Sambungan dari:
Bagian 3
(Minghui.org) (Lanjutan dari Cerita tentang
Bagaimana Orang di Zaman Kuno Bertobat dan Memulai Lembaran Baru,
Bagian 3)
4. Wang Zhongcheng: Menjadi Orang Baik Merubah Perjalanan
sebuah Kehidupan
Pada zaman dulu Wang Zhongcheng tinggal di Kota Yangzhou selama
Dinasti Qing (1644-1912). Ayahnya meninggal ketika ia masih muda.
Keluarganya sangat miskin. Wang bertahan hidup dan membantu ibunya
dengan menulis keluhan bagi orang lain. Ketika ia berusia 20, dia
mengambil ujian untuk menjadi seorang pejabat di pemerintahan.
Beberapa kali usahanya gagal.
Sebuah Mimpi Yang
Serius
Pada malam Tahun Baru China, Wang bermimpi dimana ia dibawa ke
kantor yang terlihat megah. Seorang kaisar yang sedang
melaksakan tugas duduk di tengah. Beberapa asisten memegang daftar
nama-nama orang yang akan ditandai oleh kaisar. Ketika ia selesai,
asistennya mengatakan Wang supaya mendekat. Kaisar melempar pamflet
tersebut kepada Wang. Yang mana ada nama Wang di atasnya.
Pamflet itu tertulis ia harus melewati sebuah ujian, untuk menjadi
pejabat tinggi. Namun, pengaturan ini dicabut karena ia telah
menulis keluhan palsu bagi orang lain yang membuat hidup
orang-orang yang tidak bersalah menjadi sengsara. Keberuntungannya
dicabut.
Kaisar bertanya, "Apakah kamu mengerti?" Wang terus bersujud dan
memohon agar diampuni. Kaisar berkata, "Saya akan memberikan
kesempatan lain, karena kamu telah menunjukkan bakti kepada ibumu.
Jika kamu segera memperbaiki diri, saya akan mengembalikan berkat
kepada kamu. Jika tidak, kamu akan membayarnya dengan hidupmu."
Asisten kaisar mendorong Wang pergi, dan Wang terbangun dari
mimpinya.
Mimpi itu sangat jelas. Wang terus berpikir tentang hal itu dan
bertekad untuk menebus kesalahannya. Dia tidak punya uang untuk
membantu orang miskin, tetapi ia berpikir tentang menggunakan
kemampuan menulis untuk melakukan perbuatan baik. Dia mencoba untuk
menengahi antara pihak yang bertikai dan menolak menulis dokumen
hukum apa pun untuk sisi yang salah. Dia akan menulisnya dengan
cara paling persuasif untuk membantu mereka yang memiliki alasan
bagus tapi tidak bisa membela diri mereka sendiri dengan
baik.
Membantu yang Kurang Beruntung
Salah satu tetangga Wang, seorang janda, sedang menunggu kelahiran
bayinya. Seorang pria di keluarga besarnya memfitnah janda itu,
mengatakan bayi yang dikandungnya itu bukan dari suaminya. Janda
itu dikirim kembali ke orangtuanya dan tidak diizinkan untuk
mewarisi harta suaminya. Merasa sangat dirugikan, janda itu sangat
sedih dan ingin bunuh diri. Orangtuanya terlalu takut untuk
mengajukan gugatan atas namanya.
Wang Zhongcheng mengunjungi orangtuanya, menulis keluhan mereka,
dan mendorong mereka untuk mencari keadilan. Dia juga mengumpulkan
saudara-saudara perempuan itu dan menghormati kerabat yang lebih
tua dan mengatakan kepada mereka bahwa ia berencana untuk
mengajukan kasusnya ke pada hakim Kabupaten.
Beberapa dari mereka merasa ragu untuk terlibat karena merasa bukan
urusan mereka. Wang mengatakan, "Melindungi wanita suci dan bayinya
adalah sebuah perbuatan yang benar dan belas kasih. Adalah tanggung
jawab saya untuk membantu, karena saya terampil di bidang ini. Saya
tidak mengajukan gugatan ini demi kepentingan pribadi." Orang lain
tersentuh oleh niat baiknya dan setuju untuk membantu janda
itu.
Hakim kabupaten menerima kasus tersebut dan membuat penyelidikan.
Pria yang mengajukan kasus mengaku bahwa ia telah menuduh janda itu
dengan tidak adil. Reputasi janda itu dipulihkan. Untuk berterima
kasih kepada Wang orangtua janda itu menawarkan emas kepadanya,
tapi Wang menolak untuk menerimanya.
Kembalinya Keberuntungan
Setelah itu Wang bermimpi lagi. Kaisar yang sama mengatakan
kepadanya dengan ramah, "Saya tahu upaya kamu untuk segera
memperbaiki perilaku kamu yang salah. Berkat kamu telah
dikembalikan kepadamu. Rencana awal saya bagi kamu adalah kamu
lulus ujian tahun depan. Namun langit begitu tergerak oleh belas
kasih kamu sehingga berkat itu akan datang tahun ini. Jagalah
perbuatan belas kasih kamu. Berkat masa depan kamu akan
berlimpah."
Wang mengucapkan terima kasih. Seiring asisten kaisar mengantar
Wang keluar dari kantor, seorang pria lanjut usia dan seorang
pemuda menyambutnya. Mereka adalah almarhum ayah mertua dan suami
dari janda yang ditolongnya. Mereka mengucapkan terima kasih pada
Wang karena telah menyelamatkan ibu dan bayi serta harta keluarga
mereka. Orang tua itu tahu Wang tidak memiliki anak. Dia menunjuk
anaknya dan berkata, “Saya berencana meminta kepada pejabat yang
bertanggung jawab atas kematian untuk mengatur supaya pemuda ini
bereinkarnasi menjadi anakmu."
Seperti mimpi yang diramalkan, Wang lulus ujian dan menjadi seorang
pejabat pemerintah. Istrinya melahirkan seorang putra pada tahun
yang sama. Anaknya tumbuh dan menjadi seorang pejabat yang nilai
ujian pemerintahnya bagus dan dianugerahi hadiah pertama.
Kemampuan menulis seseorang, serta keterampilan lainnya, dapat
digunakan untuk menyelamatkan orang-orang. Apapun profesi
seseorang, seseorang dapat menggunakan keahliannya untuk membela
apa yang benar dan membantu orang yang membutuhkan.
Chinese version click here
English
version click here