(Minghui.org)
Kamp Kerja Paksa Masanjia adalah tempat penganiayaan jahat yang
telah digunakan oleh Partai Komunis China (PKC) untuk menganiaya
praktisi Falun Gong selama 14 tahun terakhir. Sistem kerja paksa
PKC kini menghadapi pembubaran. Kejadian di Kamp Kerja Paksa
Masanjia selama paruh kedua tahun 2012 adalah kegilaan terakhir
sebelum pembubaran.
Penjaga di Masanjia sekali lagi
mengintensifkan penganiayaan mereka terhadap praktisi Falun Gong
pada September 2012. Mereka mengerahkan berbagai cara untuk mencuci
otak orang-orang yang tetap teguh pada keyakinan mereka, menyatakan
bahwa semua orang harus "berubah."
Berikut ini adalah sebagian daftar metode kejam mereka yang
digunakan dalam usaha memaksa praktisi melepaskan keyakinan
mereka: Hukuman dengan berdiri atau jongkok selama berjam-jam,
menggantung dengan borgol, peregangan, sengatan listrik, cekok
paksa makan, menampar dan menendang, menutup kepala seseorang
dengan kantong plastik, pemukulan brutal, pelarangan tidur,
pelarangan penggunaan toilet, tidak mengijinkan kunjungan keluarga,
cuci otak, pemaksaan makan obat yang tidak diketahui, dan menahan
makanan.
Siksaan yang digunakan untuk
menganiaya praktisi Falun Gong
Praktisi tidak diberikan makanan
dan air yang layak. Hanya diberikan bakpau jagung yang keras setiap
kali makan, dan sering mengandung pasir dan kotoran tikus. Selain
itu, banyak praktisi merasa pusing, lemah, dan bingung setelah
makan makanan tersebut, yang menunjukkan bahwa obat-obatan atau
racun telah ditambahkan ke dalam makanan tersebut.
Praktisi Falun Gong tidak diperbolehkan membeli makanan. Jika
seorang praktisi terluka akibat penyiksaan, para penjaga
menggunakan uang praktisi untuk membeli obat-obatan, tanpa izin,
dan kemudian memaksa praktisi minum obat.
Berikut ini adalah rincian singkat tentang penganiayaan yang
dialami oleh beberapa praktisi yang ditahan di Kamp Kerja Paksa
Masanjia.
1. Song Ailin dari Kota Dalian
“Bagaimanapun Juga Kamu Harus ‘Berubah’”
Song Ailian (wanita) dikirim ke Masanjia pada bulan Oktober 2004.
Dia mengalami bentuk kelainan tulang punggung yang parah
akibat pemukulan yang diderita di sana.
Suatu hari, Song meminta bertemu dengan orang yang bertanggung
jawab, untuk meminta pembebasan tanpa syarat. Penjaga Zhang Huan
mengatakan, "Tidak ada yang bertanggung jawab. Anda tidak diizinkan
untuk bertemu dengan kepala kamp kerja paksa." Song mencoba
menasehati Zhang Huan karena ikut serta dalam penganiayaan, tapi ia
mengabaikan nasihat baiknya dan terus berpartisipasi dalam
kejahatan terhadap praktisi.
Song dibawa ke sebuah ruangan yang digunakan untuk menyiksa
praktisi suatu hari pada akhir September 2012. Dia dipaksa jongkok
untuk jangka waktu yang panjang. Para penjaga menempatkan sebuah
surat kabar yang memfitnah Falun Gong di kakinya, bersama dengan
foto pendiri Falun Gong.
Penjaga Zhang Huan mengancamnya, "Bagaimanapun juga kamu harus
'berubah.' Jika tidak, kamu tidak akan diizinkan keluar dari
ruangan ini." Song menjawab, "Saya mengikuti prinsip
Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak bersalah."
Kepala Dibenturkan ke Tembok
Peragaan penyiksaan: Menjambak
rambut serta membenturkan kepala ke tembok
Song menolak untuk melepaskan
keyakinannya. Akhirnya, para penjaga menjambak rambutnya dan
membenturkan kepalanya ke dinding. Penjaga Ma Jishan menginjak kaki
Song dengan sepatu kulit dan menyeretnya keliling
berputar-putar.
Mereka menendangnya lebih dari 20 kali. Penjaga Zhang Xuerong juga
menginjak kepalanya.
Peragaan penyiksaan:
Peregangan
Para penjaga juga menyiksa Song
"peregangan," di mana tangannya diborgol ke tempat tidur sambil
membungkuk, membuat ia tidak mampu berdiri atau jongkok.
Ditutup dengan kantong plastik
Peragaan penyiksaan: Kantong
plastik menutup kepala praktisi Falun Gong
Para penjaga di Masanjia sering
menyiksa praktisi dengan kantong plastik untuk disarungkan ke
kepala mereka. Para praktisi mengalami kesulitan bernapas dan
merasa seolah-olah mereka sedang tercekik.
Penjaga Zhang Xiurong, Zhang Lei dan Zhang Jun menyarungkan kantong
plastik ke kepala Song. Setelah beberapa saat, Zhang Lei berseru,
"Lihat! Wajahnya berubah ungu!" Song tetap menolak untuk menyerah.
Akhirnya, kantong dilepaskan dari kepalanya.
2. Sun Yun dari Kota Dalian
Dicekok Obat Yang Tidak Diketahui Jenisnya
Sun Yun (wanita) adalah akuntan bersertifikat. Sebelum dia mulai
berlatih Falun Gong, dia menderita hipertiroidisme berat dan
penyakit jantung. Setelah berlatih, ia terbebas dari penyakit
ini.
Dia dilaporkan ke polisi karena mendistribusikan DVD Shen Yun
Performing Arts pada tahun 2008, dan dijatuhi hukuman 18 bulan
kerja paksa. Sun dipukuli di wajah setelah menolak untuk menjadi
budak di Masanjia. Para penjaga juga menyetrumnya dengan tongkat
listrik dalam upaya untuk memaksa dia bekerja.
Peragaan penyiksaan: Di belenggu
dan di gantung
Sun terus melakukan latihan Falun
Gong dan menolak untuk berpartisipasi dalam kerja paksa. Akibatnya,
pada setiap kesempatan dia sering diborgol dan digantung pada
pergelangan tangannya.
Ketika dia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan, ia
secara brutal di cekoki makanan. Diberi makan obat yang tidak
diketahui jenisnya, menyebabkan kehilangan memori, mati rasa,
pusing, dan muntah.
Disetrum Dengan Tongkat Listrik
Peragaan penyiksaan: Sengatan
Listrik
Ketika Sun mengekspos
penganiayaan yang dia alami, para penjaga panik dan berusaha
membalas dendam. Penjaga Zhang Lei memborgol Sun ke ranjang besi
dan menyetrum tangannya, menyetrum pelipis, dahi, dan paha dengan
tongkat listrik. Sun merasakan sakit yang luar biasa di seluruh
tubuhnya. Jantungnya berdebar, dan tidak mampu bernapas.
Dia tetap melaporkan penganiayaannya, menolak untuk menyangkal
kebenaran. Zhang menjadi jengkel oleh karena ia tidak menarik
kembali laporannya, dan menyerang wajahnya dengan tongkat
listrik.
Dikurung Dalam Sel Isolasi
Sun dimasukkan ke dalam sel isolasi pada Oktober 2012, dan diborgol
ke tempat tidur besi, menyebabkannya tidak dapat meluruskan
punggungnya. Sel itu gelap dan suram, semua jendela ditutupi dengan
koran bekas. Dinding ditutupi dengan slogan-slogan dan
gambar-gambar yang memfitnah Falun Gong. Koran yang memfitnah Falun
Gong tersebar di sekitar kaki Sun.
Dia juga dipaksa untuk mendengarkan propaganda memfitnah Falun
Gong, yang terus-menerus diputar siang dan malam.
Sun dipaksa bangun jam 5 pagi setiap hari dan tidak
diperbolehkan untuk tidur sampai setelah tengah malam. Dia tidak
diperbolehkan membersihkan diri, dan tangannya tetap diborgol
bahkan saat dia tidur.
Karena jongkok berjam-jam, kakinya menjadi mati rasa dan bengkak.
Rasa sakit di lututnya membuatnya sulit baginya untuk tidur. Dia
menjadi kurus dan lemah, dan tidak bisa berdiri atau berjalan
dengan normal.
Perlu enam minggu sebelum dia bisa berjalan lagi setelah dibebaskan
dari kurungan isolasi. Bahkan saat ini, dua jari kaki di kaki
kanannya masih mati rasa.
Kebohongan yang Dikatakan oleh Para Penjaga
Sewaktu ditahan di sel isolasi, Sun mengalami pemukulan, sengatan
listrik, diborgol dan digantung, tidak diijinkan tidur, dan tidak
diperbolehkan menggunakan toilet. Dia hanya diberikan makanan yang
telah terkontaminasi. Dia mengalami perlakuan ini selama hampir
satu bulan.
Setelah keluar dari sel isolasi, pikirannya lambat untuk merespon
dan tubuhnya terasa dingin dan mati rasa. Dia merasa pusing
sepanjang hari dan sering mengantuk. Ingatannya menurun secara
dramatis. Seseorang yang cerdas dan energik disiksa sampai keadaan
seperti itu.
Penjaga Zhang Lei memanfaatkan keadaan sesudah penyiksaan untuk
menyebarkan kebohongan, dengan mengatakan, "Dia menjadi bodoh
karena berlatih Falun Gong."
3. Sun Zhongli dari Kota Dalian
Sun Zhongli (wanita) mulai mogok makan setelah enam hari tiba di
Masanjia pada bulan Juni 2012. Dia menjadi sasaran cekok paksa
makan.
Ketika di halaman luar penjara, Sun berteriak, "Falun Gong baik!
Sejati-Baik-Sabar baik! Hentikan penganiayaan terhadap Falun Gong!"
Mulutnya segera disegel, dan narapidana kriminal menyeretnya
kembali ke selnya. Ketika ia menolak untuk mengenakan seragam
penjara keesokan harinya, para tahanan diperintahkan untuk memaksa
dia untuk memakainya.
Narapidana Tan Qingmei ditugaskan untuk memantau Sun. Dia mengikuti
Sun ke mana-mana, bahkan ke kamar kecil. Dia sering melaporkan Sun
kepada para penjaga karena mengklarifikasi fakta tentang Falun
Gong. Sun kemudian dimarahi dan dihukum dengan dipaksa berdiri dari
jam 7 pagi sampai jam 7 malam selama hampir dua minggu.
Ketika praktisi lain dipaksa membaca tiga pernyataan mengecam Falun
Gong, Sun berteriak, "Falun Gong adalah lurus!" Penjaga Zhang Lei
dan Zhang Lili membawanya ke ruangan lain dan menampar wajahnya
beberapa kali. Dia kemudian diborgol dan digantung dari jam 3 sore
sampai jam 9 malam
Peragaan penyiksaan: Di borgol ke
tempat tidur
Sun dimasukkan ke dalam sel
isolasi selama sekitar 12 hari pada akhir 2012. Dia diborgol ke
tempat tidur besi dari jam 05:30 pagi sampai tengah malam. Selama
enam hari pertama, dia diborgol dengan satu tangan ke atas dan satu
lainnya di bawah, dan tidak bisa berdiri atau jongkok. Tangan yang
diborgol di bagian bawah membengkak dua kali ukuran normal.
Sun tidak diizinkan memakai kamar kecil dan hanya diizinkan
istirahat makan sepuluh menit.
Dia dipaksa mengenakan seragam yang menampilkan kata-kata fitnah
terhadap Falun Gong, dan dipaksa mendengarkan propaganda
memfitnah Falun Gong yang berulang kali diputar dari pengeras
suara. Jika dia mencoba mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong,
para penjaga menendang dan memukul kepalanya dengan sebuah baskom.
Pada suatu hari, ia pernah dipukul dengan begitu keras hingga
baskom itu pecah.
4. Zheng Juxiang dari Kota Dalian
Dikenakan Siksaan “Peregangan”
Setelah berteriak "Falun Gong baik!" Zheng Juxiang (wanita) secara
brutal dipukul oleh penjaga. Dia kemudian dibawa ke sebuah ruangan
dan dianiaya dengan siksaan "peregangan.”
Akibat penyiksaan itu, dia mengalami rasa sakit yang hebat di
pinggang dan lengan kiri. Untuk waktu yang lama setelah itu, ia
tidak bisa berbaring atau tidur miring ke kiri. Dia tidak bisa
berjalan tanpa bantuan, kaki kanannya lemah, dan ia tertatih-tatih
saat berjalan. Dia sering mengalami nyeri dada dan kesulitan
bernapas.
Digantung dan Dibelenggu pada Posisi yang
Sulit
Pada tanggal 29 November, 2012, Zheng dibawa ke sebuah ruangan di
mana penjaga Zhang Huan membentang tangannya terpisah dan memborgol
tangannya ke tempat tidur. Kakinya melintang di tempat tidur dan
tubuhnya membungkuk ke depan. Diborgol dan digantung dalam posisi
seperti itu menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat.
Pada Januari 2013, ketika diperintahkan menulis laporan mengkritik
Falun Gong, Zheng malah menulis pengalamannya sendiri tentang
manfaat dari latihan. Penjaga Zhang Huan menjadi marah dan
menyiksanya dengan "peregangan" sekali lagi pada Zheng.
5. Chen Haibin dari Kota Dalian
Perawatan Medis Ditolak
Chen Haibin (wanita) menunjukkan gejala penyakit stroke dan
jantung. Dia mengeluh sakit dada dan sulit bernapas. Meskipun
gejala berat seperti itu, ia tidak diperbolehkan untuk meninggalkan
kurungan untuk perawatan medis. Direktur Zhai dari Rumah Sakit
Masanjia memalsukan catatan medis Chen dan menyatakan bahwa tidak
ada penyakit yang ditemukan.
Penjaga Zhang Lili kemudian mengancam Chen, "Ada dua cara bagi kamu
untuk keluar dari sini. Entah kamu mati, atau kamu dibebaskan
setelah menjalani hukuman."
Laporan Klinik Palsu
Chen mengalami nyeri dada dan masalah pernapasan lagi pada tanggal
10 Desember 2012, dan dikirim ke Rumah Sakit Masanjia untuk
evaluasi. EKG-nya menunjukkan infark miokard dan pembesaran
jantung. Namun, dokter memalsukan laporan EKG dan berubah dari
"tidak normal" menjadi "normal."
Laporan palsu mengakibatkan Chen kembali dipenjarakan. Keesokan
harinya, dia dibawa ke sel isolasi untuk penganiayaan lebih
lanjut.
Perlakuan Tidak Benar, Bahkan untuk Penyakit
Serius
Chen sangat lemah dan kakinya tidak kuat. Namun, penjaga masih
tidak membiarkannya sendirian, dan memaksanya untuk duduk bersila
ganda setiap hari. Jika dia menurunkan kakinya ke bawah atau
menolak duduk, penjaga Ma Jishan menendang dengan sepatu kulitnya
dengan keras. Penjaga Wang dengan kejam menyarankan, "Gantung dia
selama tiga puluh menit dia pasti akan menyerah."
Pada satu kesempatan, Chen dipaksa duduk dalam posisi ini selama
sekitar 18 jam.
Ketika penjaga menyadari bahwa Chen tidak akan melepaskan
keyakinannya, mereka mengubah strategi. Li, kepala seksi,
menggunakan tipu muslihat berpura-pura baik kepada Chen. Dia
membiarkan Chen menurunkan kakinya dan bahkan membantu memijatnya.
Dia kemudian membantu Chen berjalan di sekitar ruangan dan
berkata, "Anda lihat. Kami bekerja sangat keras di sini dan tidak
punya banyak waktu di rumah." Para penjaga bahkan membawakan telur
(makanan "mewah") dalam upaya untuk membujuknya untuk mematuhi
permintaan mereka untuk melepaskan Falun Gong.
Dipaksa Minum Obat
Meskipun dokter penjara membuat laporan klinis palsu yang
mengindikasikan bahwa jantung Song (wanita) "normal," dia
masih diminta untuk minum obat. Dia mempertanyakan, "Mengapa saya
harus minum obat ketika saya diberitahu bahwa saya tidak punya
masalah?" Penjaga Zhang Lili menjawab, "Meskipun kamu belum
ditemukan memiliki masalah medis, kamu memiliki gejala, sehingga
kamu harus minum obat."
Song dipaksa minum obat jantung selama enam bulan. Obat-obatan
merusak pembuluh darah, dan dia mengalami efek samping. Dia
kehilangan berat badan lebih dari 33 pon (15 kg) dalam waktu kurang
dari setahun di kamp kerja paksa.
6. Song Changmei dari Kota Dalian
Kehilangan Penglihatan Setelah di Pukul oleh Penjaga
Narapidana Liang Guicun ditugaskan untuk memantau Song Changmei,
dan melaporkan tindakannya ke penjaga. Liang mencoba memaksa Song
untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, dan bahkan
memerintahkan dia untuk melakukan hal yang sama kepada praktisi
lain.
Song mengatakan kepadanya, "Mengapa Anda mencoba untuk mencuci otak
orang lain? Apakah karena Anda ingin dibebaskan lebih awal? Jangan
lakukan itu. Anda tidak dapat membayar dosa ini.” Bukannya
mempertimbangkan sarannya, malah Liang melaporkannya kepada
penjaga.
Liang menggunakan kartu kredit Song untuk membeli makanan untuk
dirinya sendiri dan beberapa narapidana lainnya. Song tidak
diperbolehkan membeli makanan karena ia menolak melepaskan
keyakinannya. Namun demikian, makanan yang diberikan kepadanya, dia
bagi-bagi dengan beberapa praktisi lain. Untuk tindakan yang baik
ini, Liang melaporkan dia kepada menjaga Zhang Lili.
Zhang menuntut ingin tahu siapa yang menerima makanan. Ketika Song
tidak memberitahunya, Zhang memukul Song yang menyebabkan luka pada
kornea mata kiri, sehingga Song kehilangan penglihatan. Biaya
pengobatan medis untuk cederanya lebih dari 2.000 yuan, Song
dipaksa membayarnya sendiri.
Dengan Kejam di Pukul oleh Narapidana dan
Dokter
Song menolak untuk membaca peraturan kamp kerja. Sebagai
pembalasan, penjaga Zhang Lili memerintahkan para tahanan untuk
mengisolasinya di sebuah ruangan dan memukulinya. Tiga narapidana
menarik bajunya dengan kasar dan berusaha untuk mencekiknya. Song
hampir tewas tercekik.
Narapidana Zan Guilian bertanya, "Apakah kamu mau membaca peraturan
atau tidak?" Song menjawab, "Saya percaya pada Sejati-Baik-Sabar,
bukan partai jahat. Saya tidak akan membaca aturan-aturan
itu."
Tiga narapidana, Zhang Ying, Zan Guilian, dan Huang Yafei,
menendang dan memukulnya sampai ia kehilangan kesadaran. Dokter
Ding Taiyong kemudian dipanggil masuk. Dia meninjunya dan memukul
Song di hidung. Pemukulan meninggalkan memar hitam di sekitar
hidung, dan matanya berdarah.
Tekanan Darah Tinggi dan Tumor Akibat
Penganiayaan
Song cukup sehat secara fisik sebelum penahanannya. Setelah
menderita penganiayaan di kamp kerja paksa, dia menderita
hipertensi dan tumor se-ukuran telur pada lengan kirinya. Dia
dibawa ke rumah sakit kamp kerja paksa dan kemudian ke sebuah rumah
sakit kota untuk evaluasi. Biaya pengobatan medis lebih dari 1.000
yuan.
7. Kang Yuying dari Kota Dalian
Kang Yuying (wanita) dipaksa menonton program video yang memfitnah
Falun Gong di siang hari dan dibawa ke sebuah ruangan untuk cuci
otak lebih lanjut di malam hari. Karena ia menolak untuk
meninggalkan keyakinannya, dia menjadi sasaran penyiksaan pada
akhir 2012.
Dia dipaksa jongkok selama lebih dari sebelas jam sehari selama
beberapa hari. Kakinya terluka parah, dan dipenuhi memar dan darah.
Dia juga diborgol dan digantung pada pergelangan tangannya selama
berhari-hari, yang menyebabkan rasa sakit yang hebat di seluruh
tubuhnya.
8. Wang Xuemei dari Kota Dandong
Karena Wang Xuemei (wanita) menolak melepaskan keyakinannya pada
Falun Gong, dia diborgol dan digantung selama jangka waktu yang
lama. Sewaktu dia tidak sadarkan diri akibat penyiksaan, para
penjaga memegang tangannya, memaksanya untuk membubuhkan sidik jari
pada apa yang disebut tiga pernyataan, yang menyatakan bahwa dia
telah meninggalkan keyakinannya.
Wang dengan tegas menolak untuk mengakui pernyataan palsu dan
memulai mogok makan, yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
Dia secara brutal dicekoki selama cobaan berat ini.
9. Wang Tan dari Kota Dandong
“Tidak Ada kamar kecil Jika Kamu Menolak ‘Berubah’”
Peragaan penyiksaan: Penyiksaan
Siraman Air
Wang Tan (wanita) dibawa ke
sebuah ruang penyiksaan pada tahun 2012. Dia diborgol dan digantung
dengan borgol selama berjam-jam, dan kehilangan kesadaran dua kali.
Dia tidak diizinkan tidur. Para penjaga menendang dan memukulinya
jika dia menutup matanya.
Wang melakukan mogok makan selama lima sampai delapan hari untuk
memprotes penganiayaan. Selama periode itu, para penjaga dengan
paksa menuangkan air ke tenggorokannya dan tidak mengizinkannya
pergi ke kamar kecil. Salah satu penjaga berkata, "Tidak ada toilet
jika kamu menolak 'berubah.' Kasihan sekali jika kamu sakit."
Dibekukan di Kamar Gelap
Wang dikurung pada ruang gelap, suram. Para penjaga memaksanya
mengenakan seragam dengan kata-kata menghina Falun Gong.
Pada hari musim dingin, ia mengenakan pakaian yang sangat tipis,
dan tidak punya makanan untuk dimakan. Dia dipaksa duduk di lantai
beton yang dingin. Jarinya beku sangat menyakitkan.
Dia ditahan di ruangan gelap ini selama lebih dari sebulan. Selama
waktu itu, dia dikirim ke rumah sakit empat kali sebagai akibat
dari luka yang diderita karena penyiksaan.
10. Sun Guiqing dari Kota Dalian
Ketika Sun Guiqing (wanita) menolak membaca peraturan kamp kerja
paksa, dia dipaksa berdiri sepanjang hari sebagai hukuman. Penjaga
Zhang Lili menghasut narapidana Zhang Ying, Zan Guilian, dan Huang
Yafei supaya memukulnya dengan keras, yang membuat kondisi
jantungnya memburuk. Dia juga mengalami diare dan sering muntah.
Dia menjadi sangat lemah akibat dari pennganiayaan di kamp
kerja.
Dalam upaya untuk mencoba memaksa dia melepaskan
keyakinannya pada Falun Gong, pada akhir 2012, para penjaga
menyetrum Sun dengan tongkat listrik di bagian belakang lehernya.
Setelah keluarganya melakukan perjalanan jauh untuk mengunjunginya,
mereka tidak diizinkan untuk melihat karena dia belum
"berubah."
11. Wang Shulan dari Kota Dalian
Penjaga Zhang Lili (wanita) sering menghasut para tahanan untuk
memukul praktisi Falun Gong. Kadang-kadang dia sendiri yang
memukulnya, bahkan para senior yang lebih tua dari ibunya pun tidak
luput.
Wang Shulan berumur enam puluhan. Zhang menampar wajahnya lebih
dari dua puluh kali. Hal ini menyebabkan gigi Wang menjadi longgar,
dan dia tidak mampu mengunyah makanan. Penjaga Zhang Xueyong juga
menendang Wang di belakang, menyebabkan luka yang terbuka.
12. Hao Qiujin dari Kota Dalian
Disiksa
Hao Qiujin (wanita) dibawa ke sebuah ruangan dan disiksa selama
periode yang disebut "melawan kubu pertahanan" di Masanjia sekitar
bulan September 2012. Pada kesempatan lain, dia dipaksa untuk tetap
berjongkok selama seminggu. Dia masih menderita nyeri lutut akibat
penyiksaan ini.
Pada kesempatan lain, dia dikenakan siksaan “peregangan” selama
sebelas hari.
Kunjungan Keluarga Ditolak
Suami Hao membawa putri mereka dan menempuh perjalanan hampir lima
jam untuk mengunjungi istrinya. Namun, kunjungan ia dan anaknya
tidak diizinkan karena Hao belum "berubah."
Selain itu, para penjaga membuatnya tampak seolah-olah Hao yang
tidak ingin bertemu keluarganya. Mereka berkata, "praktisi Falun
Gong tidak punya perasaan, dan menolak untuk bertemu keluarga
mereka."
Dalam upaya untuk membuatnya menyerah dan meninggalkan
keyakinannya, penjaga membiarkan Hao berdiri di jendela di sel
isolasi dan menonton suami dan putrinya dari kejauhan.
13. Kasus Lainnya
(1) Sun Xiuhua (wanita) dipaksa berlutut sehari penuh, dan kemudian
dibelenggu dan digantung dengan tangan diborgol.
(2) Chen Guixiang (wanita) dari Kota Dalian dibelenggu dan
digantung dengan tangan diborgol.
(3) Shen Xiangling (wanita) dari Kota Shenyuan dibelenggu dan
digantung dengan tangan diborgol karena dia berlatih Falun Gong.
Dia sering ditendang dan ditempeleng oleh penjaga. Ketika dia
berbicara mengenai Falun Gong, penjaga menampar mukanya dan
mengancam “Jika kamu bicara Falun Gong lagi, kami akan menyumpal
dan menjahit mulut kamu!”
Kejahatan terjadi setiap hari di Kamp kerja Paksa Masanjia. Tidak
terhitung lagi. Apa yang terungkap disini adalah puncak dari gunung
es.
Chinese version click here
English
version click here