(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Surabaya turut mengadakan pameran dalam Surabaya Great Expo 2013 pada 12-16 Juni lalu yang diadakan di Tunjungan Plaza, salah satu mall terbesar di Surabaya.
Pameran yang digelar atas kerja
sama Pemerintah Kota Surabaya ini menampilkan pelaku industri
besar, kecil dan menengah (UKM), koperasi, Badan Usaha Milik negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta produk-produk khas
Jawa Timur mencakup industri manufaktur, industri makanan dan
minuman, industri barang kerajinan dan aksesoris, industri
otomotif, serta produk-produk UKM.
Peristiwa pembatalan pawai praktisi oleh aparat kepolisian di
Surabaya pada Mei lalu, yang diduga sarat oleh campur tangan konjen
pemerintah komunis China di Surabaya, sedikit banyak berpengaruh
pada pemahaman masyarakat terhadap Falun Gong. Sejumlah pengunjung
ada yang berpikir bahwa Falun Gong berpolitik, bahkan yang lebih
ekstrem lagi, ada yang berpikir bahwa Falun Gong ditunggangi oleh
pihak komunis.
“Kita tidak berpolitik pak, bapak bisa membaca buku kami ini. Kami
sangat terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujar salah seorang
praktisi ketika melakukan klarifikasi kepada salah seorang panitia
pameran yang sempat bertanya apakah Falun Gong berpolitik. Setelah
dijelaskan, akhirnya panitia pun mengerti, dan tidak
mempertanyakannya lagi.
Mengenai pertanyaan apakah Falun Gong ditunggangi oleh pihak
komunis, salah seorang praktisi menjawab: “Kita ini justru hendak
mengungkap kekejaman komunis pak. Karena hingga saat ini,
teman-teman praktisi kami masih dianiaya di negara komunis terbesar
di dunia, yaitu Republik Rakyat China.”
Para praktisi juga sempat melakukan klarifikasi kepada perwakilan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pusat yang membuka stan tepat di
depan stan Falun Gong, dan melaporkan beberapa perlakuan
diskriminatif yang dialami praktisi di Indonesia, sebagai akibat
langsung dari tekanan pihak Kedubes / Konjen China kepada
instansi/aparat pemerintah.
Selama pameran, banyak pengunjung mendapat klarifikasi fakta
tentang apa itu Falun Gong dan situasi penganiayaan terakhir di
China.