(Minghui.org)
Pada usia muda, anak saya menderita asma dan alergi berat. Dia
sering terbangun ditengah malam dan batuk. Saya membawanya ke
hampir setiap rumah sakit di kota kami, tapi tak satu pun dari
mereka memiliki banyak pengaruh setelah semua waktu dan uang kami
habiskan. Dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik.
Dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya, ia tampak
kurus.
Beberapa teman menyarankan agar
kami mencoba pengobatan Tiongkok dan beberapa mendorong saya untuk
pergi ke kuil untuk berdoa. Saya benar-benar mencoba semua dari
saran-saran mereka. Beberapa tahun berlalu dan kami belum menemukan
solusi.
Saat itu sore di musim panas tahun 1997, hari yang tidak akan
pernah terlupakan. Dalam perjalanan kembali dari membawa anak saya
ke rumah sakit untuk disuntik, kami melewati rumah seorang rekan.
Dia mengundang saya dan kami mengobrol sebentar. Dia mengatakan
kepada saya bahwa keluarganya telah belajar Falun Dafa di musim
semi dan mereka mengalami peningkatan kesehatan yang signifikan,
banyak masalah kesehatan mereka telah lenyap. Dia menyarankan kami
mencobanya dan meminjamkan buku Zhuan Falun, buku utama ajaran
Falun Dafa.
"Apakah itu sungguh-sungguh menakjubkan? Coba saya lihat dulu dan
kemudian saya akan memutuskan."
Anak saya pergi tidur setelah makan malam. Seperti biasa, saya
meletakkan obat dekat tempat tidurnya dan berencana memberikannya
untuk diminum pada pukul 20:00. Saya duduk dan mulai membaca Zhuan
Falun. Saya langsung terpikat dan saya tidak bisa berhenti membaca.
Ketika saya mengangkat kepala saya dan melihat jam, "Ya ampun! Itu
sudah pukul 01:00!"
Saya berlari ke kamar tidurnya. Jika dia tidak minum obat, ia akan
mendapatkan serangan asma.
Saya terkejut, dia sedang tidur nyenyak. Dia memiliki kulit
kemerahan dan senyum di wajahnya. Itu adalah pertama kalinya saya
melihat dia tidur begitu nyenyak. Saya meletakkan telinga saya di
dadanya, dan saya tidak mendengar suara menguik yang biasanya saya
dengar. Saya menyadari bahwa energi dari latihan sudah mulai
membantunya. Saya sangat gembira dan tidak bisa tidur malam
itu.
Keesokan paginya, saya bergegas ke rumah rekan saya. Dia melakukan
latihan Falun Dafa bersama ibunya. "Saya ingin belajar latihan!
Ajari saya!" Saya menceritakan kepada mereka apa yang terjadi pada
malam sebelumnya.
Saya mulai melakukan latihan dengan anak saya dan kami berdua
mengalami perubahan yang dramatis. Asma dan alerginya benar-benar
lenyap. Dalam waktu satu tahun melakukan latihan, anak saya yang
sakit telah tumbuh tinggi menjadi seorang pemuda tampan.
Saya dulunya menderita vertigo dan insomnia. Di tempat kerja saya
sebagai guru SMA, saya sering merasa sakit dan harus duduk sambil
mengajar.
Segera setelah saya mulai melakukan latihan Falun Dafa, tubuh saya
mulai menjalani proses pemurnian seperti yang dijelaskan dalam
Zhuan Falun. Saya menderita diare berat dan substansi yang saya
keluarkan memiliki bau yang kuat dari obat. Semua masalah kesehatan
saya lenyap. Saya bahkan memiliki keriput lebih sedikit. Saya
merasa segar dan tubuh saya terasa sangat ringan. Sekarang di usia
50-an, beberapa orang mengatakan bahwa saya terlihat seperti saya
di usia 30-an.
Falun Dafa Membuat Saya Menjadi Orang yang Lebih
Baik
Saat saya sedang membaca Zhuan Falun, saya selaras dengan
prinsip-prinsip inti Falun Dafa: Sejati, Baik, Sabar. Dengan
materialisme yang berlaku di Tiongkok saat ini, sangat penting
untuk menjaga integritas seseorang, bukan hanyut bersama dalam
kolam limbah raksasa.
Saya berusaha untuk mengikuti prinsip-prinsip ini dalam kehidupan
sehari-hari. Di rumah, saya menjadi istri, ibu dan menantu yang
lebih baik. Di sekolah, saya menjadi guru yang lebih baik. Saya
mulai memperlakukan siswa sebagai anak-anak saya sendiri. Melihat
perubahan positif dalam diri saya, ibu saya dan ibu mertua keduanya
mulai berlatih Falun Dafa.
Beberapa siswa di kelas saya sering pergi ke bar Internet sepulang
sekolah untuk bermain game komputer. Mereka tidak kembali ke rumah
sampai larut malam. Orang tua mereka sangat khawatir. Saya mencoba
untuk berbicara dengan salah satu dari mereka, tapi dia tidak
mendengarkan.
Saya tidak menyerah. Bukannya kembali ke rumah setelah sekolah,
saya mulai mencari murid-murid saya di bar internet terdekat,
kadang-kadang sampai tengah malam. Setelah saya menemukan mereka,
saya dengan penuh belas kasih menjelaskan mengapa hal ini tidak
baik untuk mereka, dan mengapa mereka harus pulang dan tidak
membuat orang tua mereka khawatir. Akhirnya, saya berhasil
menyadarkan mereka dan mereka berhenti. Orang tua mereka juga
sangat tersentuh.
Salah satu orang tua berkata kepada saya: "Kamu begitu baik! Tidak
ada guru lain memperlakukan siswa seperti yang anda lakukan." Saya
mengatakan kepadanya bahwa Falun Dafa telah mengubah saya. Dia
mengatakan dengan penuh kekaguman yang tulus, "Falun Dafa
benar-benar menakjubkan!"
Sejak saat itu, para siswa di kelas saya berubah menjadi lebih
baik. Mereka semua tahu saya berlatih Falun Dafa dan mereka juga
mulai mengikuti prinsip-prinsip.
Benar-benar Menjadi Baik untuk Orang Lain
Setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, saya ditangkap tiga
kali dan dihukum empat tahun di kamp kerja paksa karena menolak
melepaskan Falun Dafa. Suami saya, seorang pejabat pemerintah,
berada di bawah banyak tekanan dari atasan dan rekan-rekannya
karena menikah dengan seorang praktisi Falun Dafa. Sementara saya
ditahan di kamp kerja paksa, saya menerima surat cerai
darinya.
Saat saya membuka surat itu, hati saya hancur. Kenangan dua puluh
tahun pernikahan kami yang bahagia melintas di depan mata
saya.
Seolah-olah Guru berada tepat di samping saya, saya tiba-tiba
teringat bagian itu:
"Sifat
kebuddhaan seseorang adalah bajik, terwujud berupa belas kasih,
memikirkan orang lain terlebih dahulu dalam melakukan sesuatu,
sanggup menanggung penderitaan." ("Sifat Kebudhaan dan Sifat
Keiblisan", Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)
Saya menyadari bahwa saya harus
melihat masalah ini dari perspektif yang berbeda, tidak hanya
berfokus pada berapa banyak penderitaan saya. Saya harus berbelas
kasih dan perhatian untuk orang lain, bahkan jika itu berarti
penderitaan bagi diri sendiri.
Saya merasakan penuh kedamaian. Saya sungguh-sungguh berharap dia
berbahagia.
Setelah saya dibebaskan, saya mengunjungi dia dan istri barunya. Ia
sangat tersentuh. "Kamu tidak membenciku?" Tanyanya.
Sambil tersenyum, saya berkata, "Guru mengajarkan kami untuk
memikirkan orang lain terlebih dahulu. Saya lebih suka menanggung
penderitaan sendiri daripada menanggung kebencian bagi anda."
"Kamu benar-benar praktisi Falun Dafa," katanya. "Kamu sangat
beruntung telah menemukan guru yang maha agung! Saya mengagumi
kamu!"
Chinese version click here
English
version click here