Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pencari Nafkah Ditangkap dan Dipenjara, Keluarga Melarat

21 Jan. 2014 |   Oleh koresponden Minghui dari Provinsi Heilongjiang, China


(Minghui.org) Hou Shengjiang, praktisi Falun Dafa dari Distrik Dongfeng, Kota Jiamusi, pergi ke sekolah putrinya untuk pertemuan pada 12 Oktober 2013. Karena ada sedikit waktu sebelum pertemuan, ia menaruh beberapa brosur klarifikasi fakta Falun Dafa supaya lebih banyak orang mengerti fakta tentang latihan kultivasi ini. Ia terlihat dan ditangkap oleh polisi dari Kantor Polisi Jalan Jianguo dan dibawa ke Pusat Tahanan Jiamusi. Keluarga besarnya bergantung pada Hou sebagai pencari nafkah dan penahanannya membahayakan kehidupan mereka.

Hou Shengjiang

Hou Shengjiang, lahir pada November 1974, lulusan dari Universitas Ilmu Komputer di Universitas Jiamusi pada 1997 dan dikenal sebagai profesional gemilang. Di perkuliahan, ia mengalami masalah kesehatan, tetapi setelah menjadi praktisi Falun Dafa, kesehatannya pulih dan menjadi optimistik serta bekerja keras. Ia sangat dihargai oleh kolega-kolega, keluarga dan teman-temannya.

Hou ditangkap oleh empat polisi, termasuk Gao Mingze dan Wang Hao, dari Kantor Polisi Jalan Dongfeng pada 12 Oktober 2013, saat menaruh brosur klarifikasi fakta Falun Dafa. Mereka memaksa Hou menunjukkan rumahnya dan digeledah. Mereka menyita dua laptop, satu komputer desktop, satu printer dan barang-barang pribadi lainnya. Ketika ibu mertua Hou yang berusia 70-an menanyakan mereka berasal dari kantor polisi mana, polisi memaki dan tidak mau menjawab pertanyaannya. Mereka membawa Hou ke Kantor Polisi Jalan Jianguo.

Ketika keluarga Hou tiba di kantor polisi, ia sedang diinterograsi. Ia mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa. Petugas Gao Mingze menunjuk padanya dan berkata, ”Kamu masih mengkuliahi saya di sini! Kamu pikir kamu ada di Amerika Serikat dan bisa berbuat semaumu?” Mendengar ini, anggota keluarga Hou berkata, ”Kami semua adalah warga yang baik, mohon jangan marah dan menyiksanya.”

Pada pukul 21:15, polisi memerintahkan keluarga Hou menandatangani pernyataan mengetahui “penahanan administratif 15 hari” dan membayar denda sekitar $500. Kemudian, mereka membawanya ke Pusat Tahanan Jiamusi.

Istri Hou pergi ke kantor polisi untuk meminta barang yang disita, termasuk komputer yang digunakan seluruh keluarga. Komputer itu terdapat data berharga pribadi. Petugas Wang Hao berkata, ”Komputer kamu telah diserahkan ke Biro Keamanan Publik untuk diperiksa. Pergi minta ke kepala polisi atau sekretaris di sana. Kasus ini telah diserahkan ke kota. Kami sudah tidak bertanggung jawab.”

Wang Hao juga mengancam keluarga Hou, ”Kamu pikir ia bisa pulang setelah 15 hari. Kasus ini sangat serius. Kami tidak pernah menemui kejadian ini selama hampir setahun. Mengapa ia tidak melakukan hal lain selagi muda?” Polisi lain berkata, ”Ia akan pulang jika kamu membayar uang.”

Keluarga Berantakan

Keluarga Hou bergantung padanya untuk mengurus mereka. Ayah mertuanya berusia 76 tahun menderita stroke dan tidak bisa bangun, dan Hou harus membawanya bolak balik ke rumah sakit. Ibunya menderita sakit jantung.

Abang iparnya meninggal muda dan istrinya kawin lagi, meninggalkan anak mereka pada Hou. Abang kedua istrinya bercerai dan meninggalkan putranya yang masih SMA bersama mereka. Setelah Hou ditangkap, kedua putra itu meminta pertolongan dari keluarga teman-teman sekolahnya tanpa hasil.  Hou juga punya putri yang masih duduk di SMP.

Chinese version click here

English version click here