Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kultivasi Itu Serius

15 Okt. 2014 |   Oleh seorang praktisi di Daratan Tiongkok



(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Bertahun-tahun kultivasi telah memperkuat kepribadian saya yang tenang. Saya merasa damai selama waktu yang lama, yaitu, hingga beberapa gangguan baru-baru ini yang akan saya ceritakan dalam artikel ini. Saya harap pengalaman saya membantu para praktisi lain yang menghadapi masalah serupa.

Jangan Terperangkap dalam Perasaan

Saya telah membaca banyak artikel dari para praktisi lain mengenai keterikatan akan nafsu. Saya pikir ini bukanlah masalah besar bagi saya, karena saya telah melalui ujian terhadap nafsu di mimpi saya dengan mudah.

Saya menerima sebuah panggilan telepon dua hari lalu dari seorang teman lama saya yang sudah lama tidak bertemu dengan saya. Saya pernah menyukainya, tetapi kami tidak pernah bersama, dan ia pindah ke selatan. Kami terus berhubungan dan berbicara setiap beberapa tahun. Saya belum melihatnya selama 20 tahun lebih.

Ia memasukkan saya ke kontak WeChat, dan hari itu kami mengobrol hingga larut malam. Percakapan kami membawa kembali banyak kenangan yang telah lama saya lupakan, Saya merasa sangat lelah keesokan paginya, dan seluruh tulang saya tampaknya membengkak.

Saya melihat sebuah tirai di kamar putri saya ada benang yang terlepas. Ketika saya membakarnya dengan sebuah korek api, tirainya terbakar dan menyebabkan sebuah lubang besar di tirai. Tiba-tiba saya menyadari bahwa Guru sedang mengingatkan saya: sebuah lubang kebocoran yang besar telah muncul dalam kultivasi saya! Karakter Tionghoa untuk membakar (liao) memiliki pelafalan yang sama dengan mengobrol (liao).

Selama bertahun-tahun, seluruh kontak saya adalah para praktisi lainnya. Kami tidak pernah berbicara mengenai berita atau gosip. Kami hanya berbicara mengenai menyelamatkan orang, proyek kami, atau kultivasi kami. Percakapan ini sangat bermanfaat.

Bercakap-cakap mengenai hal-hal biasa semalaman membuang waktu yang berharga dan mengaduk hati saya yang damai. Meskipun kami tidak berbicara mengenai cinta, tetapi itu dapat menjadi sebuah jebakan yang diatur oleh kekuatan lama untuk saya. Mereka mungkin menggoda saya sedikit demi sedikit, hingga kultivasi saya hancur. Sebuah situasi yang berbahaya! Saya sangat berterima kasih Guru mengingatkan saya. Saya berjanji kepada Guru: mohon yakinlah saya akan mengikuti Anda sampai akhir!

Saya mengingat sebuah mimpi bersangkutan yang saya alami beberapa tahun lalu, dimana saya melihat banyak bunga lotus emas ketika saya terbang di atas sebuah gunung. Saya melihat sebuah bunga yang cantik, merah muda, ungu, dan putih, mekar di depan mata saya seperti sedang melihat sebuah film. Sangat cantik.

Namun, tubuh saya turun seiring saya menikmati melihat bunga bermekaran. Saya menyadari bahwa bunga tersebut adalah “Bunga Cinta dan Perasaan.” Kita langsung jatuh seiring kita memanjakannya dalam hati kita. Kemudian saya meluncur dari tebing dan mendarat di sebuah pantai.

Mengucapkan Selamat Tinggal kepada WeChat

Saya memiliki dua telepon genggam yang tidak mahal. Saya menelepon hanya ketika diperlukan dan tidak mengirim pesan. Suami saya memberikan saya dua smartphone, tetapi saya membuang keduanya. Orang lain menertawakan saya, tetapi saya tidak keberatan. Saya tidak membutuhkan smartphone.

Suami saya baru-baru ini memberikan saya sebuah model baru. Saudara laki-laki saya mendorong saya untuk menggunakannya dan berkata, “Anda dapat menggunakan WeChat dan menghemat uang ketika Anda menelepon.” Ia menginstalkan WeChat untuk saya dan mengajari saya cara menggunakannya. Ia cukup membantu. Saya sedang mengerjakan beberapa proyek, dan WeChat memudahkan saya menghubungi klien-klien saya.

Saya terbiasa fokus membuat materi untuk memberitahukan publik mengenai penganiayaan. Seorang pengasuh membantu saya dengan pekerjaan rumah tangga. Saya belajar Fa setelah anak-anak saya tidur. Saya konsentrasi dan biasanya belajar sampai larut malam. Saya tidur hanya ketika saya lelah.

Pada saat itu, saya memeriksa WeChat berkali-kali setiap hari, bahkan pada saat makan, dan bahkan saya harus memeriksa sekali lagi sebelum tidur. Mengapa hal yang terjadi di masyarakat biasa berarti bagi saya? Saya biasanya menutup telinga terhadap hal-hal ini. Sekarang bahkan pengasuh baru sangat banyak bicara. Rasanya seperti kepala saya bersenandung. Apa yang terjadi? Pasti ada yang tidak benar pada diri saya!

Meskipun tampaknya WeChat membuat saya semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari, yang telah jauh dari saya, sebab sesungguhnya ialah kurangnya kemauan dan tekad saya dalam kultivasi.

Saya mengingat mimpi lain, dimana dua praktisi dan saya bepergian bersama. Kami tahu kami akan menyelesaikan kultivasi kami setibanya. Satu praktisi telah duduk di tanah menunggu saya ketika kami tiba.

Saya berdiri di sebelahnya dan melihat ke langit. Saya melihat cahaya indah, yang menjadi sebuah kursi lotus dan pindah tepat di sebelah saya. Saya tahu saya seharusnya duduk di atasnya. Tetapi saya melihat di sebelah kaki saya ada sebuah jurang yang dalam, gelap, dan tak berdasar. Kursi lotus mengambang di sana, menunggu saya naik.

Saya merinding. Jika saya kehilangan keseimbangan ketika saya melompat ke kursi lotus, saya akan jatuh ke jurang gelap tak berdasar. Haruskah saya lompat? Ya saya harus! Saya melompat naik.

Kursi lotus tersebut mulai jatuh karena berat saya. Hati saya tenggelam. Tetapi, kursi lotus tersebut segera naik ke langit. Saya telah menyelesaikan kultivasi saya! Kita akan menghadapi sebuah ujian hidup dan mati bahkan di akhir kultivasi kita!

Pelurusan Fa mendekati akhir, tetapi kita masih sedang berkultivasi. Terlepas dari tingkat kita, kita masih hidup di antara manusia biasa, dan keterikatan manusia masih dapat mengganggu kita.

Kultivasi itu serius. Sedikit lalai dalam kultivasi kita dapat menyebabkan bencana besar. Jangan mengacuhkan sesuatu hanya karena ia terlihat sepele. Kita harus memiliki pikiran lurus yang kuat dan kemauan yang kuat untuk mengikuti Guru sampai akhir.

Chinese version click here
English version click here