Liu Nan dan Suaminya Zhao
Jingchun Ditahan selama Empat Bulan
Liu Nan dan suaminya, Zhao Jingchun, ditangkap pada 2 November
2012. Mereka sekarang telah ditahan selama lebih dari empat bulan.
Supaya menjerat mereka lebih lanjut, polisi telah melaporkan mereka
ke kantor kejaksaan.
Liu, 40 dan suaminya Zhao, 41, mulai berlatih Falun Gong pada 1996.
Keduanya mendapatkan banyak manfaat dari latihan tersebut. Zhao
ditangkap pada 20 Juli 1999 dan ditahan oleh polisi hingga 25
Desember 1999. Ia pernah dipaksa muncul di TV untuk memfitnah Falun
Gong dengan mengatakan yang berlawanan dengan hati nuraninya dan
dua kali dikirim ke kamp kerja paksa. Liu ditangkap dan dipindahkan
ke pusat rehabilitasi narkoba, di mana ia ditekan untuk “berubah”
saat di kamp kerja paksa.
Artikel Liu menggambarkan penganiayaan yang diderita oleh suami dan
dirinya. Artikel ini juga mengungkap perbuatan jahat yang dilakukan
oleh petugas polisi dari biro keamanan publik dan divisi keamanan
domestik. Liu menggambarkan penyiksaan dan teror yang dideritanya
di Biro Keamanan Publik Aimin:
“Lima petugas dikirim dari Biro Keamanan Publik Aimin. Seorang dari
mereka dipanggil sebagai kapten. Lainnya adalah Wang. Ada seorang
pria tinggi setengah baya, seorang supir bertampang kejam dan
seorang pemuda. Ketika mereka masuk, supir itu menonjok dada saya
dua kali dengan keras sehingga saya terlempar ke tembok. Ketika
kapten menanyakan nama dan alamat, saya menolak untuk menjawabnya.
Mereka membawa saya dari departemen patroli ke Biro Keamanan Publik
Aimin dan memasukkan saya ke dalam ruangan yang kelihatan seperti
ruang tugas berisi dua ranjang dan meja. Waktu itu jam 20.00. Tidak
ada seorangpun di gedung. Ketika lima orang masuk, mereka
menguncinya dan mengelilingi saya. Wajah mereka suram dan ganas.
Suasana ruangan dipenuhi dengan kejahatan dan teror. Seseorang
berkata, ”Kamu tahu tidak akan terjadi apapun pada kami bahkan jika
kami memukulimu hingga mati.”
“Mereka terus memaksa saya untuk memberitahu nama dan alamat saya.
Saya tetap diam. Mereka kemudian merentangkan kaki saya dengan
paksa dan menekan saya ke bawah. Posisi ini begitu menyakitkan
sehingga saya gemetaran tak terkira. Mereka menyebutnya sebagai
“menerbangkan pesawat.” Salah seorang petugas yang duduk di ranjang
berteriak, ”Jongkok dan jangan bergerak!” Sakitnya tak tertahankan
hingga membuat saya hampir pingsan. Ia mengambil bantal dari
ranjang dan melemparkannya ke punggung saya. Saya begitu kesakitan,
sepertinya seluruh pembuluh darah akan meledak. Seorang petugas
menendang kaki saya dengan gencar untuk merentangkannya sehingga
tidak bisa lagi direntangkan. Saya merasa otot seperti akan putus.
Mereka begitu kejam sehingga saya memutuskan untuk tidak lagi
mematuhi perintah mereka. Saya berhenti berjongkok, duduk di lantai
dan mengurut kaki saya. Karena takut, polisi yang menendangi saya
mundur dua langkah ketika melihat saya duduk di situ. Ia pasti
merasa bersalah atas perbuatannya.”
Qu Lihua Berulangkali Dianiaya karena Mengungkap
Kejahatan
Qu (wanita), 49, tinggal di sebuah pertanian di Kota Hailin,
Provinsi Heilongjiang. Setelah rejim Partai Komunis mulai
menganiaya Falun Gong pada 20 Juli 1999, pemimpin dari departemen
pertanian meminta dia untuk melawan Falun Gong. Tanpa ragu, Qu
memilih untuk tetap melanjutkan latihan. Karena ini, ia dipecat dan
ditangkap. Rumahnya juga digeledah.
Pada 20 Juli 1999, Qu pergi ke pemerintahan provinsi untuk memohon
bagi Falun Gong. Ia segera ditangkap. Perusahaannya menskors dia
selama tiga bulan.
Pada akhir 2000, Qu ditanya oleh pengawas Wang Jinwan dan Yi
Hongkui apakah masih berlatih Falun Gong. Ketika ia menjawab “Ya”,
ia dipecat dan pensiunnya dibatalkan. Ia kemudian dibawa ke Pusat
Tahanan Hailin.
Di pusat tahanan, ia diborgol dan dibelenggu oleh Zhao Fuping dan
Li Guobin, petugas polisi yang memukulinya dengan pipa plastik. Ia
kemudian dipindahkan ke Pusat Rehabilitasi Narkoba Wanita Harbin
selama setahun.
Pada November 2001, Qu dibebaskan dari pusat itu. Polisi Wang
Qiang, Zhou Xuesheng dan Zhao Jie berulang kali pergi ke rumahnya
untuk mengganggunya. Tiga bulan kemudian, Qu sekali lagi ditangkap
dan dibawa ke Pusat Tahanan Hailin oleh Kantor 610 dipimpin
Direktur Zhang Zhenqi dan Wu Wei, seorang petugas polisi.
Di pusat tahanan, kepala Qu ditendang oleh Direktur Dan Chengqiang.
Qu memprotes dengan mogok makan. Polisi bersenjata menggunakan
batang kayu besar untuk mencekoknya. Selama cekok paksa, dokter
penjara mendorongnya ke kursi, memborgol tangannya ke belakang dan
menyuruh dua tahanan memegang bahunya dengan kencang sehingga tidak
dapat bergerak. Dokter kemudian menjepit hidungnya dan memasukkan
pembuka mulut pada giginya yang sangat menyakitkan.
Artikel terkait:
Dipenjara Bertahun-tahun Karena Menolak Berhenti Berlatih Falun
Dafa
http://en.minghui.org/html/articles/2009/9/2/110511.html