(Minghui.org) Menggunakan momen perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2013, praktisi Bali membuat beberapa kegiatan seperti berfoto bersama, mengklarifikasi fakta di dermaga kapal wisata dan memperkenalkan Falun Dafa di sebuah pusat oleh-oleh.
Membuat Foto Ucapan
Selamat Tahun Baru Imlek kepada Shifu Li Hongzhi
Sebelum mengadakan pentas di Mall Bali Galeria Kuta, anggota Tian
Guo Marching Band, penari Sekolah Minghui, anggota Genderang
Pinggang berfoto di depan gapura dengan membentangkan spanduk
berisi ucapan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Shifu Li
Hongzhi.
Pada saat pengambilan gambar, banyak wisatawan keturunan Tionghoa
menyaksikan dan membaca spanduk sambil mengambil gambar dengan
ponselnya. Beberapa pengunjung ada yang secara spontan ikut foto
bersama dengan praktisi. Beberapa kelihatan terheran-heran sambil
membaca spanduk.
Anggota Team Kesenian Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Shifu Terhormat
Klarifikasi Fakta pada
Tahun Baru Imlek
Pada awal tahun baru, bertempat di dermaga pelabuhan wisata Tanjung
Benoa, barisan genderang pinggang mengadakan pertunjukan menyambut
wisatawan asal daratan China yang turun dari kapal wisata.
Sebelum mengadakan pentas klarifikasi fakta, anggota barisan
genderang pinggang belajar Fa, memancarkan pikiran lurus dan
berlatih Falun Gong bersama.
Mengambil tempat di samping jembatan penyebrangan, mulai pukul
15.00 spanduk klarifikasi fakta, situasi penganiayaan di China,
serta spanduk-spanduk himbauan kepada para warga daratan China agar
menarik garis pemisah dari kejahatan organisasi Partai Komunis
China demi keselamatan diri, dibentangkan.
Para penjemput dan pengantar
wisatawan mendekat ke lokasi setelah mendengar suara tabuhan
genderang pinggang. Lagu ‘Falun Dafa Hao’ (Falun Dafa baik)
mengawali penampilan barisan genderang pinggang, disusul beberapa
lagu lainnya.
Setelah memainkan lagu beberapa saat, kapal wisata mulai merapat di
dermaga dan menurunkan penumpang. Dari atas jembatan penyebrangan
banyak wisatawan China yang menyaksikan kegiatan dan mengabadikan
dengan ponsel serta kamera. Beberapa wisatawan berhenti dengan
serius membaca poster klarifikasi dan situasi penganiayaan,
fakta-fakta yang mereka sulit peroleh di negara mereka.
Kegiatan berakhir sekitar pukul 16.15.
Wisatawan membaca poster klarifikasi
Pengenalan Falun Dafa di
Pusat Oleh-Oleh Khas Bali
Setelah melakukan klarifikasi di pelabuhan wisata, kegiatan
dilanjutkan dengan pengenalan Falun Dafa di Toko Oleh-Oleh Khas
Bali Erlangga, ini merupakan kegiatan serupa yang kedua kali.
Diawali dengan tabuhan genderang pinggang yang membuat orang-orang
menoleh, mencari arah suara. Ibu-ibu serta anak-anak kemudian
berkerumun di sekeliling barisan genderang.
Anak-anak bertepuk tangan menirukan suara genderang
Berkeliling di parkiran dan bermain di depan toko, membuat pengendara yang lewat menepikan kendaraannya untuk menyaksikan keramaian sambil menerima brosur informasi. Seusai penampilan genderang, dilanjutkan dengan pengenalan Falun Dafa.
Praktisi memeragakan lima
perangkat latihan
Praktisi menyampaikan pengalaman mereka
Dua orang praktisi mengawali dengan mengenalkan Falun Dafa, manfaat yang telah dirasakan, buku Zhuan Falun dan penganiayaan di China. Pengenalan ini diselingi dengan nyanyian, tarian dan pentas panggung genderang pinggang.
Tarian genderang pinggang
Dalam kesempatan tersebut juga
disampaikan makna penting dari budaya ortodoks. Di China, selama
revolusi kebudayaan, Partai Komunis China telah menghancurkan
budaya ortodoks dan menggantikan dengan budaya partai yang
mengedepankan perjuangan kelas, kekerasan. Hari ini para praktisi
kembali menampilkan kebudayaan ortodoks yang mempromosikan
kebajikan, keindahan, kesopanan dan nilai-nilai tradisional
lainnya, agar orang-orang mengetahui kebudayaan sejati manusia.
Penampilan tarian anak Minghui dan tarian genderang pinggang
membuat suasana malam itu semakin meriah.
Seorang praktisi yang bertugas menyebarkan brosur mengatakan,
”Banyak orang sudah memegang brosur, namun mereka belum memahami.
Dalam kesempatan seperti itu agar praktisi yang menyebarkan brosur
perlu lebih aktif menjelaskan sehingga orang dapat memahami
fakta.”
Seorang pedagang berkata, ”Biasanya jam segini sudah sepi, namun
karena ada kegiatan masih banyak pengunjung menunggu.”
Kegiatan diakhiri pada pukul 21.00.