Orang-orang ini juga mencoba
memasang perangkat lunak untuk menghubungkan komputer praktisi
secara otomatis ke situs web yang berbahaya. Karena pikiran lurus
yang kuat dari praktisi dan bantuan Guru, komputer tidak bisa
dihidupkan, mencegah mereka memasang perangkat lunak
tersebut.
Guru mengatakan kepada praktisi mengapa orang-orang ini
meninggalkan Falun Dafa dalam komentarnya pada artikel “Mentalitas
Pamer Jika Tidak Disingkirkan akan Sangat Berbahaya”:
“Orang semacam ini disebabkan oleh mentalitas pribadinya yang ingin
menonjolkan diri sehingga bertolak belakang dengan Fa. Selalu ada
saja orang yang ingin menonjolkan diri di tengah praktisi bahwa
dirinya hebat, dirinya tahu banyak hal, dirinya berkesadaran
tinggi, cepat atau lambat mereka akan timbul masalah, situs web
kejahatan justru menggaet orang-orang seperti ini agar masuk
perangkap.”
Orang-orang di daerah saya mempunyai karakteristik umum yang dapat
menyebabkan penyimpangan dari jalur kultivasi mereka. Kesenangan
mereka melakukan berbagai hal, menggunakan berapa banyak yang telah
mereka lakukan sebagai acuan betapa baiknya kultivasi mereka, dan
bukan mencari ke dalam namun malah mencari keluar ketika menghadapi
gangguan. Contohnya, jika mobil rusak, mereka berkomentar, “Ini
karena saya pergi ke rumah si ini dan itu. Jika saya tidak pergi ke
rumahnya untuk membantu, mobil saya tidak akan rusak.”
Pemikiran seperti ini menghentikan mereka dalam melewati
kesengsaraan. Pada akhirnya, konsep manusia mereka mengambil alih
dan mereka berpikir, “Kultivasi Dafa? Bahkan jika saya berkultivasi
Dafa, Guru tidak akan melindungi saya. Dia membiarkan saya mendapat
kesengsaraan ini, penderitaan itu, kehilangan ini, akibat yang
tidak diinginkan tersebut dan sebagainya.” Maka, ketika mereka
bertemu dengan seorang mantan praktisi yang menyimpang dari prinsip
yang diajarkan Falun Dafa, mereka juga menyimpang dari jalur
mereka. Ini sungguh sangat menyedihkan.
Untuk menghindari situasi ini, kita harus mencari ke dalam ketika
menghadapi masalah. Jika kita tetap gigih dalam berkultivasi,
mencari ke dalam, mengkultivasi hati, dan mengambil setiap
kesengsaraan sebagai sebuah kesempatan untuk meningkat, maka tidak
ada kejahatan yang dapat mengganggu dan kita tidak akan menyimpang
dari prinsip Falun Dafa.
Bilamana saya menghadapi kesengsaraan, baik gangguan iblis atau
bukan, saya perlu mencari ke dalam. Sepanjang mencari ke dalam,
saya akan menyadari bahwa jika ada gangguan tersebut, adalah
ditujukan pada hati manusia saya.
Tentu saja, saya juga seharusnya tidak punya keterikatan mentalitas
pamer. Berapa banyakpun yang telah saya lakukan atau selesaikan,
saya harus berpikir bahwa saya belum berbuat banyak. Secepatnya,
saya akan merasa bahwa apa yang telah saya lakukan adalah tidak
patut dibanggakan, masih jauh dari permintaan Guru, dan jauh lebih
sedikit dari apa yang praktisi lain telah lakukan. Menurut
pemahaman saya, ini adalah mentalitas yang benar.
Adapun dalam kelompok, khususnya selama belajar Fa bersama dan
kerjasama kelompok, kita harus membentuk lingkungan kultivasi yang
sejati. Ketika ada konflik, kita harus mencari ke dalam dan dengan
tulus mencari celah kebocoran kita dan menyingkirkan keterikatan
manusia kita.
Jika melihat keterikatan praktisi lain, kita harus menunjukkan
dengan ramah. Ketika keterikatan itu terlalu sulit bagi untuk
mereka singkirkan,, kita harus belajar Fa bersama dengan mereka dan
membantu mereka meningkat di dalam Fa.
Kita seharusnya tidak mengukur diri sendiri dengan praktisi lain,
terlalu memuji mereka, dan membuat setiap orang terlihat baik tanpa
menyelesaikan masalah sesungguhnya ketika ada suatu masalah. Maka,
kejahatan tidak akan mampu mengganggu kita karena kita
sungguh-sungguh berkultivasi sebagai satu kelompok.
Saya merasa sedih ketika melihat mantan praktisi berkesadaran
mengikuti jalur yang diatur oleh kejahatan. Oleh karena itu saya
menulis artikel ini. Mohon ditunjukan jika ada yang tidak sesuai
dengan Fa.
Chinese version click here
English
version click here