(Minghui.org)
Seorang pengusaha kaya asal China membuat penawaran untuk membeli
New York Times, menggelar konferensi pers yang janggal pada Selasa
pagi. Para wartawan diundang untuk mendengarkan penawarannya
terhadap perusahaan surat kabar terkemuka itu, tetapi dia
mengubahnya menjadi memfitnah Falun Gong saat konferensi itu
berlangsung.
Lebih dari 20 media yang berbasis
di Amerika Serikat mengangkat topik ini dengan berbagai berita
miring:
Wall Street Journal hanya fokus pada bidang bisnis saja, dan tidak
menyebut Falun Gong atau peristiwa bakar diri di Lapangan Tiananmen
yang terjadi pada Januari 2001.
Artikel di Forbes yang memuat pernyataan dari pengusaha ini menjadi
topik hangat pada pagi hari, 9 Januari 2014. Meski artikel ini
paling banyak membahas mengenai penawaran Chen atas New York Times,
paragraf terakhir dari artikel tersebut menyatakan bahwa dua wanita
yang akan didonasi uang oleh Chen dahulu adalah praktisi Falun Gong
yang terlibat dalam peristiwa bakar diri. Artikel ini menyatakan
bahwa kedua wanita ini kini telah “meninggalkan” Falun Gong.
Kemudian pada hari itu, artikel ini diperbaharui dengan kalimat
tambahan: “Erping Zhang, seorang juru bicara dari Pusat Informasi
Falun Dafa di New York, membantah pernyataan artikel mereka dengan
menyatakan bahwa ajaran ‘Falun Gong’ secara jelas melarang tindakan
pembunuhan dan bunuh diri.”
Associated Press menulis berita bersifat negatif dan menaruh fokus
pada “korban bakar diri,” meski tidak mengemukakan bagaimana
peristiwa ini “direkayasa oleh wartawan yang diperintahkan oleh
otoritas China,” dan “insiden Lapangan Tianamen menjadi sarana
utama dari kampanye yang diusung oleh pihak berwenang China untuk
membenarkan penindasan terhadap praktisi Falun Gong.” Berita tidak
benar ini lumayan banyak dimuat oleh media termasuk Washington
Post, philly.com, dan Sacramento Bee.
Media Sacramento Bee, setelah memuat berita dari AP, memuat dua
berita dari Pusat Informasi Falun Dafa: “Pusat Informasi Falun Dafa
Mengomentari Konferensi Pers Chen Guangbiao” (7 Januari) dan “Pusat
Informasi Falun Dafa: Apakah Rezim China Menunggangi Media Kota New
York ?” (9 Januari)
Media yang lain menulis berita mereka sendiri, melaporkan korban
dari peristiwa bakar diri dan menyeimbangkannya dengan artikel
pernyataan dari praktisi Falun Gong bahwa perisitiwa bakar diri
adalah direkayasa dan para korban telah dibohongi dan dimanfaatkan
oleh pemerintah China. New York Times tidak melaporkan berita
ini.
Pilihan Diantara Dua Versi
Terdapat dua versi dari berita ini: satu adalah bakar diri yang
direkayasa sedemikian rupa oleh pemerintah China untuk membenarkan
penganiayaan terhadap Falun Gong pada Januari 2001 dan digunakan
sebagai alasan untuk tujuan yang sama selama lebih dari satu
dekade. Satunya lagi adalah berita dari pemerintah China bahwa
Falun Gong mendukung bakar diri untuk menarik perhatian dan sebagai
bentuk protes. Associated Press lebih memberitakan versi PKC.
Tepatnya, hanya satu versi yang bisa menjadi berita yang benar.
Jadi siapa yang lebih banyak memperoleh manfaat dari berbohong,
praktisi Falun Gong atau PKC?
Jika praktisi Falun Gong berbohong, maka tindakan ini secara
langsung menodai prinsip ajaran mereka. Mengapa tidak ada bakar
diri, atau segala bentuk protes yang bersifat anarkis selain
pertunjukan besar di Lapangan Tiananmen yang dilakukan oleh
praktisi Falun Gong selama 14 tahun sejak dimulainya
penganiayaan?
Permohonan dan kekuatan utama Falun Gong berasal dari prinsip
keyakinan mereka, yang secara khusus melarang segala bentuk
pembunuhan, termasuk bunuh diri. Memberikan dukungan, memberikan
mandat, ataupun secara diam-diam memperbolehkan tindakan semacam
ini adalah bertentangan dengan semua yang diyakini oleh seorang
praktisi Falun Gong.
Tentu saja, jika ini benar adalah aksi yang dilakukan oleh Falun
Gong, tidakkah praktisi lain akan berseru untuk aksi tersebut dan
mengikuti tindakan ini, seperti 120 biksu Tibet yang telah
melakukan aksi bakar diri sejak tahun 2011?
Tetapi kenyataannya sangat berlawanan. Aksi ini segera dinyatakan
oleh Falun Gong sebagai tipu muslihat pemerintah untuk membalikkan
opini publik untuk menentang Falun Gong.
Jangan berbuat salah –“insiden bakar diri” adalah pertunjukan
propaganda yang sangat efektif. Tipu muslihat ini berhasil merubah
jutaan warga China untuk menentang Falun Gong. Media milik
pemerintah China menyiarkan propaganda peristawa bakar diri
berulang-ulang --- selama bertahun-tahun. Dan sebagai rezim lalim
yang dikenal selama berabad-abad, ketika Anda kembali
berbohong dan cukup sering berbohong, cepat atau lambat orang mulai
memercayainya.
Kutipan dari Pengamat Independen Mengenai “Bakar
Diri”
Dibawah ini adalah beberapa kutipan dari organisasi-organisasi
mahasiswa dan LSM HAM sehubungan dengan investigasi mereka terhadap
peristiwa bakar diri itu:
“Perwakilan Falun Gong di luar China segera membantah kebenaran
dari berita yang berasal dari China daratan. Berulang-ulang, mereka
menekankan – dengan tepat - bahwa tidak ada pembenaran bagi
tindakan kekerasan dalam karya Master Li Hongzhi atau dalam latihan
Falun Gong – baik itu tindakan kekerasan yang ditujukan pada orang
lain, ataupun terhadap diri sendiri.” – Pengajar Religi asal Kanada
Profesor David Ownby, yang telah menulis sejumlah buku dan artikel
mengenai Falun Gong.
“Berita pemerintah tentang bakar diri sangatlah tidak konsisten.
Fakta-faktanya adalah bahwa ajaran Falun Gong melarang tindak
kekerasan dan bunuh diri, dari rekaman video terlihat bahwa posisi
pelaku bakar diri yang duduk meditasi adalah salah, dan sebuah
investigasi yang dilakukan oleh wartawan Washington Post Philip
Pan, tidak menemukan adanya bukti bahwa wanita yang meninggal di
lapangan tersebut pernah berlatih Falun Gong.” Sarah Cook, Analis
Penelitian Senior, Freedom House.
“Rejim mengumumkan insiden bakar diri yang terjadi di Lapangan
Tiananmen pada 23 Januari 2001… Akan tetapi, kami telah mendapatkan
video dari insiden itu dan dari sisi pandangan kami terhadap
peristiwa ini adalah direkayasa oleh pemerintah.” – Pengembangan
Edukasi Internasional. Pernyataan dari Sub-komisi PBB untuk promosi
dan perlindungan HAM Sidang ke-53.
“Secara signifikan, salah satu dari produser CNN di tempat
kejadian, yang hanya berjarak 50 kaki, berkata bahwa dia bahkan
tidak melihat ada anak kecil di sana [bertolak belakang dengan
peristiwa versi China yang disiarkan oleh televisi milik negara
China].” Analis media yang berbasis di New York, Danny
Schecter.
Kita Semua Sedang Menentukan Pilihan
Setiap agen media, wartawan, dan editor dari Media Barat, tidak
seperti rekan-rekan mereka di media yang dikontrol oleh pemerintah
di China, memiliki pilihan versi mana untuk dipercayai dan
disajikan kepada para pembaca mereka. Apakah Anda memilih untuk
mengulangi kebohongan yang sama, atau membantu memberikan kebenaran
kepada yang tertindas?
Banyak sekali orang yang telah dirugikan oleh penganiayaan ini,
ratusan ribu bahkan lebih banyak lagi kehidupan yang masih dalam
ketidakpastian. Penganiayaan ini telah membunuh ribuan orang,
membuat cacat puluhan ribu orang, merampas kebebasan fisik ratusan
ribu orang, dan mencoba untuk merampas kebebasan berkeyakinan dari
seratus juta orang dan disebut-sebut telah membohongi semua orang,
baik di dalam maupun di luar China.
Cara terbaik untuk memerangi penganiayaan ini adalah mengekpos
kebohongan besar ini tepat pada jantungnya, dan siapakah yang lebih
tepat untuk melakukannya selain media? Kita semua meminta dukungan
dari kalian untuk berpikir melalui peristiwa tragis ini, ajukan
pertanyaaan, dan putuskan siapakah yang sedang memberitakan
kebenaran, serta lakukanlah peran kalian sebagai mana
mestinya.
English
version click here