Falun Dafa Minghui.org
www.minghui.org
CETAK
Pameran Seni Sejati, Baik, Sabar di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Missouri
7 Juni 2013
|
Oleh Praktisi Falun Dafa di Missouri
(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong di Rolla, Missouri, mempunyai kesempatan
menyelenggarakan pameran Seni Sejati, Baik, Sabar di Universitas
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Missouri (Missouri S&T). Karya
seni dipamerkan di depan atrium sentral Havener, Pusat Mahasiswa
Universitas dari tanggal 1-4 Mei 2013.
Mahasiswa dan staf pengajar di
Universitas Missouri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menikmati Seni
Sejati, Baik, Sabar
Rektor Missouri S&T:
“Panggilan Serius Kepada Umat Manusia Untuk Mencari
Kebenaran”
Pada hari pertama pameran, sukarelawan menemukan catatan pada buku tamu yang ditulis oleh Dr. Cheryl Schrader, Rektor Missouri S&T: “Pameran yang menarik perhatian. Saya tertarik untuk lebih banyak belajar dalam perjalanan saya menghadiri rapat dan saya kembali lagi, ingin mengerti dan takut dengan apa yang akan saya temukan. Suatu panggilan serius kepada umat manusia untuk mencari kebenaran.”
Rektor Schrader mampir lagi pada waktu yang lain dan membawa seorang rekan kerja (wanita) ke pameran dan menunjukkan rekannya lukisan “Kesedihan Seorang Yatim Piatu.” Dr. Schrader mengatakan rekan kerjanya sangat terharu melihat lukisan seorang anak perempuan kecil yang patah hati sehingga rekannya terdorong untuk mengunjungi pameran ini beberapa kali.
Dosen Seni: “Karya yang bagus, gambarannya nyata”
Luce Myer, Dosen Seni di Universitas mengunjungi pameran dengan mahasiswanya dan menugaskan kelasnya untuk menghadiri pameran ini. Setelah melihat karya seni, professor Myer berkomentar, “Kwalitas lukisannya sempurna dan gambarannya nyata. Saya sangat terkesan dengan kekuatan dari isi setiap lukisan. Beberapa gambaran tak akan terlupakan. Pameran ini adalah sebuah kendaraan penyampaian yang sangat kuat, dengan cara yang indah, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.”
Pengalaman hidup dan latar belakang dalam bidang seni membuat Dosen Myer benar-benar memahami kemampuan seni yang unik untuk menerobos hambatan komunikasi. “Salah satu tujuan seni adalah untuk menyampaikan dengan cara yang berarti,” Ia mengatakan. “Sewaktu cerita disampaikan melalui otak kanan, cerita tersebut tidak akan tersensor. Mereka dapat diterima dari hati sebelum adanya kritik dan analisa. Saya memberikan pujian kepada seniman atas usahanya untuk berkomunikasi dengan publik mengenai suara yang bisa saja tidak terdengar oleh orang-orang jika bukan dengan cara demikian. Semoga lukisan-lukisan ini dapat menginspirasi perubahan yang belas kasih.”
Menjangkau Mahasiswa China
Sehubungan dengan propaganda jahat PKC terhadap Falun Gong, banyak orang di daratan China salah paham dan takut mempelajari sesuatu mengenai penganiayaan ini. Sukarelawan pameran mengharapkan karya seni ini dapat memberikan dampak kepada mahasiswa China dan membantu mereka memahami situasi yang sebenarnya. Walaupun banyak mahasiswa China pada awalnya menjaga jarak, tetapi perlahan lebih banyak dari mereka datang melihat karya seni dan sebagian berbicara dengan sukarelawan dan mengajukan pertanyaan. Seorang mahasiswa China mengatakan ia telah melihat kegiatan Falun Gong di kota lain di Amerika dan terkesan Falun Gong telah menjadi demikian populer di luar China.
Mahasiswa lain dari China mengatakan ia mengingat dengan jelas sewaktu penganiayaan Falun Gong dimulai. Waktu itu ia berumur sembilan tahun. Ia sedang berpergian dengan orang tuanya dan di sebuah kota ia dapat melihat Falun Gong dipromosikan dengan gembira di taman, tetapi sewaktu ia melewati tempat yang sama beberapa hari kemudian, semuanya hilang. Sejak itu ia tidak percaya propaganda TV yang memfitnah Falun Gong.
“Terima Kasih untuk Berbagi Seni yang Indah”
Melalui kegiatan ini, banyak orang berterima kasih kepada sukarelawan yang telah membawa pameran ini ke Missouri S&T. Seorang mahasiswa menulis, “Terima kasih telah berbagi seni yang indah ini dengan kami. Saya akan berdoa untuk orang-orang yang dianiaya.” Mahasiswa lain menulis, “Sangat menghibur! Terima kasih.” Seorang staf di Pusat Mahasiswa memberitahukan sukarelawan, “Karya-karya seni sangat menarik perhatian! Anda tidak akan percaya saya telah mendengar berapa banyak orang yang berkomentar betapa indahnya lukisan-lukisan ini. Terima kasih telah berbagi dengan kami!”
Pada hari pertama pameran, sukarelawan menemukan catatan pada buku tamu yang ditulis oleh Dr. Cheryl Schrader, Rektor Missouri S&T: “Pameran yang menarik perhatian. Saya tertarik untuk lebih banyak belajar dalam perjalanan saya menghadiri rapat dan saya kembali lagi, ingin mengerti dan takut dengan apa yang akan saya temukan. Suatu panggilan serius kepada umat manusia untuk mencari kebenaran.”
Rektor Schrader mampir lagi pada waktu yang lain dan membawa seorang rekan kerja (wanita) ke pameran dan menunjukkan rekannya lukisan “Kesedihan Seorang Yatim Piatu.” Dr. Schrader mengatakan rekan kerjanya sangat terharu melihat lukisan seorang anak perempuan kecil yang patah hati sehingga rekannya terdorong untuk mengunjungi pameran ini beberapa kali.
Dosen Seni: “Karya yang bagus, gambarannya nyata”
Luce Myer, Dosen Seni di Universitas mengunjungi pameran dengan mahasiswanya dan menugaskan kelasnya untuk menghadiri pameran ini. Setelah melihat karya seni, professor Myer berkomentar, “Kwalitas lukisannya sempurna dan gambarannya nyata. Saya sangat terkesan dengan kekuatan dari isi setiap lukisan. Beberapa gambaran tak akan terlupakan. Pameran ini adalah sebuah kendaraan penyampaian yang sangat kuat, dengan cara yang indah, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.”
Pengalaman hidup dan latar belakang dalam bidang seni membuat Dosen Myer benar-benar memahami kemampuan seni yang unik untuk menerobos hambatan komunikasi. “Salah satu tujuan seni adalah untuk menyampaikan dengan cara yang berarti,” Ia mengatakan. “Sewaktu cerita disampaikan melalui otak kanan, cerita tersebut tidak akan tersensor. Mereka dapat diterima dari hati sebelum adanya kritik dan analisa. Saya memberikan pujian kepada seniman atas usahanya untuk berkomunikasi dengan publik mengenai suara yang bisa saja tidak terdengar oleh orang-orang jika bukan dengan cara demikian. Semoga lukisan-lukisan ini dapat menginspirasi perubahan yang belas kasih.”
Menjangkau Mahasiswa China
Sehubungan dengan propaganda jahat PKC terhadap Falun Gong, banyak orang di daratan China salah paham dan takut mempelajari sesuatu mengenai penganiayaan ini. Sukarelawan pameran mengharapkan karya seni ini dapat memberikan dampak kepada mahasiswa China dan membantu mereka memahami situasi yang sebenarnya. Walaupun banyak mahasiswa China pada awalnya menjaga jarak, tetapi perlahan lebih banyak dari mereka datang melihat karya seni dan sebagian berbicara dengan sukarelawan dan mengajukan pertanyaan. Seorang mahasiswa China mengatakan ia telah melihat kegiatan Falun Gong di kota lain di Amerika dan terkesan Falun Gong telah menjadi demikian populer di luar China.
Mahasiswa lain dari China mengatakan ia mengingat dengan jelas sewaktu penganiayaan Falun Gong dimulai. Waktu itu ia berumur sembilan tahun. Ia sedang berpergian dengan orang tuanya dan di sebuah kota ia dapat melihat Falun Gong dipromosikan dengan gembira di taman, tetapi sewaktu ia melewati tempat yang sama beberapa hari kemudian, semuanya hilang. Sejak itu ia tidak percaya propaganda TV yang memfitnah Falun Gong.
“Terima Kasih untuk Berbagi Seni yang Indah”
Melalui kegiatan ini, banyak orang berterima kasih kepada sukarelawan yang telah membawa pameran ini ke Missouri S&T. Seorang mahasiswa menulis, “Terima kasih telah berbagi seni yang indah ini dengan kami. Saya akan berdoa untuk orang-orang yang dianiaya.” Mahasiswa lain menulis, “Sangat menghibur! Terima kasih.” Seorang staf di Pusat Mahasiswa memberitahukan sukarelawan, “Karya-karya seni sangat menarik perhatian! Anda tidak akan percaya saya telah mendengar berapa banyak orang yang berkomentar betapa indahnya lukisan-lukisan ini. Terima kasih telah berbagi dengan kami!”
English version click here