Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Qian Fajun Meninggal Setelah Disiksa di Kamp Kerja Paksa Shandong

8 Mei 2013 |   Oleh koresponden Minghui dari Provinsi Shandong, Cina

Nama: Qian Fajun (钱 法 君)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 44
Alamat: Desa Dongyanma, Kecamatan Zhuanggang, Kabupaten Lingang, Kota Linyi
Pekerjaan: Petani
Tanggal Kematian: 17 April 2013
Tanggal Penangkapan Terakhir: 23 September 2011
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Pria Shandong No. 2 (山东 第二 男子 劳教所)
Kota: Linyi
Provinsi: Shandong
Penganiayaan yang Diderita: Setruman listrik, dilarang tidur, kerja paksa, cuci otak, hukuman ilegal, suntikan paksa / pemberian obat-obatan tak dikenal, pemukulan, digantung, penjara, kurungan isolasi, penyiksaan, pemberian makan paksa

(Minghui.org) Qian Fajun dari Kota Linyi, Provinsi Shandong, tidak bisa mengurus dirinya sendiri setelah ia pulang dari Kamp Kerja Paksa Pria Shandong No. 2 pada Januari 2012. Kesehatannya terus memburuk, dan ia meninggal jam 21:00 pada tanggal 17 April 2013, di usia 44. Pejabat pemerintah setempat ke rumahnya, berusaha menutupi fakta.

Kaki kanan Qian Fajun yang membusuk parah dan meneteskan nanah setelah disuntik dengan obat yang tidak diketahui

Qian lahir pada tahun 1969. Dia orang yang pemarah sebelum dia berlatih Falun Dafa, tapi berubah setelah ia mulai berlatih, dan menjadi baik hati dan lebih perhatian. Sejak rezim komunis mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999, Qian berulang kali ditangkap, disiksa, dan dipenjarakan karena keyakinannya. Ayahnya, dalam usia 80-an yang hidup bersamanya, tersiksa mentalnya dan memiliki banyak kecemasan atas penganiayaan terhadap anaknya.

Qian Fajun

Pada tanggal 23 September 2011, Qian ditangkap di rumah oleh agen dari Kantor 610 Kota Linyi selama musim gugur. Ia dibawa ke Pusat Pencucian Otak Linyi.

Kepala pusat pencucian otak Su Wei dan pelaku lainnya memaksa makan dia sebagai alat penyiksaan dan mencampur makanan dengan zat beracun, yang membuat korban dalam kondisi fisik yang sangat lemah. Su Wei dan lain-lain juga menganiaya secara fisik Qian, secara serius melukai dirinya, dan setelah itu korban tidak bisa berjalan. Dia harus digotong untuk menggunakan kamar mandi.

Setelah ditahan di pusat pencucian otak selama lebih dari 40 hari, Qian dikirim ke Kamp Kerja Paksa Shandong No. 2 di Zhangqiu pada 28 Oktober 2011, selama satu tahun. Qian tidak lulus ujian fisik di Rumah Sakit Basan dan seharusnya tidak dimasukkan ke kamp kerja paksa sesuai dengan peraturan. Namun, otoritas kamp tetap menjebloskannya.

Qian mulai mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan dipaksa makan untuk jangka waktu yang lama. Dokter penjara Zhang selalu menyiksa Qian memaksa makan ketika dia sedang bertugas. Dia memasukkan selang di hidung dan memutar-mutarnya dan menggerakannya ke atas dan ke bawah untuk membuat Qian menderita.

Ketika Qian suatu kali mengatakan kepada orang lain bagaimana dokter Zhang menyiksanya, Zhang marah dan dengan kasar memasukkan dan meninju hidung Qian dengan tabung hidung. Seorang tahanan yang berada di tempat kejadian menjelaskan kepada orang lain: "Itu bukan hanya memasukkan sebuah selang, tapi Zhang pada dasarnya memukul dan mendorong ke dalam hidung Qian."

Qian sering kejang dan kadang-kadang bahkan tempat tidurnya basah. Para narapidana melihat bahwa Qian berada di ambang kematian dan takut ia mungkin mati dalam sel mereka. Para penjaga kemudian akan memperpanjang hukuman mereka. Mereka pergi ke pemimpinnya untuk melaporkan situasi Qian. Pemimpin Li dari bangsal No. 7 mengatakan, "Apa yang kalian takutkan? Hanya membawa dia ke luar dan membuangnya jika ia meninggal."

Para penjaga mulai memberi makan paksa Qian lagi. Qian muntah setelah selang ditarik keluar. Para dokter penjara yang memasukkan selang mengatakan itu sia-sia.

Petugas kamp harus mengirim Qian ke Rumah Sakit Basan untuk penyelamatan darurat. Beberapa hari kemudian, Qian mampu berbicara. Namun, narapidana Zhou Fuzhan, yang memantau Qian, melaporkan pada seorang penjaga bahwa Qian berbeda setelah perawatan, bahkan suaranya juga berbeda.

Pada tanggal 14 Januari 2012, Ma Zongtao, kepala Kantor 610 Distrik Lingang, dan beberapa personil pergi ke rumah sakit, membawa Qian ke kendaraan, kemudian membawanya pulang. Seorang pria begitu sehat berubah menjadi seorang pria sekarat. Teman Qian dan keluarga sangat sedih melihat ini.

Kesehatan Qian tidak pernah pulih. Dia tidak bisa berjalan dan sangat kesakitan. Kaki kanannya membusuk parah dan meneteskan nanah akibat suntikan obat yang tidak diketahui di Rumah Sakit Basan. Dia hampir tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya, dan dia membutuhkan bantuan untuk makan, minum, dan menggunakan toilet. Dia bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur.

Qian meninggal jam 9:00 malam pada 17 April 2013 pada usia 44.


Chinese version click here
English version click here