Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Penganiayaan Dengan Sikat Gigi Merupakan Salah Satu Diantara Sekian Banyak Bentuk Penganiayaan yang Digunakan Terhadap Insinyur Wei Chunyu

25 Agu 2013 |   Oleh: koresponden Minghui asal Provinsi Jilin, China


(Minghui.org)

Kumpulan dari Fakta-Fakta Penganiayaan:

Nama: Wei Chunyu (魏春雨)
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Usia: 49 tahun
Alamat: Kota Changchun , Provinsi Jilin
Pekerjaan: Insinyur
Tanggal Penangkapan Terakhir: 12 Juni 2001
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Pencucian Otak  Xinglongshan (兴隆山洗脑班)
Kota: Changchun
Provinsi: Jilin
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, pemukulan brutal, disiram dengan air dingin, ujung jari ditusuk, sikat gigi digosokan ke jari-jemari, gaji dan bonus tidak dibayar, pencucian otak, kehilangan pekerjaan.

Baru-baru ini, situs web Minghui mempublikasikan sebuah artikel yang dikhususkan untuk mengekspos salah satu penyiksaan yang digunakan oleh Partai Komunis China (PKC) terhadap  praktisi Falun Gong: Penyiksaan dengan sikat gigi:
http://en.minghui.org/html/articles/2013/7/21/141149.html

Setelah membaca artikel itu, banyak pembaca menceritakan pengalamannya. Praktisi Falun Gong Wei Chunyu, adalah seorang insinyur di Institut Desain Pabrik Mobil No. 1 Changchun, sendiri mengalami kebrutalan dari metode penyiksaan dengan sikat gigi ini.

Selama hampir 13 tahun, Wei Chunyu  jatuh miskin dan menjadi tuna wisma akibat penganiyaan oleh PKC. Putranya masih berusia 12 tahun saat Wei Chunyu meninggalkan rumah, dan dia belum pernah melihat putranya selama 10 tahun lebih. Rasa takut dan tekanan dari PKC mengakibatkan istrinya menceraikan Wei.

Setelah Penyiksaan dengan Sikat Gigi, Jari-Jemarinya Semua Terluka Parah

Pada 6 Oktober 2000, Wei Chunyu pergi ke Lapangan Tiananmen, Beijing untuk memperagakan latihan gerakan sebagai cara permohonan bagi Falun Gong. Dia ditangkap oleh polisi dari Biro Keamanan Umum Kota Changchun dan dibawa ke Changchun.

Ketika berada di atas kereta api dalam perjalanan kembali ke Changchun, polisi mengumpulkan biaya kereta dari semua praktisi Falun Gong, tetapi memasukkan 5 hingga 6 praktisi dalam satu tempat. Saat dalam perjalanan, polisi menganiaya praktisi Falun Gong di tempat umum. Mereka memborgol seorang praktisi wanita Falun Gong di jalanan diantara tempat duduk. Mereka lalu menonjok praktisi perempuan ini dengan tinju dan menendangnya, sambil menyumpahinya. Kebrutalan dari polisi ini mengagetkan para penumpang di gerbong kereta. Sang konduktor dari kereta tidak dapat tahan menyaksikan adegan ini, lalu dia mencoba untuk membujuk polisi agar berhenti melakukannya di depan para penumpang.

Setelah kembali ke Changchun, Wei pertama-tama ditahan di Biro Keamanan Umum Kota Changchun. Setelah itu, petugas polisi Zhang Zhihong dari Kantor Polisi Silian di Pabrik Mobil No.1 Chanchung mengirimnya ke Pusat Penahanan No. 2 Changchun. Saat ia tiba di lobi pusat penahanan, seorang petugas polisi muda bergegas menghampiri dan memukuli wajahnya.

Di dalam ruang tahanan, ada seorang pemimpin geng (para tahanan memanggilnya “kakak kedua”). Meskipun ditahan, sang pemimpin geng ini menikmati pelayanan yang khusus. Sebagai contoh, tahanan yang lain harus membawakan makanan untuknya, menyiapkan keperluan mandinya, bahkan mengambilkan tisu toilet untuknya. Dia terlihat memiliki kekuasaan terhadap orang lain, karena mereka menerima isyarat darinya. Tidak lama setelah Wei Chunyu tiba di sana, bajunya direbut oleh para tahanan. Saat itu adalah musim gugur yang dingin di bagian Timur Laut China, dan mereka hanya mengizinkan Wei memakai satu stel pakaian tahanan yang tipis. Mereka menuangkan beberapa ember air padanya, dan membuka jendela untuk membiarkan udara dingin masuk. Mereka memukulinya dengan kepalan tangan dan menendangnya. Mereka menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke dinding. Mereka menusuk ujung jarinya dengan jarum. Mereka memukul kakinya secara berulang kali, sehingga membuat kedua kakinya memar dan tidak dapat berjalan, serta menjadi membengkok ke bawah. Mereka juga menyerang pergelangan kakinya menggunakan gantungan pakaian dengan begitu keras sehingga membuat periosteum-nya terluka parah, dan hal ini mengakibatkan sebuah lubang di kaki kanannya. Kedua kakinya menjadi sangat bengkak sehingga tidak dapat menggunakan sepatu.


Peragaan Penganiayaan: Menekankan sikat gigi diantara jari-jemari

Lalu mereka memegang dua jarinya dan memasukkan sebuah sikat gigi di sela kedua jari itu. Mereka memelintir sikat gigi tersebut dengan paksa dan mereka menyaksikan bagaimana jari-jari ini menjadi hancur.

Wei Chunyu ditahan di Pusat Penahanan No. 2 selama 27 hari, di sana dia menderita berbagai jenis penyiksaan. Diantara penyiksaan ini, beberapa diantaranya dilakukan oleh para tahanan, tetapi sudah bukan rahasia lagi bahwa jika tanpa arahan dan persetujuan dari para petugas, bahkan sang pemimpin geng pun tidak berani melakukannya.

Pihak otoritas PKC setempat menjatuhi hukuman kepada Wei Chunyu satu tahun kerja paksa. Tetapi, pihak kamp kerja paksa menolak untuk menerima Wei karena luka serius di bagian kakinya. Setelah itu, dengan bantuan dari seorang yang baik hati, hukuman kamp kerja paksa ini pun dibatalkan.

Dipaksa Melarat dan Menjadi Tuna Wisma Selama 13 Tahun

Kemudian, Wei Chunyu dibawa ke Rumah Sakit Pekerja Pabrik Mobil No. 1 untuk mendapatkan perawatan medis. Tetapi, setelah dia sembuh, atasannya menolak untuk mengembalikan status kerjanya kecuali dia menulis surat jaminan untuk tidak berlatih Falun Gong lagi. Setengah tahun kemudian, meksipun atasannya mengizinkan ia untuk bekerja kembali, komite PKC di Pabrik Mobil No. 1 segera mengatur pertemuan yang dinamakan “menyingkapi dan mengkritisi” untuk menyerang dan memfitnah Falun Dafa serta Guru-nya. Selama masa dimana Wei dianiaya, atasannya menahan gaji dan  bonusnya. Setelah dia kembali bekerja, dia diminta untuk melapor ke petugas polisi Zhang Zhirong di Kantor Polisi Silian setiap hari ketika dia berangkat kerja dan saat pulang kerja.

Pada 12 Juni 2001, kantor RT menghasut sekelompok orang untuk pergi ke unit kerja Wei. Mereka menggunakan langkah-langkah penipuan untuk memaksa Wei agar mau “belajar” di pusat pencucian otak. Wei menolak pergi bersama dengan mereka, lalu mereka memaksa Wei masuk ke dalam mobil dan membawanya ke Pusat Pencucian Otak Xinglongshan. Saat tiba di pusat pencucian otak, petugas polisi Zhao Jianping menonjok kepala dan wajah Wei, menyeret dengan menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke dinding. Di dalam pusat pencucian otak, terdapat seorang petugas polisi yang terkenal kejam yang bernama Zhang Zhengzhen. Banyak praktisi Falun Gong dipukulinya secara brutal. Seorang praktisi perempuan Falun Gong yang berusia 60-an dipukul dengan keras hingga tidak dapat berjalan. Bahkan setelah satu bulan kemudian, perempuan ini hanya bisa berjalan dengan lambat sambil bersandar di dinding.

Pihak pusat pencucian otak memaksa para praktisi untuk menyaksikan video-video yang memfitnah Falun Gong setiap hari. Sebagai salah satu cara langkah untuk mencuci otak mereka, pusat pencucian otak berkolusi dengan seseorang yang dikenal “profesor“, Wang Zhigang, yang memberikan materi pencucian otak kepada para praktisi setiap hari. Apa yang keluar dari mulut “profesor” Wang adalah racun yang memfitnah Buddha dan Fa. Mereka juga mengirim seorang pimpinan seksi dengan marga Chen yang percaya Buddha untuk berbicara mengenai “Sutra - Sumpah Boddhisattva Kishitigarbha” setiap”hari. Mereka mencoba untuk memaksa para praktsii Falun Gong agar “berubah” dan menulis apa yang disebut “Lima Pernyataan.”

Wei Chunyu tidak dapat menahan penganiayaan mental yang begitu berat. Pada 2 September 2001, dia melarikan diri dari Pusat Pencucian Otak dan menjadi tuna wisma.

Wei Chunyu lahir pada Februari 1964. Pada tahun 1986, dia bekerja di departemen teknik mesin dari Institut Desain dan Penelitian No. 9 (setelah itu berubah nama menjadi Institut Desain Pabrik Mobil No. 1), Kementerian Perindustrian Mesin. Pada tahun 1992, dia diangkat menjadi insinyur profesional. Dia selalu bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab di tempat kerja. Dia pernah diberi penghargaan sebagai pekerja teladan di Institut Desain. Pada tahun 1997, dia menjadi kepala grup profesional yaitu sebagai seorang elit teknis dalam unit kerjanya.

Saat penganiayaan dimulai pada tahun 1999, elaktibilitas Wei Chunyu untuk menjadi Insinyur Senior dihapus oleh atasannya dengan alasan bahwa dia berlatih Falun Gong. Pada akhir tahun 1999 ketika Institut Desain bergabung dengan Pabrik Mobil No. 1, setiap bawahan diberi bonus lebih dari 20.000 Yuan RMB, Wei tidak menerima apapun. Setelah itu, atasan memberikan kenaikan gaji kepada sebagian karyawannya, tetapi Wei tidak mendapatkan kenaikan gaji. Saat itu, Sekretaris Partai dijabat oleh Yang Xichun, dan direktur dari Institut adalah Zhang Yinhuai. Direktor dari Departemen Organisasi adalah Wang Shuchun. Direktur dari Departemen Teknik Mesin adalah Wang Yanjung. Ini adalah orang-orang yang secara langsung bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap Wei Chunyu.

Setelah itu, Wei Chunyu dibebastugaskan oleh atasannya. Istrinya tidak dapat menahan tekanan dan derita ini. Dengan mencemasi masa depan putranya, dia pun menceraikan suaminya. Wei menjadi tuna wisma saat putranya berusia 12 tahun. Kini lebih dari 10 tahun sejak Wei terakhir melihat putranya.

Wei Chunyu dianiaya hingga diceraikan dan tidak memiliki tempat tinggal karena dia tetap teguh pada keyakinannya Sejati-Baik-Sabar. Putranya yang masih mudah telah mengalami trauma mental yang serius, dan tumbuh dibawah tekanan dan derita emosi.

Chinese version click here
English version click here