(Minghui.org)
Kumpulan dari Fakta-Fakta Penganiayaan:
Nama: Wei Chunyu (魏春雨)
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Usia: 49 tahun
Alamat: Kota Changchun , Provinsi Jilin
Pekerjaan: Insinyur
Tanggal Penangkapan Terakhir: 12 Juni 2001
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Pencucian
Otak Xinglongshan (兴隆山洗脑班)
Kota: Changchun
Provinsi: Jilin
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, pemukulan
brutal, disiram dengan air dingin, ujung jari ditusuk, sikat gigi
digosokan ke jari-jemari, gaji dan bonus tidak dibayar, pencucian
otak, kehilangan pekerjaan.
Baru-baru ini, situs web Minghui
mempublikasikan sebuah artikel yang dikhususkan untuk mengekspos
salah satu penyiksaan yang digunakan oleh Partai Komunis China
(PKC) terhadap praktisi Falun Gong: Penyiksaan dengan sikat
gigi:
http://en.minghui.org/html/articles/2013/7/21/141149.html
Setelah membaca artikel itu, banyak pembaca menceritakan
pengalamannya. Praktisi Falun Gong Wei Chunyu, adalah seorang
insinyur di Institut Desain Pabrik Mobil No. 1 Changchun, sendiri
mengalami kebrutalan dari metode penyiksaan dengan sikat gigi
ini.
Selama hampir 13 tahun, Wei Chunyu jatuh miskin dan menjadi
tuna wisma akibat penganiyaan oleh PKC. Putranya masih berusia 12
tahun saat Wei Chunyu meninggalkan rumah, dan dia belum pernah
melihat putranya selama 10 tahun lebih. Rasa takut dan tekanan dari
PKC mengakibatkan istrinya menceraikan Wei.
Setelah Penyiksaan dengan Sikat Gigi, Jari-Jemarinya Semua
Terluka Parah
Pada 6 Oktober 2000, Wei Chunyu pergi ke Lapangan Tiananmen,
Beijing untuk memperagakan latihan gerakan sebagai cara permohonan
bagi Falun Gong. Dia ditangkap oleh polisi dari Biro Keamanan Umum
Kota Changchun dan dibawa ke Changchun.
Ketika berada di atas kereta api dalam perjalanan kembali ke
Changchun, polisi mengumpulkan biaya kereta dari semua praktisi
Falun Gong, tetapi memasukkan 5 hingga 6 praktisi dalam satu
tempat. Saat dalam perjalanan, polisi menganiaya praktisi Falun
Gong di tempat umum. Mereka memborgol seorang praktisi wanita Falun
Gong di jalanan diantara tempat duduk. Mereka lalu menonjok
praktisi perempuan ini dengan tinju dan menendangnya, sambil
menyumpahinya. Kebrutalan dari polisi ini mengagetkan para
penumpang di gerbong kereta. Sang konduktor dari kereta tidak dapat
tahan menyaksikan adegan ini, lalu dia mencoba untuk membujuk
polisi agar berhenti melakukannya di depan para penumpang.
Setelah kembali ke Changchun, Wei pertama-tama ditahan di Biro
Keamanan Umum Kota Changchun. Setelah itu, petugas polisi Zhang
Zhihong dari Kantor Polisi Silian di Pabrik Mobil No.1 Chanchung
mengirimnya ke Pusat Penahanan No. 2 Changchun. Saat ia tiba di
lobi pusat penahanan, seorang petugas polisi muda bergegas
menghampiri dan memukuli wajahnya.
Di dalam ruang tahanan, ada seorang pemimpin geng (para tahanan
memanggilnya “kakak kedua”). Meskipun ditahan, sang pemimpin geng
ini menikmati pelayanan yang khusus. Sebagai contoh, tahanan yang
lain harus membawakan makanan untuknya, menyiapkan keperluan
mandinya, bahkan mengambilkan tisu toilet untuknya. Dia terlihat
memiliki kekuasaan terhadap orang lain, karena mereka menerima
isyarat darinya. Tidak lama setelah Wei Chunyu tiba di sana,
bajunya direbut oleh para tahanan. Saat itu adalah musim gugur yang
dingin di bagian Timur Laut China, dan mereka hanya mengizinkan Wei
memakai satu stel pakaian tahanan yang tipis. Mereka menuangkan
beberapa ember air padanya, dan membuka jendela untuk membiarkan
udara dingin masuk. Mereka memukulinya dengan kepalan tangan dan
menendangnya. Mereka menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya
ke dinding. Mereka menusuk ujung jarinya dengan jarum. Mereka
memukul kakinya secara berulang kali, sehingga membuat kedua
kakinya memar dan tidak dapat berjalan, serta menjadi membengkok ke
bawah. Mereka juga menyerang pergelangan kakinya menggunakan
gantungan pakaian dengan begitu keras sehingga membuat
periosteum-nya terluka parah, dan hal ini mengakibatkan sebuah
lubang di kaki kanannya. Kedua kakinya menjadi sangat bengkak
sehingga tidak dapat menggunakan sepatu.
Peragaan Penganiayaan: Menekankan sikat gigi diantara
jari-jemari
Lalu mereka memegang dua jarinya
dan memasukkan sebuah sikat gigi di sela kedua jari itu. Mereka
memelintir sikat gigi tersebut dengan paksa dan mereka menyaksikan
bagaimana jari-jari ini menjadi hancur.
Wei Chunyu ditahan di Pusat Penahanan No. 2 selama 27 hari, di sana
dia menderita berbagai jenis penyiksaan. Diantara penyiksaan ini,
beberapa diantaranya dilakukan oleh para tahanan, tetapi sudah
bukan rahasia lagi bahwa jika tanpa arahan dan persetujuan dari
para petugas, bahkan sang pemimpin geng pun tidak berani
melakukannya.
Pihak otoritas PKC setempat menjatuhi hukuman kepada Wei Chunyu
satu tahun kerja paksa. Tetapi, pihak kamp kerja paksa menolak
untuk menerima Wei karena luka serius di bagian kakinya. Setelah
itu, dengan bantuan dari seorang yang baik hati, hukuman kamp kerja
paksa ini pun dibatalkan.
Dipaksa Melarat dan Menjadi Tuna Wisma Selama 13
Tahun
Kemudian, Wei Chunyu dibawa ke Rumah Sakit Pekerja Pabrik Mobil No.
1 untuk mendapatkan perawatan medis. Tetapi, setelah dia sembuh,
atasannya menolak untuk mengembalikan status kerjanya kecuali dia
menulis surat jaminan untuk tidak berlatih Falun Gong lagi.
Setengah tahun kemudian, meksipun atasannya mengizinkan ia untuk
bekerja kembali, komite PKC di Pabrik Mobil No. 1 segera mengatur
pertemuan yang dinamakan “menyingkapi dan mengkritisi” untuk
menyerang dan memfitnah Falun Dafa serta Guru-nya. Selama masa
dimana Wei dianiaya, atasannya menahan gaji dan bonusnya.
Setelah dia kembali bekerja, dia diminta untuk melapor ke petugas
polisi Zhang Zhirong di Kantor Polisi Silian setiap hari ketika dia
berangkat kerja dan saat pulang kerja.
Pada 12 Juni 2001, kantor RT menghasut sekelompok orang untuk pergi
ke unit kerja Wei. Mereka menggunakan langkah-langkah penipuan
untuk memaksa Wei agar mau “belajar” di pusat pencucian otak. Wei
menolak pergi bersama dengan mereka, lalu mereka memaksa Wei masuk
ke dalam mobil dan membawanya ke Pusat Pencucian Otak Xinglongshan.
Saat tiba di pusat pencucian otak, petugas polisi Zhao Jianping
menonjok kepala dan wajah Wei, menyeret dengan menjambak rambutnya
dan membenturkan kepalanya ke dinding. Di dalam pusat pencucian
otak, terdapat seorang petugas polisi yang terkenal kejam yang
bernama Zhang Zhengzhen. Banyak praktisi Falun Gong dipukulinya
secara brutal. Seorang praktisi perempuan Falun Gong yang berusia
60-an dipukul dengan keras hingga tidak dapat berjalan. Bahkan
setelah satu bulan kemudian, perempuan ini hanya bisa berjalan
dengan lambat sambil bersandar di dinding.
Pihak pusat pencucian otak memaksa para praktisi untuk menyaksikan
video-video yang memfitnah Falun Gong setiap hari. Sebagai salah
satu cara langkah untuk mencuci otak mereka, pusat pencucian otak
berkolusi dengan seseorang yang dikenal “profesor“, Wang Zhigang,
yang memberikan materi pencucian otak kepada para praktisi setiap
hari. Apa yang keluar dari mulut “profesor” Wang adalah racun yang
memfitnah Buddha dan Fa. Mereka juga mengirim seorang pimpinan
seksi dengan marga Chen yang percaya Buddha untuk berbicara
mengenai “Sutra - Sumpah Boddhisattva Kishitigarbha” setiap”hari.
Mereka mencoba untuk memaksa para praktsii Falun Gong agar
“berubah” dan menulis apa yang disebut “Lima Pernyataan.”
Wei Chunyu tidak dapat menahan penganiayaan mental yang begitu
berat. Pada 2 September 2001, dia melarikan diri dari Pusat
Pencucian Otak dan menjadi tuna wisma.
Wei Chunyu lahir pada Februari 1964. Pada tahun 1986, dia bekerja
di departemen teknik mesin dari Institut Desain dan Penelitian No.
9 (setelah itu berubah nama menjadi Institut Desain Pabrik Mobil
No. 1), Kementerian Perindustrian Mesin. Pada tahun 1992, dia
diangkat menjadi insinyur profesional. Dia selalu
bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab di tempat kerja. Dia
pernah diberi penghargaan sebagai pekerja teladan di Institut
Desain. Pada tahun 1997, dia menjadi kepala grup profesional yaitu
sebagai seorang elit teknis dalam unit kerjanya.
Saat penganiayaan dimulai pada tahun 1999, elaktibilitas Wei Chunyu
untuk menjadi Insinyur Senior dihapus oleh atasannya dengan alasan
bahwa dia berlatih Falun Gong. Pada akhir tahun 1999 ketika
Institut Desain bergabung dengan Pabrik Mobil No. 1, setiap bawahan
diberi bonus lebih dari 20.000 Yuan RMB, Wei tidak menerima apapun.
Setelah itu, atasan memberikan kenaikan gaji kepada sebagian
karyawannya, tetapi Wei tidak mendapatkan kenaikan gaji. Saat itu,
Sekretaris Partai dijabat oleh Yang Xichun, dan direktur dari
Institut adalah Zhang Yinhuai. Direktor dari Departemen Organisasi
adalah Wang Shuchun. Direktur dari Departemen Teknik Mesin adalah
Wang Yanjung. Ini adalah orang-orang yang secara langsung
bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap Wei Chunyu.
Setelah itu, Wei Chunyu dibebastugaskan oleh atasannya. Istrinya
tidak dapat menahan tekanan dan derita ini. Dengan mencemasi masa
depan putranya, dia pun menceraikan suaminya. Wei menjadi tuna
wisma saat putranya berusia 12 tahun. Kini lebih dari 10 tahun
sejak Wei terakhir melihat putranya.
Wei Chunyu dianiaya hingga diceraikan dan tidak memiliki tempat
tinggal karena dia tetap teguh pada keyakinannya Sejati-Baik-Sabar.
Putranya yang masih mudah telah mengalami trauma mental yang
serius, dan tumbuh dibawah tekanan dan derita emosi.
Chinese version click here
English
version click here