(Minghui.org)
Guru berkata di Zhuan Falun, ”Saya beri tahu anda sebuah prinsip
sejati, proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah
suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.”
Pemahaman saya adalah bahwa ada selalu keadaan untuk mencari ke
dalam untuk mengidentifikasi dan menyingkirkan pikiran egois kita
dalam seluruh proses kultivasi kita. Lagi pula, semua keterikatan
berasal dari keegoisan kita sendiri. Di sini saya hendak membagikan
dengan semua orang bagaimana saya mencari ke dalam melalui kultvasi
dan berusaha untuk “... mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan
tanpa mementingkan diri sendiri,..” (“Sifat Kebuddhaan Tanpa
Kebocoran,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
1. Mencari ke Dalam untuk
Meluruskan Diri Sendiri
Proses kultivasi saya cukup stabil, karena saya terus menerus
menghafal buku-buku Dafa sejak mulai berlatih. Bahkan, apa yang
disebut kesulitan melenyapkan keterikatan pada awal penganiayaan,
sekarang sepertinya bukan apa-apa. Belajar Fa dengan teratur
membuat saya dapat menempuh jalur kultivasi saya dengan stabil.
Bilamana saya menemui kesulitan atau konflik, Fa Guru muncul dalam
pikiran saya dan membimbing saya untuk melewati ujian.
Apakah itu kultivasi pribadi atau kultivasi di masa pelurusan Fa,
mencari ke dalam adalah kunci untuk meningkatkan Xinxing (watak,
kualitas moral) kita. Guru pernah menyuruh kita pada “Ceramah Fa di
Konferensi Fa New York 2008” :
“Sekalipun
anda anggap adalah penderitaan yang lebih besar lagi, kesusahan
yang lebih besar lagi, semuanya adalah hal yang baik, karena ia
baru muncul setelah anda menjalani Xiulian. Di dalam penderitaan
dapat menghapus karma, dalam penderitaan dapat menyingkirkan sifat
hati manusia, dalam penderitaan dapat membuat anda meningkat ke
atas.”
Jadi pasti ada alasan bagi
penderitaan kita. Selama kita mencari ke dalam untuk
mengidentifikasikan akar masalah kita, kita akan dapat menerobos
pengaturan jahat dan meningkatkan tingkatan kultivasi kita.
Berdasarkan pengalaman, saya merasa ada tiga faktor penting untuk
peningkatan Xinxing kita. Pertama, kita harus memperlakukan masalah
yang ada dengan pikiran lurus. Kedua, kita harus mengidentifikasi
dan melenyapkan keterikatan kita dalam waktu sesingkat mungkin.
Ketiga, kita harus menempatkan Dafa sebagai prioritas utama dan
berbagi pemahaman kita dengan rekan-rekan praktisi sesuai waktunya
sehingga tidak meninggalkan celah bagi kejahatan untuk
dimanfaatkan.
Suatu kali, saya pergi mengunjungi Praktisi A dan ia terus menerus
membicarakan kekurangan Praktisi B. Saya tidak mau mendengarkan
keluhannya dan menyangkalnya, ”Tidak, ia tidak begitu!” Praktisi A
segera menuduh saya berlaku sama seperti Praktisi B. Ia berkata,
”Kamu berdua sama dan tidak seorangpun dari kamu dapat mentoleransi
kritik membangun dari orang lain.” Saya tidak terima atas tuduhan
itu. Bagaimana saya bisa sama seperti Praktisi B? Saya menyerang
balik A, hanya untuk membuatnya marah. Ketika ia menjadi marah,
saya tiba-tiba menenangkan diri dan mengingatkan diri sendiri untuk
tidak berdebat lagi.
Ketika pulang ke rumah, saya masih merasa kesal. Apa yang praktisi
A katakan tentang saya benar-benar melukai perasaan saya. Tapi,
saya tidak melihat ada yang salah dengan diri saya. Kemudian saya
mulai memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan apapun yang
menghalangi saya untuk mengidentifikasi keterikatan saya. Begitu
saya meningkat diri di atas tingkat manusia dan melihat keseluruhan
masalah dari sudut pandang pihak ketiga, saya melihat keterikatan
saya yang dengan kuat melindungi diri sendiri dan tidak bisa
bertoleransi terhadap kritik apapun.
Saya menjadi mengerti bahwa sebenarnya tidak penting siapa benar
atau salah. Kuncinya adalah menggunakan hal “kebetulan” ini untuk
menempa hati dan mengorek keluar keterikatan dasar saya: obsesif
diri. Saat itu, langsung sebuah pemandangan terpancar di pikiran
saya: sebuah perahu diikat dengan banyak tali tiba-tiba semua
talinya lepas serentak dan siap berlayar. Hati saya terasa sangat
ringan.
Ada ujian lain yang selama proses kultivasi. Suami saya sering
berulah setelah mabuk. Ia mulai mengutuk saya lagi dan awalnya saya
berusahan keras untuk menahan sifat jeleknya. Tapi akhirnya saya
tidak bisa terima lagi dan mulai bertengkar dengannya. Hari
berikutnya, dikontrol oleh karma pikiran, saya membawa anak dan
sementara pindah ke rumah seorang rekan praktisi. Anehnya, ini
menyebabkan penderitaan bagi saya. Selama tinggal sementara di
rumah rekan praktisi itu, polisi setempat melancarkan penangkapan
massal dan anaknya memberitahu saya bahwa polisi menekannya. Saya
harus pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari
penangkapan. Kemudian kakak sulung saya mengalami pendarahan otak
dan masuk rumah sakit. Sementara itu, suami saya tetap mengatai
saya. Setelah berbagi pemahaman dengan rekan praktisi, memancarkan
pikiran lurus dan mencari ke dalam, saya dapat melihat bahwa saya
masih memiliki mentalitas berkelahi dan keterikatan pada napsu dan
kehidupan nyaman manusia biasa. Saya tahu bahwa ini semua berasal
dari keegoisan saya. Saya giat belajar Fa dan membaca lebih banyak
artikel berbagi rekan-rekan praktisi untuk melenyapkan
sentimentalitas. Saya merasa mendapatkan kehidupan baru. Ketika
pulang ke rumah seminggu kemudian, semuanya normal kembali.
Sandungan ini membangunkan saya dan membuat saya bisa mengenali
banyak pikiran tidak murni. Saya merasa diri saya sangat bagus dan
tidak perhatian terhadap lainnya. Saya tidak mau mendapatkan
masalah dan membenci kritikan orang lain. Saya memfokuskan pikiran
lurus pada keterikatan-keterikatan ini dan kemudian dengan tenang
berbicara dengan suami saya. Saya memintanya untuk menunjukkan
kekurangan saya tetapi mengingatkannya untuk tidak mengutuk saya
ketika mabuk. Setelah saya memberitahu ini, saya masih sedikit
kesal karena saya merasa apa yang terjadi adalah kesalahannya. Saya
belum bisa mengakui saya yang salah. Meski begitu, suami sangat
tersentuh dan mengejutkan dengan mengakui kesalahannya untuk
pertama kalinya. Ia berjanji untuk berubah menjadi lebih baik dan
akhirnya tidak pernah membuat ulah lagi. Saya bisa menyingkirkan
ketidaksabaran saya atas kritik orang lain. Saya mendapatkan
pemahaman lebih mendalam dari “Menenangkan Eksternal dengan
Berkultivasi Internal” (Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
Selama berurusan dengan suami, saya perlahan-lahan menyingkirkan
kebiasaan saya yang menyalahkannya sepanjang waktu dan melepaskan
mentalitas berkelahi saya. Saya memperbesar kapasitas saya dan
merasa lebih berbelas kasih. Sementara itu, saya tidak lupa mencari
ke dalam sepanjang waktu. Contohnya, ketika saya gagal membuat
seseorang mengerti fakta kebenaran Falun Gong, saya melihat
keterikatan saya mengklarifikasi fakta hanya demi melakukannya
saja. Di waktu lain, e-book saya tidak bisa dibuka dan saya
menyadari bahwa saya masih memiliki keterikatan terhadap
kepentingan materi. Ketika saya mendengar komentar tidak adil
ditujukan pada saya, saya tahu masih berketerikatan pada ketenaran.
Saya mengembangkan kebiasaan mencari ke dalam untuk
mengidentifikasi dan menyingkirkan akar masalah saya bilamana
merasa tidak nyaman dan kesal. Ketika ini menjadi mekanisme dalam
kultivasi, saya dapat merasa diri sendiri sedang meningkat dengan
cepat.
2. Mencari ke Dalam untuk Mengharmoniskan Kesatuan Tubuh
Praktisi
Melepaskan Ego dan Meningkat dalam Satu Tubuh
Seperti yang saya lihat, mengharmoniskan kesatuan tubuh adalah
tanggung jawab setiap praktisi, bukan hanya koordinator. Ketika
seseorang mengeluh tentang bagaimana satu tubuh tidak bekerja
dengan baik, ia sudah memposisikan dirinya sebagai orang luar.
Dalam tim klarifikasi fakta kita, setiap kita memiliki proyek yang
harus diselesaikan sendiri dan kita juga punya hal yang perlu
dikerjakan bersama. Saya merasa bekerja sama dengan seluruh tim
kita adalah langkah pertama dalam mengharmoniskan satu tubuh.
Tahun lalu seorang praktisi di tim saya menghadapi gangguan
kejahatan dan saya segera memberitahu anggota tim lain untuk
memancarkan pikiran lurus baginya. Saya juga sering berbagi
pemahaman saya dengan praktisi ini. Ketika saya tahu polisi telah
menganggunya, saya memancarkan pikiran lurus dari jarak dekat. Saya
juga membawa anaknya dan mendorong dia untuk mendukung ibunya. Saya
juga terus memberitahu anggota tim lain apa yang terjadi padanya,
supaya kita semua mendapatkan situasi terakhir. Saya bertekad
menolongnya untuk mendobrak gangguan tidak peduli betapa sulitnya.
Kita adalah satu tubuh. Selama proses, saya melihat keegoisan saya
muncul lagi. Saya berusaha keras menolongnya karena ia berada dalam
tim saya, tetapi saya merasa tidak punya keinginan kuat untuk
menolong praktisi dari tim lain. Saya memperbaiki mentalitas ini
dan menetapkan pikiran untuk menolong siapapun yang membutuhkan
apakah ia berkerja dengan saya atau tidak.
Hanya ketika Semua Orang Meningkat Baru Satu Tubuh Bisa Naik ke
Tingkat Lebih Tinggi
Sebagai seorang individu yang berkultivasi, setiap keterikatan
dapat menghentikan kamu untuk meningkat. Sebagai satu tubuh juga
sama. Setiap praktisi yang terjebak dalam kesengsaraan akan
melemahkan kekuatan satu tubuh. Jika kita memperlakukan masalah
orang lain sebagai milik kita sendiri, kita akan bisa meredam
konflik karena kita menempatkan diri kita di sisi orang lain dan
kita tentu akan bertanggung jawab.
Guru berkata pada “Ceramah Fa di Manhattan 2009:”
“Ada orang
selalu mengutamakan dirinya benar, kendati anda benar, anda tidak
bersalah, lalu bagaimana hendaknya? Apakah telah meningkat atas
dasar Fa? Dengan hati manusia mengutamakan benar atau salah, itu
sendiri sudah berupa kesalahan, karena anda menggunakan prinsip
manusia biasa untuk menilai diri anda, anda menggunakan prinsip
manusia biasa untuk menuntut orang lain. Seorang praktisi Xiulian
dalam pandangan Dewa, anda benar atau salah itu sama sekali tidak
penting, menyingkirkan keterikatan hati manusia malah dianggap
penting, di tengah Xiulian bagaimana anda menyingkirkan keterikatan
hati manusia, itu barulah penting.”
Saya punya seorang anggota
keluarga yang juga menjadi praktisi dan saya selalu melihat sisi
dia yang tidak rajin. Saya selalu mengkritiknya. Ketika saya banyak
membaca sharing pengalaman praktisi tentang tidak menyalahkan dan
mengeluh terhadap orang lain, saya mulai memeriksa diri sendiri.
Saya menemukan bahwa sentimentalitas telah mengambil alih kebaikan
dan belas kasih di hati saya. Jadi saya memancarkan pikiran lurus
untuk melenyapkan pikiran buruk saya. Saya membantunya untuk
mengakses website Minghui dan menyemangatinya untuk keluar
mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Saya juga mendorong dia
untuk menghadiri kelompok belajar Fa lebih sering. Kami bersama
memperoleh manfaat dari kelompok belajar Fa. Sebelum saya
menyadarinya, hati saya yang merendahkannya telah menghilang saat
ia melebur menjadi satu tubuh dan kondisi kultivasinya makin
membaik.
Menerobos Egos Saya dan Mengharmoniskan Satu Tubuh
Suatu kali saya mendapat mimpi yang sangat jelas tentang dua tim
yang sedang bermain bola basket. Tim saya berpikir bahwa tim lain
sangat kuat dan salah seorang anggota tim merasa kurang yakin atas
kesempatan menang tim kami. Saya berbagi pemahaman saya dengannya
dan ia merasa lebih percaya sesudah itu. Ia bisa menembus
pertahanan lawan dan dengan dukungan saya ia bisa menembak dan
mendapat nilai tinggi. Akhirnya kami mengalahkan lawan dengan
101-100. Mimpi saya berhenti di situ dan tiga kata muncul dalam
pikiran saya: ”menerobos,” ”bekerjasama” dan “satu tubuh.”
Dalam kultivasi kita, kita perlu terus menerus menerobos pikiran
egois kita sendiri. Kita perlu berbagi dan saling bekerja sama
tanpa syarat. Dengan begini kita dapat meningkat dalam satu tubuh
dan mengalahkan kejahatan.
Untuk waktu lama, saya kesulitan menerobos rintangan dalam
berbicara secara langsung kepada orang-orang tentang fakta
kebenaran Falun Gong. Setelah belajar artikel terbaru Guru, saya
pikir bahwa pengikut Dafa seharusnya serba bisa dan mengapa saya
tidak mencobanya. Saya kemudian keluar bersama dengan beberapa
rekan praktisi dan menemukan bisa mengklarifikasi fakta secara
langsung kepada orang-orang. Sekali menerobos konsep sendiri, sudah
tidak sulit lagi. Sekarang, tidak peduli ke mana pun saya pergi
atau siapa yang saya temui, pikiran pertama saya adalah
menyelamatkan mereka. Upaya klarifikasi fakta seperti itu
memberikan suka cita yang tidak habisnya.
Setelah kelompok belajar Fa kemarin, saya berbicara panjang dengan
seorang rekan praktisi. Ia tidak percaya diri dalam berbicara
secara langsung dan karena itu, tidak dapat menyakinkan siapapun
untuk keluar dari Partai Komunis China (PKC) dan organisasi
terkaitnya, Liga Pemuda Komunis dan Pioner Muda (juga dikenal
sebagai “tiga pemunduran”). Saya berbagi dengannya bagaimana saya
bisa meyakinkan mereka di dalam daftar “tiga pemunduran” untuk
keluar dari PKC dan organisasi terkaitnya. Saya membantu dia untuk
mengenali halangannya. Saya menyemangati dia untuk berbicara dan
menerobos keterikatannya pada diri sendiri. Saya berbagi bahwa
selama hatinya teguh untuk menyelamatkan orang-orang, Guru tentu
akan membantunya. Makin banyak kita menemui masalah, makin keras
kita harus menerobos rintangan.
Kultivasi adalah proses menerobos diri kita sendiri. Guru
berkata:
“Belajar Fa
mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.
(“Sungguh-sungguh Berkultivasi”, Hong Yin)
Saya telah tercerahkan akan fakta
bahwa kita harus lakukan apa yang Guru suruh kita lakukan di dalam
puisi di atas guna menyelesaikan proses kultivasi gigih kita.
Mencari ke dalam untuk meningkatkan diri kita sendiri. Melakukan
tiga hal dengan baik dan memenuhi sumpah prasejarah kita.
Chinese version click here
English
version click here