Ringkasan
(Minghui.org) Sebuah situs berita di daratan China
menerbitkan sebuah laporan panjang pada malam 7 April 2013 berjudul
"Terungkapnya Rahasia Masanjia, Kamp Pendidikan Kembali Wanita
Melalui Kerja: 'Bangku Harimau' dan 'Ranjang Kematian'."
Hal mana merupakan kejadian luar
biasa karena sebelumnya tidak pernah ada kisah-kisah penyiksaan
mengerikan, pencucian otak dan kerja paksa yang diakui, apalagi
dilaporkan oleh media daratan China.
Laporan tersebut pertama kali diterbitkan di situs web Qingdao
News, dan segera diikuti oleh portal berita utama China antara lain
Sohu.com dan QQ.com. Seperti diketahui publik, media daratan China
semuanya dikendalikan oleh Partai Komunis China (PKC). Peran mereka
secara historis lebih kurang hanya sebagai corong propaganda
PKC.
Di satu sisi, laporan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya
dalam hal mengakui kondisi mengerikan di Kamp Kerja Paksa Masanjia,
di sisi lain, laporan ini secara sengaja mengabaikan bahwa mereka
yang paling parah dipukuli, disiksa dan dianiaya secara brutal di
sana sejak pertengahan 1999 mayoritas adalah para praktisi Falun
Gong.
Mari kita ulangi poin penting ini bahwa artikel tersebut tidak
memberitakan: Derita dan beban penganiayaan terberat di Masanjia
(dan berbagai kamp kerja lain di seluruh China) kebanyakan
ditanggung oleh praktisi Falun Gong, setidaknya sejak kampanye
resmi PKC untuk menghancurkan Falun Gong dilancarkan pada Juli
1999.
Sejak tahun 2000, Minghui.org telah menerbitkan 8.109 laporan
berbagai jenis yang mendokumentasikan dan mendiskusikan pengalaman
penganiayaan dari para praktisi Falun Gong yang telah ditahan
secara ilegal di kamp kerja paksa Masanjia saja. (Catatan: Jumlah
ini diperoleh dari pencarian pada situs web Minghui, dan karena itu
mencakup laporan asli maupun komentar serta publikasi berkala yang
mengulang isi laporan asli.)
Minghui.org menyambut warga di China yang peduli untuk memberikan
bukti spesifik tentang penganiayaan Falun Gong, dan meminta
orang-orang di seluruh dunia untuk memberi tahu teman-teman,
kerabat, kolega dan tetangga mereka tentang kejahatan terhadap
kemanusiaan ini.
Sementara itu, praktisi diingatkan agar mereka jangan menjadi
terlalu senang, atau mengendurkan upaya gigih mereka untuk
mengakhiri penganiayaan, hanya karena sedikit laporan berita
positif di daratan. Penganiayaan masih terus berlanjut, dan ini
tidak dapat ditafsirkan sebagai hal yang telah dapat
diterima.
Beberapa Kutipan
Paragraf berikut menyajikan beberapa kutipan dari artikel Qingdao
News. Teks lengkap artikel ini disajikan kembali di link berbahasa
Mandarin.
Artikel dimulai: "Tenaga kerja murah, hukuman fisik, kurungan
isolasi, tongkat sengatan listrik, "digantung", "bangku harimau",
dan "ranjang kematian". Melalui kisah-kisah yang diceritakan oleh
para tahanan kamp kerja, berbagai potongan bukti fisik, tulisan,
dokumen penuntutan hukum, dan pernyataan orang dalam, artikel ini
mencoba untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam
sebuah institusi pendidikan kembali perempuan melalui kerja, dan
berfungsi sebagai gambaran dari sistem pendidikan kembali melalui
kerja saat ini. (Catatan redaksi: Telah diumumkan bahwa sistem kamp
kerja paksa China akan direformasi dan/atau ditutup tahun
depan)
Artikel ini selanjutnya menjelaskan berapa banyak kisah yang
diceritakan yang tertulis pada catatan yang diselundupkan keluar
dari kamp kerja paksa oleh para tahanan. Mengetahui mereka akan
digeledah sebelum dibebaskan, para perempuan pemberani berusaha
keras untuk menulis tangan cerita ini. Mereka mencatat kisahnya
dalam huruf sekecil mungkin. Hal ini memungkinkan lebih banyak
cerita ditulis dan diselundupkan keluar. Mereka kemudian menggulung
naskah erat-erat, dan menyembunyikannya dalam vagina mereka dengan
(harapan) lolos dari pengawasan ketika mereka dibebaskan.
Liu Hua berada di antara mereka yang "Catatan Harian Pendidikan
Kembali melalui Kerja"-nya diselundupkan keluar.
Dia bercerita tentang satu kejadian ketika ia dilucuti pakaiannya.
Para penjaga menyetrum lidahnya dengan tongkat listrik. Dia
berkata, "Itu adalah sengatan demi sengatan. Listrik mengalir
melalui tubuh saya. Jantung saya berdebar begitu keras, seperti
hendak lepas. Listrik ditempelkan pada ujung lidah, seperti jarum
menusuk ke dalamnya. Saya tidak bisa menahannya, dan saya bahkan
tidak berani mencobanya."
Liu menggambarkan beban kerjanya, yang tidak seberat tahanan
lainnya. Dia antara lain diminta untuk mencocokkan berbagai ukuran
kerah dan manset. "Saya memproses 1.800 hingga 2.000 bagian dari
pakaian sehari. Mereka yang harus menyeterika pakaian mendapat
kuota harian 3.000 potong pakaian," kata Liu.
Seseorang yang menisik dan menjahit produk akhir harus memproduksi
320 bagian pakaian jadi setiap hari.
Dalam buku hariannya, didokumentasikan bahwa suatu hari setelah dia
menyelesaikan kuotanya, tim pengawas (yang dipilih dari para
tahanan) menyuruhnya untuk mengerjakan 50 potong pakaian lagi. Liu
pergi ke pengawas meminta perlakuan yang lebih masuk akal. Pengawas
memukulinya di depan para penjaga. Liu terluka dan harus dibawa ke
Rumah Sakit Penjara Dabei untuk pemeriksaan CT. Ini terjadi pada 20
Juli 2010.
Buku hariannya juga menyebutkan seorang perempuan bernama Mei
Qiuyu, yang sakit-sakitan karena dampak setelah melahirkan
prematur. Mei tak mampu menyelesaikan beban kerjanya.
Pengawas menyuruhnya bekerja sepanjang malam dan menyelesaikan
kuota, atau dihukum fisik dengan berdiri selama berjam-jam secara
terus-menerus. Mei mengatakan dia lebih baik menjalani hukuman
fisik dengan berdiri. Pemimpin tim kemudian memukulnya jatuh ke
lantai, menginjak betis dengan tumit tajam sepatunya, dan
memutar-mutar tumit sepatunya sekitar 360 derajat. Betis Mei
tertikam. Infeksi berlangsung selama beberapa bulan. Bahkan hari
ini, bekas luka masih terlihat jelas di betis Mei.
Para tahanan juga menyatakan bahwa para penjaga menggunakan "bangku
harimau" dan "ranjang kematian" untuk menyiksa. Orang dalam
mengungkapkan bahwa "bangku harimau" awalnya digunakan untuk
kelompok orang khusus. (Catatan redaksi: "kelompok orang khusus" -
Setiap pembaca di China akan memahami bahwa ini adalah istilah
ganda PKC yang berarti "para praktisi Falun Gong.") Kemudian metode
siksaan ini juga diterapkan pada tahanan lainnya.
Chinese version click here
English
version click here