Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pengambilan Organ Secara Paksa adalah Fokus Utama di Negara-negara Nordic

21 Des. 2013

(Minghui.org) Masalah pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong yang masih hidup di China baru-baru ini mendapat perhatian sangat besar di negara-negara Nordic. Meskipun cuaca dingin, tapi kemarahan tetap membara – sebagian dari politikus, media, profesional medis, dan yang lainnya memberikan suara mereka, menentang pembunuhan orang dengan mengambil organ mereka. Di samping memberikan perhatian untuk kejahatan ini, berbagai grup bi-partisan (disokong 2 partai politik) memutar otak untuk memberikan beraneka solusi untuk mengakhiri kejahatan ini.

Pembuat Undang-Undang Swedia Mendiskusikan Solusi untuk Mengakhiri Pengambilan Organ Secara Paksa

Lebih dari 20 anggota parlemen Swedia menghadiri forum yang memfokuskan tentang kejahatan Partai Komunis China (PKC) yang mengambil organ secara paksa dari para praktisi Falun Gong, sebuah latihan kultivasi yang sangat damai di bawah penganiayaan yang sangat kejam di tangan rezim tersebut. Forum pada tanggal 20 November ini disponsori oleh 10 anggota parlemen dari semua partai di koalisi pemerintahan saat ini dan semua partai yang tergabung dari oposisi koalisi sebelumnya.

Para anggota parlemen yang hadir mengekspresikan tekad mereka untuk membantu menghentikan kejahatan pengambilan organ di China. Membangun hukum yang sesuai di Swedia untuk mencegah “turis transplantasi” adalah salah satu solusi yang diajukan ketika sesi diskusi setelah forum selesai.

Anggota parlemen Petra Lindberg, Ketua Asosiasi Pendukung Hak Asasi Manusia untuk Orang China di Swedia, berkata bahwa masyarakat international sudah menyatakan “Tidak akan pernah lagi” setelah Holocaust (Pembunuhan masal pada perang dunia ke 2 oleh Nazi di Jerman). Tapi sangat disayangkan, pembunuhan masal ditargetkan kepada para praktisi Falun Gong telah terjadi selama 14 tahun di China. Beliau dipanggil oleh Parlemen Swedia (Riksdag = Dewan Perwakilan Rakyat) untuk membuat undang-undang untuk membantu menghentikan kejahatan ini.

Anggota parlemen Annelie Enochson dari Partai Demokrasi Kristen berkata kepada media, “Hal itu sangat sulit untuk dipercaya bagi orang Barat, tapi hal itu telah terjadi. Sangat memalukan.” Ia berkata bahwa masyarakat Barat, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Swedia, seharusnya berbicara untuk para korban, yang tidak mempunyai hak berbicara untuk diri mereka di negara mereka sendiri.

Anggota parlemen Anna Steele dari Partai Liberal merasa bahwa akhir dari kejahatan pengambilan organ adalah sesuatu yang harus ia kerjakan. Ia sangat sedih tentang situasi di China, dan beliau berharap untuk bisa bekerja dengan anggota parlemen lain untuk memodifikasi undang-undang Swedia untuk membantu masalah ini.

Anggota parlemen Elisabeth Bjornsdotter Rahm dari Partai Moderate mengekspresikan bahwa pembuat undang-undang perlu memprakarsai proses untuk membuat perubahan, walaupun hal ini akan memakan waktu yang lama. Ia percaya bahwa forum ini adalah awal yang baik. Dia menyarankan lebih banyak forum dan undang-undang baru untuk meraih tujuan utama membuat dampak dan akhirnya bisa mengakhiri kejahatan pengambilan organ.

Pembicara dalam forum itu termasuk diantaranya David Kilgour, mantan diplomat Kanada, Petra Lindberg, Ketua Pendukung Hak Asasi Manusia di China, Man Yan Ng, Pengurus Hak Asasi Masyarakat International, Dan Alfjorden, wakil dari Asosiasi Falun Dafa Swedia, dan Li Huige, dokter medis dari Jerman. Para pembicara menunjukkan bukti dari pengambilan organ secara paksa dari para praktisi Falun Gong yang masih hidup di bawah penganiayaan di China.

Pengambilan Organ di Garis Terdepan Swedia

Svenska Dagbladet (Koran Harian Swedia) mempublikasikan laporan dari masalah pengambilan organ

Svenska Dagbladet (Koran Harian Swedia), sebuah koran pagi utama yang didistribusikan ke seluruh negeri, mempublikasikan laporan mendalam tentang pengambilan organ di China pada 20 November.

Artikel tersebut menjelaskan bahwa operasi transplantasi organ adalah industri dengan pendapatan yang besar di China. Sebagian besar organ berasal dari para praktisi Falun Gong, dan juga Orang-orang Kristen, Orang-orang Tibet, dan Orang-Orang Uighur – Grup yang dianiaya dengan kejam oleh rezim China.

Koran ini mengutip ucapan Ng mengenai informasi tentang pasar gelap China. Sebuah jantung bernilai satu juta Kronor Swedia ($152,000 USD, 1,8 Milyar rupiah). Hanya butuh satu sampai tiga minggu untuk menemukan organ yang sesuai untuk transplantasi di China, sementara di negara lain butuh sebulan atau bahkan setahun. Hanya ada satu penjelasan yang paling masuk akal untuk waktu tunggu yang sangat singkat adalah tersedianya bank organ hidup yang sangat banyak jumlahnya dan orang-orang dibunuh untuk diambil organnya.

Pada tanggal 23 November, Koran Harian Swedia mempublikasikan laporan susulan berjudul “Pembuat Undang-Undang untuk Melarang Turis Organ di China.”

Anggota parlemen Carin Runeson berkata kepada wartawan bahwa fakta-fakta yang diungkapkan di dalam forum sangat mengerikan. Ia berkata bahwa pembuat undang-undang harus menyelesaikan masalah ini. “Kami akan memberitahu orang-orang dalam setiap pertemuan dan dalam kesempatan lain tentang apa yang kami pelajari dalam forum,” kata Runeson. Ia menambahkan bahwa ia akan mencoba untuk mengambil tindakan sebelum pemilihan pada musim gugur berikutnya. “Apa yang penting bagi saya adalah mengambil tindakan, daripada duduk di sana dan mendengarkan,” ia berkata.

Artikel itu juga mengutip anggota parlemen Maria Lundqvist-Brimster yang mengindikasi bahwa dia percaya Spanyol mempunyai undang-undang yang baik tentang operasi transplatasi organ internasional, yang sebaiknya diikuti oleh Swedia.

“Sangat jelas sekali bahwa penjualan organ ilegal di Spanyol adalah melanggar hukum, tapi di Swedia hal ini sangat ambigu (tidak pasti),” dia berkata. “Kami tidak tahu berapa banyak warga Swedia yang telah terlibat dalam transplantasi organ ilegal di China. Saya akan menyelidiki hal ini.”

Profesional Medis Menentang Pengambilan Organ

Banyak dari profesional medis menandatangani petisi DAFOH (Dokter Menentang Pengambilan Organ Secara Paksa) untuk PBB dan menyuarakan dengan kuat menentang kejahatan pengambilan organ pada acara “Hari Dokter” (Lægedage) di Denmark.

“Saya menentang penjualan organ ini,” kata Dr. Rosedy. Ia berkata bahwa meskipun undang-undang Denmark melarang dokter untuk merujuk pasien mereka ke negara di mana mereka bisa mendapatkan transplantasi organ dari sumber yang tidak jelas, pasien turis organ bisa mendapatkan perawatan medis yang sama dengan pasien yang lain setelah kembali ke Denmark. Ia mengidentifikasi ini adalah area untuk perbaikan di undang-undang medis Denmark.

Seorang dokter, setelah mengetahui tentang kejahatan pengambilan organ di China, berkata, “Ini adalah berita yang paling penting yang saya dengar di acara ini.” Banyak dokter menginginkan untuk melakukan lebih banyak lagi daripada hanya menandatangani petisi. Dia bertanya berulang kali, “Apa lagi yang bisa kami lakukan untuk Anda?”

Mantan kepala asosiasi transplantasi organ di Denmark mendengar tentang kejahatan pengambilan organ secara paksa di China. Ia menandatangani petisi DAFOH dan berkata bahwa dia sudah mengetahui tentang transplantasi organ ilegal yang terjadi di China. Ia memberikan nama dan kontak dari organisasi utama transplantasi organ di Denmark dan memberikan ijin kepada praktisi Falun Gong untuk menggunakan namanya untuk menghubungi mereka.





Profesional Medis menandatangani petisi DAFOH untuk PBB untuk membantu menghentikan pengambilan orang secara paksa di China

“Hari Dokter” adalah acara besar untuk para pelaku kesehatan profesional di Denmark. Acara ini diselenggarakan tahunan selama seminggu penuh, diselenggarakan secara bersama-sama oleh Organisasi Praktisi Medis Denmark (Praktiserende Lægers Organisation, PLO) dan Praktisi Umum Perguruan Tinggi Denmark (Dansk Selskab for Almen Medicin, DSAM). Acara ini menyediakan informasi dan pelatihan untuk profesional medis.

Rakyat Nordic Mendukung Penghentian Pengambilan Organ Secara Paksa

Praktisi Falun Gong yang menggelar pengumpulan tanda tangan di negara Nordic lainnya, juga mendapat banyak dukungan, termasuk di Swedia dan Finlandia.



Warga dan turis di Swedia menandatangani petisi DAFOH untuk mendukung Falun Gong di Mynttorget Plaza, lokasi turis terkenal di Stockholm






Warga Finlandia menandatangani petisi DAFOH untuk PBB untuk membantu menghentikan kejahatan pengambilan organ di China di Rovaniemi, Finlandia. Orang-orang sangat tersentuh dengan semangat para praktisi, dan berterima kasih kepada mereka untuk memberikan informasi tentang penganiayaan kepada publik dalam cuaca buruk seperti itu

Artikel tekait dalam bahasa mandarin:
http://www.minghui.org/mh/articles/2013/11/25/瑞典政要媒体聚焦中共活摘器官-283134.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2013/11/17/中共活摘器官罪行震惊丹麦医学界-282788.html

Chinese version click here
English version click here