Gu Songhai dari Kantor 610
Heilongjiang adalah kepala pusat pencucian otak. Selama beberapa
tahun terakhir, ia memperoleh reputasi buruk karena mencoba untuk
mendapatkan promosi jabatan dengan berpartisipasi aktif dalam
penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong.
Setelah pusat pencucian otak dipindahkan ke Kota Bei'an, Gu Songhai
masih memimpin timnya untuk menganiaya para praktisi Falun Gong. Ia
juga menghasut warga setempat untuk menculik lima praktisi yang
tinggal di Kecamatan Tongbei dan mereka ditahan secara ilegal di
fasilitas tersebut. Selain itu, ia menahan puluhan praktisi dari
daerah Ha'erbin dan Daqing yang berada di sekitar lokasi.
Para praktisi di Kota Bei'an mengambil inisiatif membentuk
kelompok-kelompok kecil untuk memancarkan pikiran lurus secara
bergantian sepanjang hari tanpa putus. Mereka menargetkan pikiran
lurus mereka untuk melenyapkan unsur-unsur kejahatan di balik pusat
pencucian otak ini. Dalam seminggu, sekitar 70 sampai 80 praktisi
bergabung dalam upaya penyelamatan rekan-rekan.
Beberapa praktisi mengambil foto pusat pencucian otak dan
menyebarkannya kepada setiap praktisi yang berpartisipasi dalam
pemancaran pikiran lurus secara berantai. Dengan melihat foto-foto,
para praktisi dapat lebih baik membayangkan pikiran lurus mereka
saat berada dekat sasaran.
Pada saat yang bersamaan, Minghui.org memublikasikan sebuah
artikel, "Kejahatan Tengah Bersembunyi di Resor," untuk
meningkatkan kesadaran publik. Setelah artikel ini diterbitkan,
kejahatan pusat pencucian otak diungkap dan telah menarik perhatian
khalayak. Para praktisi di provinsi dan kota-kota lainnya melakukan
klarifikasi fakta melalui telepon dan mengirim DVD informasi ke
pusat pencucian otak, yang dapat membantu personel di sana agar
mempelajari fakta kebenaran tentang Falun Gong.
Tiba-tiba, telepon di Resor Xiangrui berdering tanpa henti, dan
kejahatan terguncang. Gu Songhai sendiri menerima banyak panggilan
telepon dimana para praktisi mencoba untuk menjelaskan kepadanya
fakta-fakta tentang Falun Gong. Setelah tahap tertentu, setiap kali
dia mengangkat telepon, dia tidak berani berbicara dan cepat-cepat
menutup telepon.
Liu Guocheng, wakil kepala kecamatan yang bertanggung jawab untuk
menganiaya praktisi Falun Gong di Kecamatan Tongbei, sama
terkejutnya dengan banyaknya panggilan telepon. Panggilan telepon
masuk, satu demi satu, suara Liu Guocheng semakin pelan, dan ia
menjadi semakin dan semakin ketakutan.
Segera setelah artikel yang mengekspos pusat pencucian otak
dipublikasikan di Minghui.org, praktisi setempat meneruskan ke
3.000 warga, pengusaha lokal dan pejabat pemerintah di Kecamatan
Tongbei. Hal tersebut sangat mengejutkan kejahatan. Tiba-tiba,
kejahatan para personel yang terlibat dalam penganiayaan diungkap
di seluruh daerah. Dalam kurun dua hari berikutnya, berita dari
pusat pencucian otak diungkap kepada 3.000 orang lainnya dalam
lingkungan bisnis dan instansi pemerintah di Kota Bei'an.
Sepertinya semua orang telah mendengar berita itu serta
membicarakannya dan meneruskan informasi tersebut.
Dalam menghadapi tekanan publik yang kuat, personel dari pusat
pencucian otak menjadi ketakutan, dan bahkan Gu Songhai merasa
sulit untuk menekan lagi. Mereka tidak punya pilihan selain
melepaskan para praktisi yang dipenjara. Setelah itu, para staf
yang dipekerjakan untuk melaksanakan penganiayaan dibubarkan.
Dengan cara ini, pusat pencucian otak secara efektif
dicerai-beraikan dalam waktu satu bulan karena pikiran lurus yang
kuat dari para praktisi.
Chinese version click here
English
version click here