(Minghui.org) Berikut ini adalah beberapa pengalaman dari beberapa praktisi di desa kami. Setelah menyaksikan kebaikan dari Falun Dafa, mereka pun teguh yakin pada Dafa selama melewati masa penganiayaan.
Dafa Disebarkan Melalui
Mulut ke Mulut
Praktisi A, berusia 65 tahun, masih merasa sangat semangat saat dia
mengingat kembali bagaimana pertama kali dia mulai berlatih Falun
Dafa:
“Sebelum berkultivasi, saya memiliki masalah arthritis dan rasa
sakit di bagian punggung yang serius. Ketika sakit, kaki saya
membengkak dan tidak dapat jalan. Saya menangis setiap hari sambil
memegang paha saya. Rasa sakit di punggung serasa ditusuk-tusuk.
Saya bahkan tidak dapat duduk ataupun berbaring. Saya harus
berlutut di atas ranjang dengan wajah menghadap ke bawah, agar
merasa agak baikan.
“Pada tahun 1997, saya mengunjungi saudara yang tinggal di kota
lain. Dia memperkenalkan Falun Gong kepada saya. Dia berkata bahwa
kondisi kesehatannya membaik setelah berlatih lebih dari satu
bulan, jadi dia menyarankan saya agar mencobanya. Setelah mendengar
ini dapat menyembuhkan penyakit, saya pun segera mempelajari
latihan gerakan. Sangat ajaib. Meskipun saya hanya seorang petani
dengan pendidikan yang terbatas, saya belajar semua gerakan latihan
dalam waktu empat jam. Keesokan paginya, saya bawa buku Zhuan Falun
pulang dan langsung membacanya sampai selesai. Saya melihat bahwa
buku ini bisa mengajar seseorang untuk menjadi orang yang lebih
baik dan bagaimana untuk mengkultivasikan tubuh dan hati.
“Saya segera memberitahu Liu tua, tetangga saya, apa yang terjadi.
Dia telah menderita thrombosis (pembekuan darah) selama
bertahun-tahun. Jadi kami berempat dari dua keluarga pun mulai
berlatih Falun Gong. Setelah sekitar 10 hari, masing-masing dari
kami mengalami keajaiban. Masalah punggung bagian bawah dan kaki
saya pun hilang. Thrombosis si Liu tua pun sembuh. Dia membuang
tongkatnya. Dia bisa meluruskan lengan dan kakinya hingga cukup
kuat untuk berjalan. Kita semua mengucurkan air mata karena kami
merasakan kebahagiaan bagaimana rasanya benar-benar menjadi sehat.
Semua orang di desa kami menyaksikan perubahan ini. Semakin banyak
orang yang mempelajari Falun Gong. Akhirnya, lebih dari 40 warga di
desa kami bergabung dalam latihan ini, angka ini sekitar seperempat
dari jumlah warga di desa kami.
“Pada saat itu, kami menonton video ceramah Guru setiap malam,
diikuti dengan video instruksi latihan gerakan. Saat itu, sekitar
30 hingga 40 orang dari pedesaan terdekat juga ikut bergabung
bersama kami. Kami belajar dan menghafal Fa pada malam hari, dan
bangun pagi-pagi setiap hari untuk melakukan latihan gerakan. Hal
ini sama sekali tidak mengganggu pekerjaan kami di sawah. Kami
semua sangat rajin. Berbagai keajaiban sering kali terjadi. Salah
satu praktisi wanita mendapatkan luka dari penyakit yang dia derita
sejak masih bayi. Luka ini semakin besar seiring dia tumbuh dewasa.
Orang-orang menertawakannya, jadi keluarganya membawa dia ke rumah
sakit di berbagai kota besar untuk pengobatan. Tetapi tidak
efektif, dan dia bahkan menderita jerawat di wajah yang parah
sekali. Dia merasa sangat malu hingga menderita tekanan mental yang
sangat hebat. Setelah mulai berkultivasi Falun Dafa pada tahun
1996, luka dan jerawatnya pun hilang. Dia sangat kaget hingga
sampai menangis.”
Peningkatan Moral
Enam orang di keluarga praktisi B berlatih Falun Dafa, dan rumah
mereka menjadi tempat belajar Fa bagi para praktisi di desa. Suatu
hari pada musim gugur 1996, ketika mertua praktisi
sedang membuat asinan di rumah, api dari kompor menjalar hingga
mengenai sprei kasur. Ayah mertuanya melihat asap dan mencoba untuk
mencari bantuan dari tetangga, tetapi tidak ada orang di rumah. Api
mulai menjalar hingga ke lemari dan horden, hingga mendekati kanopi
kertas. Anehnya, api tidak sampai ke kanopi, tetapi menjalar ke
bawah. Ibu mertuanya menyirami api dengan pot berisikan air. Api
sebesar ini segera padam. Seluruh keluarga sangat bersyukur atas
perlindungan Guru dan mereka pun menjadi semakin gigih dalam
berkultivasi.
Dengan belajar Fa yang rajin dan mengkultivasikan hati kita, setiap
praktisi berubah secara dramatis dalam cara mereka memandang
kehidupan. Mereka hidup menurut Dafa dan mengkultivasikan hati
mereka. Konflik dalam keluarga mereka pun tidak ada lagi, mereka
mengembalikan uang yang ditemukan kepada pemiliknya, dan mereka
selalu membantu orang lain. Budaya dari seluruh desa pun berubah.
Peningkatan moral dari setiap praktisi telah memperlihatkan
kualitas luar biasa dari Dafa.
Sebelum praktisi C mulai berkultivasi, dia ketagihan bermain kartu
seperti poker atau Mahjong. Begitu mulai bermain, dia akan
melupakan suami dan anaknya. Dia dan suaminya sering bertengkar dan
mengutuk satu sama lain. Pintu kaca jendela harus diganti
berkali-kali. Kadang-kadang mereka kekurangan uang dan hanya
menggunakan gorden untuk menutupi jendelanya. Mereka hidup dalam
kondisi begini selama sepuluh tahun lebih.
Pada tahun 1996, ketika salah seorang dari tetangga mereka memutar
video ceramah Guru, praktisi C datang berkunjung. Semakin banyak
yang dia dengar, dia semakin tertarik. Dia merasa Guru seperti
seorang anggota keluarga. Sejak itu, dia belajar untuk menjadi
seseorang yang baik dan memahami arti kehidupan. Dia melepaskan
kebiasaan berjudi dan merubah gaya hidupnya. Perubahannya ini pun
mempengaruhi suaminya, yang mulai berlatih setelah itu. Melihat
pasangan ini hidup bahagia sebagai kultivator, warga desa merasa
takjub. Mereka berkata: “Guru kalian sangat hebat!”
Pada tahun 1997, tiga praktisi dari desa kami pergi ke sebuah
pabrik sebagai pekerja tidak tetap. Mereka menemukan 450 yuan di
tempat kerja. Mereka tidak mengambil uangnya, tetapi karena mereka
tidak dapat menemukan pemiliknya, mereka memberikannya kepada
manajer pabrik tersebut. Sang manajer menatap mereka dan berkata,
“Tidak dapat dipercaya. Zaman sekarang ini siapa yang akan menolak
jika menemukan uang?” Para praktisi memberitahu manajer bahwa
mereka memikirkan orang lain terlebih dahulu karena mereka berlatih
Falun Dafa. Beberapa peralatan elektronik di pabrik hilang dicuri.
Ketika polisi datang untuk memeriksa, manajer memberi tahu polisi,
“Ketiga orang ini adalah praktisi Falun Gong. Mereka bahkan tidak
mengambil uang yang mereka temukan, jadi mereka tidak akan mencuri.
Kalian tidak usah memeriksa mereka.”
Setelah itu, salah satu praktisi ini menemukan seikat uang di dekat
desa kami saat perjalanan pulang ke rumah. Dia meminta putrinya di
rumah untuk menuliskan pengumuman dengan nomor teleponnya, meminta
agar pemilik uang tersebut menghubunginya, lalu menaruh pengumuman
itu di sisi jalan. Pada saat makan malam, dua bersaudara dari desa
terdekat datang. Mereka menceritakan bagaimana mereka kehilangan
uang tersebut dan berapa banyak uangnnya. Praktisi ini
mengembalikan semua uang tersebut kepada mereka. Pemilik berkata
saat berterima kasih, “Di rumah, setelah saya menyadari kehilangan
uang, saya merasa sangat marah hingga saya merobek celana dan
membakarnya. Lalu saudara saya pulang ke rumah dan memberi tahu
saya mengenai pegumuman ini. Saya tahu bahwa uang ini pasti
ditemukan oleh praktisi Falun Gong. Sekarang ini hanya praktisi
Falun Gong yang adalah orang baik.“
Seorang praktisi lain yang memiliki bisnis keluarga pernah
menemukan bahwa seorang kurir mengenakan biaya sebesar 140 yuan
kepadanya lebih kecil dari yang harus dibayarnya. Dia segera
menelepon kurir tersebut agar menagih dia pada kunjungan
berikutnya. Ini adalah standar moral utama bagi para praktisi.
Tetapi bagi manusia biasa, ini terlihat sangat mulia.
Jalan-jalan di desa kami sangat berlumpur selama musim hujan
sehingga mobil-mobil tidak dapat melewatinya. Ini adalah masalah
besar. Pada tahun 2010, semua praktisi di desa kami mendiskusikan
masalah ini. Kami putuskan untuk membangun kembali jalan-jalan itu
agar memberikan manfaat pada semua orang. Para praktisi bertanggung
jawab penuh dan tidak mengumpulkan uang sepersenpun dari penduduk
desa.
Lebih dari 20 praktisi menggunakan sumber penghasilan mereka dan
bekerja penuh waktu selama tiga hari. Mereka menutupi jalan-jalan
utama dan persimpangan dengan pasir dan memasang pipa drainase. Ini
menghemat lebih dari 2.000 yuan bagi penduduk desa. Terinspriasi
oleh mereka, beberapa non-praktisi juga ikut bergabung di tempat
pengerjaan. Setelah melihat jalanan yang sudah diperbaiki itu,
semuanya setuju, “Para praktisi Falun Gong adalah orang-orang yang
mulia.” Ketika orang dari desa lain datang berkunjung mereka
berkata, “Tidak ada penduduk desa di sekitar sini sebaik kalian.
Kalian memiliki warga yang baik hati dan jalanan yang bagus.
Bilamana orang mengalami kesulitan, orang lain membantu tanpa
memikirkan untung atau rugi.”
Pada musim dingin tahun 2000, sebuah salju besar memblokir
kira-kira setengah mil jalanan di sisi timur desa kami. Ada salju
setinggi satu kaki lebih. Di beberapa area, tebalnya hingga tiga
kaki. Semua lalu lintas terhenti dan tidak ada yang bisa melewati.
Beberapa praktisi memutuskan untuk membersihkan saljunya. Keesokan
harinya, para pengemudi bis datang dan berkata mereka ingin
membalas kami karena telah membantu membersihkan saljunya. Kami
memberi tahu dia, “Kami melakukannya dengan tulus, karena kami
sudah sepatutnya memikirkan orang lain.” Hanya butuh satu hari bagi
lebih dari 20 praktisi untuk membersihkan semua saljunya. Ketika
melakukan, kami menulis “Falun Dafa Hao (Falun Dafa baik)” dan
Zhen-Shan-Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar adalah baik)!” di tumpukan
salju di sepanjang sisi jalan.
Melawan Penganiayaan
Setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada 1999,
praktisi di desa kami tidak merasa takut. Lebih dari 20 praktisi
pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Kami
juga mengklarifikasi fakta dengan menggunakan surat, brosur, dan
spanduk.
Ketika praktisi kami pergi ke Beijing untuk memohon bagi Dafa, kami
tidur di luar karena sangat sulit untuk mencari tempat penginapan.
Lalu, di program klarifikasi fakta “Kisah-kisah untuk Masa yang
Akan Datang,” kami melihat cuplikan para praktisi dari desa kami
tidur dengan seprei plastik. Ini direkam oleh seorang reporter dari
Australia. Pada saat itu, seorang praktisi dari Beijing memberikan
buku Dafa kepada kami. Kami menyembunyikannya dengan seksama agar
polisi tidak dapat menemukannya, dan membawanya pulang ke
rumah.
Praktisi D mengalami banyak gangguan dari keluarganya setelah
penganiayaan dimulai. Lebih dari 20 anggota keluarga datang ke
rumahnya dan mendesak dia melepaskan latihan. Mereka bahkan meminta
istrinya membakar buku-buku Dafa. Praktisi D dengan teguh
menolaknya. Pada saat itu, para pejabat PKC terus menerus memanggil
praktisi pergi ke ruang konferensi untuk mengikuti pertemuan yang
berusaha “mereformasi” kami. Melihat kami menolak untuk melepaskan
keyakinan kami, para pejabat menghina dengan berkata: “Lihatlah
kalian! Kalian semua tidak berharga sepersen pun.” Penganiayaan
telah membawakan kesulitan keuangan, kini PKC mengatakan bahwa Dafa
telah membuat kami jadi miskin. Praktisi menyadari fakta
bahwa kami seharusnya menolak penganiayaan, termasuk penganiayaan
keuangan. Saat kami menyadari ini, masalah berubah secara alami,
dan kehidupan kami pun membaik secara dramastis.
Beberapa tahun terakhir, praktisi di desa kami membangun tujuh
rumah baru dan menata ulang empat rumah lama. Kami memiliki delapan
kendaraan pertanian. Pendapatan tahunan kami sekarang lebih dari
10.000 yuan per orang setiap tahun. Seorang praktisi membeli sebuah
kendaraan pertanian kecil untuk melakukan usaha kecil. Karena
praktisi ini jujur dan baik, penduduk desa memercayainya, dan usaha
serta kondisi keuangannyapun membaik. Kini dia menggunakan mobil
pick up. Penduduk desa berkata, “Lihatlah para praktisi Falun Gong
ini, kalian harus mengaguminya. Apapun yang mereka lakukan, mereka
selalu melakukan dengan baik dan membawakan keuntungan.” Praktisi
sadar bahwa semua ini diberikan oleh Guru, dan kami harus
menggunakan sumber ini untuk klarifikasi fakta dan membawakan
keindahan Dafa kepada orang lain.
Di desa kami, lebih dari 20 praktisi Falun Gong ditangkap. Diantara
mereka semua, 11 diantaranya ditahan di kelas-kelas pencucian otak,
delapannya ditahan, tujuhnya ditahan di pusat penahahan, sembilan
dibawa ke kamp kerja paksa, tiga menjadi tuna wisma demi
menghindari penganiayaan lebih jauh, dan tiga meninggal dunia
akibat penganiayaan. Meskipun dua orang telah melepaskan latihan,
lebih dari 20 praktisi lainnya masih teguh pada keyakinan
mereka.
Menyelamatkan Orang-orang dengan Pikiran Lurus yang
Kuat
Selama berlangsungnya Festival Naga pada tahun 2003, praktisi di
kabupaten kami memutuskan untuk menggantungkan spanduk bertuliskan
“Falun Dafa Hao” dan “Zhen-Shan-Ren Hao” di semua titik-titik yang
ramai dengan turis di kabupaten kami. Kami bertanggung jawab untuk
salah satu titik berkumpulnya para turis di dekat desa kami.
Praktisi pria pergi ke pegunungan, sementara praktisi perempuan
memancarkan pikiran lurus di rumah.
Sekitar jam 8 malam, kami tiba di tempat itu. Pertama-tama, kami
menggantungkan spanduk-spanduk di pohon-pohon besar di jalan masuk.
Lalu kami pergi ke pegunungan, menggantungkan 80 spanduk di seluruh
tempat. Tempatnya gelap dan jalanan curam, dimana hal ini cukup
bahaya. Praktisi saling berpegang tangan dan bergerak sedikit demi
sedikit sambil menuruni bukit. Akhirnya kami bisa kembali dengan
aman. Kemudian, seorang praktisi berkata, “Ini sangat sulit bagi
orang-orang untuk turun selama siang hari. Bagaimanapun, kita
berhasil menggantungkan spanduk-spanduk pada malam hari dan turun
dengan selamat.“ Kami semua mengalami keajaiban Falun Dafa.
Dengan belajar Fa, kami sadari bahwa melakukan tiga hal dan
menyelamatkan lebih banyak orang adalah misi sejarah praktisi.
Tidak peduli betapa jahatnya pejabat dan betapa sibuknya, kami
terus belajar Fa, dan memancarkan pikiran lurus, serta klarifikasi
fakta. Sejauh ini, 98 persen warga desa telah mengundurkan diri
dari PKC dan organisasi afiliasinya. Pada dasarnya, semua orang
sudah tahu fakta kebenaran dan secara positif mengakui Dafa.
Baru-baru ini, tiga orang lagi ikut berlatih. Pada tahun 2011,
beberapa praktisi menemukan bunga Udumbara di rumah mereka,
bunga-bunga kecil ini hanya tumbuh setiap 3.000 tahun, Bunga-bunga
ini tumbuh di pintu, di bak cuci berbahan batu, dan di antena
TV.
Tetangga dari praktisi E adalah seorang anggota PKC. Dia membenci
Falun Gong. Dia terus menghina Guru dan Dafa, serta mengutuk
praktisi. Setelah penganiayaan dimulai, dia bahkan berkata kepada
polisi setempat, “Tangkap mereka semua. Buat mereka melepaskan
latihan ini .” Tetapi praktisi E berpikir, “Kami adalah
bertetangga. Sesuai Fa, kami seharusnya memiliki takdir pertemuan.
Dia mungkin saja bukan seorang biasa juga. Saya harus
menyelamatkannya.” Selama beberapa tahun, dia dan beberapa praktisi
lain mengklarifikasi fakta kepadanya, tetapi dia selalu menolak
untuk mendengarkan.
Pada tahun 2011, dia ingin mencari pekerjaan yang jauh dari desa.
Dia perlu orang untuk menjaga cucunya, lalu dia meminta praktisi E
untuk membantunya. Suami praktisi E berkata, “Sangat sulit untuk
menjaga anak ini, dan kita sudah memiliki tanggung jawab menjaga
kolam ikan di sisi barat desa. Ini adalah tanggung jawab yang
terlalu besar.” Praktisi E berkata, “Kita akan mengurusnya. Sangat
penting untuk menyelamatkan orang ini.”
Praktisi E menyiapkan makanan bagi anak itu setiap hari, dan
menangani pekerjaan rumahnya. Setelah beberapa hari, tetangga ini
kembali dan melihat cucunya berada di tangan orang yang baik, jadi
dia sangat senang. Ketika dia berangkat kerja lagi, dia meminta
praktisi E untuk menjaga tabungannya. Dia berkata, “Saya tidak akan
mengkhawatirkan uang saya jika dititipkan pada kamu.” Praktisi E
menggunakan perbuatannya untuk membuktikan keindahan Dafa dan
membuka hati tetangga ini. Pada akhir tahun 2011, ketika praktisi E
berbicara kepadanya mengenai Falun Gong lagi dan memintanya
mengundurkan diri dari PKC, dia dengan mudah menyetujuinya. Dia
bahkan meminta untuk menonton program New Tang Dynasty TV.
Sebuah keajaiban lain terjadi ketika praktisi F di desa kami sedang
membagikan materi klarifikasi fakta bersama dengan praktisi dari
tempat lain. Dia tersesat di dalam kegelapan. Dia berkata di dalam
hati: “Guru, mohon bantu saya temukan jalan pulang.” Tiba-tiba
langsung ada cahaya di depannya. F sadari bahwa ini adalah cahaya
yang diberikan oleh Guru. Mereka mengikuti cahaya tersebut dan
akhirnya menemukan jalan pulang. Setelah mereka pulang ke rumah,
mereka sangat senang hingga tidak bisa tidur.
Praktisi G memperbaiki peralatan rumah. Dia pergi berbicara kepada
banyak anggota keluarga dan memberi materi klarifikasi fakta kepada
mereka. Ketika dia memasang antena parabola untuk menonton siaran
NTD bagi orang-orang, dia hanya menagih 110 yuan sebagai biaya
materialnya. Dia tidak menagih apa-apa lagi saat memasangnya bagi
teman dan keluarganya, dan menganggapnya sebagai hadiah. Dia
berpikir bahwa meskipun menghabiskan uang dan tenaga, ini sepandan
untuk menyelamatkan orang. Jadi sejauh ini dia telah memasang lebih
dari 50 antena parabola, dimana hal ini benar-benar telah
mempromosikan stasiun televisi NTD.
Pada tahun 2002, ketika penganiaayaan sedang merajalela, PKC jahat
menangkap praktisi dimana-mana. Praktisi H dan istrinya menjadi
tuna wisma demi menghindari penganiayaan. Mereka mencari nafkah
dengan bekerja di sebuah keluarga. Pada awalnya, majikan tidak
memercayai mereka, tetapi cara mereka membawa diri sesuai
Sejati-Baik-Sabar segera mendapatkan kepercayaan dari majikan.
Setelah sekian waktu, istri majikan pun mulai berlatih Falun Gong,
dimana hal ini membuat penyakit dari istri majikan sembuh. Dia
sangat berterima-kasih kepada dua praktisi itu. Praktisi berkata,
“Ini adalah berkat belas kasih Guru. Anda harus berterima-kasih
kepada Guru.” Sejak saat itu, pasangan praktisi ini pun bisa
klarifikasi kepada lebih banyak orang lagi. Majikan mempekerjakan
banyak pekerja dan hasil timbal baliknya pun sangat tinggi.
Pasangan ini tidak mau kehilangan kesempatan apapun dan terus
klarifikasi fakta kepada semua orang.
Adalah Guru dan Fa yang memperkuat kami selama masa penganiayaan.
Kami sangat bersyukur atas penyelamatan Guru. Kami akan melakukan
tiga hal dengan baik, agar kami pantas mendapatkan penyelamatan
belas kasih Guru!