Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menerobos Kondisi Pikiran yang Menutupi Kebijaksanaan

18 Mei 2013 |   Oleh praktisi Dafa di daratan China


(Minghui.org) Saya baru-baru melihat perubahan yang paling jelas pada Xinxing (kualitas moral) saya: Saya belum pernah begitu jelas dengan fakta bahwa saya telah membuktikan kebenaran diri sendiri selama ini. Ketika saya akhirnya menerobos kondisi pikiran yang saya sebelumnya gagal sadari selama bertahun-tahun, saya menyadari bahwa kondisi kultivasi saya berada di tepi jurang berbahaya.

Pada saat Tahun Baru seorang praktisi perempuan yang saya tidak lihat selama beberapa waktu mengatakan banyak hal untuk memperingatkan saya, dan kata-katanya cukup tajam. Saya tidak merasa dia benar dan bahkan berpikir dia mengkritik saya tanpa alasan dan apa yang dia katakan tidak relevan. Ketika dia menunjukkan banyak hal yang saya lakukan tidak benar dalam kultivasi, saya tidak bisa menerimanya dan bertanya dengan nada kasar, "Apakah Anda mengatakan bahwa saya dalam bahaya?" Saya merasa bahwa dia agak berlebihan dan membesar-besarkan kesalahan kecil saya. Dengan sikap ini, saya berpendapat bahwa semua yang dia katakan itu tidak benar.

Beberapa hari kemudian, seorang praktisi laki-laki datang ke tempat saya, jadi saya bercerita tentang konflik yang saya miliki dengan praktisi perempuan itu, berharap ia bisa membantu saya menganalisa situasi. Saya berbicara singkat apa yang terjadi, dan praktisi ini berkata, "Tentu saja dia memiliki masalah sendiri, tapi saya harus menunjukkan masalah Anda. Anda benar-benar membuktikan diri sendiri saat melakukan hal-hal untuk menyelamatkan makhluk hidup." Saya benar-benar terkejut mendengar pernyataannya, dan air mata membasahi wajah saya seketika. Pada kejadian kedua, saya benar-benar mengakui apa yang rekan praktisi katakan dari lubuk hati saya.

Kata-katanya serius, tetapi mengapa saya tidak menanggapi dengan perasaan buruk dan sebaliknya merasa sangat terkejut dan menangis seketika? Pasti ada dua faktor yang terlibat: Pertama, rekan praktisi tidak memiliki mentalitas pamer atau mengkritik saya, tapi apa yang dia lakukan benar-benar untuk kebaikan saya, benar-benar dari sudut bertanggung jawab pada kultivasi saya. Jadi kata-katanya memiliki kekuatan belas kasih dan bisa menyentuh hati ini. Kedua, saya memang membuktikan kebenaran diri sendiri, dan apa yang praktisi perempuan katakan adalah benar.

Ketika saya kembali tenang, saya menilai ulang kultivasi saya selama bertahun-tahun dan menemukan bahwa saya memiliki keterikatan pamer yang kuat dan membuktikan kebenaran diri sendiri ketika melakukan tiga hal, terutama saat menyelamatkan makhluk hidup. Sebenarnya praktisi perempuan tidak menunjukkan secara langsung, sehingga saya masih menolak untuk mengakui bahwa saya melakukan dengan tidak baik. Saya tidak suka kalau dia mengatakan saya memiliki mentalitas pamer, dan saya membantah itu benar.

Saya selalu percaya bahwa itu karena kemampuan dan tekad gigih saya sehingga mampu menggunakan pengetahuan profesional saya dengan taktis mengklarifikasi fakta kepada orang-orang yang berada pada status sosial tinggi. Dan saya percaya bahwa kemampuan saya untuk mengklarifikasi fakta dengan baik pada konferensi besar dihasilkan karena saya rajin belajar dan terlatih. Didorong oleh kebanggaan diri, saya lebih berupaya dalam studi profesional untuk lebih meningkatkan standar saya dengan tujuan untuk mengalahkan lebih banyak rekan-rekan kerja saya.

Ketika saya berbagi dengan rekan-rekan praktisi bagaimana saya mengklarifikasi fakta untuk menyelamatkan beberapa orang berstatus sosial tinggi, saya selalu punya keinginan yang sangat kuat mendapat pujian dan kekaguman dari mereka. Ya, memang benar bahwa saya sangat berani dan mantap dalam mengklarifikasi fakta seperti itu, dan saya juga merasakan dorongan dan perlindungan dari Guru dalam proses itu, dan hasilnya baik. Namun, itu karena kekuatan Fa yang menjamin keberhasilan, dan saya tak mungkin mencapainya tanpa Fa. Oleh karena itu setiap keberhasilan kecil tersebut adalah karena kekuatan Dafa, bukan kemampuan "saya sendiri".

Saya selalu menginginkan pujian dan kekaguman dari rekan-rekan praktisi yang tidak memiliki keterampilan profesional atau kenyamanan pekerjaan seperti yang saya miliki. Keterikatan manusia ini menjadi sangat kuat selama bertahun-tahun, namun saya bahkan tidak menyadari tengah membuktikan kebenaran diri sendiri.

Beberapa rekan praktisi berkata kepada saya, "Memang benar bahwa sebagian dari kita tidak bisa melakukan apa yang telah anda capai, tetapi Anda harus tahu bahwa semua kemampuan dan keterampilan diberikan kepada Anda oleh Guru."

Saat itu, air mata mengalir di wajah saya lagi. Saya sangat tersentuh dengan kata-kata itu dan merasa sangat berterima kasih kepada Guru dan rekan-rekan praktisi. Keterikatan saya yang kuat terhadap diri sendiri, seperti sepotong besar granit tiba-tiba hancur berkeping-keping. Dalam dimensi saya ada muncul bentangan besar medan yang terbuka. Saya merasa beban besar diambil dari saya. Itu perasaan yang indah yang hanya praktisi sejati yang bisa mengalaminya.

Saya memikirkan berbagai "kelebihan" yang saya miliki di tengah manusia biasa. Orang sering mengatakan bahwa saya seorang "cendekiawan dengan rahmat alami" dan memiliki "temperamen baik" dan "sopan santun yang elegan." Saya dikenal dengan standar profesional yang tinggi. Saya juga pandai mendekorasi rumah dan seorang juru masak terampil. Saya telah memiliki keterikatan yang kuat pada "aku" sepanjang hidup saya dan belum banyak peningkatan terkait hal iniĀ  dalam kultivasi selama bertahun-tahun. Saya cenderung memandang rendah orang-orang yang agak "kasar", termasuk praktisi, dan saya selalu merasa lebih baik dan berada di atas orang lain.

Saya tahu dari belajar Fa bahwa segala sesuatu diberikan kepada saya oleh Guru, tapi saya tidak tercerahkan secara menyeluruh, dan keterikatan yang kuat terhadap "aku" tidak pernah tersentuh. Ini tetap keras seperti sepotong besar granit di dimensi lain.

Kali ini, seorang rekan praktisi akhirnya membantu saya menyadari keterikatan menyedihkan ini. Kebiasaan saya belajar dengan gigih, kemampuan profesional saya, minat saya dalam sastra dan seni - semua ini diberikan kepada saya oleh Guru selama ribuan tahun, di berbagai kehidupan saya. Setiap kekuatan saya telah ditanam dalam hidup saya oleh Guru, agar saya menggunakan setiap aspek kekuatan saya untuk menyelamatkan diri sendiri dan makhluk hidup ketika Dafa sedang disebarkan secara luas. Bagaimana saya bisa terhanyut hanya karena saya telah belajar sedikit dari 5.000 tahun kebudayaan China yang mendalam yang diciptakan oleh Dewa? Bahkan karakter China diciptakan oleh Dewa. Bagaimana saya bisa berpikir bahwa saya orang berkemampuan hanya karena saya bisa menulis dengan baik? Sangat menggelikan menggenggam mentalitas seperti itu.

Ketika saya memikirkan hal ini, saya merasa telah berbuat begitu buruk di masa lalu, dan dengan kualitas kesadaran rendah. Saya belajar komentar Guru di sebuah sharing (8 Maret 2013), "Mentalitas Pamer Jika Tidak Disingkirkan akan Sangat Berbahaya", dan saya bahkan lebih tersentuh secara mendalam. Membuktikan diri sendiri dan mentalitas pamer. Hal yang benar-benar berbahaya jika keterikatan ini tidak disingkirkan. Saya merasa panik ketika saya mengingat situasi berbahaya yang saya pernah alami di masa lalu.

Dalam proses penyelamatan makhluk hidup, saya mengandalkan terlalu banyak pada kemampuan profesional saya dalam masyarakat manusia biasa. Saya sering berbicara tanpa henti di tempat kerja dengan nada tegas, berusaha untuk memamerkan keterampilan saya. Untuk membangun otoritas saya di tempat kerja, saya akan berbicara dengan nada kuat untuk menunjukkan bahwa saya "lebih unggul dan tidak bisa diganggu". Kadang-kadang ketika saya sedikit berlebihan, saya menyadari itu sebuah keterikatan. Tapi karena saya sudah dimanfaatkan oleh kekuatan lama, saya tidak bisa berhenti, seolah-olah saya tak bisa mengendalikan diri. Bukankah ini "sangat berbahaya"? Saya ingin "menang atas rekan-rekan saya dan mengalahkan mereka" dan lupa bahwa tujuan mendasar saya adalah untuk menyelamatkan makhluk hidup, tidak bersaing dengan mereka.

Terima kasih Guru atas belas kasih Anda yang mendalam! Terima kasih rekan-rekan praktisi atas bantuan Anda! Heshi!

Chinese version click here
English version click here