(Minghui.org)
Berdiri di depan Kedutaan China di Denmark pada 25 April 2013, Chen
berpikir secara mendalam. Empat belas tahun telah berlalu sejak
permohonan damai 25 April pertama para praktisi Falun Gong di
Beijing. Dunia telah mengalami perubahan yang besar, tapi usaha
dari praktisi Falun Gong untuk mengakhiri penganiayaan tetap
berlanjut.
Chen waktu itu berada di sekolah
menengah di Beijing pada 1999. Dia ingat bahwa dia pergi untuk
mengajukan permohonan damai di Kantor Permohonan Dewan Negara pada
25 April sebab beberapa praktisi di Tianjin telah ditangkap karena
mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong. Chen menceritakan,
“Setelah latihan pagi, kami pada 25 April, tujuh atau delapan orang
dari kami tidak pulang ke rumah untuk berganti baju. Kami langsung
pergi ke Kantor Permohonan Dewan Negara sambil membawa alas duduk
yang kami gunakan saat latihan. Polisi membawa kami ke jalan dekat
Komplek Zhongnanhai [pemerintahan pusat]. Kami berdiri di sana
dengan tenang. Banyak yang membaca buku Falun Gong sambil menunggu.
Tidak ada teriakan slogan ataupun keributan. Yang kami minta
hanyalah pembebasan para praktisi yang ditangkap di Tianjin dan hak
kami untuk terus berlatih Falun Gong. Polisi-polisi di sana sangat
gugup dan berjaga-jaga pada awalnya, tapi setelah melihat betapa
damainya kami, mereka menjadi santai. Sore hari, kami mendengar
bahwa masalahnya telah diselesaikan dan para praktisi di Tianjin
telah dilepaskan. Kami pergi dengan bahagia. Saya tidak merasa
lapar ataupun lelah walaupun telah berdiri seharian.”
Media barat melaporkan permohonan damai ini sebagai kejadian yang
penting dalam sejarah pengajuan permohonan. Banyak orang mendengar
tentang Falun Gong dari peristiwa permohonan damai ini, dan
kemudian mulai berlatih Falun Gong.
Poul Andersen adalah pensiunan insinyur berusia delapan puluh lima
tahun. Dia mulai berlatih Falun Gong pada musim semi 1999 dan
mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong yaitu Sejati, Baik, Sabar
dalam kehidupannya. Cepat lelah serta gejala-gejala lainnya yang
disebabkan oleh air raksa dalam sebuah proses penambalan gigi,
hilang setelah dia berlatih. Dia berterima kasih kepada Falun Gong
dari lubuk hatinya yang paling dalam. Dia berharap semoga lebih
banyak orang akan mengetahui tentang Falun Gong dan membantu
menghentikan penganiayaan brutal yang dilakukan oleh Partai Komunis
China (PKC) di Cina.
Andersen telah mengklarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Gong
di depan Kedutaan Besar China selama sepuluh tahun. Dia
berkata, “Empat belas tahun telah berlalu. Penganiayaan belum
berhenti. Kami akan tetap melanjutkan upaya kami sampai PKC
menghentikan penganiayaannya.”
Praktisi Falun Gong, Wu (wanita) berkata. “Pemerintahan totaliter
PKC tidak akan pernah merubah sifat dasarnya yaitu menganiaya.
Partai itu menganiaya Falun Gong dengan menggunakan permohonan
damai 25 April sebagai alasan palsu dari penganiayaannya. Praktisi
Falun Gong terbunuh setiap harinya. Kita di sini untuk memprotes
penganiayaan dan kejahatan pengambilan organ hidup-hidup dari
praktisi Falun Gong. Hal ini harus dihentikan. Hentikan pengirimam
para praktisi Falun Gong ke kamp kerja paksa. Lepaskan semua
praktisi yang dipenjara.”
Praktisi Falun Gong, Li (wanita) berkata, “Jika saya berada di
China waktu itu, saya pasti ikut pergi untuk mengajukan permohonan
karena saya telah memperoleh manfaat dari berlatih Falun Gong.
Falun Gong tidak berpolitik. Melangkah keluar demi orang-orang
dibawah penganiayaan yang begitu brutal membuktikan belas kasih dan
toleransi dari Falun Gong. Mengapa kami mengekspos penganiayaan?
Adalah demi semua orang China.”
Para praktisi Falun Gong tahu bahwa mereka harus memberitahu
orang-orang tentang apa yang sedang terjadi di China karena banyak
orang masih belum tahu fakta sebenarnya atau belum memahaminya.
Mereka yakin bahwa orang-orang akan berdiri di sisi kebenaran dan
akan membantu menghentikan penganiayaan itu.
Chinese version click here
English
version click here