Petugas polisi yang dituduh
termasuk:
Dua belas petugas dari Kantor Polisi Balizhuang, Departemen
Kepolisian Kota Beijing, termasuk Li Bin, Bai Hongfu, Hao Cuizheng,
Liu Shouchen, Yang Chonghui, Guo Hong, Wang Hao, Li Qiang, Wang
Baosheng, Sun Lei, direktur Zhang Shuo dan komisaris politik Liu
Quanxi;
Dua belas petugas dari Departemen Kepolisian Kota Beijing Cabang
Chaoyang termasuk Shi Wei, Xu Yong, Sun Lei dan Su Zheng dari
divisi keamanan domestik, Zhang Yingnan, Guo Jinghong dari kantor
pra pengadilan, Zhou Liyuan dan Zhou Li dari kantor legislatif,
direktur Tao Jing, pendaftar Zhao Peng, Zhao Ming (kepala divisi
keamanan domestik) dan Hu Yibiao;
Dai Wan dari Kantor Urusan Legislatif, Departemen Kepolisian Kota
Beijing;
Zhou Yan (ID kantor 1159307), direktur dari Kamp Kerja Paksa Wanita
dan kepala seksi manajemen dan seorang petugas wanita dengan ID
1159216.
Zhuang Yanhong, dosen dari Sekolah Ilmu Sosial dan Kemanusiaan,
Universitas Teknologi Beijing, secara ilegal ditangkap pada 18
Oktober 2012 dan dianiaya di Kamp Kerja Paksa Wanita Daxing.
Zhuang Yanhong dan anggota keluarganya mengatasi berbagai halangan
dan menyewa seorang pengacara untuk mengajukan permintaan
peninjauan ulang administratif. Sementara itu, Zhuang mengajukan
tuntutan hukum kepada Kejakgung Rakyat dan Kejaksaan Rakyat di Kota
Beijing terhadap lebih dari tiga puluh petugas polisi di Beijing
yang terlibat dalam kasus penganiayaan terhadapnya.
Ini adalah ikhtisar singkat tentang apa yang terjadi terhadap
Zhuang.
Pada 18 Oktober 2012, enam petugas polisi menerobos masuk kampus
Universitas Teknologi Beijing dan membawa pergi Zhuang dari
kantornya, meski dihalangi beberapa manajer yang ada di lokasi.
Polisi menggeledah rumah Zhuang dan menemukan pemutar mini MP3.
Mereka memvonisnya dua setengah tahun penjara di kamp kerja paksa
karena “memiliki materi Falun Gong.”
Zhuang meminta anggota keluarganya untuk menyewa pengacara agar
mengajukan banding terhadap vonis tidak berdasar hukum ini. Anggota
keluarganya tahu betul Zhuang adalah orang baik dan tidak melakukan
kesalahan. Jadi mereka menyewa pengacara bagi Zhuang untuk
mengajukan “peninjauan kembali secara administratif” meminta
banding atas “vonis kerja paksa.” Tetapi, polisi melakukan
segalanya untuk menghalangi. Vonis kerja paksa diberlakukan setelah
tenggang waktu banding berakhir. Juga, pengacara diancam dan harus
menghentikan kontraknya dengan Zhuang.
Zhuang telah dianiaya dan disiksa secara kejam saat masa tahanan
terakhirnya. Keluarganya sangat khawatir dan menyewa pengacara lain
Cheng Hai untuk membantunya mencari keadilan.
Sekitar jam 15.00 pada 8 Januari 2013, pengacara Cheng Hai menemani
keluarga Zhuang, pergi ke Kamp Kerja Paksa Wanita Daxing untuk
menemui Zhuang. Tetapi, polwan Zhou menolak permintaan pengacara
untuk menemui kliennya. Ia meminta pengacara Cheng agar daftar di
Asosiasi Pengacara dulu sebelum diijinkan untuk menemui Zhuang.
Pengacara Cheng memberitahunya, ”Pendaftaran Asosiasi Pengacara
adalah urusan antara dia dengan asosiasi. Ini tidak ada hubungannya
dengan kamu. Tunjukkan ketentuan hukum yang melarang saya menemui
klien saya. Saya akan mengajukan pengaduan.” Polwan itu mengatakan
bahwa ia dapat menelepon hotline pengaduan. Cheng segera menelepon
semua hotline pengaduan yang diberikannya tetapi tidak ada yang
menjawab. Jadi Cheng kembali ke kantor penerima kamp kerja dan
meminta untuk menemui Zhuang.
Petugas membawa mereka ke ruang rapat. Pengacara Cheng memberitahu
petugas itu jika atasannya mengeluarkan perintah ilegal dan
bawahannya mengikuti, bawahan itu juga dianggap bertanggung jawab.
Cheng dan petugas ini saling bersikukuh sampai hampir jam 17.00.
Petugas itu menelepon cukup lama sebelum akhirnya memperkenankan
Cheng menemui Zhuang. Tetapi, itu sudah lewat jam kerja dan Cheng
harus meninggalkan dokumen Memberikan Kuasa kepada Pengacara untuk
ditandatangani Zhuang. Ia kemudian mengatur waktu lain untuk
menemui Zhuang. Pada 20 Febuari 2013, Cheng akhirnya diperkenankan
untuk bertemu Zhuang supaya bisa menandatangani dokumen Memberikan
Kuasa kepada Pengacara.
Pada Maret 2013, Zhuang Yanhong mengajukan permintaan “peninjauan
kembali secara administratif” kepada Administratif Pendidikan
Kembali Kamp Kerja Paksa Kota Beijing. Pada 11 Maret, ia menerima
keputusan dari pemerintah kota Beijing bahwa vonis aslinya telah
dijalankan.
Artikel-artikel terkait:
Praktisi dan Profesor Universitas Zhuang Yanghong Diperlakukan
Sewenang-wenang dan Disiksa di “Pusat Latihan Hukum”
http://en.minghui.org/emh/articles/2004/7/29/50798.html
Zhuang Yanhong, Dosen dari Universitas Teknologi Beijing, Ditangkap
Keenam Kalinya dan Divonis Kerja Paksa
http://en.minghui.org/emh/articles/2007/12/6/91896.html
Dosen Universitas Industri Beijing Zhuang Yanhong Divonis Kerja
Paksa
Labor
http://en.minghui.org/html/articles/2012/12/17/136689.html
Chinese version click here
English
version click here