Praktisi Falun Gong, Zhang Xinzi,
dari Kabupaten Xishui, Provinsi Hubei, ditangkap tiga tahun lalu
oleh Komite Urusan Politik dan Hukum Kabupaten Xishui dan Kantor
610. Ia dijatuhi hukuman kerja paksa satu tahun, dan dipukul oleh
penjaga sampai hampir buta. Tidak lama kemudian, ia dijatuhi
hukuman tujuh tahun penjara dan dikirim ke Penjara Shayang Hubei
bagian no. 5. Ibunya yang sudah berumur sembilan puluh tahunan
sangat tertekan akibat anaknya dipenjara dan diperlakukan demikian,
ia menangis sampai hampir buta juga.
Pemukulan Brutal Mengakibatkan Buta
Zhang Xinzi menjalankan usaha kecil yang berhubungan dengan
transportasi hasil pertanian dan perdagangan komoditi. Ia terkenal
dengan kejujurannya di daerah itu.
Sebelumnya ia mempunyai penglihatan yang baik dan sudah
berpengalaman membawa kendaraan beberapa tahun. Selama Zhang
ditahan di Pusat Penahanan Xishui, keluarganya memperhatikan
penglihatannya memburuk dan sangat mengkhawatirkan. Pada malam hari
tanggal 21 Maret 2013, isteri Zhang menerima telepon dari Zhang di
penjara dan mengetahui kenapa penglihatan Zhang menurun. Ini karena
penyiksaan dan pemukulan di Pusat Penahanan Xishui. Zhang
memberitahukan isterinya, penglihatannya sangat buruk dan sekarang
ia tidak bisa melihat objek yang besar seperti televisi yang ada
didepan matanya. Tragedi ini sungguh mengecewakan
keluarganya.
Isteri Menyaksikan Kondisi Malang Suaminya
Pada tanggal 7 Juni 2013, isteri Zhang naik bis jarak jauh menuju
Penjara Shayang. Akhirnya ia berhasil bertemu dengan suaminya!
Setelah tiga tahun sengsara di penjara, suaminya yang dulu tinggi
dan gagah, sekarang menjadi kurus, matanya menjadi cekung ke dalam.
Rambutnya yang hitam telah berubah menjadi putih seluruhnya. Ia
kelihatan tua dan kelihatan jauh lebih tua dari umurnya.
Zhang memberitahukan isterinya, penglihatan matanya masih belum
membaik dan ia tidak bisa melihat dengan jelas setelah menderita
pemukulan, bukan hanya penglihatan mata saja yang ia derita, tetapi
kesehatannya juga memburuk. Badannya termasuk kepala dan kaki
sering mati rasa.
Penduduk Desa Marah
Banyak penduduk di Desa Yangci, Kota Wanggan marah mengenai
perlakuan terhadap Zhang Xinzi.
Sejak Zhang berkultivasi Sejati-Baik-Sabar, ia menjadi baik dan
banyak melakukan perbuatan baik. Laporan di bawah ini khususnya
mengesankan penduduk desa setempat.
Sepasang pria dan wanita naik sepeda motor mengalami kecelakaan
sewaktu melaju, sepeda motor mereka menabrak pohon dekat jembatan.
Mendengar suara tabrakan, orang-orang berkerumun. Pasangan ini
terluka dan tangan mereka berdarah. Wanita tersebut telah pingsan,
pria tersebut berbaring di jalan merintih kesakitan. Semua orang
terkejut melihat ini, tetapi tidak ada orang yang berusaha menolong
pasangan ini. Sebagian orang mungkin berpikir ingin membantu,
tetapi khawatir akan membawa masalah bagi mereka. Mereka takut
dituduh penyebab kecelakaan. Zhang muncul dengan sepeda tiga
rodanya, membangunkan pasangan ini dan membawa mereka ke rumah
sakit. Karena gerakannya yang cepat, akhirnya mereka selamat dan
dapat disembuhkan. Keluarga pasangan ini sangat berterima kasih
kepada Zhang setelah mendengar apa yang telah dilakukan
Zhang.
Ada satu jembatan yang tidak ada pagar di kedua sisi di desa dekat
rumah Zhang. Di sana sering terjadi kecelakaan. Sewaktu ada
kecelakaan, Zhang selalu dipanggil untuk membantu. Untuk kecelakaan
ringan, ia membawa ke rumahnya untuk dirawat. Untuk kecelakaan
serius, ia membawa mereka ke rumah sakit.
Orang baik dan murah hati ini dianiaya PKC karena ia memberitahukan
orang-orang mengenai kebaikan berlatih Falun Gong, dan prinsip
Sejati-Baik-Sabar bisa membantu meningkatkan standar moral
masyarakat. Ia menjelaskan kepada orang-orang mengenai keajaiban
Falun Dafa dengan menggunakan pengalamannya sendiri. Banyak orang
memperoleh manfaat dari apa yang telah ia lakukan.
Polisi Xishui Mengganggu Keluarga Zhang
Pada pagi tanggal 3 Agustus 2010, seorang pejabat dari Komite
Urusan Politik dan Hukum Kabupaten Xishui, Provinsi Hubei dan tiga
polisi dari kantor 610 menyerbu rumah Zhang Xinzi (yang juga
dipanggil Zhang Xiai) di Desa Yangci, Kota Wanggang dan membawanya
pergi. Zhang dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa. Satu tahun
kemudian, pada tanggal 29 Juni 2011, Jaksa dan pengadilan lokal,
berkolusi dengan kantor 610 selanjutnnya menjatuhkan hukuman
penjara tujuh tahun kepada Zhang. Guo Jianli, pelaku utama
kejahatan kasus Zhang dari kantor polisi Xishui berteriak sewaktu
isteri Zhang menangis dan memohon pengampunan, “Saya mau
keluarganya menjadi miskin! Saya mau menghancurkan
keluarganya.”
Ibu Zhang berusia 95 tahun. Sewaktu Zhang dikirim ke kamp kerja
paksa pada tahun 2003, ibunya ketakutan. Sewaktu Zhang dijatuhi
hukuman penjara berat dan disiksa di penjara, ibunya sedih dan
menangis setiap hari. Ia menangis sampai penglihatannya
terganggu.
Pengalaman Ajaib Ibu Tua
Ibu Zhang yang sudah tua pergi ke rumah tetangganya pada Juni tahun
2007. Waktu itu ia berjalan dengan tongkat. Di perjalanan pulang,
ia kehilangan pijakannya dan jatuh. Tetangganya menemukan dan
memberitahukan keluarganya, dan ia dibawa ke rumah sakit. Ia
mengalami patah tulang kaki.
Karena usia yang sudah lanjut, dokter khawatir ia mungkin tidak
akan sembuh lagi. Dokter ingin operasi, tetapi menyadari ada resiko
tinggi. Ibu Zhang tidak terbiasa pergi ke dokter atau dioperasi,
sehingga ia bersikeras ingin pulang, tanpa perawatan selanjutnya.
Keluarganya merasa tidak berdaya. Sebelum meninggalkan rumah sakit,
mereka membalut kakinya dengan gips dan Zhang membawa ibunya pulang
dengan sepeda roda tiganya.
Ketika di rumah, Zhang memberitahukan bahwa sekarang hanya Guru
yang bisa membantunya. Zhang mengatakan kecelakaan ini terjadi
bukan kebetulan, ini adalah pembalasan dari perbuatan ibunya yang
tidak sopan terhadap Falun Dafa sebelumnya.
Beberapa tahun lalu sewaktu Zhang dikirim ke kamp kerja paksa,
ibunya salah paham dan membenci Falun Dafa, mengatakan banyak
kata-kata yang tidak sopan mengenai latihan Falun Dafa. Walaupun
Zhang tetap mengklarifikasi fakta kepadanya dengan pengalaman
sendiri. Zhang berusaha memberitahukan ibunya, Falun Dafa itu baik
dan merupakan Fa ortodoks, penganiayaan terhadap Falun Dafa itu
salah, tetapi ibunya menolak untuk merubah pikirannya. Setelah
kecelakaan dan penderitaan yang berikutnya, ia bisa mendengar apa
yang dikatakan Zhang dan menerima kebenaran Falun Dafa. Ia setiap
hari berkata dengan sungguh-sungguh, “Falun Dafa Hao, Zhen-Shan-Ren
Hao.”
Suatu hari ia memberitahukan anaknya bahwa kakinya tidak sakit
lagi. Sepertinya ada arus hangat naik turun melewati kakinya. Zhang
memberitahukan ibunya bahwa Guru Falun Dafa sudah mulai merawatnya.
Ia sangat terharu dan merangkap kedua tangan di depan dada (heshi)
untuk mengungkapkan terima kasih kepada Guru. Ia tidur dengan
nyenyak malam itu. Ia tidak merintih kesakitan seperti beberapa
malam sebelumnya.
Setelah beberapa minggu mengucapkan, “Falun Dafa Hao. Zhen-Shan-Ren
Hao,” Ibunya meminta anaknya melepaskan pembalut, dan mengatakan
kepada anaknya sekarang ia sudah sembuh total. Keluarganya tidak
setuju dan berusaha meyakinkan untuk tidak melepas pembalutnya.
Mereka yakin bahwa masih terlalu cepat untuk mengharapkan kakinya
telah sembuh.
Walaupun demikian, ia bersikeras dan Zhang melepaskan pembalutnya
dan keajaiban terjadi. Anak perempuannya membantu memakaikan sepatu
dan ia turun dari ranjang, berdiri dan berjalan. Ia telah sembuh
total. Dokter pun mengatakan ini benar-benar suatu keajaiban karena
seorang perempuan seusianya ini telah sembuh dari kecelakaan serius
dengan sangat cepat. Orang-orang yang tinggal di sekitarnya
menyaksikan keajaiban dan kagum terhadap kekuatan Falun Gong. Tidak
mengherankan lagi kenapa begitu banyak orang percaya kepada Falun
Gong.
Ibu Zhang yang mendapatkan kembali kesehatannya karena Falun Dafa,
sekarang diambang kebutaan karena anaknya dianiaya dan ia telah
menangis begitu keras dan begitu lama sehingga matanya
cedera.
Isteri Zhang telah lama sakit dan lemah. Keuangan keluarganya
bermasalah. Anak lelakinya yang di SMA perlu uang segera untuk
membayar uang sekolah. Anak perempuan kedua belum menikah. Zhang
Xinzi adalah tulang punggung keluarga. Mereka sangat kehilangan dan
khawatir, dan ingin Zhang pulang ke rumah secepatnya.
Artikel Terkait:
Zhang Xinzi Dipukul dengan Parah dan Kehilangan Pengelihatan,
Ibunya yang Sudah Tua Juga Menjadi Buta
Chinese version click here
English
version click here