“Tetapi, kurang dari setahun
kemudian, Zhou ditangkap lagi dan dikirim ke Penjara Gangbei, dia
disiksa dengan brutal. Li mulai lagi memohon dan berusaha untuk
menyelamatkannya. Ia menulis surat terbuka, “Perjalanan Pasangan
Muda: Tunangan Zhou Xiangyang Mengajukan Permohonan Selama Tujuh
Tahun untuk Pembebasannya,” yang menyentuh hati ribuan orang,
banyak dari mereka mengeluarkan air mata. Beberapa dari mereka
membuat petisi untuk menyelamatkan Zhou: 2,300 penduduk di 10 kota
dan desa terdekat menandatangi surat meminta Zhou dibebaskan dan
mereka yang bertanggung jawab atas penganiayaan ini
diselidiki.”
Li Shanshan, yang menjadi pekerja paksa selama 2 tahun karena
menyelamatkan suaminya, akhirnya meninggalkan Kamp Kerja Paksa
Wanita Hebei pada 8 November 2013. Momen bersejarah ini
memperlihatkan kehancuran dari kamp kerja paksa yang kejam.
Kamp Kerja Paksa Wanita Hebei Runtuh
Sebelum Li dibebaskan, suami dan ibu mertuanya telah memohon
pembebasan untuk Li di gerbang Kamp Kerja Paksa Wanita Hebei selama
dua bulan. Mereka berkata kepada orang-orang bagaimana Li telah
menunggu suaminya selama tujuh tahun, bagaimana dia mengajukan
permohonan untuk menikahi tunangannya yang dipenjara, tapi dirinya
sendiri dipenjara di Penjara Kota Tianjin, karena usahanya untuk
menyelamatkan suaminya.
Li menulis surat terbuka ke publik, dan lebih dari dua ribu orang
menandatangani surat menunjukkan dukungan mereka. Mereka juga
berkata kepada orang-orang bagaimana Li telah dianianya oleh Biro
Keamanan Domestik Tangsan, yang menjatuhi hukuman kerja paksa
terhadapnya, dan bagaimana Li masih dipenjara di kamp kerja paksa
meskipun sistem kerja paksa di China telah dibongkar.
Li akhirnya meninggalkan kamp kerja dengan bermartabat dan
berkumpul kembali dengan keluarganya. Dinding kamp kerja telah
runtuh, gerbang besinya telah jatuh ke tanah. Kamp kerja diselimuti
puing dan sampah seperti berkata bahwa setelah melakukan kejahatan
yang tidak terhitung terhadap Dafa, kamp kerja kejam ini hilang
dari dunia, tapi kejahatannya akan selamanya terekam dalam
sejarah.
Pada hari Li akan dibebaskan, lebih dari 100 orang menunggu diluar
kamp kerja untuk membawanya pulang ke rumah. Empat orang petugas
polisi dari Biro Keamanan Domestik Kota Tangsan juga menunggu Li,
berniat untuk membawanya pergi. Tetapi, mereka membatalkan rencana
mereka di depan kelompok besar praktisi yang berani.
Kamp Kerja ini juga mencoba untuk mengancam teman-teman dan
keluarga Li, hanya untuk menemukan bahwa mereka tidak takut sama
sekali.
Sebelum berjalan keluar dari kamp kerja, Li diberhentikan oleh para
penjaga, yang berusaha menghalanginya untuk pergi. Pada saat ini,
lebih dari seratus suara berteriak dari luar kamp kerja, “Shanshan,
keluar! Shanshan keluar!” Kekuatan penganiayaan runtuh
seketika.
Jika peristiwa ini direkam, hal ini pasti dikenal sebagai peristiwa
bersejarah. Peristiwa yang sangat indah.
Jiwa yang Mulia
Sanak saudaranya mempersembahkan sebuket bunga lotus sebagai
penggambaran dari kemurnian dan kemuliaannya. Air mata menetes ke
pipi Li. Ia menderita dari penganiyaan karena belas kasih dan
kebaikan hati. Ia dipenjara karena ia berusaha menyelamatkan
suaminya. Ia tidak mau menyerah kepada kekuatan jahat. Ia
menunjukkan keindahan hidup dan jiwanya yang mulia dan murni.
Seorang pengacara menulis di blognya, “Ketika dipenjara telah
menjadi sebuah kehormatan untuk masyarakat, pemerintah tidak punya
harapan.”
Penjaga kamp kerja dan petugas polisi dari Keamanan Domestik
Tangsan menyaksikan adegan tersebut dengan perasaan kagum.
Harapan
Khalayak ramai melihat Li masuk ke dalam mobil bersama keluarganya
dan pergi menjauh. Setelah tujuh tahun, ia akhirnya pulang ke
rumah.
Pada momen ini, para penjaga tercengang, berkecil hati, dan dengan
sunyi pergi di dalam keputusasaan. Semoga, jiwa mereka telah
tersentuh oleh peristiwa ini, dan hati mereka bangkit, sehingga
dari momen ini, mereka tidak akan lagi berpartisipasi menganiaya
Dafa. Sementara itu, peristiwa ini juga mungkin membantu mereka
untuk sadar bahwa menjadi anggota dari sistem kerja paksa, mereka
membantu kekuatan jahat untuk menganiaya orang-orang baik.
Artikel Terkait:
Deeply
Touched by Her Faith, 900 Tangshan Residents Sign Petition Calling
for Ms. Li Shanshan's Release
Mr. Zhou
Xiangyang Not Allowed to Visit His Wife in Forced Labor
Camp
Ms. Li
Shanshan Sent to Forced Labor, Denied Family Visitation for Six
Months
Ms. Li
Shanshan Sentenced to Forced Labor Again, Tangshan Residents Try to
Rescue Her, Collecting 528 Signatures So Far
Ms. Li
Shanshan Arrested by Tangshan Domestic Security Division
(Photos)