Berikut ini adalah rincian dari
penderitaan Qu.
Pada malam 24 April 2012, Qu Liling dipenjara di Kantor Polisi
Mingcheng. Sekitar pukul 6 sore, polisi wanita Li Xiaoshan
membawakan satu kantong roti, sepotong sosis, dan dua botol air
untuk makan malam. Li menekankan bahwa barang ini "baru saja dibeli
dari supermarket." Qu makan dua potong roti dan setengah dari sosis
tanpa berpikir panjang. Satu jam kemudian, dia sakit perut tak
tertahankan dan tidak bisa tidur malam itu.
Hari berikutnya, kepala Kantor 610 setempat Wu Dechun
menginterogasi Qu, menanyakan bagaimana tindakan mereka telah
dilansir di situs web Minghui. Setelah itu, Liu Zhenxia dan Li
Xiaoshan memaksa Qu untuk melakukan pemeriksaan fisik. Di rumah
sakit, Li Xiaoshan lapar dan pergi ke toko terdekat untuk membeli
kue. Liu Zhenxia meminta Li Xiaoshan untuk memberikan beberapa
untuk Qu. Ketika menyerahkan kue untuk Qu, Li menekankan, "Ini
bagus. Anda bisa makan ini." Saat itu, Qu menyadari bahwa roti yang
dia makan sehari sebelumnya telah tercemar. Malam itu dia ditahan
di Pusat Penahanan Kota Jilin dan polwan itu membawakan roti yang
sama. Seorang tahanan perempuan melemparkan kue melalui jeruji besi
untuk anjing polisi, kemudian Qu memberikan rotinya pada tahanan
ini untuk dilemparkan ke anjing. Tahanan mengatakan, ketika dia
mengambil roti, "Oh, roti ini telah berubah menjadi potongan kecil
kering (setelah roti direndam dan kemudian dikeringkan), itu pasti
sudah kedaluarsa dan jamuran."
Setelah mendengar hal ini, Qu tiba-tiba menyadari alasan mengapa
perutnya begitu sakit karena dia telah makan roti beracun. Selama
tiga hari setelah makan roti, ia mengalami nyeri terus-menerus di
perutnya, dan selama 10 hari berikutnya dia tidak bisa makan
apa-apa bahkan ketika dia lapar. Setelah ia kembali ke rumah 13
hari kemudian, perutnya bergeser ke tingkat tertentu. Namun, dalam
waktu kurang dari sebulan, dia tiba-tiba merasa dingin di seluruh
tubuhnya. Kedua lengannya sedingin es dan dia tidak bisa mengangkat
tangannya. Dalam waktu dua bulan, giginya menjadi hitam dan gusinya
menjadi bengkak dan merah. Lebih dari 10 gigi menjadi longgar dan
ia tidak berani makan bahkan makanan lunak. Daerah dekat ginjal
kanan dan bahu kiri memiliki benjolan seukuran telapak tangan di
mana kulit menjadi hitam dan jaringan di bawahnya membusuk,
menyebabkan rasa sakit dan gatal-gatal. Dua kuku kakinya
benar-benar lepas jatuh dan setengah dari jari kaki terkecilnya
mengalami infeksi, dan kuku kaki lain memiliki lubang di
dalamnya.
Qu telah berlatih Falun Gong selama sepuluh tahun dan selalu sangat
sehat, tapi karena kejadian ini dia merasa sangat lesu dan
pengelihatannya juga memburuk.
Pada akhir Desember 2012, seorang petugas dari Kantor 610 membawa
orang yang telah mengkhianati Dafa ke rumah Qu. Qu tidak membuka
pintu bagi mereka. Mereka kemudian memanggil seseorang dari komite
lingkungan setempat agar menipu Qu untuk membuka pintu. Ketika
memasuki rumahnya, mereka berkata, "Apakah Anda sedang tidak sehat
sekarang?" Keesokan harinya, Bai Hasibagen dari kantor polisi
setempat menemukan keponakan Qu dan suaminya, dan membawa mereka ke
sebuah hotel bersama dengan Qu untuk bicara dengan dua petugas dari
Kantor 610 setempat. Pokok pembicaraan mereka adalah meminta Qu
untuk pergi ke rumah sakit melakukan pemeriksaan fisik. Mereka
mengklaim bahwa sumber dari Jilin menyatakan bahwa Qu memiliki
kerusakan ginjal yang parah, dan banyak praktisi Falun Gong telah
meninggal karena tidak minum obat. Qu segera tahu niat mereka:
Ketika dia dipenjarakan di Jilin, polisi meracuni dia dengan roti
dan sekarang mereka ingin mengelak dari tanggung jawab atas
kesehatannya yang memburuk, jadi mereka memberi tahu
keluarganya.
Saat ini, enam bulan telah berlalu dan kondisi gigi Qu akhirnya
membaik, hanya satu gigi masih berwarna abu-abu, dan giginya tidak
longgar lagi. Namun, jaringan yang mati di daerah ginjal kanan dan
lengan kirinya masih ada dan daerah sekitar ginjal kanannya masih
gatal dan menyakitkan.
Kami berharap para praktisi yang membaca artikel ini agar
memperhatikan kesehatan para praktisi yang telah dibebaskan dari
penjara. Perlakukan mereka dengan pikiran lurus jika mereka
menunjukkan kondisi abnormal. Mari kita ekspos bukti-bukti PKC
menggunakan obat beracun di dalam penganiayaan terhadap praktisi
Dafa. Kami juga dengan tulus berharap polisi yang telah memahami
fakta kebenaran akan mengekspos metode penganiayaan tersembunyi
sesegera mungkin, sehingga mereka tidak menghadapi pembalasan karma
dan akan memiliki masa depan yang baik bagi diri dan keluarga
mereka. Kami berharap karunia dan kebahagiaan bagi mereka yang
melindungi para praktisi Falun Dafa.
Kami juga berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi baik di China
maupun luar negeri atas dukungan perbuatan dan pikiran lurus
mereka.
Orang-orang yang secara langsung bertanggung jawab atas
penganiayaan Qu Liling: Li Xiaoshan dan Liu Zhenxia, alamat: Kantor
Polisi Kecamatan Mingcheng, Kabupaten Panshi, Provinsi Jilin.
Chinese version click here
English
version click here