(Minghui.org)
Ibu saya, penderita diabetes, juga mengalami pecah saraf otak
(semacam stroke) sekitar tiga tahun lalu. Akibatnya, beliau
kesulitan menggerakan tubuhnya bagian kiri. Pada Mei 2012, beliau
mengalami pecah saraf otak untuk kedua kalinya. Dia mengalami koma
dan tidak bergerak sama sekali. Beberapa dokter berkonsultasi dan
menemukan telah terjadi kerusakan batang otak yang amat serius, di
mana tidak ada penyembuhan yang efektif. Tidak diketahui apakah ibu
sanggup bertahan atau tidak. Keluarga kami diberitahu bahwa ibu
kami akan meninggal dunia, atau jika hidup beliau akan menjadi
"sayur" dan tidak akan bisa bergerak.
Menghadapi hal buruk ini, kami
menyadari bahwa perawatan medis hanyalah semacam formalitas. Yang
bisa kami lakukan bagi ibu kami adalah memutar rekaman ceramah Guru
berulang-ulang di dekat telinganya. Pada awal 2009, ia benar-benar
mulai belajar Falun Dafa dan membaca Zhuan Falun. Dia bersikeras
menyalin buku Zhuan Falun, namun demikian, ia tidak bisa melakukan
latihan gerakan karena masalah fisik.
Pada hari ketiga di unit perawatan intensif, secara bertahap ibu
sadar kembali. Dia mencoba untuk mengatakan sesuatu, tapi
kehilangan kemampuan untuk berbicara. Mungkin ini adalah kata-kata
terakhirnya dan sangat penting, ayah dan saya berusaha untuk
mencari tahu apa yang ingin ibu katakan untuk memberitahu kami.
Kami berusaha terus menerus dan akhirnya mengerti! Apa yang ibu
ingin katakan adalah, "Jangan lupa sembilan kata! Jangan lupa
sembilan kata!" Ayah dan saya merasa sangat tersentuh dan
melafalkannya bersama dengan ibu,"Falun Dafa Hao (Falun Dafa Baik)!
Zhen-Shan-Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar adalah Baik)!"
Ibu saya semakin membaik dan dipindahkan dari unit perawatan
intensif. Pada kondisi demikian, ia masih membutuhkan banyak
bantuan. Sebagai contoh, untuk makan ia membutuhkan sebuah tabung
makanan yang disambungkan ke perut, kateter urin, dan bantuan dari
orang lain untuk bergerak dan berkomunikasi. Refleks anggota
tubuhnya tidak berfungsi dan sekarang menjadi lumpuh.
Dua puluh hari telah berlalu. Setiap dua jam, dua perawat
membalikkan tubuhnya untuk mencegah luka baring. Melihat situasinya
saat ini mengingatkan saya pada masa lalu. Sebuah latihan yang
mengkultivasikan watak dan umur panjang meminta seseorang untuk
mengkultivasikan jiwa dan raga. Jika ibu bisa menerobos
kesulitannya sendiri dan melakukan latihan, mungkin dia akan
terhindar dari apa yang telah terjadi pada dirinya. Apakah dia
masih memiliki kesempatan untuk berkultivasi dalam kehidupan ini?
Dengan segala pertanyaan yang terlintas dalam pikiran saya, kami
saling berbagi pemikiran dengan ibu, dan ibu dengan cepat mengambil
keputusan bahwa dia akan melakukan latihan setelah sembuh. Kami
mendorongnya agar percaya pada Guru dan Fa serta mengalahkan
penyakit dengan pikiran lurus.
Suatu malam tidak terlalu lama setelah ini, ibu tiba-tiba mengalami
kejang-kejang parah setiap lima menit dan berlangsung sekitar
setengah menit. Diagnosanya adalah epilepsi. Namun, keesokan
harinya keajaiban terjadi, ia mulai menggerakkan jari tangan dan
kaki. Pada hari-hari berikutnya, ia bertahap dapat menggerakkan
kaki dan lengannya. Melihat perubahan ini setiap hari, bahkan
dokter kepala tidak punya penjelasan apapun dan harus berkonsultasi
dengan para ahli dari Universitas Militer. Pemulihan ajaib yang
bertahap ini membuat mereka benar-benar tak mampu berkata-kata,
tanpa penjelasan sama sekali! Mungkin hanya ketika mereka
benar-benar percaya "Falun Dafa adalah baik" mereka akan mampu
memahami bagaimana keajaiban tersebut terjadi!
Para dokter yang pada awalnya berpikir bahwa ibu telah kehilangan
kemampuannya secara permanen kemudian berencana memindahkannya ke
pusat pemulihan. Di sini, ibu harus mempelajari kembali bahasa dan
gerakan untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat. Selama sesi
terapi fisik yang berat, ibu menjadi pucat, tekanan darah dan
denyut nadi menurun secara dramatis, dan pupil matanya melebar. Ini
adalah pengalaman yang mengerikan!
Setelah ibu memperoleh kembali kesadarannya, pertama-tama ibu
menjalani sesi pelatihan bahasa. Selama sesi berlangsung, dokter
memintanya untuk berbicara sekeras mungkin. Dia berbicara keras
dari lubuk hatinya, "Falun Dafa Hao. Zhen-Shan-Ren Hao!" Pada akhir
sesi, ibu mulai pelatihan menulis dengan tangan kanannya. Pertama
kali memegang pena, ibu menggunakan semua upaya untuk menulis,
"Falun Dafa baik." Ini sangat menyentuh dokter dan teman-teman
sekamarnya!
Lebih dari delapan bulan telah berlalu, dan ibu tidak lagi
menderita efek buruk dari pecah saraf otak. Di bawah perlindungan
Guru, ibu telah diselamatkan dan kembali memiliki hidup baru! Itu
tidak mudah baginya untuk lulus ujian dari karma penyakit ini. Kita
semua sekarang memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang Dafa.
Pada saat yang sama kita memahami bahwa adalah penting untuk
memiliki pikiran lurus yang cukup pada saat-saat penting dalam
kehidupan kita. Kita harus tetap percaya bahwa setiap saat dalam
hidup kita adalah untuk berkultivasi, bahwa hasilnya seperti apa
adalah tergantung pada diri kita sendiri, dan kita tidak boleh lupa
mematut diri kita sebagai seorang praktisi Dafa. Kita harus selalu
ingat ajaran Guru, sehingga kita menjadi tahu lebih baik apa yang
kita lakukan dan bagaimana melakukan pada saat-saat penting. Terima
kasih, Guru yang berbelas kasih!
Chinese version click here
English
version click here