(Minghui.org)
Ringkasan dari Fakta-fakta Penganiayaan:
Nama: Wu Shuyan (吴树艳)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 46 tahun
Alamat: Komunitas Changan, Distrik Dadong, Kota
Shenyang
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Kematian: 2 Juni 2013
Tanggal Penangkapan Terakhir: 24 Januari
2007
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Provinsi
Liaoning (辽宁省女子监狱)
Kota: Shenyang
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang Diderita: Pengurangan waktu
tidur, kerja paksa, cuci otak, penahanan ilegal, pemukulan,
pemenjaraan, sel isolasi, penggeledahan rumah, pemenjaraan
Seorang ibu, istri, menantu dan
tetangga yang baik, praktisi Falun Gong Wu Shuyan menghabiskan 6
tahun di penjara karena teguh pada Sejati-Baik-Sabar. Dia meninggal
dunia pada 2 Juni 2013, di usianya yang baru 46 tahun.
Hampir sebulan telah lewat, dia masih hidup di dalam hati
teman-teman dan keluarganya.
Penganiayaan Tanpa Akhir
Wu, dari Kota Shenyang, ditangkap pada Mei 2006 setelah
mengklarifikasi fakta kebenaran mengenai Falun Gong kepada beberapa
orang di sekitarnya. Dia dipenjarakan di Pusat Penahanan Shenyang
selama 8 bulan sebelum dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning,
dimana dia dimasukkan ke dalam sel isolasi selama 3 tahun dan
melakukan kerja paksa selama 12 jam setiap hari.
Pada Juni 2012, karena kerja paksa yang lama dan intensif, tekanan
mental dan tidak dapat memperoleh buku-buku Dafa ataupun melakukan
latihan, Wu menderita kesulitan makan, perutnya semakin membengkak,
dan tubuhnya semakin kurus; dia berada di ambang kematian.
Di bulan itu, dia dibebaskan, anggota komite lingkungan Wang Daxing
meneleponnya setiap hari untuk mengganggu. Pada tahun 2012, Wang
Daxing membawa 7 orang ke rumahnya untuk mengancamnya. Pada waktu
itu Wu tidak ada di rumah, sehingga mereka mengancam suaminya:
“Jika kamu tidak melakukan seperti apa yang kami katakan, kami akan
memenjarakan kalian berdua.”
Wu Shuyan, yang berlatih
Sejati-Baik-Sabar
Wu Shuyan dianiaya di penjara
Pada Februari 2013, gejala
penyakit Wu semakin memburuk dan dia tidak lagi dapat berbaring
untuk tidur. Hanya bisa duduk di malam hari, dia tidak bisa
tertidur. Meski demikian, polisi tidak pernah melepaskan gangguan
dan ancaman terhadapnya.Tidak dapat menanggung lagi, Wu meninggal
pada 2 Juni 2013, ditengah penganiayaan brutal Partai Komunis China
(PKC).
Orang yang Ramah dan Baik
Wu adalah seorang wanita cantik yang selalu berpenampilan tenang.
Dia mempunyai keluarga besar, dan tinggal bersama mertuanya.
Putrinya cantik, suaminya jujur dan dapat dipercaya, dan keluarga
mereka kaya. Khususnya setelah dia mulai berlatih Falun Gong di
tahun 1996, seluruh keluarganya memperoleh manfaat.
Pada waktu itu, keluarga Wu yang terdiri dari 5 orang tinggal di
sebuah apartemen di Komunitas Changan, Distrik Dadong, Kota
Shenyang. Tiga anggota keluarganya tinggal di 7 meter persegi di
bagian utara dan mertuanya tinggal di 12 meter persegi selatan
ruangan. Meski ruangannya kecil, mereka hidup harmonis dan gembira.
Di akhir pekan saat kerabat datang berkunjung, Wu sangat sibuk
mengurus makanan.
Ketika ibu mertuanya sakit dan tidak bisa bangun dari ranjang
ataupun ke wc, Wu akan mengganti kasurnya, memandikan, dan
mengganti pakaiannya, serta menyiapkan makanan baginya tanpa
mengeluh. Wu mengurus ibu mertuanya selama lebih dari setengah
tahun dan ibu mertuanya segera sehat kembali. Ibu mertuanya
mengatakan kepada siapapun yang dia jumpai, “Menantu saya bahkan
lebih akrab pada saya, dibanding putri saya sendiri!”
Dalam kehidupan sehari-hari, Wu merawat dan mengajar anaknya dengan
sangat baik. Disamping mengurus mertua dan anaknya, setiap minggu
dia juga mengunjungi orang tuanya. Dia dihormati oleh para tetangga
sebagai contoh anggota keluarga teladan.
Wu mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam setiap aspek dari
kehidupannya, dan dia selalu mendahulukan orang lain, bahkan ketika
menyangkut hal-hal kecil.
Ditangkap
Melihat begitu banyak kebohongan yang memfitnah Falun Gong dan
membingungkan masyarakat, Wu mengklarifikasi fakta kebenaran
tentang latihan tersebut pada beberapa orang sekitar pada 23 Mei
2006; saat itulah dia ditangkap. Sekitar pukul 4 sore, petugas Li
Yong dari Kantor Polisi Changan di Distrik Dadong membawa 6 petugas
lainnya dengan 3 mobil polisi untuk menggeledah rumah Wu.
Di sore itu, suami Wu, Ma Jiang, pulang dari kerja dan kembali ke
rumah. Polisi mengelabuinya agar ikut bersama mereka dengan
mengatakan bahwa mereka memerlukan dia untuk mengidentifikasi
beberapa barang yang mereka ambil. Namun Ma tidak diperbolehkan
pulang, dan malah dibawa ke Pusat Cuci Otak Zhangshi, dimana dia
menderita penganiayaan yang tidak berperikemanusiaan. Hanya tinggal
orangtuanya yang berumur tujuh puluhan, dan putrinya yang masih
remaja di rumah. Setelah keluarganya berulangkali mengajukan
permohonan, polisi menolak membebaskan Ma.
Diam-diam Dijatuhi Hukuman
Pada pagi hari, 15 September 2006, keluarga Wu menerima telepon
dari seorang wanita di Pengadilan Distrik Dadong, memberitahu bahwa
Wu akan diadili pukul 10 pagi. Keluarga bergegas ke Pengadilan
Distrik Dadong dan menunggu selama lebih dari 1 jam, namun sidang
tidak pernah berlangsung. Beberapa hari kemudian, keluarga
diberitahu bahwa pengadilan secara diam-diam menjatuhkan hukuman 7
tahun penjara kepada Wu, dan dipenjarakan di Pusat Penahanan
Shenyang.
Menghadapi pengadilan dan penahanan ilegal, Wu tetap teguh bahwa
tidak ada yang salah dengan keinginan dirinya untuk menjadi orang
baik dan memberitahu orang-orang fakta kebenaran tentang Falun
Gong, demikian juga dengan keyakinannya pada Falun Gong merupakan
hak warga yang dilindungi oleh Konstitusi China. Wu juga
melancarkan mogok makan untuk menentang penahanan ilegal, dan
karena tubuhnya lemah, dia tidak diijinkan dibawa ke Penjara Wanita
Provinsi Liaoning.
Pada Desember 2006, Wu mengajukan banding ke Pengadilan Menengah,
namun ditolak.
Wu segera dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning. Namun, karena
dia menderita kudis saat di pusat penahanan, penjara menolak
menerimanya dan dikembalikan ke pusat penahanan. Ketika keluarga
mengunjunginya, pimpinan menolak permintaan mereka dengan
mengatakan, “Para praktisi Falun Gong tidak boleh
dikunjungi.”
Pada tanggal 24 Januari 2007, Wu dibawa ke Penjara Wanita Provinsi
Liaoning.
Pengacara Diganggu Oleh Pihak Penjara
Pada 4 Agustus 2009, keluarga Wu menyewa pengacara terkenal, Su
Shixuan di Shenyang untuk membelanya di persidangan. Su mengikuti
prosedur hukum berlaku dan memeriksa kasus Wu. Namun, ketika Su
pergi ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning untuk berbicara dengan
Wu, dia diberitahu bahwa dia perlu mendapat surat “ijin kunjungan”
dahulu dari Biro Kehakiman Provinsi Liaoning.
Su bertanya pada personil penjara, “Selain praktisi Falun Gong,
apakah yang lain juga perlu ijin?” Personil itu dengan ragu
menjawab, “Pimpinan kami berkata bahwa untuk mengunjungi praktisi
Falun Gong, seseorang harus mempunyai ijin ini.”
Ketika Su pergi ke Biro Kehakiman Provinsi Liaoning untuk mendapat
ijin, dia diberitahu bahwa Wu harus secara pribadi menandatangani
dokumen lain yang membuktikan menyewa seorang pengacara. Namun,
penjara juga mengatakan padanya bahwa dia pertama-tama perlu
memperoleh ijin untuk mengunjungi Wu. Dengan cara ini, Biro
Kehakiman Provinsi Liaoning dan penjara berkolusi untuk menjaga
agar Wu dan pengacaranya tidak bertemu.
Setelah banyak kesulitan, Su akhirnya berhasil menemui Wu, dan
setelah 4 tahun, Su akhirnya mengajukan banding ke Pengadilan
Menengah Kota Shenyang.
Penganiayaan di Penjara Wanita Provinsi
Liaoning
Penjara Wanita Provinsi Liaoning dikelilingi oleh pohon-pohon
hijau, namun di tengahnya adalah sebuah neraka hidup yang
menghancurkan tubuh dan pikiran orang-orang baik yang percaya pada
Sejati-Baik-Sabar.
Pada minggu pertama saat Wu dipenjara, pengawas memerintahkan napi
Zhang Xueqing dan Wang Chunjiao untuk bergantian mengawasi Wu.
Mereka diperintahkan untuk tidak membiarkan Wu tidur, dan
memaksanya berdiri sepanjang waktu tanpa mengedipkan mata, untuk
memaksanya “berubah” dan melepaskan Falun Gong.
Selama hari-hari terdingin di musim dingin, Wu harus menanggalkan
semua pakaian kecuali pakaian dalamnya, dan dipaksa berdiri di
luar. Di waktu lain, Zhang dan Wang akan menuang air dingin ke
tubuhnya dan menggunakan botol yang diisi dengan air untuk
menyerang wajahnya hingga matanya bengkak dan memar. Suatu ketika,
saat Wu berlari keluar untuk membebaskan diri, dia menabrak bingkai
pintu dan giginya patah. Karena tekanan besar akibat pemukulan dan
kekerasan, Wu akhirnya menandatangani “surat penyataan berubah”
yang menentang kehendaknya sendiri.
Suatu ketika, saat ayah Wu datang mengunjungi, Wu menuliskan
tentang penganiayaan yang dia alami dan diam-diam menaruh di saku
ayahnya. Namun penjara penjara menemukannya dan mengurungnya di sel
isolasi. Mereka lalu menyuruh napi Cui Jing dan Tang Yuanxiu untuk
mengawasinya sepanjang waktu. Sebuah babak baru cuci otak dan
penyiksaan dimulai.
Wu dipaksa berdiri hingga pukul 2 atau 3 pagi, setiap malam sebelum
diijinkan tidur. Dia kemudian akan bangun pukul 6 pagi, dan pada
akhirnya, kakinya berubah menjadi hitam akibat lama berdiri. Meski
kondisinya seperti itu, para pejabat memaksa Wu membaca buku-buku
yang memfitnah Falun Gong setiap hari. Pengawas Li Ying dan kepala
Guo mencoba memaksa Wu untuk menandatangani “surat penyataan
berubah” lainnya, namun Wu menolak bekerjasama.
Dalam keadaan seperti itu, Wu dimasukkan ke dalam sel isolasi
selama 3 tahun. Pengawas tidak berani mengijinkan dia menemui orang
lain, jadi para penjabat memaksanya melakukan kerja paksa secara
intensif di dalam sel dari pukul 7 pagi hingga 7 malam. Meskipun
tidak punya buku-buku Falun Gong untuk dibaca, pengawas tidak
mengijinkan dia berlatih, sebagai seorang praktisi, Wu sangat
merasakan bahwa Falun Gong-lah yang memberinya keberanian dan
kekuatan untuk terus hidup.
Selama periode ini, Cui Jing dan Zhang Aihong tidak hanya
menganiaya Wu, namun mereka juga dengan kejam memukul praktisi
Zhang Shuxia, yang berumur 60-an di wc. Mereka menjepit dada Zhang
dengan jepit besi dan dada Zhang bernanah akibat
penganiayaan.
Para napi di penjara kebanyakan adalah para kriminal dan pembunuh.
Sipir secara rutin memukuli tahanan, yang membuat penjara menjadi
tempat yang paling keras dan mengerikan.
Keluarga Berduka karena Kehilangan Wu
Setelah berlatih Falun Gong, Wu menerapkan standar yang ketat bagi
dirinya sendiri, mengurus anggota keluarga dan rumahnya dengan
baik. Dalam banyak hal, dia menjadi tulang punggung bagi
keluarganya.
Setelah dia ditangkap, suaminya memikul tanggung jawab menjaga
keluarga. Suaminya juga mengunjungi Wu setiap bulan dan membawakan
uang untuknya. Suaminya pergi ke penjara banyak kali selama
bertahun-tahun istrinya dipenjara. Pada tahun baru Imlek tahun
2011, ayah Wu pingsan karena gelisah kehilangan putrinya.
Putri Wu sekarang duduk di tingkat SMP dan harus mengatasi kesepian
dan kesedihan atas kematian ibunya. Tanpa cinta, bimbingan dan
perhatian ibu, sulit dibayangkan kesedihan yang dia rasakan.
Seperti praktisi Falun Gong lainnya, Wu mendapat keberuntungan
untuk menemukan sebuah latihan yang mengajar orang untuk menjadi
baik, mengikuti prinsip universal Sejati-Baik-Sabar; dia telah
menemukan harapan dan arti dari kehidupan.
Berkat latihan ini, saat anggota keluarganya menghadapi kesulitan
ataupun ibu mertuanya sakit, Wu mengenyampingkan kepentingan diri
sendiri dan sepenuhnya memperdulikan orang lain. Ketika tetangga
menghadapi kesulitan, dia akan membantu mereka tanpa memikirkan
keuntungan ataupun kehilangan yang dia peroleh. Ketika melihat
orang-orang tertipu oleh kebohongan PKC, dengan tidak memperdulikan
keselamatan diri sendiri, dia akan mengklarifikasi fakta tentang
Falun Gong agar orang-orang mempunyai kesempatan memperoleh masa
depan yang indah. Namun, orang dengan moralitas setinggi itu
dianiaya hingga meninggal oleh pemerintahnya sendiri.
Pada 4 Juni 2013 dan dengan hati yang tercabik, keluarga dan
teman-temannya memberi penghormatan di pemakamannya.
Ketidakadilan yang dia alami tidak akan terkubur dan dilupakan
seiring berlalunya waktu. Mereka yang ikut serta dalam penganiayaan
ini pada suatu hari akan diadili sebagai kriminal di pengadilan
sejarah dan hukuman dari langit. Namun, belum terlalu telat
untuk menyesali dan menebus kesalahan yang telah mereka
lakukan.
Chinese version click here
English
version click here