Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui China|Saya Berterima Kasih Atas Setiap Kesempatan Untuk Berkultivasi

18 Jan. 2014 |   Oleh Praktisi Falun Dafa di Provinsi Hubei, China


(Minghui.org) Salam kepada Guru yang belas kasih! Salam kepada rekan praktisi!

Berhubung kultivasi pelurusan Fa telah mendekati akhirnya, saya semakin merasa tertekan atas urgensi waktu terhadap janji saya dan misi saya!

Mengklarifikasi Fakta Dengan Memakai Ponsel

Karena saya seorang pengusaha kecil, jadwal saya fleksibel. Saya telah berusaha semampu saya  menggunakan setiap kesempatan untuk mengklarifikasi fakta. Salah satunya dengan memakai ponsel. Saya kirim sms, meninggalkan pesan suara, dan menelepon orang-orang untuk memberitahukan kebenaran mengenai Falun Gong.

Saya bertemu berbagai macam tipe orang sewaktu saya mengirim sms. Sebagian menerima apa yang saya sampaikan, tetapi sebagian menjawab dengan kata-kata kotor. Saya merasa sedih banyak orang China telah terpengaruhi oleh kebohongan PKC (Partai Komunis China) mengenai Falun Gong, tetapi banyak orang sedang menunggu untuk mendengar kebenaran dan untuk diselamatkan. Sebagian orang segera membalas dengan komentar seperti, “Saya telah berpikir untuk mundur dari PKC, tetapi saya tidak tahu bagaimana caranya. Terima kasih telah memberitahukan saya.” Seorang membalas, “Saya benar-benar kagum kepada Praktisi Falun Gong. Teruskan pekerjaan yang bagus ini!”

Saya telah melihat peningkatan yang menyolok dalam hal orang-orang menjawab telepon saya, demikian juga peningkatan dalam durasi waktu setiap telepon.

Baik saya mengirim sms dengan teks atau suara, hasilnya baik atau buruk, sebenarnya tergantung kepada status kultivasi saya. Sewaktu saya berkultivasi dengan baik dan mempunyai pikiran lurus yang kuat, lebih banyak orang membalas dan memilih untuk mundur dari PKC.

Faktor penting lain adalah sering memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan faktor kejahatan yang menginterferensi klarifikasi fakta dengan ponsel. Saya mendapat pencerahan bahwa setiap aspek perlu dilakukan dengan baik, maka bersama dengan upaya kita, perbaikan dan peningkatan dapat dilakukan.

Sekitar enam bulan lalu, saya memulai menelepon dan meyakinkan orang-orang untuk melakukan tiga pengunduran. Saya mreasa ini terobosan besar dalam kultivasi saya.

Pada awalnya banyak gangguan. Banyak sekali baru saja akan menelepon, saya segera mulai mempunyai pikiran aneh, dan saya menjadi enggan untuk mengangkat telepon. Saya tahu kejahatan itu takut disingkirkan dan berusaha menghentikan saya untuk mengklarifikasi fakta. Kapan pun hal ini terjadi, saya segera memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan semua faktor kejahatan yang mencegah saya untuk menyelamatkan orang-orang. Kemudian saya mengangkat telepon dan menelepon orang-orang.

Saya kadang-kadang menjadi takut dan tidak bisa berbicara dengan lancar, atau merasa susah bernapas. Saya tahu, dengan bertambahnya gangguan dari kekuatan lama, pasti ada keterikatan yang harus saya singkirkan. Saya mencari ke dalam, dan mengetahui saya ingin cepat-cepat berhasil dan takut kehilangan muka dan dikritik. Saya menjadi bertekad untuk menyingkirkan keterikatan ini, maka saya fokus pada pikiran lurus untuk menerobosnya. Dengan perlahan ada perbaikan. Saya bisa berbicara dengan orang-orang dengan lancar dan dengan santai melalui telepon yang membawa efek baik dalam klarifikasi fakta.

Pada awalnya, saya lebih memperhatikan bagaimana memulai berbicara. Saya mencari bentuk susunan kata untuk pembukaan yang lebih baik. Sesaat kemudian saya menyadari apapun yang saya katakan tetap berhasil, bentuk susunan kata tidaklah penting. Bagaimana pun cara saya memulai berkomunikasi, yang paling penting adalah tetap tenang sewaktu menghadapi semua tipe prilaku orang dan situasi. Saya mengingatkan diri saya untuk mengklarifikasi fakta dengan jelas dan supaya selalu bersikap belas kasih, daripada fokus pada hasilnya. Selama saya bisa tetap tenang dengan hati yang ingin menyelamatkan orang-orang, faktor luar tidak dapat mempengaruhi saya dan biasanya telepon saya mendapat hasil yang baik.

Saya ingat satu orang yang segera mundur dari PKC dan organisasi terkaitnya setelah mengetahui kebenaran. Ia memberitahukan saya pekerjaannya adalah membantu polisi untuk menangkap orang, yang setiap saat terlibat dalam bahaya. Ia tidak suka pekerjaannya. Tetapi untuk mendukung kehidupan keluarganya, ia terpaksa mengambil pekerjaan ini karena penghasilan dari pekerjaan ini baik. Ia banyak berbicara dan terus mengatakan, “PKC adalah iblis yang menakutkan. Ia pasti akan dihancurkan.” Saya memintanya mengucapkan, “Falun Dafa hao (Falun Dafa baik. Zhen-Shan-Ren hao (Sejati-Baik-Sabar adalah baik).” Ia berulang kali berterima kasih kepada saya.

Seorang lain mundur dari Partai setelah saya mengatakan dua kalimat. Ia memberitahukan saya ia telah bertemu dengan praktisi sewaktu di dalam penjara. Ia mengetahui praktisi Falun Gong adalah orang-orang baik. Ia juga meminta saya menyampaikan terima kasih kepada praktisi yang telah membantunya.

Belajar Fa Dengan Baik adalah Dasar Segalanya

Kita semua mengetahui belajar Fa adalah dasar, pondasi dari segala yang kita perbuat. Segala sesuatu dari kita berasal dari Fa. Guru berulang kali memberitahukan kita untuk lebih banyak belajar Fa. Semua orang harus mengetahui pentingnya belajar Fa, tetapi melakukan ini dengan baik tidaklah selalu mudah.

Dahulu saya terikat dengan jumlah ceramah yang saya pelajari. Saya pastikan setiap hari paling sedikit belajar satu ceramah Zhuan Falun. Saya juga mempelajari ceramah Guru yang lain. Tetapi sering saya hanya sekedar melakukan saja. Saya tidak membersihkan pikiran saya dan fokus kepada apa yang saya baca, sehingga saya tidak benar-benar belajar.

Untuk sementara waktu saya merasa sesuatu menghalangi saya dari Fa. Ini sangat menyusahkan, tetapi saya tidak tahu bagaimana menerobosnya. Kemudian saya membaca tulisan rekan praktisi pada situs web Minghui, yang memberikan saya petunjuk bahwa saya harus belajar Fa dari hati saya. Saya berubah dan mulai membaca Fa dengan pelan. Saya tidak lagi mengejar berapa banyak yang saya telah baca. Saya hanya konsentrasi pada apa yang saya sedang baca. Ini berjalan dengan baik pada durasi waktu tertentu, tetapi kemudian saya tidak bisa mempertahankan pikiran saya untuk fokus. Kemudian saya mulai menghafal Fa. Pada awalnya sangatlah sulit. Saya menggunakan setengah hari tetapi tidak bisa menghafal satu paragraf. Saya tetap melakukannya dan tidak perduli hasilnya sangat pelan. Kemudian ada kemajuan secara perlahan dan sekarang saya sudah bisa menghafal Fa.

Saya mengikuti kelompok belajar Fa dua kali seminggu. Praktisi saling membantu dan bekerja sama menjadi satu tubuh. Sewaktu sebagian orang ada masalah, praktisi lain memberi petunjuk dengan belas kasih berdasarkan Fa. Setiap orang mencari ke dalam dan menghargai komentar orang lain. Seorang praktsi awalnya tidak bisa menerima kritik dari orang lain. Sewaktu ia tidak bisa tenang, praktisi lain membantunya dan menenangkannya. Mereka memberitahukan bahwa yang marah itu bukan dirinya yang sebenarnya dan harus disingkirkan, dan kita harus berkultivasi untuk menyingkirkannya. Praktisi ini dengan perlahan belajar mempertahankan hati yang belas kasih dan pikiran yang tenang. Sepanjang proses ini, semua orang merasa ada peningkatan dengan cara mencari ke dalam diri sendiri. Kapan saja seseorang memberi petunjuk atau mengkritik orang lain, walaupun waktu saya dikritik, saya selalu bisa merasakan medan energi belas kasih dan medan energi berpikir untuk yang lain.

Lepaskan Ego

Selain mengklarifikasi fakta melalui ponsel, saya juga membagikan materi Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis dan materi klarifikasi fakta secara langsung, sekali atau dua kali setiap minggu. Walaupun hasilnya tidak bisa langsung memuaskan seperti menelepon, saya percaya ini penting dan perlu dilakukan. Ini adalah kegiatan grup yang kami bisa lakukan bersama dan kerja sama satu dengan lain untuk membentuk satu tim. Ini juga mengandung banyak faktor kultivasi dan percobaan. Bagaimana Anda bereaksi sewaktu opini Anda tidak didengarkan oleh yang lain? Apa pikiran pertama Anda sewaktu menghadapi bahaya?

Suatu hari saya pergi ke satu tempat untuk membagikan materi dengan tiga praktisi lain. Saya tiba tepat waktu. Praktisi A sudah mulai membagikan Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Tetapi dua praktisi lain belum tiba. Saya sedikit marah, berpikir. “Kenapa kamu tidak menunggu kami! Kemana dua praktisi lainnya? Kenapa mereka terlambat?” Begitu saya berpikir demikian, saya menyadari saya bersalah. “Bukankah saya mengeluh lagi?” Segera saya menyesuaikan diri. “Mungkin Praktisi A tidak ingin kehilangan hubungan yang telah ditakdirkan, maka ia memulainya lebih cepat. Kedua praktisi lainnya mungkin terjebak dalam kemacetan.”

Saya menenangkan diri dan memancarkan pikiran lurus kepada Praktisi A. 15 menit kemudian, ia menghampiri saya. Ia telah membagikan semua materi yang dibawanya. Kedua praktisi lainnya masih belum tiba. Ia berkata, “Silahkan membagikan materi kamu, dan saya akan memancarkan pikiran lurus untuk kamu.” Saya mulai membagikan Sembilan Komentar. Setelah saya membagikan dua buah, saya merasa ada sesuatu yang aneh, yaitu seseorang berjalan ke arah saya. Saya meminta tolong kepada Guru dan memancarkan pikiran lurus.

Saya merasa ketakutan saya meningkat pada waktu itu. Saya segera mengingatkan diri, “Saya seorang pengikut Dafa.” Pada waktu yang sama saya berusaha mengendalikan ketakutan saya dan memancarkan pikiran lurus yang kuat. Sesudah itu orang tersebut berpaling dan meninggalkan saya.

Seluruh proses kelihatan tidak ada yang istimewa di sini, di ruang dimensi manusia, tetapi di ruang dimensi lain, mungkin telah terjadi pertempuran antara yang baik dan yang jahat. Hati kita memainkan peranan penting dalam pertempuran. Pikiran kita apakah sesuai dengan Fa, bisa menentukan hasil dari pertempuran.

Dalam proses pembagian materi dengan praktisi lain, saya juga mendapat pencerahan bahwa selama praktisi bekerja sama dengan baik, kekuatan Dafa akan termanifestasi. Supaya bisa bekerja sama dengan yang lain, kita perlu melepaskan ego melalui kultivasi. Saya merasa dengan perlahan saya telah menyingkirkan ego, egoisme, sifat mengeluh, dan rasa ketakutan selama proses ini berlangsung.

Saya biasanya memancarkan pikiran lurus sebelum pergi membagikan materi. Setelah saya keluar rumah saya mengucapkan kata-kata Guru.

“…di dalam pikiran lurus Dafa berada bersama kalian, ini adalah jaminan yang amat besar.” (Ceramah Fa di Manhattan” 2006) “…jika benar-benar dalam hati tanpa rasa takut, dengan hati murni dan lapang melakukan hal yang seharusnya dilakukan, melangkah di atas jalan Dewa dengan penuh martabat, maka tidak akan ada rasa takut.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Great New York tahun 2013 (Tanya Jawab)”)

Saya merasa Guru memberi saya kekuatan sewaktu saya melafalkan Fa. Unsur jahat di dalam diri saya disingkirkan, pikiran lurus saya diperkuat, dan ketakutan saya dikurangi.

Guru berkata,

“…masalah pelik dan tidak menyenangkan apa pun yang anda temui, bahkan demi pekerjaan Dafa, tak peduli masalah yang kalian anggap lebih baik lagi, lebih sakral lagi, semuanya dapat saya gunakan untuk menyingkirkan keterikatan hati kalian, menyingkap sifat keiblisan kalian dan menyingkirkannya. Sebab peningkatan kalian barulah yang terpenting.” (“Pemahaman Lebih Lanjut,” dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)”

Suatu hari seorang praktisi mengundang saya pergi ke lokasi lain untuk mengklarifikasi fakta dengan telepon. Sebenarnya saya ada urusan bisnis, tetapi saya menyetujuinya  karena berpikir ini kesempatan yang berharga untuk klarifikasi fakta dan berbagi pengalaman untuk peningkatan bersama.

Tempatnya jauh dari tempat saya bekerja. Saya buru-buru menyelesaikan pekerjaan saya dan bergegas pergi tanpa makan siang. Waktu itu temperaturnya 40°C. Saya naik bis dan tiba di sana setelah dua jam perjalanan. Saya pergi ke wartel dan menghubungi ponselnya. Tetapi ponselnya tidak aktif. Saya menunggu sebentar dan menghubungi lagi. Saya masih tidak bisa menghubunginya.

Saya telah berkeringat karena cuaca yang panas. Saya berpikir, “Apa yang harus saya lakukan sekarang? Menuju halte bis masih jauh, dan tidak ada taxi.” Saya mulai mengeluh, “Kita telah berjanjian. Kenapa ia tidak bertanggung jawab! Lain kali ia minta saya datang, saya tidak akan menerima undangannya lagi. Buang-buang waktu saja.” Saya sadar saya harus tetap tenang. Saya berpikir, “Mungkin ia sibuk dan lupa menyalakan ponselnya. Mungkin tiba-tiba terjadi sesuatu padanya. Mungkin ponselnya rusak. Kenapa saya mengeluh?”

Guru berkata,

“...seorang manusia menjadi Dewa, bukanlah sesuatu yang dapat dicapai dengan duduk di situ membaca buku sambil minum teh, mereka yang benar-benar dapat berkultivasi membubung ke atas di dalam perjalanan ini, barulah bisa mencapainya.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Great New York tahun 2013)

Saya telah berhasil menenang diri sebelum tiba di rumah. Saya mengingatkan diri bahwa tidak ada yang kebetulan dalam perjalanan kultivasi kita.

Rekan praktisi menelepon saya malam itu dan meminta maaf karena ponselnya tidak aktif. Saya mengatakan, “Tidak usah khawatir. Mohon tidak lupa menyalakan ponsel Anda besok.” Sewaktu saya ke sana lagi besok pagi. Saya tidak bisa bertemu dengannya lagi. Maka saya menghubungi praktisi lain, tetapi saya diberitahukan, “Hari ini kami tidak ada rencana ke sana. Apakah ia tidak menghubungi Anda dan memberitahukan hal tersebut semalam?” Ia tidak menghubungi saya sama sekali. Tetapi kali ini saya tenang dan tidak terbawa emosi. Saya berpikir, “Pasti ada beberapa keterikatan yang saya perlu singkirkan. Selain itu, saya tidak bisa membiarkan kekuatan lama mengganggu saya untuk menyelamatkan orang-orang.”

Mitra usaha saya adalah seorang praktisi baru yang meperoleh Fa dua tahun lalu. Ia tiba-tiba mengajukan ingin berhenti pada Juli tahun ini karena ia telah mendapatkan pekerjaan yang berpenghasilan lebih baik. Ini berarti saya harus mengambil alih semua pekerjaanya dalam beberapa hari, dimana sangat berat karena transisi proses industri ini sangatlah rumit.

Pikiran pertama saya adalah, saya harus segera memberitahukan pelanggan saya mengenai perubahan ini. Saya berdiskusi dengan mitra saya, apakah mungkin ia bisa menunda beberapa hari untuk bergabung pada pekerjaan barunya sehingga pelanggan kami tidak terganggu dalam proses transisi.

Selagi saya sibuk dengan proses transisi ini, praktisi yang membuat materi klarifikasi fakta bersama saya juga mendapat pekerjaan, sehingga saya harus mengambil alih pekerjaan ini juga. Sementara semua ini sedang berjalan, ayah saya sakit dan harus rawat inap.

Saya berpikir, “Ini bukan kebetulan!” Saya berusaha mempertahankan hati yang tenang. Saya mengingatkan diri saya sendiri, “Segala sesuatu telah diatur sebelumnya. Mungkin saya sedang kultivasi ke level berikutnya sehingga tuntutannya lebih tinggi sekarang.”

Saya terkejut, mitra saya mampir di tempat saya hari berikutnya. Ia mengatakan saya tidak berpikir dari sudut pandangnya mengenai situasi dia. Ia mengatakan, seharusnya saya merasa senang karena ia telah mendapat pekerjaan baru. Ia juga mengeluh saya selalu mengkritiknya sewaktu ia melakukan kesalahan, dan saya tidak pernah mengatakan sesuatu yang positif mengenainya. Ia memberitahukan saya bahwa ia telah menahan ini di hatinya dalam waktu yang lama.

Saat itu saya menyadari, “Ini adalah ujian bagi saya untuk peningkatan!” Saya mempertahankan pikiran agar tetap tenang dan berkata kepadanya dengan damai, “Maaf sekali telah membuat Anda merasa tidak nyaman dalam waktu yang lama. Anda seharusnya lebih cepat memberitahukan saya supaya saya bisa mengoreksi diri. Mengenai perasaan senang atas pekerjaan baru Anda, saya tidak merasa pekerjaan ini baik buat Anda, karena praktisi mempunyai standar lain, berbeda dengan manusia biasa untuk menilai apa yang baik dan apa yang tidak baik. Saya tidak pernah memuji Anda sebelumnya, karena saya melihat hati Anda ingin dipuji. Maka saya tidak melakukannya.” Saya sunguh-sungguh bertukar pikiran dengannya mengenai pemahaman saya dari segi kultivator. Saya berterima kasih kepadanya dari lubuk hati saya atas petunjuknya mengenai ego saya, yang saya telah putuskan akan menyingkirkannya.

Seminggu kemudian, praktisi yang membuat materi klarifikasi fakta bersama saya memberitahukan saya, bahwa ia tidak harus segera memulai pekerjaannya, maka ia akan melanjutkan memproduksi materi. Dua hari kemudian mitra saya memberitahukan saya, pekerjaan barunya sudah tidak jadi, sehingga ia akan melanjutkan bekerja sama dengan saya.

Pengalaman ini membuat saya lebih memahami ajaran Guru:

“Di bawah efek pikiran lurus anda, segala sesuatu di sekeliling anda dan diri anda sendiri juga akan mengalami perubahan.” (“20 tahun berceramah Fa”)

Kapan saja saya berpikir pada janji saya, misi saya, dan tanggung jawab saya sebagai seorang pengikut Dafa, saya merasa tertekan. Saya akan meraih kesempatan terahir ini untuk menyingkirkan semua keterikatan manusia dan berusaha maju dengan rajin untuk memenuhi sumpah janji saya!

Demikian pengalaman kultivasi saya selama dua belas bulan terakhir. Mohon petunjuk dengan belas kasih bila ada yang tidak pantas.

Terima kasih Guru! Terima kasih rekan praktisi! Heshi!

Chinese version click here
English version click here