!" Saya berkata: "Kalian seperti saya ketika saya masih muda.
Kalian juga ditipu, lebih jauh lagi, orang-orang yang menipu saya
juga adalah orang-orang yang menyesatkan kalian." Mereka ingin
tahu: "Siapa itu?" Ini membuka dialog dan kami berbicara tentang
nama-nama terkenal, serta peristiwa sejarah, seperti Revolusi
Kebudayaan, Pembantaian mahasiswa di Tiananmen pada tahun 1989,
rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen (untuk menyudutkan Falun
Gong) dan banyak lagi. Ketika fakta kebenaran dipresentasikan
kepada orang-orang, mereka secara alami akan memilih dengan
baik.
Makhluk Hidup yang Telah Terselamatkan Memancarkan
Cahaya
Untuk menjangkau lebih banyak siswa, saya menggunakan pendekatan
surat untuk beberapa waktu. Saya menemukan banyak alamat guru,
dosen dan mahasiswa, dari TK sampai perguruan tinggi, yang dicetak
pada daftar kontak dan publikasi sekolah. Saya terutama memfokuskan
pada guru dan daerah pedesaan, pesisir serta daerah minoritas,
termasuk lokasi yang memiliki sangat sedikit praktisi Dafa. Saya
mencoba yang terbaik untuk mengirimkan surat ke sekolah-sekolah.
Sebuah surat bisa membuka percakapan yang hidup di ruang kelas.
Saya menambahkan catatan di bagian belakang surat-surat yang
menyatakan "mohon teruskan ke para guru di departemen xxx". Dengan
cara ini, guru-guru di seluruh departemen mempelajari seluruh isi
surat itu.
Ketika saya menulis surat-surat itu, saya menggunakan amplop yang
berbeda dan menulisnya dengan pena yang berbeda, saya juga
menggunakan perangko yang berbeda. Saya juga memilih secara acak
provinsi dan kota dengan cara demikian, serta mengirimkan tujuh
atau delapan surat yang berbeda pada kotak surat yang sama.
Saya bisa mengirimkan hingga 80 surat per hari. Selama masa
penganiayaan yang paling intens, banyak kotak surat di jalanan
diturunkan, dan saya harus berjalan sangat jauh untuk menemukan
kotak pos. Di kantor pos, petugas polisi berpakaian sipil menjaga
kotak surat. Ketika saya berjalan ke kotak surat dan memasukkan
surat-surat saya, polisi tidak pernah melihat saya melakukannya.
Saya melihat kebodohan petugas dan ketakutan mereka demikian
konyol. Saya mengirimkan surat-surat ini dengan hati yang murni,
dan banyak penerima mengakui surat saya.
Suatu kali, putri saya menulis surat kepada seorang pejabat tingkat
atas di universitas yang ia ikuti. Dia lupa untuk merubah tulisan
tangannya, dan ditemukan oleh personil kantor sekolah. Putri saya
dipanggil ke kantor dan diinterogasi. Dia mulai mengklarifikasi
fakta tentang Falun Gong kepada gurunya di kantor. Kemudian dia
mulai menangis dan berkata: "Guru, saya melakukan ini untuk
kebaikan Anda." Gurunya tersentuh dan memeluknya. Dia mengingatkan
putri saya agar berhati-hati dan meredam kejadian ini.
Saya punya sebuah pikiran: Barangkali makhluk hidup yang telah
diselamatkan memancarkan cahaya! Siswa yang memahami fakta
kebenaran tentang penganiayaan membawa teman-teman sekelas mereka
kepada saya dan mengatakan kepada mereka: "Dengar, dengarkan guru
ini dan terima ide-idenya." Orang tua sangat berterima kasih karena
anaknya telah berubah menjadi lebih baik, tapi mengeluh kepada saya
tentang masalah perkawinannya. Saya menjawab bahwa Dafa mengajarkan
orang untuk bersikap baik satu sama lain dan berbicara tentang
konsep orang-orang kuno tentang pernikahan. Dia merasa lebih baik
setelah itu dan hatinya lebih terbuka. Dia juga mundur dari
organisasi PKC.
Siswa saya sebelumnya mengirim anaknya ke kelas saya setelah
mempelajari fakta kebenaran. Dia juga membuang segala sesuatu di
rumahnya yang kacau balau.
Orang tua lainnya pernah berlatih Falun Gong, tapi dia berhenti
ketika penganiayaan dimulai pada tahun 1999. Saya berbicara dengan
dia dari sudut yang berbeda setiap kali, dan dia membawa anaknya ke
kelas. Dia setuju dengan fakta kebenaran, tetapi tidak percaya
bahwa Guru berada di dunia ini untuk menyelamatkan orang. Saya
berpikir: Guru, tolong sadarkan dia, agar dia memperoleh
mimpi.
Benar saja, dia menelepon saya dan mengatakan dia bermimpi, tapi
dia tidak bisa memberi tahu saya tentang hal itu di telepon. Dia
mengunjungi saya pada hari Sabtu dan tidak sabar untuk menceritakan
mimpinya: Dia melihat alam semesta dan galaksi gelap. Tiba-tiba
setitik cahaya muncul dari jauh. Datang lebih dekat dan semakin
dekat, kemudian ia melihat Guru duduk di atas bunga lotus dan
terbang ke arahnya. Dia mengatakan itu begitu nyata! Dia
benar-benar percaya sekarang.
Ini adalah tahun ke-15 dari pelurusan Fa Guru, dan banyak yang
telah berubah! Saya ingat pada awal penganiayaan, saya berjalan ke
lantai atas gedung sekolah kami selama istirahat dan melihat ke
bawah. Taman kanak-kanak penuh dengan anak-anak yang telah
dikelabui, diracuni dan dihancurkan (dengan propaganda kejahatan).
Namun, saya tahu tidak mampu menyelamatkan banyak orang. Ada
ratusan juta anak-anak di China, bagaimana saya bisa menyelamatkan
mereka semua? Saya menangis diam-diam, tapi berhasil melewati!
Dengan belas kasih Guru dan upaya tak kenal lelah dari para
pengikut, makhluk jahat sedang dimusnahkan dan makhluk hidup sedang
terbangun dan tersadarkan.
Saya berterima kasih kepada Guru! Ini adalah cerita tentang
murid-murid saya dan diri saya, dan mereka akan memiliki masa depan
yang baik.
Saya berterima kasih kepada Guru besar kita atas nama semua
anak-anak!
Chinese version click here
English
version click here