(Minghui.org)
Hampir seribu praktisi Falun Gong dan pendukungnya dari seluruh
Eropa berkumpul di Lapangan Parlemen di Kopenhagen, Denmark, pada
pagi hari, 20 Juli 2013, untuk mengutuk 14 tahun penganiayaan di
China. Mereka menggelar rapat umum dan pawai akbar untuk
memperlihatkan keindahan Falun Gong dan membangkitkan kesadaran
masyarakat atas pelanggaran HAM keji oeh rejim komunis China,
termasuk pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih
hidup.
Setelah hampir 100 juta orang di
China berlatih Falun Gong, melebihi jumlah anggota Partai Komunis,
rejim melancarkan kampanye kejam untuk melenyapkan latihan meditasi
damai ini. Sejak 20 Juli 1999, ratusan ribu praktisi telah ditahan
di kamp kerja paksa dan penjara-penjara China serta ribuan telah
disiksa dan dibunuh karena keyakinan mereka.
Selama 14 tahun lebih, praktisi di Eropa dan seluruh dunia telah
menggelar berbagai aksi damai untuk menentang penganiayaan Falun
Gong yang berlangsung di China, mendesak komunitas internasional
agar terlibat dan membantu menghentikan pelanggaran HAM oleh Partai
Komunis China (PKC).
Praktisi di Denmark memulai kegiatan dengan melakukan latihan Falun
Gong bersama. Karena musik yang tenang mengiringi latihan mereka
melalui speaker, banyak pejalan kaki berhenti untuk mempelajari
tentang latihan ini dan menandatangani petisi untuk meminta
diakhirinya penganiayaan di China.
Warga Denmark menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong dan
mengutuk penganiayaan oleh rejim China
Para pelajar berhenti untuk mempelajari tentang Falun Gong saat
praktisi memperagakan latihan
Dukungan
publik
Kegiatan di Kopenhagen menarik perhatian luas masyarakat umum.
Banyak penduduk Denmark dan para turis terkejut mengetahui
kebrutalan rejim China terhadap praktisi Falun Gong dan kebanyakan
dengan senang hati menandatangani petisi untuk mengutuk
penganiayaan dan pengambilan organ secara ilegal.
Diantara para penonton terdapat banyak turis China. Mereka dengan
antusias menonton, memfoto dan merekam video untuk dibagikan kepada
keluarga dan teman-teman di rumah.
Anita Villadsen, berada di samping para praktisi yang memegang foto
korban untuk menghormati mereka yang dibunuh oleh rejim China,
menandatangani petisi untuk mengutuk penganiayaan
Anita Villadsen menandatangani
petisi untuk meminta diakhirinya penganiayaan Falun Gong di
China.
“Orang-orang harus melakukan ini,” katanya. “Mungkin kita tidak
melihat hasilnya segera, tetapi kita harus melakukannya juga. Akan
ada hari di mana kita akan melihat hasilnya.”
Setelah mendengar kejahatan keji rejim atas pengambilan organ
illegal terhadap praktisi Falun Gong yang masih hidup demi
keuntungan, seorang penduduk Denmark lainnya juga segera
menandatangani petisi.
Penulis Yang Guang (kanan) memuji semangat praktisi Falun
Gong
Penulis Yang Guang, yang tidak
berlatih Falun Gong, memutuskan untuk mendukung upaya praktisi
dengan memegang poster berbunyi, ”PKC tidak akan pernah berkata
jujur tapi hanya bisa berbohong. Kata-kata PKC harus dipahami
secara terbalik.”
“Saya hendak bergabung di kegiatan manapun selama itu berkaitan
mengungkap kekejaman PKC, korupsi, pengambilan organ secara hidup,
penganiayaan terhadap Falun Gong dan apapun mereka lakukan untuk
mencelakai rakyat China,” kata Yang. “Saya pikir ini sesuatu yang
harus dilakukan oleh orang yang memiliki pikiran lurus.”
“Selama bertahun-tahun, tanpa takut akan penganiayaan oleh PKC,
Falun Gong telah menjalankan upaya gigih untuk menentangnya di
seluruh dunia, yang mana terpuji dan juga menunjukkan kehebatan
Sejati-Baik-Sabar. Kita harus menyuarakannya. Saya percaya protes
kita dapat mengatasi kelompok berandal PKC.”
“Tanpa Partai Komunis di China, China baru dapat dilahirkan,”
tambahnya.
Setelah membaca Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, yang
mengungkap secara detail kejahatan yang dilakukan rejim sepanjang
sejarah, Yang mencatat orang-orang seharusnya tidak berilusi dengan
Partai Komunis.
Siapapun Dapat Berlatih Falun Gong
Praktisi dari seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi di kegiatan
Denmark, menceritakan kisah-kisah pribadi mereka tentang manfaat
dari latihan ini.
Praktisi Swedia Anders berkata alasan ia ikut dalam pawai akbar
adalah untuk “membuat lebih banyak orang tahu akan penganiayaan
terhadap Falun Gong oleh PKC.” Kopenhagen adalah kota besar dengan
banyak turis China, ia mengungkapkan harapan bahwa orang-orang
China akan melihat keindahan Falun Gong dan tersadarkan bahwa
orang-orang dari seluruh dunia memperoleh manfaat dari latihan
ini.
“Saya harap orang China dapat mengerti Falun Gong melalui
pengamatan mereka sendiri dan membaca, daripada dengan buta
mendengarkan propaganda fitnahan dari PKC. Mereka seharusnya
berpikir pada diri sendiri, yang pada akhirnya, dapat melihat siapa
benar dan siapa yang salah,” katanya.
Praktisi Vietnam Pham dan Hoomg di pawai akbar
Banyak praktisi Vietnam yang
sekarang tinggal di Eropa, juga mengikuti pawai. Kebanyakan mereka
adalah praktisi baru, dengan fakta bahwa jumlah praktisi Falun Gong
di Vietnam makin bertambah di tahun-tahun belakangan ini.
Pham mulai berlatih Falun Gong 16 bulan lalu. Sebelum berlatih
Falun Gong, kesehatannya buruk. Setelah melihat orang Vietnam
lainnya memperoleh manfaat baik fisik dan mental dari berlatih, ia
memutuskan untuk mencoba Falun Gong.
“Jika ada fisik yang kurang nyaman, melakukan latihan Falun Gong
dapat segera membantu,” katanya berdasarkan pengalamannya.
Hoomg datang ke Kopenhagen bersama Pham. Ia berkata alasan mereka
datang adalah “memberitahu orang-orang di seluruh dunia tentang
penganiayaan Falun Gong oleh PKC.”
Praktisi Falun Gong Jerman Dima (kanan) dan Stephan, anggota dari
Tian Guo Marching Band Eropa
Praktisi Falun Gong Jerman Dima
dan Stephan bergabung di pawai akbar sebagai anggota Tian Guo
Marching Band Eropa, yang terdiri dari para praktisi Falun Gong.
Mereka berpergian bersama dengan band ke seluruh Eropa untuk
menunjukkan keindahan Falun Gong dan mengungkap penganiayaan di
China.
“Kami hendak menunjukkan kepada orang-orang akan keindahan Falun
Gong dan juga memfokuskan pada masalah HAM di China. Praktisi Falun
Gong (di China) telah menderita penganiayaan selama 14 tahun. Kami
ingin agar orang-orang di Kopenhagen menaruh perhatian pada masalah
ini,” kata Dima.
Dima mengetahui Falun Gong dari ayahnya dan mulai berlatih pada
akhir 2005. Ia telah memperoleh manfaat baik secara fisik dan
mental dari latihan ini dan berharap makin banyak orang dapat
mengalami hal yang sama.
Dima terutama berharap orang-orang China yang telah ditipu oleh
fitnahan dan kebohongan rejim komunis dapat mengerti fakta
kebenaran Falun Gong. “(Mereka) seharusnya tidak hanya mendengarkan
propaganda PKC,” katanya. “Jika mereka pergi ke luar negeri, mereka
seharusnya dapat memperoleh informasi lebih banyak untuk mengerti
apa sebenarnya Falun Gong itu.”
Stephan mulai berlatih Falun Gong tiga tahun lalu karena ia suka
ide mengikuti Sejati-Baik-Sabar, prinsip pembimbing dari Falun
Gong. Satu setengah tahun lalu, ia bergabung dengan Tian Guo
Marching Band Eropa.
Tidak hanya ia menikmati musik, kata Stephan, tetapi lebih penting
lagi, ia merasa beruntung bisa menyebarkan keindahan Falun Gong dan
membangkitkan kesadaran tentang penganiayaan di China.
Chinese version click here
English
version click here