Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Akhirnya Mengerti Arti “Kepercayaan”

26 Jan. 2014 |   Oleh seorang praktisi Falun Gong baru di China Daratan


(Minghui.org) Banyak orang-orang China yang mempunyai kepercayaan spiritual meski mereka mendapat indotrinasi ateisme selama tumbuhnya negara komunis. Meski dihancurkan selama masa “Revolusi Besar Kebudayaan”-nya Mao, akar-akar kebudayaan dan spiritual China belum musnah. Mereka belum sempat muncul kembali selama selang beberapa dekade di bawah cengkeraman Partai, tetapi dengan datangnya Falun Gong tampaknya telah mengubah segalanya.

Berikut ini adalah cerita dari seorang pria praktisi baru Falun Gong di China. Suatu percakapan yang dilakukan dengan guru bahasa Inggrisnya membuatnya berpikir tentang arti sesungguhnya kepercayaan.

Dalam mencari kalimat untuk menjawab suatu pertanyaan, dia terinspirasi oleh cerita-cerita dari para praktisi Falun Gong, yang akhirnya menghubungkan ia secara spiritual dengan akar kebudayaannya. Pada akhirnya dia berlatih Falun Gong mengabaikan propaganda dan penganiayaan yang berlangsung di China.

Inilah cerita yang dia sampaikan kepada kita.

Guru bahasa Inggris Amerika saya bertanya: “Saya percaya pada Jesus Kristus. Apa kepercayaanmu?” Saya terdiam.

Suatu adegan muncul di angan-angan saya, ketika saya masih kecil dulu di China, saya pernah mengatakan kepada teman-teman, bahwa saya mempercayai Buddha, dan berdoa agar Buddha melindungi saya. Mereka menertawai sambil mengejek, “Apakah kamu seorang nenek? Kamu sangat takhayul!” Saya malu dan ganti bertanya, “Jadi kamu mempercayai siapa?” Salah seorang menjawab: “Tentu saja saya mempercayai diri saya sendiri! Kepada siapa lagi kamu bisa menaruh kepercayaan?”

Sejak mendapat pengalaman itu saya yakin akan ditertawakan bila saya mengutarakan pernyataan percaya kepada Buddha atau semacamnya

Jadi ketika guru bahasa Inggris itu menanyakan tentang kepercayaan, saya langsung teringat pengalaman waktu masih kecil ini dan menjawab: “Saya mempercayai diri saya sendiri!” Dia tersenyum dan melanjutkan: “Percaya pada diri sendiri itu sifat yang sangat bagus, tetapi itu bukan kepercayaan.”

“Jadi kepercayaan itu apa?” saya mulai berpikir. Saya sangat sibuk dalam hidup saya, belajar, bekerja, belanja, mengunjungi internet, dan seterusnya. Saya pikir kehidupan saya itu kaya, dan padat. Menurut pendapat saya inilah kehidupan yang semestinya, dan tak pernah merenungkan tentang kepercayaan

Saya terus menyelidiki dan akhirnya mengetahui bahwa kepercayaan itu sesuatu yang dapat memberikan jawaban pada pertanyaan-pertanyaan yang mendasar, seperti misalnya “dari mana kamu berasal,” “apa arti hidup itu,” dan “akhirnya kita akan ke mana?” Saya menyadari bahwa lahir, tua, sakit dan mati adalah normal bagi suatu kehidupan. Lalu apa tujuan kesibukan dan mengejar sesuatu yang bersifat sementara? Hidup itu sebenarnya sangat pendek. Hidup yang sebenarnya seharusnya menjauhkan dari saya yang terfokus pada mengejar kepentingan diri, reputasi, uang, dan keterikatan pada perasaan. Bagaimana saya harus bersikap agar hidup saya lebih berarti?

Suatu hari tak sengaja saya menemukan suatu artikel. Seorang wanita disiksa, diperkosa dan dicekok paksa karena dia menolak melepaskan kepercayaannya pada Falun Gong. Lebih parah lagi para dokter militer mengambil jantung, ginjal, dan organ tubuhnya yang lain dalam keadaan dia masih sadar penuh,  —tanpa dibius.

Saya tak habis mengerti pada tindakan yang barbar semacam itu! Tak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kekejaman seperti itu. Polisi dan para dokter yang semestinya “melayani manusia” telah berubah menjadi figur iblis yang membunuh warga yang tak berdosa.

Paling sedikit hal itu dapat dikatakan adalah sebuah kenyataan yang menyeramkan.

Dalam keadaan yang berbeda sama sekali, praktisi Falun Gong yang berada pada ambang kematian ini dengan penuh semangat berteriak, “Falun Dafa hao (Falun Dafa baik) !” Dia menatap si penyiksa langsung ke matanya sambil berkata, “Kamu dapat membunuh saya. Tapi apa kamu bisa membunuh seratus juta dari kami?”

Pada saat itu sekilas saya melihat pintu-pintu Surga dan Neraka terbuka. Jiwa praktisi Falun Gong yang berhati mulia itu terbang menuju Surga, sedangkan tentakel dari Neraka melilit di pergelangan kaki-kaki para pembunuh itu

Sejak itu saya mulai memahami arti kepercayaan, —kemampuan bertahan tetap setia pada sesuatu yang benar dan memegang teguh tak tergoyahkan pada kepercayaannya. Saya juga merasa bingung, “Bagaimana mungkin ada jurang pemisah sebesar itu di antara dua orang?”

Saya merasa ada dorongan dari dalam hati untuk menemukan lebih banyak lagi sesuatu tentang Falun Gong yang mempunyai kekuatan yang membuat orang tetap tak terusik menghadapi kemungkinan kehilangan nyawa.

Setelah melakukan riset lebih jauh, saya mengerti bahwa Falun Gong yang juga dikenal dengan nama “Falun Dafa,” adalah kultivasi yang dipublikasikan dan diajarkan oleh Master Li Hongzhi pada tahun 1992. Ini adalah ajaran dimana “berasimilasi dengan karakter tertinggi alam semesta —Zhen, Shan, Ren (Sejati—Baik— Sabar)— adalah dasar latihannya.” Mensyaratkan kultivator harus terus menerus memperbaiki watak, dan melakukan lima macam gerakan latihan. Pemahaman saya lebih lanjut, ini adalah ilmu pengetahuan supernormal dan suatu kebudayaan prasejarah. Falun Gong dapat membantu orang menjadi sehat jasmani, dan wataknya meningkat lebih baik, dan berperan sangat positif dalam masyarakat.

Saya menyadari bahwa ada kebenaran hakiki dari alam semesta, dan Zhen-Shan-Ren adalah satu-satunya kriteria untuk menilai apakah orang itu baik atau buruk. Seseorang seharusnya tidak membiarkan dirinya tidak mempunyai prinsip; dan tujuan manusia itu adalah berasimilasi dengan Zhen-Shan-Ren, sehingga menjadi seorang baik yang benar-benar  memenuhi standar dari kebenaran itu. Akhirnya saya menyimpulkan kepercayaan itu berarti dengan teguh percaya pada Fa, pada Zhen-Shan-Ren, dan ini berarti mengikuti dan memegang teguh prinsip ini tanpa syarat.

Dengan adanya penganiayaan yang tak ada hentinya itu, saya dari dalam hati sanubari ingin menyampaikan terimakasih kepada para praktisi Falun Gong, dengan kemauan keras, bahkan dengan taruhan nyawa, menunjukkan kepada rakyat sedunia apa yang disebut kepercayaan yang sejati itu. Juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang secara diam-diam membantu para praktisi Falun Gong — Anda telah menentukan pilihan yang bijaksana yang sangat berarti bagi masa depan Anda.

Chinese version click here
English version click here