(Minghui.org) Mengikuti penutupan Kamp Kerja Paksa Wanita Shaanxi, praktisi Falun Gong yang terakhir ditahan di sana, Huang Xiaoqin, dibebaskan pada 26 Oktober 2013. Dia lalu ditahan di sebuah pusat pencucian otak hingga 11 November. Ketika dia mengetahui suaminya, Huang tidak bisa berjalan lagi, dia benar-benar sangat sedih.
Sejak Partai Komunis China (PKC)
melarang Falun Gong pada 20 Juli 1999, Kamp Kerja Paksa Wanita
Shaanxi telah berpartisipasi dalam menyiksa praktisi. Para petugas
mengganggu tidur praktisi, menggunakan keletihan mereka untuk
memaksa mereka menyerah. Mereka juga membatasi pemakaian kamar
kecil, dan menyiksa mereka dengan menggunakan ranjang kematian dan
tongkat listrik.
Setelah berulang kali dipukul, disetrum dengan tongkat elektrik,
disuntik zat yang merusak, dan meracuni makan, Wei Xinrong dari
Kabupaten Mian menderita penyakit paru-paru kronis dan meninggal
dunia pada pagi hari, 1 Desember 2012, pada usia 49 tahun.
Kamp kerja paksa adalah pabrik gelap untuk membuat barang-barang
palsu. Pabrik gelap ini memproduksi sejumlah besar obat-obatan dan
produk-produk balita palsu kepada perusahaan peritel.
Huang Xiaoqin, 60 tahun, praktisi dari Kabupaten Chenggu, Kota
Hanzhong, adalah pensiunan dari Perusahaan Mesin Liaoyuan. Dia
menderita Hepatitis-B, tonjolan di sendi, pundak kaku, spondylitis,
dan penyakit lainnya yang menyakitkan. Setelah dia berlatih Falun
Gong hanya tiga bulan saja pada tahun 2008, dia pun terbebas
dari penyakit-penyakitnya. Dia memberi tahu orang-orang tentang
kisah dirinya untuk menunjukkan betapa bagusnya Falun Gong.
Para petugas dari Divisi Keamanan Domestik Departemen Kepolisian
Chenggu menangkapnya pada tahun 2009 dan memvonis satu tahun kerja
paksa. Selama masa penahannya di kamp kerja paksa, suaminya
menderita stroke dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Pada 27 Juli 2012, Huang sekali lagi ditangkap dan dikirim ke kamp
kerja paksa selama 15 bulan. Sebelum dikirim ke kamp kerja paksa,
Huang disiksa dengan parah selama tiga bulan di Pusat Penahanan
Hantai, dibawah pengawasan petugas Zhu Xiumei. Dia dipaksa untuk
melakukan pekerjaan berat dan gangguan tidurnya diperpanjang.
Komite Kerja Paksa Kota Hanzhong menolak banding Huang dan
mengirimnya ke Kamp Kerja Paksa Wanita Shaanxi untuk menyelesaikan
masa hukumannya.
Huang adalah praktisi terakhir yang dibebaskan di Kamp Kerja Paksa
Wanita Shaanxi. Pada 26 Oktober 2013, adalah hari pembebasannya, Yu
Dingfeng, seorang petugas bersama dengan Komite Urusan Politik dan
Hukum Kabupaten Chenggu, memerintahkan mantan atasan dan putranya
untuk membawanya ke Pusat Pencucian Otak Desa Zaoshu.
Suami Huang meminta putra dan calon menantu wanitanya untuk pergi
menjemput dia agar berkumpul kembali dengan keluarga. Setelah dia
tahu bahwa istrinya tidak pulang ke rumah, dia sangat kecewa hingga
menderita stroke. Putra dan tunangannya tidak bisa kembali bekerja
di Provinsi Shanxi. Mereka harus tetap berada di rumah sakit untuk
menjaga ayah mereka.
Huang bukanlah praktisi satu-satunya yang menderita penganiayaan
yang sedang terjadi sehubungan dengan penutupan kamp kerja paksa
ini. Yu Dingfeng dari Kantor 610 Chenggu, bersama lainnya, terus
menerus menganiaya praktisi, antara lain Li Jun dan Gu Xiuying,
keduanya bekerja di Perusahaan Mesin Liaoyuan.
Laporan Sebelumnya: Huang
Xiaoqin Dipenjara Secara Ilegal di Kamp Kerja Paksa