Kean Wong, produser film “Free
China,” memulai private screening dengan memperkenalkan tema lagu
baru yang dimasukkan ke dalam versi film layar lebar. “The Courage
to Believe” dinyanyikan oleh Q’orianka Kilcher, seorang aktris muda
yang dikenal perannya sebagai Pocahontas bersama Colin Farrell dan
Christian Bale di film “the New World.”
Kami Menginginkan
Kebenaran Seluruhnya
Mengomentari masalah pengambilan organ secara paksa, seorang
anggota staf kongres berkata, “Sangat tragis. Dunia terlalu membisu
pada masalah ini… Kita harus lebih banyak menyuarakan, memaksa
China untuk menghormati perjanjian internasional mereka, dan
mengizinkan penyelidikan lengkap dan kebenaran yang menyeluruh, dan
bukan hanya kertas yang melarang pengambilan organ.”
Staf kongres lainnya memberitahu Minghui: “Adalah mengerikan
melihat pelanggaran HAM yang sedang terjadi di China. Kebanyakan
ini bukanlah sesuatu di arus utama. Tentu ini adalah sesuatu yang
menjadi perhatian untuk melihat lebih dekat, sehingga HAM dapat
dipulihkan di sana. Dalam melakukannya, kita harus membawa kondisi
sebenarnya menjadi jelas.”
Ia juga memiliki pesan untuk Minghui agar disampaikan kepada
praktisi Falun Gong yang ditindas di China: “Teruskanlah bertahan
dan tetap menjaga keyakinan untuk menuju ke masa depan yang lebih
baik. [Masa depan yang lebih baik] adalah apa yang akan
terjadi.”
Seorang staf komite kongres mengetahui dari film bahwa pemerintah
China pada suatu masa pernah mendukung Falun Gong dan berpikir itu
bagus.
Ia berkomentar: “Ini semua menyadarkan orang-orang. Mengapa
pemerintah China tidak menghormati kebebasan berkeyakinan?...
[Partai Komunis China] adalah sebuah agama pemerintah. Ini sangat
tertutup. ‘Anda harus melakukan dengan cara kami dan hanya cara
kami. Tidak ada pemikiran individu.’ ‘Wah, ini benar-benar bagus,
tetapi saya benar-benar ingin melakukan sesuatu yang lain.’ ‘Tidak,
tidak. Sekarang Anda mengkritik negara, melanggar negara, dan oleh
karena itu, Anda akan dihukum.’ Yah, bagi saya, ini adalah…. Saya
hanya tidak dapat menghubungkan dengan itu. Itu tidak akan pernah,
tidak pernah diperbolehkan di Amerika Serikat!”
Apresiasi yang Lebih Besar untuk Praktisi Falun
Gong
Karyawan komite kongres juga mempelajari lebih banyak tentang
latihan ini: “Falun Gong adalah spiritual, damai, mengendalikan
diri sendiri… Bukankah ini yang kita semua berusaha untuk
mengapainya bagi peningkatan diri kita sendiri menjadi lebih baik?
Bukankah masyarakat akan memperoleh manfaat dari orang-orang yang
berusaha untuk meningkatkan diri mereka sendiri, berusaha untuk
mengendalikan diri sendiri, tidak iri hati dan hal-hal lainnya?
Anda harus dapat mengendalikan perasaan dan emosi Anda. Saya pikir
itulah dibalik dari latihan Falun Gong.”
Ia melanjutkan: “Saya pernah melihat aksi damai Falun Gong di
Washington, tetapi saya benar-benar tidak mengetahui apa yang
mereka lakukan. Sekarang saya memberi apresiasi yang lebih besar
atas pesan yang mereka berusaha sampaikan kepada orang-orang
seperti saya tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang sedang
terjadi pada mereka.”
Banyak tamu terkesan dengan kisah Jennifer Zeng dan Charles Lee di
dalam film itu.
Ketika ditanya apa yang paling mengesankan dia, seorang staf
kongres mengatakan begini: “ketabahan dan keberanian dari
orang-orang yang bersedia untuk menantang sistem.”
Seseorang berkata: “Ini adalah kisah yang mengagumkan tentang
ketahanan di lingkungan yang mengerikan. Kekuatan iman, kekuatan
keluarga, dan kekuatan untuk kebebasan.. Saya sangat terkesan
dengan kekuatan dari kedua individu yang disorot dalam film itu.
Mereka adalah pahlawan. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa,
sangat kuat!”
“Saya pikir Jennifer dan Charles adalah jurubicara yang luar biasa,
benar-benar mengetahui dari mereka. Saya merasa ngeri dengan
pengalaman pribadi mereka. Charles adalah warga Amerika dan
bagaimana dia diperlakukan!” kata staf komite kongres.
Chatodd Floyd berasal dari Small Business Administration yang
terletak di dekat gedung tersebut. Ia khusus datang untuk melihat
film itu. Sebelumnya, ia tidak pernah mendengar tentang Falun
Gong.
Ia mengatakan kepada Minghui: “Saya benar-benar menikmati film ini.
Mata saya terbuka. Saya pernah mendengar tentang pengendalian
internet. Saya benar-benar tidak memahami apa yang sedang terjadi
di kamp kerja paksa. Sungguh membuka mata sejauh penganiayaan yang
terjadi di China.”
Tidak Ada Orang Asing di Capitol Hill
Ini adalah keempat kalinya private screening “Free China” diputar
di Kongres. Pemutaran pertama adalah versi awal film itu pada
kegiatan 20 Juli 2011 di Rayburn House Congressional Building.
Anggota kongres Chris Smith dari New Jersey dan Komite Urusan Luar
Negeri yang menyelenggarakannya.
Pemutaran kedua dan ketiga pada September 2012 dan April 2013,
keduanya diadakan di Capitol Visitor Center. Pada 18 September
2012, sebagai bagian dari peluncuran internasional private
screening “Free China,” para pembicara antara lain Anggota Kongres
Chris Smith, Dr. Katrina Lantos Swett, Ketua Komisi Kebebasan
Berkeyakinan Internasional AS (USCIRF), Michael Horowitz dari
Hudson Institute, dan Michael Perlman, sutradara film “Free China
terlibat dalam diskusi mendalam tentang HAM di China bersama para
penonton.
Disutradarai oleh Michael Perlman, film “Free China,” dan
diproduksi bersama dengan New Tang Dynasty Television (NTD), film
dokumenter yang berdurasi 53 menit ini memenangkan penghargaan
dimana menceritakan kisah hidup yang luar biasa dari dua individu,
yang disiksa dan menjalani kerja buruh karena keyakinan spiritual
mereka. Mereka adalah dua diantara jutaan praktisi Falun Gong yang
damai di China. Melalui kisah-kisah mereka, film itu menempatkan
wajah manusia pada pelanggaran HAM negara China, termasuk penahanan
sewenang-wenang terhadap pembangkang, ekspor barang yang dibuat
oleh buruh penjara secara paksa ke Barat, dan pengambilan organ
dari tahanan yang tak bersalah secara hidup-hidup.
English
version click here