(Minghui.org)
1. Beruntung memperoleh Fa
Pada musim dingin tahun 2007,
saya menginap di asrama sekolah teman saya karena saya harus
mengikuti tes pada hari berikutnya. Dalam perjalanan ke sana, ada
seorang bersepeda menghampiri saya. Seseorang berusia 30-an tahun
tersenyum seraya berkata kepada saya, "Permisi, bisa saya bicara
dengan anda sebentar?" Saya pikir dia sedang mempromosikan sesuatu,
sehingga saya tidak ingin bicara dengannya. Tetapi dia tidak
menyerah begitu saja dan berkata, "Berikan saya kesempatan beberapa
menit saja. Saya ingin memberi tahu anda sesuatu yang paling
berharga." Dia mulai berbicara tentang keajaiban Dafa dan fakta
kebenaran tentang penganiayaan. Karena pemahaman saya tentang Dafa
di masa lalu, saya berbicara dengan dia sambil berlalu. Dia
bertanya kepada saya ke mana saya mau pergi, dan saya memberi tahu
dia bahwa saya akan ke sekolah. Dia mengantar saya ke sana dengan
naik sepeda bersamanya. Selama percakapan kami, saya timbul
keinginan untuk mengetahui lebih lanjut tentang Falun Dafa. Seiring
saya mengatakan keingintahuan saya itu kepadanya, dia memberikan
saya kontak informasinya. Saya sangat tersentuh atas ketulusan dan
kebaikannya.
Kemudian, dia terus membantu
saya. Karena saya seorang siswa dengan kemampuan finansial yang
sangat terbatas, dia membelikan saya Mp3 player dan mengunduh semua
ceramah Fa Guru. Dia memberi tahu saya agar belajar Fa lebih
banyak. Pada waktu itu, saya menemukan segala hal yang dia katakan
dan lakukan sangat jujur dan tulus, tidak ada niat serong dan
maksud licik tersembunyi seperti dalam masyarakat. Saya terkesan
bahwa Falun Dafa bisa merubah orang menjadi jujur dan positif,
sehingga saya mulai ikut berkultivasi.
2. Berkultivasi Xinxing (watak, Kualitas moral) dan menjadi
pengikut sejati
Saya, anak semata wayang di dalam keluarga, sehinggs saya
dimanjakan sejak kecil dan telah berkembang banyak sifat yang
kurang baik. Saya mudah marah, iri hati, sibuk memikirkan
keuntungan kecil, dan sifat memiliki yang kuat. Sifat-sifat ini
mendominasi diri, dan bahkan keluarga saya pun tidak tahu bagaimana
menangani diri saya saat itu.
Setelah saya memperoleh Dafa, saya bersemangat membaca semua
buku-buku Falun Dafa, termasuk Zhuan Falun dan semua ceramah Fa dan
artikel Guru lainnya. "Saya akan mematut diri sesuai Dafa dan
menjadi orang baik yang sejati." Itulah mentalitas saya setelah
saya belajar Dafa. Sejak saat itu, setiap kali teman sekelas marah
kepada saya, saya teringat akan Fa Guru:
“Selaku
seorang praktisi Gong, harus mematut diri dengan kriteria
tinggi, dipukul tidak membalas, dicaci tidak membalas.” (Zhuan
Falun)
"Oh, ya, saya seorang praktisi
Xiulian, saya benar-benar harus bersabar." Setiap kali saya
berpikir seperti itu, perasaan marah saya pun mereda, setiap kali
saya ingin mendapatkan keuntungan kecil, saya selalu ingat akan apa
yang Guru ajarkan:
“Substansi De
ini diperoleh setelah kita menderita, mengalami pukulan, atau
berbuat kebaikan; sebaliknya setelah orang berbuat jahat, melakukan
hal yang tidak baik, sewenang-wenang pada orang lain, maka orang
itu memperoleh substansi hitam semacam ini. Sekarang orang bukan
hanya berusaha demi keuntungan pribadi semata mata, bahkan ada yang
tidak segan melakukan segala kejahatan, demi uang, kejahatan apa
pun dilakukan: mencederai dan membunuh orang menggunakan uang untuk
membeli nyawa, homoseksual, mengkomsumsi narkoba dan segala hal pun
dilakukan. Saat melakukan perbuatan tidak baik, orang tersebut akan
kehilangan De dalam dirinya.” (Zhuan Falun)
Ketika saya berpikir demikian,
saya singkirkan hati saya yang ingin memperoleh keuntungan yang
tidak seberapa itu. Setiap kali saya ada konflik dengan sesama
rekan siswa, saya segera teringat akan apa yang Guru
ajarkan:
“Maka, tak
peduli dalam lingkungan atau keadaan yang bagaimana di saat kalian
mengalami konflik, kalian harus menjaga hati yang bajik dan belas
kasih untuk menangani segala masalah. Jika anda tidak dapat
menyayangi musuh anda, maka anda tidak dapat mencapai
kesempurnaan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Australia)
Pertama-tama saya menenangkan
hati terlebih dahulu, mengakui kesalahan dan kekurangan saya, dan
dengan tulus hati minta maaf kepada orang tersebut, dan kami
kembali berteman lagi. Setelah saya memperoleh Dafa, saya selalu
menggunakan Fa untuk meluruskan pikiran dan perbuatan saya, dan
akhirnya saya belajar bagaimana menjadi orang baik, orang yang
lebih baik. Setelah teman sekelas saya melihat bagaimana saya telah
berubah, mereka bahkan lebih menyukai saya.
Pada 2008, jurusan kami memilih beberapa orang siswa yang dipandang
unggul dalam bidang akademis tetapi kurang mampu secara finansial
untuk mengajukan beasiswa. Saya adalah calon yang cukup pantas
untuk menerima beasiswa pada waktu itu: Ibu saya ada masalah dengan
kesehatannya dan tidak lama berselang telah meninggal, ayah saya
dipecat dari pekerjaan dan baru memulai bekerja lagi di pabrik
dengan upah rendah, dan saya memiliki nilai yang bagus di kelas.
Pada waktu itu saya mengetahui ada seorang gadis di kelas kami
ayahnya menderita stroke dan lumpuh, dan ibunya bekerja keras agar
bisa menanggung biaya kuliah putrinya. "Haruskah saya mendiskusikan
keadaan saya ini dengan pembimbing saya? Ayah saya bekerja cukup
lama untuk mendapat uang 8.000 yuan." Di dalam keragu-raguan saya
ini, saya teringat akan apa yang Guru harapkan kepada kita:
“Jika anda
selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu
memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali
berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah dapat
mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul
masalah. Oleh karena itu dalam berlatih Gong anda harus
mengikuti kriteria yang tinggi, kriteria yang lebih tinggi lagi
untuk mematut diri.” (Zhuan Falun)
Saya berpikir, "Jika beasiswa
saya peroleh, sejauh manakah ibu teman sekelas saya yang lain itu
harus bekerja keras untuk membiayai putrinya?" Saya memutuskan
untuk mengurungkan niat untuk mengajukan beasiswa tersebut. Sebelum
lulus sekolah, guru pembimbing saya mempelajari tentang keadaan
rumah saya dan membicarakan tentang beasiswa lagi, tetapi saya
hanya tersenyum saja.
Setelah saya memperoleh Fa, saya menjadi semakin baik dan berhati
tulus, rajin bersekolah, dan memberi kesan sangat positif
kepada semua rekan sekelas. Ketika saya kemudian mengklarifikasi
fakta kepada mereka, mereka menerimanya dengan sangat baik serta
mengundurkan diri dari PKC dan organisasi-organisasi afiliasinya
dan memilih masa depan mereka yang indah.
Selama periode itu, saya mendapatkan beasiswa peringkat atas di
universitas, dianggap sebagai "mahasiswa terbaik," serta menerima
penghargaan lainnya. Saya tahu semua hal ini terjadi karena saya
berlatih Falun Dafa.
3. Menegakkan Etika dalam bisnis, tidak tamak atas
perolehan tak layak
Setelah tamat kuliah, saya bekerja sebagai salesman di sebuah
perusahaan besar. Sebagian besar orang yang bekerja di bagian ini
mengetahui bahwa menerima penghasilan tambahan dari hasil suap
bukanlah rahasia lagi. Semua itu dipandang hal biasa:
“Jika manusia
tidak mementingkan diri, akan ditumpas oleh langit dan dimusnahkan
oleh bumi, prinsip ini sudah menjadi motto.” (Zhuan Falun)
Suatu hari ketika saya berhasil
menandatangani kontrak besar, atasan saya bertemu klien dan meminta
uang suap, memberikan porsi kepada saya agar saya tetap tutup
mulut. Saya merasa tidak nyaman ketika menerima uang ini, karena
ini adalah perolehan tak layak melalui perusahaan itu, uang itu
bukan milik saya, tetapi saya juga tidak tahu bagaimana menangani
masalah ini.
Saya masih ingat ketika Guru berbicara tentang seorang praktisi
Xiulian Dafa yang menyumbangkan perolehan tak layak. Saya gunakan
uang itu untuk membeli hadiah dan membagi-bagikannya kepada para
klien selama liburan. Ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik
dengan para klien dan juga untuk menyelamatkan dana perusahaan
untuk hal-hal seperti itu. Hal itu cukup bagus bagi kedua belah
pihak. Jika saya bukan seorang praktisi Dafa, saya pasti
telah mengambil uang itu, tetapi sebagai seorang praktisi Dafa saya
teringat pada Fa Guru dengan sangat jelas:
“Selaku
seorang praktisi Gong bagaimana sikap kita terhadap kehilangan dan
memperoleh ini? Ini berbeda dengan manusia biasa, yang ingin
diperoleh manusia biasa adalah kepentingan pribadi, bagaimana dapat
hidup dengan baik, hidup dengan nyaman. Namun kita selaku praktisi
Gong bukan demikian, justru kebalikannya, kita tidak mengejar apa
yang ingin didapat oleh orang biasa, sementara yang kita peroleh
juga diinginkan namun tidak akan dapat diperoleh oleh orang biasa,
kecuali melalui Xiulian.” (Zhuan Falun)
Setelah beberapa tahun bekerja
sama, saya bekerja keras dan rajin, melakukan bisnis dengan
menjunjung tinggi etika moral, dan memberikan kesan yang sangat
baik kepada manajemen dan staf.
Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya jika saya tidak memperoleh
Falun Dafa. Bagaimana saya mampu menolak berbagai godaan duniawi?
Saya sangat berterima kasih kepada Falun Dafa, yang memungkinkan
saya bisa memahami makna hidup dan membuat masa depan saya menjadi
lebih baik.
Jalan saya untuk memenuhi kriteria yang Guru berikan masih panjang,
tetapi saya akan lebih gigih maju untuk sejati berkultivasi,
melakukan tiga hal dengan baik, serta membuktikan "Falun Dafa baik,
Sejati-Baik-Sabar adalah baik" agar bersemi di lebih banyak lagi
hati insani.
Chinese version click here
English
version click here