Lumpuh dan dalam kondisi mental
hancur selama bertahun-tahun, penguasa mengirimnya untuk dikremasi
pada tahun 2011. Untungnya, pegawai krematorium menyadari bahwa ia
masih hidup dan menolak untuk memprosesnya.
Ia tetap ditahan di rumah sakit hingga hari ini, dalam kondisi
vegetatif, dan tidak boleh dikunjungi.
Kisah-kisah yang mirip dapat diceritakan oleh keluarga praktisi
Falun Gong yang disiksa di rumah sakit dan di pusat penahanan di
seluruh China. Detail kasus Liu dilaporkan di bawah ini.
Liu sebelumnya mengajar di
sekolah afiliasi Pabrik Mesin Hanjiang (sekarang Perusahaan
Peralatan Keamanan Penerbangan) dan beberapa kali diakui sebagai
“pribadi yang luar biasa” oleh pabrik dan tingkat provinsi. Rajin
dan tulus, Liu sangat dihormati dan dihargai oleh rekan-rekan guru
dan murid.
Penyiksaan Tanpa Belas Kasih
Penganiayaan terhadap Falun Gong mulai pada bulan Juli 1999,
pimpinan pabrik Liu menuruti perintah rejim, berulang kali menyiksa
Liu.
Pada bulan September 2002, Liu ditangkap untuk ketujuh kalinya.
Kali ini karena ia membagikan materi informasi mengenai Falun
Gong.
Sekertaris partai untuk pabrik, Hu Daixin, memberitahu Kantor 610,
“Jangan biarkan ia pulang kali ini. Saya akan membayar kamu
sebanyak yang kamu inginkan asal kamu tetap menahannya di
dalam.”
Pada tanggal 13 Oktober 2002, Liu dijatuhi hukuman empat tahun
penjara oleh Pengadilan Kota Xiangfan. Hanya beberapa bulan setelah
ia dikirim ke Penjara Wanita Wuhan, ia mengalami kerusakan mental
akibat penyiksaan yang dideritanya.
Liu diam-diam dipindahkan ke Rumah Sakit Penerbangan 364 di Kota
Xiangfan untuk “perawatan” di bulan Januari 2006.
Tahun 2010, masih dalam keadaan linglung, ia juga lumpuh dan
ototnya menyusut. Ia tidak lagi dapat berdiri tegak, kakinya
bengkok dan cacat. Kadang-kadang ia berkata, “Saya ingin
pulang!”
Ketika Rumah Sakit Penerbangan 364 pindah dari pinggiran kota ke
kota pada bulan Agustus 2011, pegawai kantor 610 dan sekertaris PKC
rumah sakit memerintahkan untuk membawa Liu ke krematorium walaupun
jantungnya masih berdetak. Berkat pegawai krematorium yang menolak
untuk mengkremasi Liu, ia lolos dari kematian.
Liu sekarang berada di kamar 10 lantai 6 Rumah Sakit Penerbangan
364. Ia tidak diijinkan dikunjungi. Menurut keluarganya, Liu berada
dalam kondisi vegetative. Ia tidak bisa minum maupun makan dan juga
tidak dirawat.
Dibawah ini beberapa gambaran apa yang diderita Liu:
Mulai Berlatih Falun Gong pada Tahun 1999 dan Memperoleh Kembali
Kesehatannya
Liu Weishan sebelumnya memiliki kesehatan yang buruk, tetapi
setelah ia berlatih Falun Gong awal tahun 1999, ia berubah menjadi
orang yang sehat, penuh vitalitas. Tiga bulan kemudian semua
penyakitnya secara ajaib hilang.
Pada tahun 1999, rejim Komunis China mulai secara terbuka menindas
Falun Gong. Melihat orang-orang disekitarnya terkelabaui oleh
berita-berita yang disiarkan secara besar-besaran oleh media yang
dikendalikan pemerintah, dan atas keinginannya sendiri untuk
melakukan apa yang dianggapnya benar, Liu mulai memberitahu
orang-orang mengenai manfaat Falun Dafa. Ia memberitahukan
orang-orang untuk tidak mempercayai kebohongan di TV, untuk itu
pejabat Partai di pabrik menempatkannya dalam tahanan rumah.
Berulang Kali Ditangkap, Ditahan, Dipaksa
Makan
Pada tahun 2000, sebuah selebaran klarifikasi fakta muncul di papan
bulletin pabrik. Pimpinan pabrik kemudian berkolusi dengan Kantor
610 dan menangkap Liu dalam perjalanan ke tempat kerja. Ia mulai
melakukan protes dengan mogok makan. Setelah ia dibebaskan, gajinya
dikurangi hingga hanya tinggal 100 yuan lebih per bulan, yang
sangat tidak mencukupi untuk hidup.
Pada tanggal 16 Desember 2000, Liu diberitahu bahwa ia dapat
melanjutkan mengajar di sekolah. Itu adalah sebuah tipuan. Ia
dibawa ke pusat cuci otak dari sekolah. Di pusat cuci otak, ia
dipukuli dengan kejam, diikat, ditendang, dan dipaksa berlutut oleh
Nie Xiaowu, kepala bagian keamanan politik Departemen Kepolisian
Xiang fan. Ia ditahan di Kantor Polisi Hanjiang selama 18
hari.
Pada tanggal 3 Juli 2001, Liu ditangkap oleh kaontor keamanan
pabrik dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Kota Xiangfan, dimana ia
dimasukan ke sel solitari yang sempit selama lima hari. Sel itu
begitu kecilnya hingga ia tidak bisa berdiri dan terpaksa harus
berjongkok.
Pada bulan April 2002, petugas Kantor Polisi Hanjiang menyerbu dan
menggeledah rumahnya, mengambil buku-buku Dafa. Pada bulan Mei
2002, Kejaksaan Kota Xiangfan memerintahkan penangkapannya. Liu
melakukan mogok makan untuk memprotes dan kemudian dibawa ke Rumah
Sakit Pertama Kota Xiangfan, dimana ia dipaksa makan selama 15 hari
dan hampir meninggal dunia.
Dijatuhi Hukuman Penjara setelah Tujuh Kali
Ditangkap
Liu ditangkap untuk ketujuh kalinya pada tanggal 14 September 2002,
ketika ia sedang membagikan materi klarifikasi. Ia dibawa ke Pusat
Penahanan Pertama di Kota Xiangfan. Setelah beberapa kali
bandingnya gagal, ia mulai mogok makan. Kemudian ia dipaksa
makan.
Beberapa orang narapidana kuat memegang kepala, kaki dan tangannya,
sebuah selang dimasukan ke perutnya melalui hidung. Di saat yang
sama, polisi menyuruh narapidana untuk mencubit, menjambak,
menampar dan menelanjanginya. Mereka menutupinya dengan selembar
kain, mengatakan dengan begini lebih mudah buatnya untuk buang
air.
Ia dipaksa makan dua kali sehari, tetapi selang hanya diganti 15
hari sekali. Ketika selang dicabut, bagian paruh bawahnya
menghitam. Ia mengalami penyiksaan ini selama 40 hari, hingga
akhirnya ia menjadi sangat lemah.
Pada 13 Oktober 2002, Liu yang sudah lemah diam-diam dijatuhi
hukuman empat tahun penjara. Hari berikutnya, ia dibawa ke Penjara
Wanita Wuhan.
Mentalnya Runtuh setelah Disiksa dengan Kejam di
Penjara
Penjara Wanita Wuhan menempatkan praktisi Dafa di sel solitary,
memborgol tangan mereka ke belakang punggung, tidak diberi makan
beberapa hari, mereka tidak diperbolehkan tidur. Penjaga
berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Praktisi melakukan mogok
makan untuk memprotes kekejaman itu. Penjaga lalu menggunakan makan
sisa para narapidana dicampur dengan makanan yang sudah basi dan
sup untuk memaksa makan mereka. Dalam kondisi keras itu, banyak
praktisi yang menjadi gila dan bahkan meninggal.
Hanya dalam beberapa bulan setelah dibawa ke Penjara Wanita Wuhan,
mental Liu terganggu. Ia menjadi kurus, menstruasinya terhenti,
tangannya gemetar, kakinya bengkok dan cacat. Ia menjadi sangat
rapuh. Ia sering dibawa ke klinik dan disuntik dengan obat yang
tidak diketahui. Ia diikat dan diberi makan obat dengan paksa.
Pemaksaan makan dengan brutal merusak kerongkongannya.
Rumah Sakit Menuruti Instruksi dari Kantor 610 Menyiksa
Liu
Pada malam tanggal 31 Januari 2006, Liu diam-diam dibawa ke Rumah
Sakit Penerbangan 364 untuk “perawatan.” Ia tidak sadarkan diri dan
dalam kondisi kritis. Namanya tidak dicatat di registrasi rumah
sakit, dan dua orang ditugaskan untuk mengawasinya setiap
waktu.
Rekan-rekan, murid dan teman-teman yang mengunjungi sangat terkejut
melihat kondisinya: “Bagaimana seorang yang sehat bisa berakhir
demikian? Ia tidak lebih dari tulang terbungkus kulit. Seluruh
tubuhnya cacat dan berubah bentuk, matanya kosong.”
Setelah 11 Februari 2006, ketika orang mengunjunginya lagi, mereka
melihat sebuah tanda ditempatkan di pintu bangsal yang berbunyi,
“Sakit Parah, Tidak Boleh Dijenguk.” Semua orang yang
mengunjunginya dihentikan dan ditanyakan.
Pada tahun 2010, Liu menjadi lumpuh dan otot-otonya mengalami
penyusutan. Ia dalam kondisi linglung dan hanya dapat berbicara
beberapa patah kata. Ia terus memberitahukan penjaga, “Saya ingin
pulang!”
Pada bulan Agustus 2011 ketika Rumah Sakit Penerbangan 364 pindah,
Liu juga ikut dipindahkan. Saat itu, pegawai dari Kantor 610 dan
Fan Zhiyong, sekretaris PKC rumah sakit, memerintahkan untuk
membawa Liu ke krematorium walaupun jantungnya masih
berdetak.
Ketika pegawai krematorium sedang mempersiapkan proses kremasi,
mereka menemukan bahwa jantung Liu masih berdetak, jadi mereka
menolak untuk melanjutkan proses tersebut. Oleh karena itulah Liu
dibawa kembali ke rumah sakit.
Liu Weishan sekarang ini berada di Kamar 10 lantai 6 Rumah Sakit
Penerbangan 364 di Hubei. Beberapa rekan kerja Liu pergi
menjenguknya, tetapi dihentikan oleh perawat bermarga Kang, yang
mengatakan, “Saya dapat perintah dari atas. Tidak seorang pun
diperbolehkan untuk menjenguknya.”
Untuk informasi lebih detail mengenai penganiayaan Liu Weisan,
silahkan baca: “Summary of the Persecution of Ms. Liu Weishan, A
Teacher in Xiangfan City, Hubei Province, Tortured Until Paralyzed
and Mentally Disabled”
Chinese version click here
English
version click here