(Minghui.org)
Sebagai seorang praktisi muda, masalah utama saya sejak masa awal
berkultivasi selalu berketerikatan terhadap nafsu dan
sentimentalitas.
Selama bertahun-tahun saya tidak mampu melewati ujian ini, dan
menyebabkan banyak gangguan berat bagi diri saya. Saya pernah
berpikir tidak mungkin untuk menyingkirkan keterikatan itu.
Saya selalu berpikir berkultivasi
berarti melakukan tiga hal sebanyak mungkin. Jadi setiap kali saya
gagal mengontrol diri, saya selalu menemukan alasan seperti, "Saya
gagal karena saya belum cukup belajar Fa," "Saya tidak berlatih
hari ini, jadi saya diganggu dan kemudian saya gagal," "saya
berlatih dan belajar Fa, tapi saya tidak memancarkan pikiran lurus
dengan benar hari ini, jadi saya jatuh." Saya pikir kultivasi
sebagai sesederhana seperti menjaga tiga hal setiap hari, dan
berpikir bahwa jika saya melakukan ini, maka jalur kultivasi saya
akan menjadi sangat lancar dan mudah, seolah-olah saya punya
"asuransi mencapai kesempurnaan."
Guru berkata:
“Di dalam
Xiulian, kalian bukan karena sungguh-sungguh dan secara nyata
meningkatkan diri, agar terjadi perubahan besar secara hakiki dari
internal, melainkan mengandalkan kekuatan saya, memanfaatkan faktor
eksternal yang kuat, ini selamanya tidak akan dapat mengubah sifat
hakiki manusia pada diri anda untuk bertransformasi menjadi sifat
kebuddhaan. Jika kalian masing-masing dapat memahami Fa dari hati
sanubari, itu barulah merupakan manifestasi dari Fa yang
keampuhannya tak terbatas, yaitu perwujudan kembali Fa Buddha yang
kuat perkasa dalam dunia manusia!” (“Teguran” dari Petunjuk Penting
Untuk Gigih Maju I)
Ketika saya punya waktu untuk
berlatih dan belajar banyak Fa, saya merasa sangat kuat, tetapi
segera setelah ujian nafsu birahi dan sentimentalitas datang,
mereka datang begitu kuat bahwa saya selalu gagal. Jadi kultivasi
saya sangat tidak stabil. Saya punya pasang surut sepanjang waktu
yang mencerminkan bahwa saya tidak benar-benar mengkultivasikan
Xinxing saya, saya tidak benar-benar mengerti Fa, dan mengandalkan
kekuatan Guru untuk meningkat, bukan benar-benar mengkultivasikan
diri sendiri.
Saya kemudian cemas. Saya merasa bahwa saya harus berlatih dan
belajar Fa sesegera mungkin sebelum melakukan sesuatu yang lain,
sehingga saya tidak akan mengalami gangguan. Hasilnya adalah bahwa
saya tidak pernah bisa teguh, dan mentalitas yang kaku dan
keterikatan mengejar membuatnya menjadi mustahil bagi saya untuk
meningkat.
Saya sangat bingung, jadi saya memutuskan untuk membaca artikel
berbagi pengalaman rekan-rekan praktisi di situs web Minghui,
tentang isu nafsu birahi dan sentimentalitas. Setelah membaca
beberapa dari mereka, saya menyadari mereka semua memiliki satu
kesamaan. Para murid yang lulus tes selalu mencari ke dalam dan
langsung menghadapi gangguan, menahan banyak penderitaan mental,
setelah itu keterikatan mereka menghilang.
Saya kemudian akhirnya mengerti alasan itu sudah tidak mungkin bagi
saya untuk lulus tes ini selama bertahun-tahun. Saya tidak mau
menahan rasa sakit atau untuk mengorbankan diri, saya selalu
memberi diri alasan untuk memanjakan diri dalam keterikatan saya,
dan hanya mencari cara eksternal untuk meningkatkan diri sendiri
dan tidak melakukan kultivasi yang benar.
Saya pikir berkultivasi Dafa berarti bahwa jika saya mengisi diri
dengan Fa setiap hari dan melakukan tiga hal, Fa secara otomatis
akan mengubah pikiran saya dan mengangkat saya, jadi saya bahkan
tidak perlu mengalami ujian. Saya menemukan bahwa berkultivasi Fa
berarti bahwa keyakinan lurus dalam Dafa kita tercermin dalam
pengorbanan yang bersedia kita lakukan dalam rangka untuk
meningkatkan Xinxing dan berasimilasi dengan karakteristik alam
semesta, Sejati-Baik-Sabar.
Sejak menyadari hal ini, setiap kali saya mulai mengalami perasaan
yang kuat dari nafsu atau sentimentalitas, saya langsung menentang
hal itu, dan mengatakan pada diri sendiri, "Jika saya harus
mengalami penderitaan mental agar supaya melepaskan keterikatan
ini, tidak apa-apa, saya tidak akan tergerak, tidak peduli
bagaimanapun tidak nyamannya hal itu. Seiring menahan penderitaan,
saya meningkatkan diri. Bahkan jika rasa sakit begitu banyak dan
saya harus mati, maka saya lebih baik mati sebagai seorang
kultivator daripada hidup sebagai seorang manusia biasa." Saya
kemudian fokus pada menghilangkan pikiran-pikiran ini sampai mereka
menghilang.
Hasilnya adalah ujian itu hampir tidak sesulit seperti sebelumnya,
dan saya tidak lagi dikendalikan oleh iblis birahi dan
sentimentalitas.
Guru berkata dalam Zhuan Falun:
“Kultivasi
tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung
pada Shifu”
Saya akhirnya mendapatkan
pemahaman baru dari kata-kata ini, dan kecemasan saya, keterikatan
saya terhadap waktu dan untuk melakukan sesuatu telah hilang, dan
saya sekarang bisa meningkatkan diri dengan cepat melalui kultivasi
yang benar.
Ini hanya pemahaman saya pada tingkat saya saat ini. Silakan
menunjukkan sesuatu yang tidak pantas.
English
version click here