(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong mengadakan petisi di Freiburg, Jerman pada
tanggal 13 April 2013. Mereka mendirikan stan dengan pameran foto
di sebuah sudut jalan yang ramai untuk memberitahukan publik bahwa
rejim komunis di China menindas Falun Gong dengan brutal. Kegiatan
ini mendapat dukungan besar dari publik.
Banyak orang berhenti untuk
melihat pameran foto mengenai penganiayaan yang diderita oleh
Praktisi Falun Gong di China. Mereka membaca keterangan di bawah
foto dan menggelengkan kepala dengan cemas mengenai kebrutalan
seperti itu bisa terjadi pada zaman ini. Mereka terkejut mengetahui
ribuan praktisi Falun Gong telah dibunuh akibat keyakinan mereka
yang damai di tangan rejim komunis selama 14 tahun terakhir
ini.
Seorang pengunjung bertanya, “Apakah pembunuhan masal Nazi terjadi
lagi? Ini (Penganiayaan di China) sepertinya lebih buruk lagi!”
Setelah mempelajari fakta penganiayaan, banyak orang langsung
menuju stan untuk tanda tangan petisi.
Seorang laki-laki muda ingin
mengetahui bagaimana ekonomi China bisa menjadi makmur jika
rezimnya terang-terangan tidak menghormati hak azasi manusia.
Seorang praktisi memberitahukan bahwa ini dilakukan dengan
memanfaatkan buruh murah dan mengorbankan lingkungan. Air dan udara
di China telah dicemari dengan sangat parah; banyak anak tidak
mampu bersekolah; dan banyak tidak bisa membayar biaya pengobatan.
Sementara rejim China telah menggunakan seperempat dari sumber
keuangannya untuk menganiaya Falun Gong. Lelaki muda ini mengerti
dengan mengangguk kepalanya. Ia mengambil selembar materi cetakan
untuk dibaca di rumah.
Seorang wanita menanyakan apakah PKC masih mengontrol dengan ketat
penyebaran informasi di China. Seorang Praktisi Falun Gong
memberitahukan ia bahwa otoritas komunis menyaring informasi dan
mengontrol seluruh media di negeri itu. Rejim ini telah
mengeluarkan jumlah dana yang sangat besar untuk menutupi
penganiayaan terhadap Falun Gong, khususnya kejahatan memanen organ
tubuh dari Praktisi Falun Gong yang masih hidup.
Pengunjung mempelajari fakta dan tanda tangan petisi untuk
mendukung Falun Gong di Freiburg, Jerman
Seorang sarjana dari China
memberitahukan praktisi: “Saya telah membaca ini (penganiayaan)
sewaktu saya di China. Saya juga mempunyai sekeping CD Sembilan
Komentar Mengenai Partai Komunis. Beberapa Praktisi Falun Gong
seperti Anda mendistribusikan materi ini. Saya kenal seorang wanita
lanjut usia. Ia tidak mempunyai penghasilan dan dibiayai oleh
anaknya. Tetapi ia bisa menabung untuk membuat CD dan brosur. Ini
tidak gampang buat dia. Saya sangat terharu.”
Ia menambahkan: “Orang-orang harus membaca materi yang
didistribusikan oleh Praktisi Falun Gong. Jika Anda melihat
ceritanya dari segala sisi dan coba berpikir, Anda akan mengetahui
siapa yang pembohong dan siapa yang benar. Walaupun kebohongan PKC
berhasil beberapa saat, tetapi Partai tidak akan bertahan lama.
Bukankah Uni Soviet dan beberapa negara komunis di Timur Eropa
telah tumbang satu per satu? Saya rasa China sekarang berada pada
titik baliknya juga. Masyarakat China menghadapi terlalu banyak
masalah. Terlalu gelap, seperti Korea Utara. Akar masalahnya adalah
di sistim politiknya. PKC harus tumbang, tidak ada cara
lain.”
Sarjana ini mengatakan ia telah bergabung pada Partai sewaktu ia
masuk perguruan tinggi. Ia dan teman kuliahnya sama sekali tidak
tertarik untuk bergabung, tetapi perguruan tinggi menuntut waktu
itu. Ia dengan senang hati mundur dari PKC dan organisasi
terkaitnya. Dengan mundur dari PKC dan organisasi terkait, membuat
orang China menjauhkan diri dari Partai dan semua kejahatan yang
kejam, sehingga bisa memposisikan mereka sendiri pada sisi yang
benar dalam sejarah.
Seorang lelaki muda dari China sekarang tinggal di Swiss juga
berhenti dari Perkumpulan Pemuda Perintis PKC langsung di tempat.
Ia membawa pulang materi informasi untuk orang tuanya.
Ia mengatakan: “Jika berhenti dari PKC dan organisasinya begitu
penting, saya tidak bisa membiarkan orang tua saya melewati
kesempatan ini. Mereka tinggal lama di China dan pasti sudah
bergabung dalam beberapa organisasi tersebut di masa lalu.”
Chinese version click here
English
version click here