(Minghui.org)
Salam kepada Guru yang agung dan belas kasih! Salam kepada
rekan-rekan praktisi!
Saya ingin melapor kepada Guru mengenai pengalaman kultivasi saya
selama beberapa tahun ini dan berbagi dengan rekan-rekan
praktisi.
Menyeimbangkan Hubungan
Keluarga dan Memperluas Jalur Pembuktian Kebenaran
Fa
Ada tiga generasi di dalam lima anggota keluarga kami. Ibu mertua
seringkali berdebat dengan sengit atas hal-hal yang sepele. Ayah
mertua mempunyai masalah pendengaran, dan selalu menonton TV dengan
suara keras. Saya adalah seorang yang pendiam dan suka lingkungan
yang sunyi. Saya merasa anggota keluarga yang ribut membuat saya
merasa malu. Jadi saya seringkali merasa tidak selaras dengan
keluarga ini.
Selama beberapa tahun berkultivasi, melalui belajar Fa, saya
mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan antara
praktisi dan manusia biasa, termasuk hubungan dengan anggota
keluarga. Kita perlu menempatkan diri dalam posisi praktisi dan
menempatkan hubungan yang baik antara praktisi dan manusia
biasa.
Sewaktu berada di rumah, saya selalu mencari ke dalam dan mengambil
inisiatif untuk membantu ibu mertua mengerjakan pekerjaan rumah
tangga. Sekarang ibu mertua telah menjadi praktisi Dafa juga. Saya
seringkali perlu berkoordinasi dengan rekan-rekan praktisi dan ibu
mertua mengurus hampir segalanya di rumah.
Mencari ke dalam dan sungguh-sungguh memperlakukan keluarga dengan
belas kasih membantu saya mengubah lingkungan keluarga menjadi
sesuatu yang bekerja dengan baik bersama pelurusan Fa.
Mencari ke Dalam dan Berkultivasi Saat Bekerjasama dengan
Rekan-rekan Praktisi
A. Melenyapkan Kebencian dan Menyelesaikan Konflik
Saya seringkali bekerja sama dengan praktisi lokal A dan praktisi B
dari daerah lain pada proyek-proyek tertentu. Suatu hari praktisi A
mengatakan, “Praktisi B meminta saya untuk memberitahu kamu supaya
mengkultivasikan pembicaraan. Dia berkata kamu menceritakan pada
orang-orang mengenai segalanya tentang keluarganya.” Saya segera
menjadi marah. Kemudian, saya tersadar akan prinsip Fa bahwa saya
seharusnya tidak marah setelah mendengar sesuatu yang tidak saya
sukai dan saya tidak mempertahankan hati yang tenang dan gembira
atas apa yang saya hadapi.
Di hari lain, praktisi B bekerja sama dengan praktisi D dalam suatu
proyek. Saya berjumpa D hampir setiap hari. Keesokan harinya D
mengatakan, “Praktisi B berkata bahwa kultivasi kamu mempunyai
celah kebocoran dan kamu bersama praktisi A mengambil semua proyek
dan tidak membiarkan yang lain untuk ikut serta. Egois yang sangat
berbahaya.” Dia menyiratkan bahwa praktis A dan saya benar-benar
sangat “berbahaya”. Kali ini saya bahkan menjadi lebih marah. Saya
sangat tertekan dan tidak ingin melakukan apapun dan tidak ingin
menjumpai praktisi manapun.
Apa yang dikatakan praktisi B menyebabkan celah di antara saya dan
praktisi D, yang juga berpikir saya egois. Karena apa yang
dikatakan B, D dan saya mempunyai beberapa perbedaan pendapat.
Untunglah, kami berdua menyadari bahwa ini adalah gangguan dari
unsur kejahatan. Saya tinggal di rumah praktisi D dan belajar Fa
sehari penuh bersamanya dan memancarkan pikiran lurus setiap jam.
Kami juga mencari ke dalam. Keesokan harinya, celah diantara kami
lenyap.
Namun, setiap kali saya berpikir tentang apa yang dikatakan
praktisi B, saya masih merasa tidak tenang. Karena B dari luar
kota, dia tidak benar-benar tahu mengenai situasi di tempat kami.
Namun apa yang dia katakan membuat saya tertekan. Saya tidak lagi
termotivasi untuk membuktikan kebenaran Fa. Bahkan ketika
memancarkan pikiran lurus, saya tidak menyingkirkan substansi
negatif. Kemudian seorang rekan praktisi mengatakan bahwa dia
merasakan ketidakberdayaan dan kecemasan dalam surat saya
kepadanya. Saya melihat kemarahan, kebencian, dan merasa dirugikan.
Saya mulai belajar Fa dengan hati tenang dan memancarkan pikiran
lurus untuk melenyapkan unsur-unsur jahat.
Segera, saya bekerja dengan baik bersama praktisi B dan praktisi
lainnya. Kata-kata yang keluar dari mulut kami membawa energi. Kita
seharusnya tidak mengatakan hal-hal yang buruk, jika tidak, maka
akan melukai rekan-rekan praktisi, yang akan membawa efek yang
negatif.
B. Berkultivasi untuk Mampu Menerima Kritik dari Orang
Lain
Suatu hari, saya dan praktisi A pergi ke rumah praktisi lain, untuk
memberinya beberapa uang kertas klarifikasi. Tepat ketika kami
hendak pergi, praktisi tersebut bertanya, “Apakah kalian perlu uang
untuk mengerjakan proyek.” Sebelum dia selesai berkata, saya
menjawab, ”Kami baru saja menyumbang. Berapa banyak yang dapat kamu
kontribusikan?” Mukanya memerah dan mengeluarkan uang 2000 yuan
yang baru kami berikan padanya. Dalam perjalanan pulang, praktisi A
hampir berteriak pada saya, “Apakah kamu tahu bagaimana buruknya
keuangan keluarga dia? Kamu bahkan meminta uang darinya. Istrinya
sedang dianiaya dan tidak mempunyai pendapatan. Mereka harus
membayar biaya kuliah anak-anaknya. Dia juga harus membayar biaya
kuliah keponakannya karena kakaknya meninggal”. Saya membalas, “Dia
sendiri yang mau memberikannya”. Saya tahu saya hanya mencoba
membela diri. Praktisi A berkata, “Namun kamu mendesak dia
mengeluarkan 2000 yuan dari sakutnya”. Saya dan praktisi A berdebat
mengenai keseriusan masalah ini, dan kelihatannya celah diantara
kami membesar.
Ini seharusnya menjadi hal yang baik. Bagaimana bisa menjadi
begini? Meskipun saya merasa dipersalahkan dan bahkan menangis,
saya tetap mencoba dengan keras mencari ke dalam dan melihat
keterikatan apa yang muncul. Saya menemukan bahwa saya tidak dapat
menerima kritikan dari orang lain. Saya merasa kehilangan muka
karenanya. Oleh karen itu, bilamana mendengar pendapat yang
berbeda, saya selalu berdebat dan mencoba mencari alasan. Saya juga
mempunyai kesombongan dan rasa iri hati. Praktisi A lebih muda
namun sepenuhnya benar dalam hal ini. Saya memiliki kepentingan
sendiri dan ingin mencapai suatu tujuan tertentu. Saya
membesar-besarkan masalah dan licik, tidak mempertimbangkan
perasaan orang lain. Saya selalu ingin segera dan menyelesaikan
proyek dengan cepat. Keesokan harinya, praktisi lain memberikan
dana yang cukup untuk proyek tersebut. Jadi saya mengembalikan 2000
yuan pada praktisi tersebut.
Dalam jalur kultivasi, ada faktor-faktor kultivasi. Hanya melalui
insiden kecil ini, banyak keterikatan saya yang terungkap. Praktisi
A mengakui ada masalah sikap dari dirinya. Kami mulai belajar Fa
dengan tenang dan memancarkan pikiran lurus yang kuat untuk
melenyapkan konsep manusia dan celah kebocoran. Kami menjadi
semakin belas kasih dan harmonis.
C, Memerlukan Pikiran Lurus daripada Konsep
Manusia
Dalam kehidupan sehari-hari, saya selalu mengingatkan diri: “Saya
perlu mempunyai pikiran lurus daripada hanya konsep manusia biasa”.
Misalnya, dua praktisi di daerah kami, seorang ibu dan putrinya
ditangkap. Dan kasus mereka dianggap sebagai kasus “utama”. Untuk
tetap mengikuti perkembangan dan situasi praktisi tersebut, kami
harus tetap berhubungan dan berkomunikasi dengan keluarga mereka.
Beberapa praktisi berkata, “Kamu seharusnya tidak pergi ke rumah
mereka. Polisi mengawasi rumah itu”. Saya juga mempertimbangkan
faktor tersebut, namun ketika memikirkan tanggung jawab dan misi
pelurusan Fa, “diri pribadi” kelihatannya lenyap. Hanya ada pikiran
lurus di hati saya. Dalam perjalanan ke sana, saya berkata dalam
hati, “Saya adalah pengikut Guru Li Hongzhi, saya tidak mengakui
pengaturan yang lain”. Ketika tiba di sana, saya melihat
keluarganya sangat menderita dan berharap beberapa praktisi akan
datang dan berbicara dengan mereka. Kami mencari tahu situasinya
dan memberitahu praktisi setempat. Kami juga mengirim informasi
yang terkait ke website Minghui dan secara signifikan menekan
kejahatan.
Dalam kultivasi, kita seringkali berhadapan dengan pilihan.
Kebiasaan berpikir seringkali memainkan peranan pada saat ini. Jika
praktisi memilih konsep “manusia”, maka mereka akan menjadi manusia
dan akan dikendalikan oleh aturan manusia. Maka masalah akan
muncul. Jika praktisi memilih pikiran lurus, jalur kita akan
semakin membesar, karena segalanya harus membuat jalan bagi
pelurusan Fa.
Kesimpulan
Kita sebagai praktisi telah datang dari berbagai alam semesta yang
jauh. Sekarang waktunya bagi kita untuk kembali pulang. Apapun dan
segala sesuatu yang terjadi karena kultivasi kita. Saya akan terus
mencari ke dalam untuk memperbaiki segala yang tidak lurus dan
menjadi layak atas penyelamatan belas kasih Guru. Saya akan dengan
penuh semangat gigih maju di jalur kembali! Heshi.
Chinese
version click here
English
version click here