(Minghui.org)
Sun Ying, 78 tahun dari Kota Yingkou Provinsi Liaoning, telah
sembuh dari kanker stadium akhir 14 tahun yang lalu karena berlatih
Falun Gong. Namun di dalam masa penganiayaan terhadap Falun Gong
selama 14 tahun, dia telah ditangkap 15 kali dan dijatuhi hukuman
ilegal dua kali, karena dia tidak mau berhenti berlatih. Selama
sembilan tahun disiksa dalam penjara, tubuh dan jiwanya menjadi
rusak berat, dan tidak lama setelah dibebaskan penglihatan di kedua
matanya hilang.
Di bawah ini laporan pengalaman
penganiayaan yang diderita Sun.
Kanker Stadium Akhir Lenyap
Nama saya Sun Ying, berumur 78 tahun, dari Bayuquan, Kota Yingkou,
Provinsi Liaoning. Saya mulai berlatih Falun Gong pada bulan
Januari 1999, dan sebelum itu saya menderita kanker dubur, yang
telah dioperasi pada tahun 1996. Setelah operasi itu saya tidak
dapat mengendalikan kaki kiri, dan bagian kanan otak saya. Saya
makan banyak obat dan dirawat oleh banyak dokter, tetap tidak
sembuh. Di kala itu saya sudah berada di ambang kematian.
Namun tiga hari setelah menonton video ceramah 9-hari Guru Li
Hongzhi, saya berhenti minum obat dan secara ajaib kanker saya
lenyap, —semua penyakit saya hilang. Pada waktu itu saya berumur 64
tahun, namun saya merasa seperti masih muda dan dapat berjalan
dengan sangat cepat. Dafa-lah yang memberi saya kehidupan yang
ke-dua. Saya merasa beruntung dapat belajar Dafa dalam masa
kehidupan saya.
Sejak saat itu saya percaya sampai ke lubuk hati kepada Guru dan
Dafa. Saya mematut diri sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dulu saya
sering berselisih dengan suami, tetapi setelah belajar dari
buku-buku Dafa, saya dapat melayani dia dengan baik, —lebih-lebih
lagi seluruh keluarga menjadi harmonis. Melihat suasana ini,
anak-anak saya sangat gembira dan mendukung kultivasi saya. Satu
demi satu, sedikitnya ada 10 orang dari penghuni di rumah saya
menjadi praktisi Falun Gong.
Penggeledahan Rumah dan Penahanan
Partai Komunis China (PKC) mulai melakukan penganiayaan yang
irasional terhadap Dafa dan para praktisi Dafa pada 20 Juli 1999.
Waktu itu saya tinggal di Yangzhangzi, Kota Lingyuan, Provinsi
Liaoning, beberapa orang angota keluarga saya bekerja di Pabrik
Kimia Xiangdong di Lingyuan. Saya dan anak perempuan saya, ditemani
dua orang teman praktisi pada 2 Oktober pergi ke Beijing untuk
mengajukan permohonan keadilan bagi Guru dan Dafa. Ketika kami
berempat tinggal di hotel di Lingyuan datang empat orang petugas
keamanan dari Pabrik Kimia Xiangdong menangkap kami.
Tiga hari setibanya di rumah, kami para praktisi sekali lagi pergi
ke Beijing untuk mengajukan permohonan. Tetapi kami ditangkap oleh
polisi dari Kantor Kepolisian Dongbeiwang. Distrik Haidian, Kota
Beijing pada 19 Oktober, keesokan harinya petugas keamanan dari
Pabrik Kimia Xiangdong membawa kami ke Lingyuan, ditahan di rumah
pengawasan. Beberapa hari kemudian, saya dibawa ke Pusat Penahanan
Lingyuan, dan ditahan selama beberapa hari. Anak perempuan saya,
Zhang Yueying, dibawa ke fasilitas koreksi Chaoyang dan kemudian ke
Kamp Kerja Paksa Masanjia untuk dianiaya.
Di bulan November 1999 saya pergi ke Beijing untuk berbicara bagi
Dafa lagi. Saya membentangkan spanduk yang bertuliskan “Falun Dafa
baik” di lapangan Tiananmen dan meneriakkan “Falun Dafa baik.”
Polisi yang berada di lapangan menangkap saya dan membawa saya ke
Kantor Polisi Tiananmen. Ada praktisi lain yang ke sana untuk
mengajukan permohonan, juga ditangkap
Polisi di Kantor itu menanyai saya: “Untuk apa Anda ke sini? Anda
berasal dari mana?” Kami tidak memberikan jawaban. Polisi
menggunakan cara standar untuk mengetahui alamat saya, lalu pada
sore itu mereka mengunci saya di sebuah sel yang kecil. Keesokan
harinya polisi dari Lingyuan membawa saya ke Kantor Perhubungan
Kota Lingyuan di Beijing. Setelah satu hari oleh petugas keamanan
dari Pabrik Kimia Xiangdong, saya dibawa balik ke Pusat Penahanan
Lingyuan, dan disekap selama dua minggu sebelum dibebaskan.
Setelah saya berada di rumah, para petugas keamanan dai Pabrik
Kimia Xiangdong, termasuk diantaranya Guohua sering mengganggu saya
dan mendobrak masuk rumah saya siang maupun di malam hari, menyita
buku-buku Dafa dan foto Guru. Mereka mendobrak masuk rumah saya
sekitar 15 kali dan menyekap saya di Pusat Penahanan Lingyuan 6
kali, yang keseluruhannya berlangsung sekitar 6 bulan.
Dipenjara Ilegal karena Mengklarifikasi
Fakta
Pada 11 September 2001 saya dan beberapa orang praktisi ditangkap
oleh petugas keamanan dari Pabrik Kimia Xiangdong waktu sedang
membagi-bagikan bahan klarifikasi fakta Dafa. Keesokan harinya
dalam keadaan terborgol kami dibawa ke Rumah Penahanan Lingyuan. Di
sana ada puluhan praktisi, dan kami dipaksa menonton video yang
memfitnah Dafa sambil dijaga polisi yang berdiri dengan membawa
tongkat listrik. Setelah satu bulan saya dibawa ke Pusat Penahanan
Lingyuan dan ditahan selama satu tahun.
Saya dan sembilan praktisi lainnya dengan paksa dibawa ke Penjara
Dabei di Kota Shenyang di sekitar bulan Juni 2002. Kami berdua
diterima, sedangkan lainnya ditolak oleh penjara. Setelah disekap
dalam sel sempit semalaman, kami dibebaskan.
Namun kami diambil lagi dengan paksa dan dibawa ke Penjara Dabei
pada bulan Agustus. Empat orang praktisi senior termasuk saya
dibebaskan. Kami dibawa lagi ke Penjara Dabei pada bulan November
dan saya dihukum empat tahun oleh Pengadilan Tingkat Kota Lingyuan.
Keluarga saya didenda 400 yuan. Penguasa mendatangi rumah saya
berkali-kali menuntut pembayaran denda, tetapi keluarga saya
menolak memberikan uang.
Karena saya dipenjara, suami dan anak-anak saya sangat terpukul.
Suami yang telah berusia 70 tahun terkena stroke akibat terlalu
khawatir. Juga tak ada yang merawat cucu laki-laki saya yang
berumur 7 tahun, keluarga saya menjadi berantakan.
Selama tiga tahun menjadi penghuni Penjara Dabei saya dipaksa
melakukan pekerjaan yang kotor dan pekerjaan yang berat. Saya
menjahit pakaian, membuat kain pel, dan barang-barang ekspor.
Setiap hari saya harus bekerja selama 13 jam. Para praktisi juga
diharuskan membaca buku-buku yang memfitnah Dafa, jika kami
menolak, narapidana kriminal yang membacakan kepada kami. Kami
harus membuat laporan mengenai pikiran kami. Ketika saya menolak,
mereka menggunakan berbagai macam cara untuk memaksa saya menulis.
Saya lalu menulis ungkapan-ungkapan yang membuktikan kebenaran
Dafa.
Mereka memaksa kami menonton video yang memfitnah Dafa, tetapi saya
tidak melihatnya atau mendengarkan. Kadang-kadang mereka membawa
saya ke kantor dan ditanyai, “Apakah kamu akan berubah?” Saya
jawab: “Tidak.” Mereka lalu membujuk dengan menawarkan pengurangan
masa hukuman. Saya jawab, “Jika saya harus ‘berubah’ untuk
mendapatkan keringanan, lebih baik saya tolak.”
Setelah empat tahun dipenjara dengan tidak sah, akhirnya saya
dibebaskan pada 11 September 2005.
Hukuman Ilegal Lagi, Siksaan Lagi, dan Buta
Total
Keluarga saya pindah tempat tinggal ke Distrik Bayuquan, Kota
Yingkou, Provinsi Liaoning pada bulan Desember 2006.
Kepala Divisi Keamanan Domestik Bayuquan, Wang Hongqui memimpin
enam polisi mendobrak rumah saya pada 15 Juni 2008. Mereka menyita
buku-buku Dafa, CD, dan bahan klarifikasi. Mereka juga menangkap
anak perempuan saya Zhang Guiying, dan suaminya Zhang Xiao
(keduanya bukan praktisi). Mereka ditahan di Rumah Penahanan
Bayuquan selama 15 hari.
Setelah 15 hari saya pergi ke pusat penahanan dengan teman praktisi
Yu Zhihong untuk menjemput mereka. Namun penguasa menolak
melepaskan anak perempuan dan menantu saya, dan mengatakan hanya
petugas yang membawa mereka yang dapat memberi izin pembebasan.
Jadi kami pergi ke Divisi Keamanan Domestik menuntut pembebasan
mereka. Namun setelah sampai di sana polisi malah menahan kami.
Mereka membawa Yu Zhihong ke rumahnya dan menyita buku-buku Dafa
dia, lalu menyekapnya selama lima hari di Pusat Penahanan Bayuquan.
Kemudian saya juga di bawa ke Pusat Penahanan Bayuquan.
Ketika saya memasuki pusat penahanan para sipir menggeledah saya
dan menemukan tiga buku Dafa. Sipir Li Shouwei (pria) memukul
kepala saya dengan buku itu dengan keras hingga saya jatuh
tersungkur. Lalu dia menendang kaki kanan saya, mengakibatkan memar
berwarna biru lebam. Selama dua minggu berikutnya sulit untuk
berjalan.
Saya disekap dalam pusat penahanan itu selama tujuh bulan, dan
keluarga tidak boleh berkunjung, juga tidak boleh mendapat
informasi keadaan saya. Akhirnya pada 23 Desember 2008 para sipir
memberi tahukan bahwa saya secara rahasia telah dijatuhi hukuman
lima tahun penahanan.
Saya dibawa ke bangsal Pertama Tim Penderita Cacat dan Manula dari
Area Penjara No. 11, Penjara Wanita Provinsi Liaoning pada 11
Februari 2009, di tempat itu saya mengalami berbagai macam
penyiksaan selama lima tahun. Penyiksaan itu diantarnaya: dipaksa
“berubah,” dicegah tidur, dipaksa berdiri dalam jangka waktu
panjang, diawasi dengan ketat, dipukuli, dimaki-maki dan disumpahi,
dipaksa melakukan kerja kasar. Semua praktisi diharuskan bekerja
sebagai budak selama 13 jam per hari, yang kebanyakan membuat kain
pel.
Peragaan penyiksaan: diikat di
ranjang
Beberapa orang praktisi dipaksa
bekerja keras di siang hari dan dikunci dalam sel sempit di malam
hari, di sana mereka diborgol ke ranjang dan tidak boleh tidur.
Sangat biasa bagi para sipir untuk mengunci praktisi di sel
tersendiri, memukuli dan menyiksa praktisi sepanjang malam.
Beberapa praktisi ada yang lepas giginya atau patah lengannya
setelah menolak “berubah.” Sering penguasa menyiksa para praktisi
dengan dingin yang ekstrim, dengan membuka jendela sel waktu
bulan-bulan terdingin di musim dingin, dan praktisi hanya
diperbolehkan memakai pakaian tipis.
Para sipir menuangkan air dingin pada para praktisi, memukulinya
dengan tongkat kayu, menusuk mereka dengan tusuk gigi, dan untuk
yang mogok makan disuap paksa. Beberapa praktisi ada yang disiksa
terus menerus selama sebulan di rumah sakit dengan dicekok paksa
secara brutal.
Setiap saat selama lima tahun dipenjara, batin dan tubuh saya dalam
tekanan yang berat —rasa pedih itu tak dapat diucapkan dengan
kata-kata.
Pada 29 Juni 2013 akhirnya saya dibebaskan pada umur 78 tahun,
setelah dipenjara lima tahun. Akibat dari kerja paksa di penjara
yang begitu lama, maupun penyiksaan yang sangat menyakitkan,
tiba-tiba saja pada bulan Oktober saya kehilangan penglihatan pada
kedua mata saya. Sekarang saya hanya bisa tergantung pada anak
perempuan saya untuk merawat saya.
Chinese version click here
English
version click here