(Minghui.org)
Kami orang-orang yang mengerti fakta kebenaran tentang Falun Gong.
Selama meringkuk di dalam pusat penahanan saya mempunyai kesempatan
melihat banyak praktisi Falun Gong. Selama hidup sehari-hari
bersama dengan para praktisi Falun Gong, akhirnya saya menjadi tahu
apa sebenarnya Falun Gong itu dan saya melihat dan mengalami
sendiri seperti apa sebenarnya para praktisi Falun Gong itu. Saya
melihat bahwa Falun Gong itu mengajari orang-orang untuk menjadi
baik. Saya jadi mengerti mengapa Falun Gong dapat dengan cepat
menyebar ke seluruh dunia. Saya juga mengerti mengapa Partai
Komunis China (PKC) ingin menganiaya Falun Gong. Saya benar-benar
paham bahwa propaganda PKC tentang yang dinamakan “Bakar Diri di
Tiananmen” adalah suatu kebohongan dan usaha untuk memicu kebencian
terhadap Falun Gong di mata rakyat.
1. Kisah Seorang Praktisi
Muda: Pengalaman Buruk You Huifu
You Haifu (pria) berasal dari Desa Houyou, Kota Shouguang. Karena
dia berlatih Falun Gong, dia terpaksa meninggalkan rumah selama
enam tahun sebelum lulus dari sekolah menengah. Akhirnya dia
ditangkap dan dijatuhi hukuman ilegal. Selama empat tahun di tahan
di Penjara Jinan, dia menderita luka fisik dan mental. Saya ingin
mengungkapkan hal ini ke dunia luar segala yang pernah saya lihat
dan dengar. Dan ini hanyalah puncak gunung es dari yang dideritanya
selama sepuluh tahun terakhir.
Pada pertengahan Mei 2002, pada waktu itu dia baru di tahun kedua
sekolah menengah dan baru saja menginjak umur 17 tahun pada waktu
pergi ke sekolah kebetulan melewati rumah temannya yang menjadi
praktisi. Dia ingin mampir sebentar untuk membicarakan sesuatu.
Tepat setelah dia melangkah masuk pintu, dua orang polisi
berpakaian sipil yang sedang bersembunyi di dalam membekuk dia dan
berusaha menggeledah dia. You Huifu meronta membalikkan diri
berusaha lari keluar. Akibatnya dia dipukul oleh kedua polisi itu
dan jatuh tersungkur. Mereka memasukkannya ke dalam kendaraan
polisi dan menahannya di Kantor Kepolisian Shengcheng dan
diinterogasi. Polisi tidak bisa menemukan sesuatu apa pun selama
interogasi itu. Suatu saat dia memperoleh kesempatan melarikan
diri, dia ingin pergi ke sekolah, tetapi di jalan berjumpa dengan
teman kelasnya yang mengatakan bahwa sekarang ini polisi sedang
menunggu dia di sekolah dan akan menangkapnya. Polisi menggeledah
meja belajarnya dan juga di asramanya; juga mengancam guru dan
kepala sekolah. You Huifu ingin pulang, tetapi tetangga sedesanya
memberi tahu bahwa polisi sudah berada di rumahnya mengancam dan
menahan ayahnya. Dia tidak tahu bagaimana harus bersikap menghadapi
peristiwa ini. Dia tidak bisa pulang, juga tidak bisa ke sekolah,
akhirnya menjadi gelandangan. Enam tahun menjadi gelandangan, You
Huifu mengalami tekanan yang berat dan kerugian yang tak terkira
besarnya. Selama waktu itu polisi masih sering ke rumahnya dan
mengancam keluarganya. Keluarganya mengalami pendertiaan yang berat
juga dan selalu khawatir atas keselamatannya.
Pada 22 Mei 2008 You Huifu ditangkap oleh Tim Keamanan Nasional dan
polisi dari Kota Shouguang. Li Qingping, kapten Tim Keamanan
Nasional, Guo Hongtang wakil kepala Tim Keamanan Nasional, Chen Hu
direktur Kantor Kepolisian Industri, menginterogasi You Huifu dan
menyiksanya. Mereka mencegahnya tidur. Mereka menendang, meninju,
dan menginjak pahanya, memukul punggungnya sekuat tenaga. Mereka
menyiksa dengan menyetrum dengan tongkat listrik, menyundut dengan
rokok, dan memaksa dia berjongkok di lantai dengan tangan diborgol
di belakang punggung. Mereka menggunakan kaki bangku menekan kedua
telapak kakinya dan mengangkat kedua tangannya yang diborgol
tinggi-tinggi di belakang punggungnya. Pada malam hari kedua tangan
dan kakinya diikat pada kaki tempat tidur. Mereka menutupi
kepalanya dengan kantung dan memaksanya berdiri berjam-jam. Setelah
tujuh hari tujuh malam disiksa dengan berbagai macam cara itu dia
dimasukkan ke sel di pusat penahanan itu. Ketika Tim Keamanan
Nasional menginterogasi, dia harus duduk di atas bangku besi. Dia
dipaksa duduk di sana selama satu atau dua hari, bahkan lebih lama
lagi. Selama hampir setahun di pusat penahanan, interogasi dengan
cara semacam ini dilakukan lebih dari sepuluh kali. Acap kali dia
diborgol dan dibelenggu. Mereka mencegahnya tidur beberapa hari,
menampar wajahnya bila terlihat dia mau tidur. Mereka memukul
dengan sebatang kayu, menendangnya, atau meninjunya. Punggungnya
bengkak dan merasakan sakit bukan main. Borgol itu telah
mengelupaskan kulit pergelangannya. Hal seperti ini sudah
berlangsung sangat lama hingga dia tidak bisa mengingat berapa
banyak macam cara penyiksaan yang dideritanya. Pada akhirnya You
Huifu disiksa begitu hebat hingga dia sangat-sangat lemah dan tidak
bisa berdiri dengan tegak. Kemudian Pengadilan Kota Shouguang
memvonis You Huifu hukuman penjara selama 12 tahun. Pada 2009 dia
ditahan di Penjara Shandong.
Ibu You Huifu ditahan di Kantor Komite Desa lebih dari dua belas
hari karena dia pergi memohon keadilan untuk Falun Dafa pada 25
april 1999. Komite Desa memerasnya sebesar 10.000 yuan kemudian
membebaskannya. Setelah itu Komite Desa, pemerintah kotapraja, dan
polisi secara teratur mengganggu keluarga itu dan mereka kehilangan
kebebasannya.
Setelah 25 April 1999 paman You Huifu, Zhang Zhaoyu dan isterinya
Yang Ruiying mengalami gangguan yang berkepanjangan, diawasi,
ditahan, dipukuli, dan denda yang berat dari Kantor Kepolisian Kota
Shouguang, dan Pemerintah Kota Shouguang (sekarang namanya diganti
menjadi Kantor Lingkungan Jalan Shengcheng).
Pada tahun 2000 untuk menghindari ditangkap oleh Kantor 610 atau
dikirim ke sesi pencucian otak, mereka berdua terpaksa meninggalkan
rumah menjadi gelandangan. Anak perempuannya yang baru berumur 17
tahun ditinggal sendiri. Anak itu menderita trauma fisik dan mental
yang cukup berat. Pada 23 Mei 2008 Zhang Zhaoyu dirangkap lagi. Dia
ditahan di Kantor Kepolisian Shengcheng, di tempat itu dia
diinterogasi dan disiksa secara brutal selama tujuh hari tujuh
malam. Kemudian dia bisa melepaskan diri, namun pada pertengahan
Agustus pada tahun yang sama, kedua praktisi itu ditangkap lagi.
Mereka menderita penganiayaan yang berat dari Tim Keamanan
Nasional. Oleh Pengadilan Kota Shouguang divonis hukuman penjara
masing-masing 12 tahun dan 8 tahun. Dari 2009 hingga sekarang
mereka masih dipenjara dan menderita penganiayaan di Penjara
Provinsi Ahandong dan Penjara Wanita Jinan.
Paman You Huifu, Zhang Zhaozong dan isterinya You Airong juga
pernah ditahan dua kali oleh Pemerintah Kota setelah 25 April 1999,
dan mereka mengalami penganiayaan dalam jangka lama. You Airong
ditangkap, dikirim ke sesi pencucian otak dan menderita
penganiayaan selama beberapa bulan. Pada 2009 dia dijatuhi hukuman
kerja paksa. Suaminya terpaksa harus meninggalkan rumah. Pada 2004
dia ditangkap lagi dan dijatuhi hukuman kerja paksa selama satu
tahun. Pada tahun 2007 dia dikenai hukuman kerja paksa lagi
2. Praktisi Falun Gong Yang Wenbiao
Ketika Yang Wenbiao (pria) seorang praktisi Falun Gong dari Kantor
Lingkungan Jalan Laocheng memasuki pusat penahanan dengan berjalan
pincang, kami sangat keheranan. Dari raut wajah yang kesakitan,
tampaknya setiap langkah itu dilakukan dengan sangat susah.
Wajahnya bengkak, leher dan bagian belakang lengannya dipenuhi
luka. Ketika dia mencoba membuka kaos kakinya, dia tidak bisa
karena darah kering telah melengketkankannya. Ketika dia menyobek
kaos kakinya, dua kuku jari kakinya terlepas. Ini sungguh
mengerikan.
Dari dalam lubuk hati saya ingin mengungkapkan apa yang telah saya
ketahui. Pada akhir bulan November 2008, Guo Hongtang Kapten Tim
Sekuriti Nasional Kota Shouguang, membawa empat orang polisi dari
Kantor Kepolisian Luocheng memasuki dengan paksa rumah Yang
Wenbiao. Mereka menggeledah rumahnya dan menangkapnya. Kemudian
mereka juga menangkap isteri Yang dan membawanya ke kantor polisi.
Anak perempuan mereka menangis karena ketakutan, neneknya yang
sudah tua pun ketakutan.
Yang Wenbiao ditahan di Kantor Kepolisian Laucheng selama tiga hari
tiga malam. Wang Wanchun seorang polisi dari Tim Keamanan Nasional
dan tiga orang polisi lainnya mendapat giliran menyiksa dan
menginterogasinya. Yang dipaksa duduk di lantai semen, dengan
tangan diborgol di belakang punggung. Polisi itu menggunakan
tongkat kayu berdiameter tiga atau empat sentimeter (dibalut dengan
duri-duri) memukuli leher, bahu, tangan dan kaki. Kepalanya
dipukuli sangat parah hingga tampak ada luka memanjang. Tubuhnya
penuh luka dan berdarah-darah. Seluruh badannya membengkak sangat
mengerikan dan kulitnya berubah warna menjadi hitam. Dengan kejam
polisi itu menendang punggungnya, tulang iganya dan kaki-kakinya.
Mereka tidak akan membiarkan matanya tertutup. Penyiksaan ini
berlangsung selama satu hari. Keesokan harinya mereka mengganti
cara penyiksaannya dengan yang lebih brutal. Polisi menekan kaki
Yang diantara kaki-kaki kursi sambil kedua tangannya di belenggu di
belakang punggung. Seorang polisi menduduki kursi itu agar dia
tidak dapat bergerak, kemudian mereka menggunakan tongkat kayu
sepanjang kira-kira satu meter, yang salah satu ujungnya diikatkan
ke bahunya dengan tali yang disisipkan ke borgol. Kemudian polisi
itu mendorong punggung Yang dengan kakinya sambil dengan
sekuat-kuatnya mengangkat ujung tongkat yang satunya ke atas hingga
Yang jatuh pingsan. Setelah dia siuman polisi itu mengambil tongkat
kayu itu diletakkan di atas kedua betisnya lalu di injak sambil
menguling-gulingkannya maju mundur hingga Yang pingsan lagi. Pada
hari ketiga, mereka menggunakan tongkat listrik yang disengatkan
kepadanya. Juga dengan mengguyurkan air ke kepalanya lalu
menyengatnya. Mereka menampari muka Yang, menutupi kepalanya dengan
kantung kemudian dengan ganas menendang serta memukulinya. Tiga
hari kemudian Yang Wenbiao terluka sangat parah hingga tak seorang
pun dapat mengenali dia; dia benar-benar sangat lemah. Akhirnya
Pengadilan Kota Shouguang memvonis dia 9 tahun penjara dan ditahan
di Penjara Provinsi Shandong untuk penganiayaan lebih lanjut.
3. Liu Bofu Seorang Praktisi Falun Gong dari Laizhou Korban
Penganiayaan di Penjara Distrik No.11
Saya bekerja sebagai supervisor di Penjara Distrik No.11 dari
Penjara Provinsi Shandong. Awalnya saya tidak mengerti tentang
Falun Gong. Sebagai seorang supervisor saya mendapat gaji cukup,
dan saya tidak berpikir macam-macam dan menerima pekerjaan itu.
Selama itu saya menyaksikan penyiksaan di luar perikemanusaiaan di
Penjara Distrik No. 11, “transformasi” para praktisi Falun Gong.
Kerusakan fisik dan mental akibat siksaan sungguh sangat
mengenaskan. Andaikan orang lain yang menceritakan hal ini kepada
saya, pasti saya tidak akan mempercayainya, namun perbuatan brutal
ini berada di depan mata saya. Saya menyaksikan sendiri kasus yang
terkenal dari Lu Zhen (seorang mahasiswa), seorang praktisi dari
Yuneng, yang dipukuli sampai meninggal. Kasus itu menarik perhatian
para penguasa. Rasa hati saya tidak bisa damai jika mengingat hal
itu. Siapakah yang akan berpikir bahwa TV, radio, dan surat kabar
akan memfitnah Falun Gong sejauh itu dengan propaganda mereka,
mengklaim bahwa “metode pendidikan” mereka terhadap praktisi Falun
Gong sangat baik, yang sebenarnya sangat berdarah-darah? Saya
sekarang ini akan menceritakan yang pernah saya lihat dengan
harapan agar setiap orang meninjau kembali Falun Gong dan
kemunafikan PKC.
Praktisi Falun Gong Lu Zhen
Suatu sore di bulan Maret 2009,
Liu Bofu (pria), seorang praktisi dari Laizhou, dikirim ke Penjara
Distrik No. 11. Zhu Changjin, kepala sipir dan lima atau enam orang
narapidana membawanya ke ruangan kerja sipir dan memaksanya menulis
yang mereka namakan “surat lima jaminan” (suatu bagian dari proses
‘transformasi’). Liu Bofu menolak. Tiba-tiba saja beberapa orang
mengerumuninya dan menelanjanginya, dan mulai menendangi dan
memukulinya. Kemudian menjatuhkannya ke lantai. Beberapa orang
menindihnya agar tidak bisa bergerak. Mereka mengunakan sebatang
kayu yang panjangnya kira-kira satu meter memukuli telapak kakinya
dengan ganas. Mereka memukuli terus sampai kakinya berdarah-darah
dan berubah warna menjadi biru kehitaman. Mereka menggunakan kayu
itu untuk menggilas kaki bagian bawah sampai kulitnya terkelupas.
Melihat penderitaan Liu Bofu yang begitu hebat saya tidak tahan,
tetapi saya tidak berani berkata sepatah kata pun. Meski kondisinya
sudah begitu, mereka meneruskan penyiksaan, menampari mukanya,
menendangnya, menyundut dengan rokok, dan menusuk jari-jarinya
dengan jarum. Setelah kelelahan sebagian dari mereka beristirahat
lalu meneruskan lagi dengan cara penyiksaan yang berganti-ganti.
Beberapa pelaku menginjak batang kayu yang ditumpangkan di atas
kedua kaki lalu menggelindingkan ke sana kemari. Akhirnya kedua
kaki itu bengkak berwarna biru kehitaman. Dia tak bisa berjalan
sama sekali, yang akhirnya harus digotong ke atas tempat tidur. Dia
tidak bisa menggeliat dan juga tidak bisa turun dari tempat tidur.
Untuk sembuh memerlukan waktu enam bulan. Di kakinya ada bekas luka
permanen, sebagai bukti perbuatan jahat yang terjadi di Penjara
Provinsi Shandong. Pencetus perbuatan semacam itu adalah instruktur
Li Wei.
Ini adalah hanya puncak gunung es dari penganiayaan praktisi Falun
Gong selama sepuluh tahun terakhir. Banyak tahanan kriminal
menginginkan tambahan poin untuk memperbaiki kondisi mereka agar
lebih cepat dibebaskan, di antara mereka ada yang mematuhi perintah
polisi. Ada beberapa yang untuk memenuhi kuota “transformasi”
bertindak lebih kejam. Tetapi kenyataannya, para sipirlah yang
harus memikul tanggung jawab, karena kejahatan ini dilakukan atas
pengawasan mereka. Pada kejadian luka berat atau meninggal, para
sipir berusaha menutupi fakta dan mereka tidak segan lagi melakukan
lebih ganas.
Para praktisi Falun Gong ini semuanya baik hati. Hanya karena
mempercayai Sejati-Baik-Sabar mereka menderita semua siksaan, baik
berbentuk fisik, mental atau ekonomi. Para keluarga mereka juga
menderita akibat malapetaka yang tidak mungkin bisa tertahankan
oleh orang kebanyakan. Kami membeberkan apa yang kami saksikan di
depan mata kami. Kami berharap dengan sangat bahwa lebih banyak
lagi orang-orang yang memberi perhatian terhadap penderitaan
mengerikan para praktisi Falun Gong, mereka memerlukan keadilan.
Semoga tragedi semacam ini tidak akan terjadi lagi di negara
ini.
Informasi kontak para pelaku (sebagian dari daftar)
Personil utama yang bertugas di Penjara Provinsi Shandong: Kepala
Penjara Qi Xiaoguang: +86-531-87075546 (kantor), +86-531-87072888
(rumah), +86-13708926571 (selular)
Komisaris Politik, Zhang Chuanlin: +86-531-87075566,
+86-531-87072688, +86-13853166298
Deputi Kepala Penjara: Zhan Huacheng: +86-531-87075536,
+86-531-85688833, +86-13705406300
Untuk nama-nama dan nomor telepon yang lebih lengkap silahkan
mengakses ke artikel asli dalam bahasa Mandarin.
Chinese version click here
English
version click here