(Minghui.org)
Salam hormat kepada Shifu!
Salam kepada rekan-rekan praktisi!
Meskipun xiulian saya kurang baik, saya juga tidak pandai menulis
artikel, tetapi saya memahami proses menulis artikel pemahaman juga
adalah proses peningkatan pemahaman di atas basis Fa, juga adalah
proses berkultivasi menghilangkan keterikatan. Konferensi Fa kali
ini, saya bermaksud menuliskan pengalaman saya diculik, saya tetap
percaya pada Guru dan Fa, Guru melindungi saya.
Mengklarifikasi Fakta
kepada Polisi
Suatu hari, saya sedang mengklarifikasi fakta di jalan, tiba-tiba
dua polisi berpakaian sipil menangkap dan menekuk ke dua tangan
saya dari belakang. Mereka merebut tas saya, dengan paksa memasukan
saya ke dalam sebuah mobil berwarna hitam. Saya dibawa ke kantor
polisi terdekat, dan ditahan di sana.
Di kantor polisi, pikiran pertama saya adalah: “Semenjak 20 Juli
saya kehilangan kontak dengan rekan praktisi, tidak ada rekan
praktisi yang tahu saya diculik, tidak akan ada orang yang membantu
saya mengeksposnya keluar di situs Minghui, tidak ada orang yang
akan membantu saya memancarkan pikiran lurus, apa yang harus saya
lakukan?” Saya kemudian mengingat ajaran Guru: “Ada Guru, ada Fa,
apa yang ditakuti?” (“Ceramah Fa di Sydney”)
Oleh karena itu ketika berhadapan dengan polisi, sama sekali tidak
ada perasaan takut dan juga tidak merasa benci, hanya merasa
bertanggung jawab untuk memberitahu mereka Fakta Falun Gong, supaya
mereka tidak ikut menganiaya Falun Gong, sehingga mereka dapat
memiliki masa depan yang cerah.
Pada hari itu juga polisi mengrebek rumah saya, merampas komputer,
printer, CD burner, dan barang-barang pribadi lainnya, tanpa
memberikan daftar barang yang disita. Di siang hari kedua, polisi
membawa saya pergi ke ruang kerja kantor polisi, ada tujuh orang
polisi di sana, di antaranya ada yang mengrebek rumah saya. Begitu
saya duduk, tiba-tiba muncul sebuah pikiran: “Jangan bekerja sama.”
Saya pikir adalah Guru yang sedang mengingatkan saya, untuk tidak
bekerja sama dengan polisi apa pun situasinya. Saya juga
mengingatkan diri sendiri: “Polisi juga adalah korban dari
penganiayaan, mereka juga patut diselematkan.”
Sebelum mereka mengatakan sesuatu, saya dengan tenang bertanya:
“Apakah kalian sudah makan siang?” Mereka mengatakan sudah makan
siang. Saya berkata: “Saya masih belum makan dari pagi!” Polisi A
mengatakan: “Kamu telah menjadi dewa, apakah masih perlu makan?”
Saya berkata: “Standar moral kami para praktisi Falun Gong saja
yang tidak sama dengan orang lain, kami mengikuti Sejati, Baik,
Sabar, selain itu semua sama dengan orang lain, kami juga perlu
makan dan tidur.” Polisi itu lalu mengatakan lagi: “Kalau gitu kamu
mogok makan saja!” Saya berkata: “Saya tidak akan mogok makan! Saya
akan makan sekenyang-kenyangnya untuk mengklarifikasi fakta kepada
kalian.” Dia berkata: “Kelihatan, kamu adalah orang yang rasional.”
Lalu menyuruh orang pergi membeli makan siang untuk saya.
Polisi A membaca materi klarifikasi fakta yang mereka sita dan
menanyakan sumber dari bahan-bahan itu berasal? Saya menjawab:
“Mengambilnya dari Situs Minghui. Saya selalu melihatnya setiap
hari. Saya sarankan kalian semua juga membaca Minghui, pasti akan
mendapatkan mamfaat yang tidak sedikit.”
Polisi B segera bertanya: “Situs Minghui kalian mengapa memanggil
kami sebagai polisi jahat?” Saya tidak segera menjawabnya, saya
tahu dia telah terkelabui kebohongan partai sangat mendalam, dalam
hati berpikir harus menyelamatkannya, tidak boleh membiarkankannya
terus membantu menganiaya Falun Gong, berbuat hal yang mencelakai
dirinya sendiri. Saya berkata, “Bawalah pulang materi-materi ini
untuk dibaca. Dan tolong berikan kepada keluarga kalian, agar
mereka juga dapat memahaminya.” Beberapa polisi menganggukan kepala
dan berkata akan membawanya.
Makanan siang yang dibelikan datang, saya memberitahukan mereka
saya sudah seharian tidak minum. Memenuhi permintaan saya sekali
lagi, mereka menuangkan segelas air untuk saya, di dalam air banyak
sekali endapan benda putih, saya mengangkat gelas memeriksanya,
lalu menciumnya, tidak ada bau yang aneh, tetapi saya tidak berani
sembarangan meminunnya. Polisi A berkata: “Tenang sajalah, saya
tidak akan meracunimu.” Saya bilang: “Sulit dikatakan, saya harus
berhati-hati.” Dalam hati saya diam-diam berbicara: “Mohon bantuan
Guru, apabila ada racun, harap membuatnya tidak berefek.”
Berhadapan dengan semua polisi muda ini, saya sambil makan sambil
berbicara: “Kalian semua masih muda-muda, masa depan masih panjang,
tetapi kalia ternyata berbuat hal yang menghancurkan masa depan
diri sendiri, saya benar-benar merasa sedih demi kalian.” Mereka
berkata: “Kami tidak berbuat kejahatan.” Saya mengatakan: “Falun
Gong adalah baik, Falun Gong adalah Fa Buddha, yang mengajarkan
prinsip kebenaran alam semesta, adalah hukum perputaran gerak
materi, adalah ilmu pengetahuan tingkat tinggi. Siapa yang berbuat
sesuai dengannya, akan mendapatkan manfaat. Guru kami mengajarkan
praktisi untuk menjadi orang baik. Oleh karena itu yang kalian
lihat pembakaran diri di lapangan Tiannamen, membunuh orang, dan
laporan negatif lainnya di TV, semua adalah rekayasa dan fitnahan
PKC terhadap Falun Gong, Falun Gong sama sekali bukanlah demikian.
Konstitusi China menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki
kebebasan untuk berkeyakinan. Partisipasi kalian dalam menganiaya
Falun Gong adalah pelanggaran hukum. Saya harap kalian berhenti
mengikuti Partai, berhentilah mencelakakan orang lain dan diri
kalian sendiri.”
Polisi B berkata: “Karena PKC menggaji saya, saya bekerja untuk
PKC.” Saya mengatakan: “Kamu salah, PKC tidak menghasilkan uang
sepeser pun, dia sendiri dihidupi oleh rakyat, uang dia semua
berasal dari pajak, PKC hanya memutarkanbalikkan saja, adalah
rakyat yang menghidupi kalian. Tanggung jawab kalian seharusnya
membasmi kejahatan melindungi kebaikan, melindungi orang baik,
supaya rakyat bisa hidup dengan tenang dan tentram. Kami praktisi
Falun Gong semua adalah orang baik, tetapi ditangkap, dihukum,
dipenjara secara ilegal, bahkan diambil organ tubuhnya secara
hidup-hidup. Saya dengan tulus berharap kalian secepatnya berhenti,
melepaskan kejahatan mengikuti kebaikan. Karena prinsip alam
semesta adalah baik jahat ada balasannya, seorang melakukan
kebaikan akan mendapatkan berkah, berbuat jahat mendapatkan
hukuman.”
“Kalian semua mengenal kepala polisi Kota Dengfen, Provinsi Henan,
Ren Zhangxia. Dia mendapatkan gelar “teladan?” Karena menganiaya
Falun Gong. Mengalami kecelakaan mobil, terlempar keluar mobil
hingga tewas seketika, dengan sangat mengenaskan, tetapi orang lain
di dalam mobil itu sama sekali tidak terluka. Mengapa? Karena
menganiaya Falun Gong, dosanya sangat besar, ia mendapatkan
hukuman. Keluarganya juga tertimpa bencana, 4 tahun setelah
kematiannya, suaminya meninggal karena kanker. Anaknya yang masih
kecil menjadi yatim piatu. Adik Ren Zhangxia yang sama sekali tidak
percaya kebaikan dan kejahatan ada balasannya, juga terpaksa
mengakui bahwa kakaknya mendapatkan hukuman. Contoh-contoh demikian
yang ada di dalam sistim kemanan publik sangat banyak, kalian bisa
melihatnya di situs web Minghui. Kalian jangan demi uang
menghianati hati nurani, mencelakakan orang baik.”
Saya lanjutkan, “Sebenarnya, kalian semua tahu, PKC tidak akan
melindungi siapa pun, bahkan pemimpin tertinggi juga tidak ada satu
pun yang berakhir dengan baik. Kalian semua tahu, presiden Liu
Shaoqi, hanya dalam satu malam dicap menjadi penghianat, mata-mata,
dan dilempar ke dalam penjara, saat Revolusi Kebudayaan. apalagi
polisi kecil seperti kalian. Sesungguhnya polisi juga adalah rakyat
biasa, hanya pekerjaannya yang berbeda. Ketika PKC tidak memerlukan
kalian lagi, siapa yang akan melindungi kalian? Kalian juga harus
berpikir demi kalian sendiri dan keluarga kalian. Jika kalian
mendapatkan balasan kejahatan, tidak bisa kerja lagi, apakah PKC
masih mau membayar gaji kalian?”
Saya menjelaskan mengapa mereka harus memutuskan hubungan mereka
dengan PKC. Saya mengatakan kepada mereka: “Jika anak saya bekerja
di sini, saya pasti akan menasehati mereka untuk mengundurkan diri.
Demi keselamatan kalian, juga demi kebahagian dan keselamatan
keluarga kalian, saya sarankan kalian mencari pekerjaan lain.
Setelah kalian mengundurkan diri, kalian harus mengucapkan ‘Falun
Dafa baik, Sejati, Baik, Sabar adalah baik.’ Kalian akan diberkahi
kerjaan yang lebih bagus. Jika kalian tidak berhenti kerja, tolong
lakukan semampu kalian untuk melindungi praktisi Falun Gong. Kalian
akan mendapatkan berkah.”
Jawaban Saya Memuaskan Polisi
Setelah makan siang, polisi A mulai membuat berita acara,
menanyakan siapa yang membuat semua materi ini, saya mengatakan
saya yang buat. Dia tidak percaya, saya mengatakan, “Falun Dafa
membuka kebijaksanaan praktisinya, kamu lihat di web Minghui,
petani tua berusia 80an bisa menjelajahi internet, membuat materi.”
Dia bertanya lagi, “Siapa yang membeli komputer?” Kali ini saya
teringat ajaran Guru untuk tidak bekerja sama dengannya, apabila
saya bekerja sama, saya bisa mencelakainya, saya lalu berkata,
“Saya mendengar ajaran Guru, untuk tidak bekerja sama dengan
polisi.” Dia segera berkata, “Wohh, baik, baiklah.” Selanjutnya
bertanya masalah lain, saya tetap memberikan jawaban yang sama.
Beberapa pertanyaan dengan jawaban yang sama, ia terus mengatakan,
“Baik, baiklah.”
Dia benar-benar menulis jabawan saya di setiap pertanyaan “Saya
mendengarkan ajaran Guru, untuk tidak bekerja sama dengan polisi.”
Tanya jawab berlangsung dengan lancar. Ketika saya dengan jujur
menjawab pertanyaan sederhana, ia langsung memprotesnya, “Bukankah
sudah mengatakan tidak akan menjawab? Mengapa kamu menjawabnya?”
Saya segera menyadari telah menlenceng dari Fa, Guru menggunakan
mulut petugas itu untuk mengingatkan saya. Saya segera berkata:
“Maafkan saya. Selanjutnya tidak akan menjawab lagi.” Dengan
gembira ia berkata: “Bagus.”
Setelah berita acara pemeriksaan selesai. Polisi A menyuruh saya
menandatanganinya, saya mengatakan, “Saya mendengar ajaran Guru,
untuk tidak bekerja sama dengan polisi.” Ia menjawab, “baik,
baiklah.” Dia tidak menyuruh saya tanda tangan lagi.
Selanjutnya, polisi A dan B membawa saya ke sebuah ruangan kecil di
lantai bawah, saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan terhadap
saya, namun di dalam hati tidak merasa takut. Melihat di atas meja
kantor terdapat sebuah komputer, sambil bercanda saya mengatakan:
“Kalian mengurung saya di sini supaya saya bisa melihat web Minghui
Ya.” Polisi B berkata: “Komputer di sini tidak bisa berhubungan
dengan internet luar.” Kemudian, mereka menyuruh saya duduk di
depan meja, Polisi A dan B duduk di sebelah kiri dan kanan saya,
mereka mengeluarkan beberapa data dan meletakannya di depan saya,
polisi B berkata: “Harap kamu bekerja sama untuk dua hal.” Saya
berkata:” Dua hal apa?” Mereka segera mengatakan: “Kami membutuhkan
foto dan sidik jari Anda,” Saya dengan tenang berkata: “Saya
mendengarkan ajaran Guru, untuk tidak bekerja sama dengan polisi.”
Mereka segera mengatakan, “Baiklah.” Dan segera mengantar saya
kembali ke dalam ruangan sebelumnya.
Mereka mengurung saya selama 36 jam dan tidak memperkenankan saya
tidur, saya lalu meminta mereka melepaskan saya untuk pulang tidur,
akibat satu niat yang salah, saya ditipu mereka masuk ke dalam
tahanan. Hari kedua, polisi mulai menginterogasi saya, saya lalu
memanfaatkan kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta, menasehati
mereka dengan kebajikan. Ketika mereka menanyakan masalah spesifik,
saya selalu menjawabnya dengan, “Saya mendengarkan ajaran Guru,
untuk tidak bekerja sama dengan polisi.” Mereka selalu puas dengan
jawaban ini.
Terakhir, mereka meminta saya untuk menandatangani berita acara,
saya menolaknya. Saya berkata, “Jika saya menandatanganinya berarti
saya mencelakai kalian. Tanpa tanda tangan, data ini tidak
berfungsi, dan kalian akan aman.” Mereka tidak memaksa. Berikutnya
mereka tidak lagi meminta tanda tangan saya.
Menggeledah Tubuh Tanpa Buka Pakaian, Tidak Memakai Seragam
Penjara
Ketika masuk ke pusat tahanan, ada dua polisi wanita memerintahkan
para tahanan untuk membuka semua pakaian, untuk penggeledahan
tubuh. Dua narapidana di depan saya menurut tanpa memprotes dan
menggunakan seragam penjara. Saya pikir, "Mereka semua adalah
narapidana, saya tidak melanggar hukum apapun, tidak seharusnya
menggeledah saya.” Oleh karena itu saya berkata pada polisi,
“Kalian tidak seharusnya menelanjangi wanita tua seperti saya.”
Mengejutkan, mereka mengatakan, “baiklah.” Selama penahanan, saya
tidak pernah memakai seragam penjara.
“Peraturan Penjara Tidak Berlaku Terhadap
Saya”
Selanjutnya, polisi mendata barang saya yang disita dengan
komputer, saya duduk di samping mengklarifikasi fakta kepadanya.
Dia memberitahu saya beberapa peraturan pusat penahanan, salah
satunya tidak diijinkan berlatih Falun Gong. Setiap pagi, harus
duduk diam di sebuah bangku untuk membuat catatan tentang
“kesalahan” saya. Ia mengingatkan saya bahwa saya harus menuruti
aturan.
Saya berkata, “Peraturan penjara tidak berlaku terhadap saya,
karena saya tidak melanggar hukum apapun, berlatih Falun Gong tidak
melanggar hukum, jadi peraturan ini tidak bisa diterapkan terhadap
saya.” Dia mengatakan, “Tidak peduli dengan alasan apapun semua
orang di sini harus mengikuti perarutan penjara.” Saya
memberitahukan dia, “Dalam penganiayaan Falun Gong, polisi juga
adalah korban. Saya memilih untuk tidak menuruti peraturan adalah
sedang melindungi kamu, dan mencegah kamu menaganiaya praktisi.
Jika kamu menaganiaya Falun Gong dosanya sangat besar, dan akan
mendapatkan balasan karma, karena baik dan jahat ada balasannya itu
adalah prinsip langit. Demi keselamatan kamu, saya tidak bisa
menuruti peraturan penjara. Tentu saya juga perlu mengintrospeksi
diri, tetapi berbeda dari peraturan penjara. Saya harus memeriksa
adakah kekurangan dalam hal saya berkultivasi. Saya juga akan
berlatih karena saya adalah praktisi.” Dengan lembut dia berkata,
“Jangan terburu-burulah.”
Saya meneguhkan pikiran, “Saya tidak bersalah, peraturan penjara
itu tidak berlaku terhadap saya, saya tidak akan membacanya.”
Setiap pagi penjaga datang memilih orang untuk menghapal peraturan
penjara, mereka akan memaki mereka yang tidak dapat menghapalnya.
Tetapi tidak pernah mengganggu saya.
Berlatih Falun Gong dengan Bermartabat
Sebelum ditahan, saya setiap jam 3:50 pagi ikut berlatih bersama.
Namun di dalam pusat penahanan tidak ada alarm, juga tidak
diperkenankan memakai jam, jadi tidak tahu waktu. Dua hari pertama,
saya takut mengganggu orang beristirahat, ketika fajar saya duduk
di tempat tidur berlatih perangkat ke lima, orang dalam sel dan
pengawas tidak memedulikan saya. Hari ketiga saya dipindahkan ke
sel lain, orang dalam sel ini tidak memperbolehkan saya berlatih
saat subuh, mengatakan akan mengganggu mereka beristirahat. Saya
langsung menyanggupi, saya mengatakan keapada mereka bahwa saya
adalah praktisi, jadi saya berbuat sesuatu harus memikirkan orang
lain terlebih dulu.
Hari keempat, ketika mereka duduk di lantai untuk introspeksi diri,
saya berdiri membelakangi mereka, dan mulai berlatih. Tidak lama
kemudian seorang penjaga bertanya pada narapidana, “Apa yang sedang
dia lakukan?” Mereka menjawab: “Dia sedang berlatih Falun Gong.”
Penjaga itu menyuruh saya untuk berhenti. Saya berbalik dan
berbicara padanya, “Demi keselamatan Anda, harap jangan menggangu
saya berlatih Falun Gong.” Penjaga itu segera pergi.
Kemudian datang lagi seorang penjaga, untuk menyuruh saya berhenti
berlatih, saya berbalik dan mengatakan padanya, “Demi keselamatan
Anda, Harap jangan menggangu saya berlatih Falun Gong.” Dia diam
saja lalu pergi. Saya tiba-tiba menyadari, saya seharusnya berbalik
menghadap mereka, sehingga mereka, para narapidana termasuk juga
para penjaga bisa melihat saya berlatih Falun Gong dengan penuh
martabat. Jadi saya melakukannya. Tidak ada lagi orang yang
menyuruh saya berhenti berlatih.
Para narapidana semua telah dicuci otaknya oleh PKC dan tidak mau
mendengar klarifikasi fakta saya. Tetapi ketika saya melakukan
latihan, mereka menontonnya dan berkomentar, “Gerakan Falun Gong
sungguh indah. Pasti bagus untuk kesehatan.”
Hari kelima pagi, saya berdiri bersiap-siap untuk berlatih,
tiba-tiba di lorong muncul seorang jaksa wanita, bertanya pada
saya, “Kamu orang baru di sini?” Saya menjawab, “Benar.” Dia
berkata, “Jika kamu mau berlatih silahkan saja.” Saya menjawab,
“Terima kasih.” Dia berjalan pergi tetapi tiba-tiba berhenti dan
berputar balik, “Saya ada satu pertanyaan, kalian mengatakan PKC
akan dimusnahkan oleh langit. Tetapi di dalam PKC masih banyak
sekali orang baik yang tidak seharusnya dimusnahkan!” Saya
mengatakan, “Yang Anda katakan benar, oleh karena itu kami menyuruh
orang-orang untuk mundur dari PKC dan organisasi terkaitnya.” Dia
berkata, “Ok, saya mengerti.” Semenjak itu, setiap hari saya
berlatih gong secara terang-terangan.
Suatu kali, penjaga membawa saya ke ruang kantornya dan mengatakan
pada saya, “Apakah kamu bisa berhenti berlatih?” Saya jawab, “Tidak
bisa, karena ini adalah bagian dari kultivasi Falun Gong saya.” Dia
bertanya, “Perlu waktu berapa lama setiap hari?” Saya jawab dua
jam. Dia bertanya jam berapa saya biasanya berlatih ketika di
rumah? Saya menjawab, “Setiap pagi jam 03.50. Namun di sini saya
takut menggagu orang lain istirahat, pada awalnya saya berlatih di
pagi menjelang siang, tetapi saya menemukan setiap pagi menjelang
siang kalian semua datang ke sel untuk mengurus banyak hal, saya
takut menggangu kalian kerja, jadi saya pindahkan ke sore hari.
Saya adalah seorang praktisi Falun Gong, berbuat sesuatu harus
memikirkan orang lain terlebih dulu.” Dia mengatakan, “Hari ini
kamu jangan latihan dulu, karena ada pimpinan mau datang inspeksi,
apabila ketahuan kamu sedang berlatih, mereka akan menegur kami,
juga akan memotong bonus kami.” Saya beritahu dia: “Anda tenang
saja, saya akan memberitahu mereka, kalian melakukan pekerjaan
dengan sangat baik, pemimpin kalian juga patut diselamatkan. Saya
juga akan mengklarifikasi fakta kepada mereka.”
Hari itu, dikarenakan pemimpin akan datang menginspeksi, para
narapidana diliburkan dari pekerjaan. Sore hari, saya mulai
berlatih dihadapan mereka. Tidak lama kemudian, seorang penjaga
berteriak kepada saya: “Berhenti latihan.” Saya berkata padanya,
“Demi keselamatan Anda, harap Anda jangan menggangu saya berlatih
Falun Gong.” Dia lalu pergi. Beberapa saat kemudian, datang lagi
satu penjaga berteriak, “Pemimpin sudah mau datang inspeksi, jangan
berlatih lagi.” Saya jawab, “Saya adalah praktisi Falun Gong, Saya
akan melakukan apa yang menurut saya benar.” Penjaga itu juga
pergi. Narapidana yang duduk di lantai segera mengacungkan jempol
kepada saya. Sampai latihan saya selesai, tidak ada orang lagi yang
menggangu.
“Kamu Sedang Mengambil Organ Praktisi Falun Gong yang Masih
Hidup”
Ketika masuk ke pusat penhanan, seorang penjaga membawa formulir
dan menanyakan saya dua pertanyaan: “Penyakit apa yang saya derita
dulu dan penyakit apa yang saya derita sekarang.” Saya menduga
pertanyaan ini mungkin digunakan untuk persiapan mengambil organ
saya? Saya mengatakan kepada diri sendiri, “Dengan adanya Guru dan
Fa di sini, saya tidak takut. Saya akan memanfaatkan kesempatan ini
untuk membuktikan Fa.” Saya lalu memberitahukan penjaga itu, “Saya
dulu pernah mengidap penyakit jantung, paru-paru basah,
pembengkakan lever, ptosis, gastroptosis, Fibroid uterus,
hiperplasia lobular, gagal ginjal, eksim atopik, dll. Berkat
latihan Falun gong, sekarang tidak tidak ada penyakit lagi.”
Akhirnya, dengan persetujuan saya, mereka memeriksa tekanan darah
saya, yang ternyata normal, dan detak jantung pun normal.
Hari keempat pagi, seorang dokter didampingi oleh penjaga, datang
untuk mengambil darah. Saya memprotesnya, “Mengapa kalian perlu
mengambil darah saya?” Mereka tidak menjawab. Saya menyadari ini
pasti untuk mencocokan organ tubuh, saya lalu berteriak dengan
keras, “Saya tahu, kalian sedang mengambil organ praktisi Falun
Gong yang masih hidup!” Dokter menundukkan kepala, penjaga berdiri
di sana tanpa bergerak, kedua orang itu diam tak bersuara.
Saya mengatakan, “Praktisi Falun Gong adalah orang baik, yang
kalian lihat dari media, Falun Gong melakukan pembakaran diri di
Tiannanmen, membunuh orang, dll. Semuanya adalah rekayasa PKC untuk
memfitnah Falun Gong, semua praktisi Falun Gong adalah orang baik,
tidak melanggar hukum, PKC menganiaya Falun Gong adalah menlanggar
hukum.” Saya lalu mengatakan lagi, “Dokter, harap kamu jangan
berbuat jahat bersama PKC! Berbuat jahat akan mendapatkan balasan,
baik dan jahat ada balasannya itu adalah hukum langit, demi
keselamatan Anda, juga demi keselamatan dan kebahagian keluarga
Anda, harap jangan ikut menganiaya Falun Gong!” Mereka masih saja
berdiri terpaku. Saya lalu dengan tenang mengatakan, “Saya
mendengarkan ajaran Guru, untuk tidak bekerja sama dengan polisi.”
Penjaga dan Dokter itu membalikan badan pergi. Setelah mereka
pergi, saya bertanya kepada para narapidana, “Apakah di antara
kalian ada yang di tes darahnya?” Ternyata tidak ada yang menjawab.
Setelah beberapa lama, seseorang mengatakan: “Ada yang di tes, ada
yang tidak.”
Hari kelima pagi, seorang dokter dan penjaga lain datang lagi.
Mereka berdiri di depan pintu dan meminta saya untuk memberikan
contoh darah, saya mengatakan, “Saya mendengar ajaran Guru, untuk
tidak bekerja sama dengan polisi.” Mereka pergi tanpa
berkomentar.
Hari keenam pagi, mereka meminta saya lagi. Saya mengatakan kepada
mereka kalimat yang sama, “Saya mendengarkan ajaran Guru, untuk
tidak bekerja sama dengan polisi.” Mereka segera pergi. Setelah
tiga hari berturut-turut, mereka tidak lagi meminta saya untuk test
darah. Saya yakin, karena jawaban saya sesuai dengan Fa, Guru
melindungi saya.
Seorang Penjaga Menangis
Suatu hari seorang penjaga yang sudah berumur berdiri di luar di
depan pintu sel memanggil saya, mengatakan, “Ada orang yang mau
bertemu kamu. Namun di sini ada ketentuan, kamu harus memakai
seragam penjara. Apabila tidak bonus kami akan dipotong. Tolonglah
pakai sementara saja, setelah kembali baru lepaskan lagi?” Saya
berkata “Saya tidak punya seragam.” Dia berkata, “Saya akan
pinjamkan untuk kamu.” Saya katakan, “Saya tidak mau
memakainya.”
Dia berteiak mengatakan, “Kamu sebenarnya mau pergi atau tidak?”
Pada waktu itu, saya tidak memiliki keterikatan apapun termasuk
hidup, mati, dan perasaan. Dalam pikiran hanya mempunyai niat untuk
menyelamatkan orang. Saya menjawabnya, “Saya lebih mengutamakan
keselamtan Anda.” Dia segera membuka pintu dan mengatakan, “Ayo
jalan!”
Demikianlah, dia membawa saya menuju ke lantai bawah ke ruangan
penjenguk. Tiba-tiba dia mengatakan, “Peganglah kepala kamu dengan
kedua tangan.” Saya mengatakan, “Tidak, Saya tidak pernah melakukan
itu. Tenang saja, saya tidak akan menyerang kamu.” Dia mengatakan,
“Siapa tahu?”
Saya memberitahu dia, “Praktisi Falun Gong tidak punya musuh. Guru
kami mengatakan, ‘Jika anda tidak dapat menyayangi musuh anda, maka
anda tidak dapat mencapai Kesempurnaan.’(Ceramah Fa pada Konferensi
Fa Australia) Oleh karena itu saya menggangap kalian semua adalah
keluarga.”
Tiba-tiba saya mendengar suara terisak-isak dari belakang. Ia
tersentuh oleh belas kasih saya. Saya teringat ajaran Guru:
“Saya sering
mengatakan apabila seseorang adalah sepenuhnya demi kebaikan orang
lain, sedikitpun tidak ada pemikiran dan tujuan untuk diri sendiri,
perkataan yang diucapkannya akan membuat orang lain meneteskan air
mata.” (“Sadar Jernih,” dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju
I)
“Kamu adalah
Dewa”
Pada hari saya dibebaskan, polisi B membawa saya ke ruang besar
pusat penahanan untuk mengurus prosedur, kami berdua duduk
berhadapan, dia mengeluarkan setumpuk dokumen tebal meminta saya
menandatanganinya. Setiap dia menunjukkan halaman dan meminta saya
untuk menandatanganinya. Saya selalu memberikan jawaban yang sama,
“Saya mendengarkan ajaran Guru, untuk tidak bekerja sama dengan
polisi.” Dan dia selalu mengatakan, “Ya sudah” Lalu menyimpan
kembali dokumen itu. Tiba-tiba, dari jendela polisi C memanggil
saya, mengatakan, “Di sini masih ada yang harus anda tandatangani
yang terakhir.” Saya mengatakan, “Saya tidak pernah menandatangani
surat apapun. Saya mendengarkan ajaran Guru, untuk tidak bekerja
sama dengan polisi.” Dia mengatakan, “Ya sudah, tidak apa-apa.” Dan
sudah tidak minta tanda tangan saya lagi. Selanjutnya bertanya
kepada saya, “Apakah ada luka ditubuhmu?” Saya mengatakan, “Tidak
ada.” Lalu kembali ke tempat semula. Selanjutnya, Polisi C
mendekati saya dan mengacungkan jempolnya sambil berkata, “Kamu
adalah dewa.” Ia lalu membungkukkan tubuhnya dalam-dalam dihadapan
saya dan pergi.
Sesungguhnya yang benar-benar melindungin pengikut adalah Guru dan
Dafa. Shifu mengatakan,
”Dengan
adanya Fa yang begitu besar, di dalam pikiran lurus Dafa berada
bersama kalian, ini adalah jaminan yang amat besar. Di saat pikiran
lurus tidak kuat tidak sesuai dengan Dafa maka akan terpisah dari
kekuatan Fa, akan tampak terkucil tanpa ada bantuan. Sekalipun
melakukan pekerjaan Dafa, juga harus sesuai dengan Fa, jika tidak
maka tidak ada kekuatan Fa. (“Ceramah Fa di Manhatan,” 2006)
Guru juga mengajarkan kita,
“Hal ini
niscaya makin sulit, khususnya pengikut Dafa di daratan Tiongkok,
di tengah penderitaan dan penganiayaan, sebuah niat dan pikiran
mereka adalah sangat krusial. Anda melakukannya baik atau tidak
baik, dapat atau tidak anda dianiaya, yang anda lakukan lurus atau
tidak, sampai taraf apa anda dianiaya, semua ini berhubungan
langsung dengan jalan yang anda tempuh sendiri serta masalah yang
anda pertimbangkan dalam pikiran.” (“Apa yang Disebut Sebagai
Pengikut Dafa”)
Saya mengerti dengan sangat
mendalam, tanpa perlindungan Guru yang penuh perhatian, tanpa Falun
Dafa, saya tidak akan mampu berjalan sampai hari ini. Bahasa
manusia tidak mampu mengambarkan rasa terima kasih saya kepada
Guru! Saya hanya bisa berusaha lebih gigih berjalan di jalur
kultivasi, berusaha mempertahankan kegigihan seperti saat awal
berkultivasi. Berusaha sebaik mungkin melakukan tiga hal yang
diminta Shifu, menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup, memenuhi
sumpah janji prasejarah saya.
Terima kasih Shifu yang maha belas kasih! Terima kasih situs web
Minghui! Terima kasih rekan-rekan praktisi! Heshi.
Chinese version click here
English
version click here